Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN, DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH SISTEM TUMPANG SARI RUMPUT GAJAH ,KUNYIT DAN BAWANG DAYAK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INTENSIF DAN CARA BIASA Budi Prastia; Bela Putra
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v5i2.460

Abstract

Kendala utama rendahnya produksi cabai skala nasional adalah masih terbatasnya teknologi budidaya yang dimiliki akibat kurangnya informasi teknologi, sehingga perkembangan teknologi yang semakin maju memerlukan perbaikan atau modifikasi komponen teknologi budidaya yang sudah diterapkan petani untuk meningkatkan pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paket teknologi budidaya tanaman intensif terhadap kesehatan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang terlindung dari serangan hama. Penelitian ini menggunakan metode uji T untuk menguji dua variabel dengan 3 ulangan. Tabel yang digunakan untuk membandingkan uji statistik dan statistik aritmatika adalah tabel t. Paket teknologi budidaya cabai intensif yang ditumpangsarikan dengan tanaman kunyit, bawang Dayak dan rumput gajah.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi tanaman rumput gajah, tinggi tanaman kunyit, tinggi tanaman cabai merah, jumlah daun tanaman kunyit tidak berbeda nyata, tetapi berbeda pada jumlah rumpun. rumput gajah, tinggi tanaman Dayak, jumlah daun bawang Dayak, dan hasil cabai merah berbeda nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan paket teknologi intensif lebih baik untuk tanaman pokok cabai merah tetapi untuk tanaman sela tergantung pada keawetan dan kesesuaian jenis tanaman yang diadopsi. Kata kunci:   cabai merah, kunyit, bawang dayak, rumput gajah, paket teknologi intensif, teknologi biasa ABSTRACT                The main obstacle to the low national scale production of chili is the limited cultivation technology that is owned due to a lack of technological information, so that increasingly advanced technological developments require improvements or modifications to existing cultivation technology components applied by farmers to increase income.  The purpose of this study was to determine the effect of intensive crop cultivation technology packages on the health of growth and yield of red chilies which are protected from pests.  The study used the T test method to test two variables with 3 replications. The table used to compare the test statistics and arithmetic statistics is the t table.  An intensive chilli cultivation technology package that is intercropped with turmeric plants, Kalimantan onions and elephant grass.  The results showed that the height of the elephant grass plant, the height of the turmeric plant, the height of the red chili plants, the number of leaves of the turmeric plant, was not significantly different, but it was different in the number of clumps of elephant grass, the height of Dayak plants, the number of Dayak leeks, and the yield of red chilies real difference.  So the conclusion is that the application of an intensive technology package is better for red chili staple crops but for intercropping plants it depends on the durability and suitability of the types of plants adopted.Keywords :    red chilies, turmeric, Dayak onions, elephant grass, intensive technology packages, ordinary   technology
KETAHANAN PANGAN CABE MERAH (Capsicum annuum L.) DENGAN SISTEM PAKET TEKNOLOGI INTENSIF DAN CARA BIASA DALAM SISTEM TUMPANG SARI Budi Prastia; Hasnelly Hasnelly
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 2 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i2.649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang produksinya meningkat dan sehat serta bebas dari hama penyakit, sehingga peningkatan sumber daya manusia tersebut dapat membudayakan budidaya cabai merah yang berdaya saing. Setiap variabel percobaan teknologi terdiri dari 10 tanaman cabai merah. Tanaman cabai kelompok 1 menerapkan paket teknologi budidaya intensif dan tanaman cabai kelompok II menggunakan teknologi biasa, sehingga setelah tanam dihitung ada perbedaan pertumbuhan dan hasil.Penelitian dilakukan di lahan petani di Dusun Tanah Tumbuh, Kecamatan Tanah Tumbuh. Kabupaten Bungo. Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan di darat, dengan ketinggian 119 m di atas permukaan laut. Secara umum termasuk beriklim tropis, memiliki suhu udara berkisar antara 24 C - 31 C , kelembaban 50% - 80% dengan rata-rata curah hujan bulanan 179 - 279 mm pada bulan basah dan 68-106 mm pada bulan kering. . Intensitas cahaya 185 lux - 2000 hingga 1538 lux x 2000. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus 2020 hingga Februari 2021. Target yang ingin dicapai adalah diperolehnya varietas cabai yang tumbuh dan bebas dari hama penggulung daun cabai, dengan tanaman yang sehat. Mengetahui cara budidaya tanaman cabai bebas penyakit dengan perbaikan teknik budidaya. Dan bermanfaat untuk memperkaya bahan ajar tanaman hortikultura. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain uji-T untuk membedakan kedua rata-rata tersebut, pada taraf signifikansi 0,05%. Penerapan paket teknologi intensif dapat dijadikan pedoman budidaya tanaman cabai merah yang mampu bersaing untuk mencapai ketahanan pangan cabai merah karena memberikan pertumbuhan dan hasil cabai merah yang lebih baik dibandingkan teknologi biasa untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produksi tanaman cabai merah. Pada tanaman Dayak, paket teknologi intensif berpengaruh terhadap tinggi tanaman, tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah daun dan bobot umbi hasil.
Efektifitas Pemberian Kapur, KCL dan Urine Sapi Terhadap Karakter Agronomi Kacang Hijau Di Ultisol Budi Prastia; Fikriman Fikriman
Jurnal Sains Agro Vol 3, No 2 (2018): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.044 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v3i2.203

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas kombinasi pemberian kapur, KCl dan Urine Sapi yang terbaik terhadap karakter agronomi dan peningkatan potensi hasil tanaman kacang hijau di lahan masam (Ultisol) Kabupaten Bungo. Sementara tujuan jangka panjang adalah tercapainya kedaulatan pangan dalam peningkatan produksi kacang hiaju per satuan hektar di lahan masam Kabupaten Bungo. Target luaran penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bantuan kepada kalayak petani khususnya di Kabupaten Bungo dalam meningkatkan potensi hasil tanaman pangan kacang hijau terutama pada lahan Ultisol. Selain itu hasil penelitian juga diharapkan mampu menumbuhkan semangat dan minat masyarakat Bungo dalam budidaya kacang hijau serta memperbaiki teknologi budidayanya. Hasil penelitian ini akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah. Metode penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktor tunggal dengan tiga ulangan, yaitu(P0) :  Kapur  0 t/ha, KCL 0 kg/ha dan  Urine Sapi  0 ml/l, (P1) :  Kapur  2 t/ha, KCL 0 kg/ha dan  Urine Sapi  0 ml/l, (P2) :  Kapur  2 t/ha, KCl 25 kg/ha dan  Urine Sapi  100 ml/l, (P3):   Kapur  2 t/ha, KCl 50 kg/ha dan  Urine Sapi  100 ml/l,  (P4) :  Kapur   4 t/ha, KCl 50 kg/ha dan  Urine Sapi  200 ml/l, (P5) :  Kapur  4 t/ha, KCl 75 kg/ha dan  Urine Sapi  200 ml/l, (P6) :  Kapur   6 t/ha, KCl 75 kg/ha dan  Urine Sapi  300 ml/l, (P7) :  Kapur  6 t/ha, KCl 100 kg/ha dan  Urine Sapi  300 ml/l sedangkan Peubah yang diamati meliputi karakter morfologi pertumbuhan dan hasil;  luas daun tanaman, tinggi tanaman,jumlah cabang primer, deameter batang, umur mulai berbunga , jumlah polong pertanaman, jumlah polong hampa, jumlah polong isi, jumlah biji perpolong, jumlah biji pertanaman, dan hasil biji perhektar. Penelitian akan dilaksanakan di Muara Bungo Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, terhitung mulai Bulan  Januari – Juni 2018Kata Kunci : Kapur , KCl, Urine Sapi, Kacang Hijau
Pengaruh pemberian kompos ampas nilam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang (solanum tuberosum l cv. Granola subagiono subagiono; Budi Prastia; Amerian Sutra
Jurnal Sains Agro Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.917 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v1i1.14

Abstract

Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian takaran kompos ampas nilam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang. Penelitian ini dilakukan dikebun Percobaan Fakultas Pertanian dari bulan Maret 2014 sampai Juni 2014. Perlakuan yaitu takaran kompos ampas nilam  (0;  2.5; 5.0; 7.5; dan 10) ton/ha. Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak empat kali. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah daun total perumpun (helai), jumlah anakan perumpun (batang) , jumlah umbi pertanaman (buah) , berat umbi per rumpun (gram) dan hasil umbi ton/ha. Hasil penelitian diperoleh perlakuan takaran kompos ampas nilam tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati.  Kata kunci : kentang, kompos ampas nilam, pertumbuhan dan hasil
Pemamfaatan Tiga Jenis Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Kutu Daun Penyebab penyakit Kriting Daun pada Tanaman Cabe Merah Budi Prastia; Hasnelly Hasnelly
Jurnal Sains Agro Vol 2, No 1 (2017): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.541 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v2i1.118

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kosentrasi yang tepat dari campuran tiga jenis pestisida nabati (Kunyit,Gadung dan abu dapur ) terhadap intensitas serangan dari hama vektor aphid dan trips pada tanamancabe.Penelitian dilaksaanakan di kebun percobaan, fakultas pertanian, Universitas Muara bungo, didesa SungaiBinjai, Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Mulai bulan April –september 2015.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap ( RAL ) dengan 4 ulangan. Faktor Kadalah kosentrasi pestisida nabati, terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : Ko : 0 ml/l, K1 : 10 ml/l, K2 : 15 ml/l, K3: 20 ml/l.Terdiri dari 4 taraf perlakuan, yaitu : Ko : Tampa perlakuan, K1 : 10 ml/ltr, K2 : 15 ml/ltr, K3 : 20 ml/ltr.Hasil penelitian menunjukan bahwa Pestisida nabati dapat menurunkan populasi hama vector denganintensitas serangan 1.67 % , yang berarti berhasil menurunkan sebesar 98.33 % pada kosentrasi K2 ( 15ml/ltr).dengan interval waktu 1 mg/1 x semprot. Tanaman sehat dibuktikan dengan cabang produktif yang berbeda,dan penambahan diameter batang yang significant.Kata Kunci : Pestisida nabati, kosentrasi, hama vector,kutu daun, tanaman cabe.
PENGARUH DOSIS KAPUR DOLOMIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) TM 15 PADA ULTISOL DI KABUPATEN BUNGO M Bahrul Rozi; Budi Prastia
Jurnal Sains Agro Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.57 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v4i1.243

Abstract

Penelitian ini  dilaksanakan di Desa Rantau Keloyang Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, yaitu pada ketinggian tempat ± 125 m di atas permukaan laut, pada Ultisol dengan pH 5,0. Percobaan ini dilaksanakan  dari Bulan September 2017 s/d  April 2018. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh dosis kapur dolomit terhadap hasil tanaman kelapa sawit (Elaeis guineenses Jacq)  TM 15 pada Ultisol di Kabupaten Bungo.Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 taraf perlakuan kapur dolomit  yaitu :  D0  ( Tanpa kapur dolomit),  D1( Dosis 0,5 kg /pokok), D2 ( Dosis 1,0 kg/pokok),  D3 (Dosis 1,5 kg /pokok) dan   D4 ( Dosis 2,0 kg /pokok). Data hasil pengamatan terakhir dianalisis dengan sidik ragam. Apabila terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New’s Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%.Parameter Yang Diamati : yaitu Jumlah Pelepah (Buah), Jumlah Tandan (Buah), Berat Buah Per janjang (Kg) dan Lingkar Buah (cm). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kapur dolomit berpengaruh nyata terhadap Jumlah Pelepah (Buah), Jumlah Tandan (Buah), Berat Buah Per janjang (Kg) dan Lingkar Buah (cm). Pemberian kapur dolomit dengan dosis 1,0 kg/pokok merupakan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit. Kata kunci : Dolomit, kelapa sawit dan produksi.
PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI DOLOMID DAN SP 36 TERHADAP PERTUMBUHANKELAPA SAWIT (Elais genensis Jacq) TBM 1 DI ULTISOL Juanda Jeki Saputra; Budi Prastia
Jurnal Sains Agro Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.503 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v5i1.319

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di kebun sawit kelompok tani di Desa Rantau Keloyang Kecamatan Pelepat Kabupaten Bungo, di mulai dari bulan 20 April 2019 sampai 20 Juli 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi Dolomit dan SP 36 terhadap pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq) TBM 1 di Ultisol, serta untuk mendapatkan kombinasi kapur dolomit dan SP36 terbaik untuk pertumbuhan  tanaman kelapa sawit di Ultisol.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 kombinasi perlakuan : K0S0 : Tanpa Perlakuan K0S1 : 0 g Kapur + 500 g SP 36; K0S2 : 0 g Kapur + 1000 g SP 36; K1S0 : 400 g Kapur + 0 g SP 36 ; K1S1 : 400 g Kapur + 500 g SP 36 dan K1S2 : 400 g Kapur + 1000 g  SP 36. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 6 x 3 = 18 unit percobaan,. Data hasil pengamatan di analisa secara statistik dengan analisis ragam (ANOVA), apabila  analisis berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan News Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5%. Parameter yang diamati pertambahan tinggi tanaman (cm),   pertambahan luas daun kesembilan (cm2), pertambahan jumlah pelepah (buah) dan pertambahan lingkar batang (cm),Berdasarkan hasil penelitian bahwa pemberian kombinasi dolomit dan SP 36 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun ke-9, jumlah pelepah dan lingkar batang tanaman kelapa sawit. Perlakuan kombinasi K1S1 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit TBM 1 di lapangan.Kata kunci : kombinasi dolomit dan SP36, kelapa sawit, partumbuhan 
PENGARUH KOMPOS LIMBAH NILAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (ALLIUM FISTULOSUM L.) Reko Satria Putra; Budi Prastia
Jurnal Sains Agro Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.03 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v4i2.286

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Lahan Petani Desa Renah Alai Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin dengan ketinggian tempat + 1.368 meter diatas permukaan laut. Percobaan mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 30 Maret 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kompos limbah nilam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.) serta mengetahui dosis berapakah dari kompos limbah nilam yang memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik terhadap tanaman bawang daun (Allium fistulosum L.).Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 5 perlakuan dan 4 ulangan, adapun perlakuan sebagai berikut: N0 (tanpa kompos limbah nilam), N1 (dosis kompos limbah nilam 5,0 ton/ha setara 0,75 kg/petak), N2 (dosis kompos limbah nilam 10 ton/ha setara 1,5 kg/petak), N3 (dosis kompos limbah nilam 15 ton/ha setara 2,25 kg/petak), dan N4 (dosis kompos limbah nilam 20 ton/ha setara 3 kg/petak). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah anakan (buah), berat segar perumpun (g), dan hasil ton/ha; (ton/ha).Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian kompos limbah nilam berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan, berat segar perumpun, dan hasil ton/ha, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Perlakuan terbaik hasil tanaman bawang daun yaitu N1 dengan dosis 5 ton/ha. Kata Kunci: Kompos Limbah Nilam, Pertumbuhan, Hasil, dan Bawang Daun
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L) Firdo Ramadan; Budi Prastia
Jurnal Sains Agro Vol 6, No 1 (2021): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v6i1.504

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di lahan penduduk Kelurahan Sungai Pinang Kecamatan Bungo Dani Kabupaten Bungo dilaksanakan selama 4 bulan dari tanggal 01 Desember 2016 sampai dengan 30 Maret 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Beberapa Jenis Bokashi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, adapun perlakuan B0 (tanpa perlakuan), B1 Pemberian pupuk bokasi alang-alan, B2 Bokashi enceng gondok,  B3, Bokashi Serbuk Gergaji dan B4 Bokashi Pupuk Kandang Sapi. Hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan Analisis Ragam (Anova), apabila berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf 5 %. Parameter  yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), jumlah cabang primer dan rataan jumlah buah per tanaman. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian berbagai jenis pupuk bokashi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm dan jumlah buah per tanaman, akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman (helai) dan jumlah cabang primer (buah). Perlakuan B1 merupakan perlakuan terbaik terhadap hasil tanaman terung
Implementasi Teknologi Silase Rumput Gajah Mini Menuju Desa Mandiri Pakan Ternak Bela Putra; Budi Prastia
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.834 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.717

Abstract

Kendala budidaya sapi potong pada kelompok Tani Purwodadi 2 adalah keterbatasan hijauan pada musim kemarau sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas ternak. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas ternak adalah dengan menyediakan hijauan pakan dalam kuantitas dan kualitas yang cukup sepanjang tahun. Pemanfaatan rumput gajah mini sangat cocok diaplikasikan teknologi tepat guna berupa teknologi silase dengan tujuan untuk menambah daya tahan simpan, meningkatkan palatabilitas, serta meningkatkan kecernaan pada sapi potong. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengaplikasikan teknologi pengawetan hijauan pada kelompok Tani Purwodadi 2 Kuamang Kuning Kabupaten Bungo. Metode pelaksanaan pengabdian ini adalah memberikan penyuluhan serta prkatik aplikasi teknologi pembuatan silase. Kegiatan penyuluhan berupa memberikan pemahaman kepada kelompok tani tentang budiddaya rumput gajah mini, keunggulan serta urgensi pengawetan hijauan. Pelaksanaan praktik aplikasi teknologi silase dengan menggunakan mesin pencacah dan bahan-bahan berbasis sumber daya lokal. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya perubahan paradigma kelompok tani Purwodadi 2 untuk meningkatkan produktivitas hijauan pada musim hujan dan mengaplikasikan teknologi silase, serta kelompok tani Purwodai 2 mampu memproduksi silase berbasis hijauan secara mandiri.