Fifi Nirmala
Universitas Halu Oleo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEPATUHAN PROTOKOL COVID-19 PADA MASYARAKAT KOTA BAUBAU TAHUN 2020 Sri Epon Hasti Dude; Fifi Nirmala; Irma Irma
Endemis Journal Vol 2, No 3 (2021): ENDEMIS JOURNAL
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/ej.v2i3.26951

Abstract

The Perception Health Belief Model (HBM) explains that responses to comply with and respond to health health protocols can affect the increase in cases of COVID-19. Good preventive behavior will start from people's perceptions of these health behaviors. Good behavior can be an effort to prevent the transmission of COVID-19. Public compliance with health behavior is influenced by many factors, including knowledge, perceptions, emotions, motivation, and the environment. This study aims to determine the factors associated with compliance with the COVID-19 protocol in the people of Baubau City. This study used a cross sectional approach using simple random sampling technique, amounting to 420 people. Statistical test using the Chi-Square test. The results showed that 86 (20.5%) respondents with poor adherence found that there was a significant relationship with perceived vulnerability (p-value 0.000 <0.05), perceived resistance (p-value 0.000 <0.05) and guidance. act (p-value 0.000 <0.05), on the other hand there is no significant relationship with perceived severity (p-value 0.732> 0.05) and perceived benefits (p-value 0.701> 0.05). Conclusion: Individual knowledge about how risky a disease is can lead to taking preventive measures, other things that influence individuals not to carry out an action because of the many obstacles they feel and there are clues or motivations that make individuals take action. It was found that there was a significant relationship with perceived vulnerability (p-value 0.000 <0.05), perceived barrier (p-value 0.000 <0.05) and action instructions (p-value 0.000 <0.05), otherwise there was no a significant relationship with perceived severity (p-value 0.732> 0.05) and perceived benefits (p-value 0.701> 0.05). Suggestions for the community to maintain and improve themselves and be more productive by not forgetting the COVID-19 protocol, and for health institutions to further optimize the approach to the community and provide updated information so that people not only have better responses but also have good attitudes and behaviors in the prevention of COVID-19. 
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Terhadap Protokol Covid-19 Pada Masyarakat Di Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2020 Emi Ayu Elsawati; Fifi Nirmala; Syawal Kamiluddin Saptaputa
Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Kesehatan dan Keselamatan Kerja Universitas Halu Oleo
Publisher : FKM Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jk3-uho.v2i3.23638

Abstract

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus coronavirus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang sifatnya lebih mematikan. Penularan Covid-19 ditularkan melalui kontak dekat dan yang berisiko terinfeksi adalah yang berhubungan dekat dengan orang yang positif Covid-19. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan terhadap protokol Covid-19 pada Masyarakat di Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2020. Jenis penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi berjumlah 164.947 orang dan teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental sampling yang berjumlah 381 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistic Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ada hubungan antara persepsi kerentanan dengan kepatuhan pada masyarakat dengan nilai (p-value= 0,000), ada hubungan antara persepsi manfaat dengan kepatuhan pada masyarakat dengan nilai (p-value= 0,013), ada hubungan antara persepsi hambatan dengan kepatuhan pada masyarakat dengan nilai (p-value= 0,000), ada hubungan antara petunjuk bertindak dengan kepatuhan pada masyarakat dengan nilai (p-value= 0,000). Tidak ada hubungan antara persepsi keparahan dengan kepatuhan pada masyarakat dengan nilai (p-value= 0,089). Kesimpulan adanya hubungan antara persepsi kerentanan, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan petunjuk bertindak dengan kepatuhan masyarakat terhadap pencegahan covid-19 dan tidak ada hubungan persepsi keparahan dengan kepatuhan masyarakat terhadap pencegahan covid-19.
DRUG ABUSE NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, DAN ZAT ADIKTIF: EDUKASI PENCEGAHANNYA PADA SISWA SMA NEGERI 8 KENDARI Henny Kasmawati; Nurramadhani A. Sida; Suryani; Fifi Nirmala; Sabarudin; Aswani
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi April 2024
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya. Penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin meningkat dan permasalahan yang ditimbulkan juga semakin kompleks. Kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada kalangan usia remaja tergolong tinggi menjadikan upaya penanggulangan permasalahan narkoba sangat penting. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa SMA Negeri 8 Kendari mengenai Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya sehingga dapat mencegah penyalahgunaannya dikalangan siswa. Metode yang digunakan pada kegiatan ini yaitu metode ceramah siswa mengenai pencegahan penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya. Pemberian informasi kepada siswa SMA Negeri 8 Kendari menggunakan leaflet, Sesi diskusi atau tanya jawab antara siswa SMA Negeri 8 Kendari dan pemateri, Kuesioner pre-test dan post-test. Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman siswa SMA Negeri 8 Kendari mengenai pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat atau bahan berbahaya lainnya yang ditandai dengan peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri dan pertanyaan yang diberikan melalui post-test dengan tepat. Tetapi, tetap diharapkan siswa dan siswi lebih berhati-hati dalam bergaul serta diharapkan adanya edukasi kesehatan serupa tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, serta perhatian dan pendampingan orangtua.