Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Daun Lidah Buaya (Aloe vera Linn) dan Ekstrak Etanol Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees) serta Kombinasinya pada Mencit Jantan (Mus musculus) Kasmawati, Henny; Suryani, Suryani; Mutmainna, Mutmainna
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.872 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i2.3461

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak etanol daun lidah buaya (Aloe vera Linn) dan ekstrak etanol daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees) serta kombinasi dosis kecil dan kombinasi dosis besarnya, dan perbandingan efektivitasnya terhadap akarbose. Uji antihiperglikemik dengan metode toleransi glukosa oral pada mencit jantan yang diberikan tiap kelompok sediaan uji yaitu dengan dosis ekstrak daun lidah buaya 0,035 g/KgBB, dosis ekstrak daun sambiloto 0,28 g/KgBB, kombinasi dosis kecil 0,0175 g/KgBB ekstrak daun lidah buaya ditambah 0,14g/KgBB ekstrak daun sambiloto, kombinasi dosis besar 0,035 g/KgBB ekstrak daun lidah buaya ditambah 0,28 g/KgBB ekstrak daun sambiloto, dan akarbose 6,5 mg/KgBB. Kadar glukosa darah diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah pada menit ke 60, 90, 120, 150, 180. Uji statistic one-way ANOVA untuk melihat perbedaan penurunan kadar glukosa darah dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian memperlihatkan keempat kelompok uji mengalami penurunan kadar glukosa darah. Kombinasi dosiskecil, kombinasi dosis besar serta dosis tunggal daunsambiloto memiliki efektifitas yang sama dengan akarbose, serta efek penurunannya lebih baik dibandingkan dengan dosis tunggal daun lidah buaya. Dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah adalah dosis tunggal daun sambiloto.Kata kunci: anti hiperglikemik, toleransi glukosa, lidah buaya, daun sambiloto.
Efek Antihiperglikemik Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn.) dan Ekstrak Etanol Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) serta Kombinasinya pada Mencit Jantan (Mus musculus) Wahyuni, Wahyuni; Kasmawati, Henny; Rahmayani, Nur
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.168 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v1i1.3457

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antihiperglikemik ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.), ekstrak etanol buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) serta kombinasi dosis kecil dan kombinasi dosis besarnya dan pebandingan efektivitasnya terhadap akarbose. Uji antihiperglikemik dengan metode toleransi glukosa oral pada mencit jantan yang diberikan tiap kelompok sediaan uji yaitu dosis tunggal ekstrak etanol buah belimbing wuluh 0,105 g/KgBB, dosis tunggal ekstrak etanol daun sirsak 0,28 g/KgBB, kombinasi dosis kecil 0,05 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,14 g/KgBB ekstrak daun sirsak, kombinasi dosis besar 0,105 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,28 g/KgBB ekstrak daun sirsak, dan akarbose 6,5 mg/KgBB. Setelah 30 menit pemberian sediaan uji kemudian diberikan pembebanan sukrosa 3g/KgBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah pada menit ke 60, 90, 120, 150 dan 180. Untuk melihat perbedaan penurunan kadar glukosa darah dilakukan dengan uji statistik ANOVA one-way dan dilanjutkan dengan uji LSD. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa keempat kelompok ekstrak uji dapat menurunkan kadar glukosa darah. Kelompok kombinasi dosis besar dan kombinasi dosis kecil memiliki efektivitas yang sama dengan akarbose dosis 6,5 mg/KgBB, maka dosis yang paling efektif menurunkan kadar glukosa darah adalah kelompok kombinasi dosis kecil 0,05 g/KgBB ekstrak buah belimbing wuluh ditambah 0,14 g/KgBB ekstrak daun sirsak.Kata Kunci : antihiperglikemik, akarbose, Averrhoa bilimbi, Annona muricata
Studi Etnomedisin Obat Tradisional Lansau Khas Suku Muna Provinsi Sulawesi Tenggara Ihsan, Sunandar; Kasmawati, Henny; Suryani, Suryani
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.904 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v2i1.3478

Abstract

Suku Muna di Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki ramuan obat tradisional tersendiri yang khas yaitu Lansau yang bahan bakunya tersebar di seluruh Pulau Muna dan makna dibalik Lansau diambil dari nilai falsafah hidup masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunan ramuan tradisional Lansau yang terdiri dari 44 macam jenis tanaman sebagai obat tradisional khas Suku Muna Provinsi Sulawesi Tenggara dari segi manfaat, jenis dan bagian tanaman yang digunakan, serta kandungan filosofis dibalik penggunaan jumlah dan macam tumbuhan obat. Metode penelitian bersifat survei eksploratif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan langsung dilapangan, serta studi literatur. Untuk identifikasi tanaman Lansau dilakukan determinasi tanaman di Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi-LIPI Bogor. Penelitian ini dilakukan di Raha dan Desa Wabintingi Kabupaten Muna dari bulan Juli-November 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan macam tumbuhan obat yang digunakan terkait erat dengan nilai filosofis spiritual masyarakat Muna yang diambil dari tradisi tasawuf Islam. Sebagian besar bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun. Bentuk sediaan Lansau adalah dekok dengan cara direbus di tungku. Pengambilan tanaman dilakukan pagi hari sebelum jam 9 pagi. Jenis tanaman sebanyak 44 macam dapat disubstitusikan dengan tanaman lain yang berkhasiat sejenis menurut pengetahuan tabib/Masyarakat Muna.Kata Kunci: Etnomedisin, Obat Tradisional, Lansau, Suku Muna
ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN BOOKLET TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS PUUWATU KOTA KENDARI Sabarudin, Sabarudin; Kasmawati, Henny; Sarmita, Sarmita
Preventif Journal Vol 3, No 2 (2019): Preventif Journal
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.492 KB) | DOI: 10.37887/epj.v3i2.6306

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronik yang terjadi bila ada peningkatan kadar glukosa dalamdarah karena tubuh tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau menggunakannya secara efektif.Ketidakpatuhan terhadap terapi pengobatan pada pasien DM tipe 2 menyebabkan glukosa darah tidak terkontrolsehingga meningkatkan resiko komplikasi. Edukasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan yaitudengan pemberian booklet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien DM tipe 2sebelum dan sesudah pemberian booklet serta mengetahui hubungan antara kadar glukosa darah sewaktu danskor MMAS-8. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimental yang dilakukan di PuskesmasPuuwatu Kota Kendari. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling yang memenuhikriteria inklusi. Instrumen penelitian berupa glukometer, booklet kuesioner MMAS-8. Sampel terdiri dari 68pasien DM tipe 2 yang terdiri dari 34 pasien kelompok intervensi yang diberikan booklet pengobatan DM dan 34pasien kelompok kontrol yang tidak diberikan booklet pengobatan DM. Kadar GDS dan skor MMAS-8 diukur sebelum dan 4 minggu sesudah pemberian intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna tingkat kepatuhan minum obat pasien DM tipe 2 sebelum dan sesudah pemberian bookletberdasarkan kadar GDS yaitu 327 mg/dL menjadi 181 mg/dL dengan nilai p=0,000 pada uji Mc Nemar, danberdasarkan skor MMAS-8 dari 3,3 menjadi 1,5 setelah pemberian booklet dengan nilai p=0,000 pada ujiWilcoxon, sehingga pemberian edukasi melalui booklet efektif dapat membantu meningkatkan kepatuhanpengobatan pasien DM tipe 2. Hasil analisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman menunjukkan tingkathubungan sedang (r=0,526) antara GDS dan Skor MMAS-8 dengan nilai p=0,001 sehingga pasien yang memilikiskor MMAS rendah dikaitkan memiliki kadar glukosa darah sewaktu yang juga rendah.Kata kunci : Diabetes Melitus Tipe 2 ,GDS , MMAS-8, Booklet, Kepatuhan. 
Profil Fitokimia Ekstrak Etanol Bunga Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.) yang Berpotensi Sebagai Antimalaria Hamsidi, Rini; Widyawaruyanti, Aty; Hafid, Achmad Fuad; Ekasari, Wiwied; Malaka, Muhammad Hajrul; Kasmawati, Henny; Akib, Nur Illiyyin; Wahyuni, W; Sabarudin, S
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.085 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6267

Abstract

Bunga Kasumba turate (Carthamus tinctorius Linn) dari suku Asteraceae merupakan tumbuhan obat tradisional etnis Sulawesi Selatan yang secara empiris digunakan dalam pengobatan campak. Ekstrak etanol dari kasumba turate memberikan peningkatan aktivitas imunoglobulin G (IgG) dan  aktivitas imunoglobulin A (IgA) yang sangat signifikan. Penelitian menunjukkan ekstrak etanol bunga C. Tinctorius L memiliki potensi sebagai antimalaria secara in vitro dengan nilai IC50 sebesar 1,06 µg/ml. Sampel bunga C. tinctorius L. kering sebanyak 3 Kg dicacah hingga menjadi serbuk sebanyak 870 gram kemudian diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 80%. Hasil maserasi dipekatkan dengan vacuum rotary evaporator pada suhu 50°C sehingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 178,7gram. Profil fitokimia menunjukkan ekstrak etanol bunga C. tinctorius L. mengandung senyawa metabolit antara lain saponin, terpenoid, flavonoid, tanin dan antrakuinon.Kata kunci: Skrining, ekstrak, kasumba turate, obat tradisional, antimalaria
Evaluasi Ketersediaan Obat pada Era JKN-BPJS Kesehatan di RSUD Kota Kendari Tahun 2015 Kasmawati, Henny; Sabarudin, S; Jamil, Siti Amaliah
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.276 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v4i2.6280

Abstract

Ketersediaan obat merupakan komitmen pemerintah dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Ketersediaan obat di rumah sakit menentukan tercapainya pelayanan kesehatan yang optimal. Ketersediaan obat yang optimal adalah   ketersediaan   obat   yang   mencukupi kebutuhan bagi pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi ketersediaan obat pada era JKN-BPJS Kesehatan di RSUD Kota Kendari Tahun 2015 dengan menggunakan indikator persentase nilai obat  kedaluwarsa, persentase stok mati, persentase stok obat kosong (stock out), nilai TOR, dan tingkat ketersediaan obat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengumpulan data secara retrospektif. Data diperoleh dari pengamatan dan observasi   dokumen tahun 2015 serta didukung dengan wawancara dengan Kepala Gudang Farmasi dan petugas gudang obat RSUD Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan obat di RSUD Kota Kendari pada era JKN-BPJS tahun 2015 belum efisien dengan hasil persentase nilai obat kedaluwarsa sebesar 0,47%, persentase stok mati sebesar 2,27%, persentase stock out 15,07%, nilai TOR sebesar 8,02 kali dan tingkat ketersediaan obat 18,04 bulan.Kata kunci: ketersediaan obat, BPJS, rumah sakit, manajemen, Kendari
Kajian Etnomedisin Tumbuhan Obat Tradisional Suku Muna Desa Oe Nsuli Kecamatan Kabangka Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara Kasmawati, Henny; Ihsan, Sunandar; Suprianti, Rani
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.558 KB) | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i1.8997

Abstract

Studi etnomedisin tumbuhan obat pada suku Muna telah dilakukan dari Bulan September sampai Februari 2019 di desa Oe Nsuli Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai spesies dan organ tumbuhan yang dimanfaatkan, cara pengolahan, cara pemberian, takaran, khasiat dan makna filosofis penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat suku Muna di desa Oe Nsuli. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif observasional yang menggunakan metode kualitatif dan teknik pengambilan sampel yaitu purpossive sampling melalui wawancara open-ended dengan 2 informan yang menggunakan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 31 spesies tumbuhan yang terbagi dalam 24 famili  yang telah dimanfaatkan sebagai obat. Organ tumbuhan yang dimanfaatkan antara lain daun, batang, akar, rimpang, herba dan biji. Cara pengolahannya yaitu direbus, dikunyah, dimemarkan, ditumbuk, diparut, dikonsumsi secara langsung, diperas, direndam dan diembunkan. Makna filosofis yang terkandung pada penggunaan obat tradisional masyarakat suku Muna didesa Oe Nsuli terkait erat dengan nilai filosofis spiritual yang dianut oleh masyarakat suku Muna sebagai penganut agama Islam yang bercorak tasawuf dan membentuk sebagian besar budaya dalam masyarakat Muna.Kata kunci: Etnomedisin, tanaman obat, obat tradisional, Suku Muna
Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik ISPA Non Pneumonia Menggunakan Sistem ATC/DDD di Seluruh Puskesmas Kota Kendari Ihsan, Sunandar; Sabarudin, S; Nuralifah, N; Kasmawati, Henny; Leorita, Mesi; Damu, Rusliati; Sudiman, Aswan; Jamsir, Asmaidah; Hasniar, Wa Ode; Septiyana, Wanda; Mardiani, Siti; Ariani, Eno Retno; Ningsih, Warda Ayu
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v5i2.10166

Abstract

Infeksi Saluran Pernapasan Akut menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Menurut WHO kejadian ISPA non pneumonia sangat tinggi pada usia anak. Pendekatan ATC /DDD dilakukan sebagai prediktor untuk menentukan tingkat penggunaan antibiotik secara kuantitatif, dimana semakin tinggi penggunaan antibiotik maka semakin besar potensi ketidakrasionalan penggunaan yang berdampak pada resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan jumlah penggunaan antibiotik dengan menggunakan sistem ATC/DDD pada pasien pediatrik ISPA Non pneumonia di seluruh Puskesmas Kota Kendari. Penelitian ini dilakukan di seluruh puskesmas Kota Kendari tahun 2018 dengan total sampel 3083 pasien. Pengambilan data secara retrospektif melalui data rekam medik dan resep pasien ISPA non pneumonia yang memenuhi kriteria. Data dikumpulkan dengan mengklasifikasikan dalam kode Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) antibiotik berdasarkan Guidelines for ATC and DDD Assignment WHO tahun 2018. Kemudian menghitung jumlah kekuatan antibiotik (dalam gram) yang digunakan dan jumlah hari rawat (total Length of Stay, LOS) berdasarkan jumlah dan durasi penggunaan obat pasien ISPA. Hasil penelitian menunjukan antibiotik yang paling sering digunakan adalah amoksisilin untuk seluruh puskesmas dengan total peresepan sebanyak 2663 kali disusul dengan sefadroksil sebanyak 329 kali dan kotrimoksazol diresepkan sebanyak 102 kali, serta terdapat 2 pasien yang menggunakan eritromisin. Nilai DDD yang paling tinggi adalah amoksisilin yaitu 58/100 patient days, sedangkan nilai DDD terkecil adalah kotrimoksazol. Penggunaan antibiotik di seluruh puskesmas secara kuantitaif belum rasional dengan nilai total DDD rata-rata cukup tinggi yaitu 66/100 patient days.Kata kunci: rasionalitas, antibiotik, Puskesmas, Kendari, non pneumonia
Skrining Fitokimia dan Uji Toksisitas Ekstrak dan Fraksi Kulit Batang Kumbou (Artocarpus elastica Reinw. ex Bl) dengan Metode Brine Shrimp Lethaly Test (BSLT) Yamin, Y; Kasmawati, Henny; Linggi Allo, Lisa Talita
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v6i1.11398

Abstract

Tumbuhan Kumbou (Artocarpus elastica Reinw. ex Bl) secara tradisonal digunakan sebagai obat disentri, peradangan dan infeksi dengan kandungan metabloit seperti fenolik, flavonoid, lipid dan sterol. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi toksisitas kulit batang Kumbou dengan menggunakan metode  Brine Shrimp Lethaly Test (BSLT ). Hasilnya menunjukkan bahwa baik ekstrak methanol maupun fraksi etil asetat dan fraksi air memiliki aktivitas tokisisitas terdahap larva A.salina leach dengan nilai LC50 berturut-turut 349.829 µg/ml, 456.223 µg/ml dan 449.895 µg/ml
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEBELAS TANAMAN OBAT DALAM RAMUAN LANSAU KHAS SUKU MUNA DENGAN PEREAKSI DPPH (DIFENIL PIKRILHIDRAZIL) Ruslin, Ruslin; Kasmawati, Henny; Armadani, Fery Indradewi
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 5, No 2 (2020): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI PANGAN
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.089 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v5i2.12033

Abstract

ABSTRACT This study aimed to determine the antioxidant activity of eleven plants from 44 mixtures of traditional herbal ingredients using Diphenyl Pikrilhidrazil (DPPH) reagent. The extract used was maceration ethanol extract which was then tested for quantitative antioxidant activity by DPPH reagent using UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 516 nm with vitamin C as a positive control. The results of determining antioxidant activity were obtained from the calculation of inhibition concentration (IC50). IC50 value of Crecentia cujete leaf extract was 230 ppm, Andrographis paniculata Ness. leaf extract was 222.22 ppm, Senna alata Roxb leaf extract was 202.58 ppm, herbaceous Scleria laevis Retz. was 172.19 ppm, Sesbania grandiflora leaf extract was 118.85 ppm, Schlerichera oleosa Merr. leaf extract was 54.36 ppm, Dalbergia stipulacea Roxb. leaf extract of 32.92 ppm, Tectona grandis bark was 5.02 ppm, Artocarpus teysmanii Miq. bark was 4.75 ppm, Psidium guajava leaf extract was 4.49 ppm, Muntingia calabura leaf extract was 3.61 ppm, and vitamin C (ascorbic acid) as a positive control had IC50 values of 2.20 ppm.Keywords:  Lansau, ethanol extract, antioxidant, DPPH, IC50 ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan 11 tanaman  dari 44 campuran bahan ramuan tradisional lansau menggunakan pereaksi Difenil Pikrilhidrazil (DPPH). Ekstrak yang digunakan ekstrak etanol hasil maserasi yang kemudian diuji aktivitas antioksidannya secara kuantitatif dengan pereaksi DPPH menggunakan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm dengan vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil penetapan aktivitas antioksidan diperoleh dari perhitungan Inhibition Concentracion (IC50). Nilai IC50 ekstrak daun maja (Crecentia cujete) sebesar 230 ppm, daun sambiloto (Andrographis paniculata Ness.) 222,22 ppm, ekstrak daun ketepeng cina (Senna alata Roxb) sebesar 202,58 ppm, ekstrak herba wonta (Scleria laevis Retz.) sebesar 172,19 ppm, ekstrak daun turi (Sesbania grandiflora) sebesar 118,85 ppm, ekstrak daun kesambi (Schlerichera oleosa Merr.) sebesar 54,36 ppm, ekstrak daun kaghuse-ghuse (Dalbergia stipulacea Roxb.) sebesar 32,92 ppm, ekstrak kulit batang jati (Tectona grandis) sebesar 5,14 ppm, ekstrak kulit batang nangka hutan (Artocarpus teysmanii Miq.) sebesar 4,75 ppm, ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) sebesar 4,49 ppm,  ekstrak da un kersen (Muntingia calabura) sebesar 3,61 ppm, dan vitamin C (asam askorbat) sebagai kontrol positif dengan nilai  2,20  ppm.Kata kunci : Lansau, ekstrak etanol, antioksidan, DPPH, IC50
Co-Authors ,, Suryani A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd Rafid Achmad Fuad Hafid Aiyi Asnawi Aiyi Asnawi Alfad Fadri Alfian Alfian Anjani, Ratna Arfan Arfan Arfan Arfan Ariani, Eno Retno Armadani, Fery Indradewi Aspadiah, Vica Aswani Aswani Aswani Aswani Aswani Aswani Aswani Aswani Aty Widyawaruyanti Damu, Rusliati Desi Sartina Dian Munasari Solo Eka Pebriana Eka, Bau Mirna Ayu Fery Indradewi Fery Indradewi Armadany Fifi Nirmala Firawati Fitrawan, La Ode Muhammad Fitri Rahmadani Saputri Fitriyanti J. Sami Fitriyanti Jumaetri Sami Fristiohady, Adryan Halik Halik Hasnawati Hasnawati Hasniar, Wa Ode Irvan Anwar Jamil, Siti Amaliah Jamsir, Asmaidah La Ode Aman La Ode Muh. Fitrawan La Ode Muhammad Diman La Ode Muhammad Fitrawan Linggi Allo, Lisa Talita Loly Subhiaty Idrus Loly Subhiyati Idrus Madjid, Waode Istiqamah Malaka, Muhammad Hajrul Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Mardiani, Siti Marwati Marwati Marwati Marwati Mesi Leorita, Mesi Muh. Arba Munarsi Munarsi Mutmainna, Mutmainna Nina Salamah Ningsih, Warda Ayu Nur Filzanah Nur Illiyyin Akib Nur Illiyyin Akib Nur Illiyyin Akib Nur Kharisma Amin Nur Rayani Nur Syam Hidayah Rahma Ismail Nuralifah Nuralifah, Nuralifah NURFAUSIAH Nurramadhani A. Sida Nurramadhani A. Sida Nursamsiar Nursamsiar Nurull Hikmah Nurull Hikmah Rahmat Muliadi Rahmayani, Nur Rayani, Nur Ridho Fajriyah Jamri Rifa’atul Mahmudah Rimala Sanipurnama Kindkasman Rini Hamsidi Ruben, Sony Ruslin Ruslin Ruslin , Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin Ruslin, R Ruslin, Ruslin Rusman, Arman Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin Sabarudin, S Sarmita, Sarmita Septiyana, Wanda Sida, Nurramdhani A. Siti Ruhima Sitti Raodah Nurul Jannah Soleman, Imelda Sarda Sudiman, Aswan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan Sunandar Ihsan, Sunandar Sundar Ihsan Sundar Ihsan Suprianti, Rani Suriani Suriani Suryani Suryani Suryani, S Syamsu Nur Tri Handayani Vica Aspadiah Vica Aspadiah W Wahyuni, W Wa Ode Dian Indrayanti Wanda Hamidah Wardana, Gede Yogi Prana Wiwied Ekasari Yamin Yamin , Yamin Yamin Yamin, Y Zubaydah, Wa Ode Sitti