Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

DEFISIENSI VITAMIN D TERHADAP PENYAKIT (Vitamin D Deficiency and Diseases) Pusparini Pusparini
INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY Vol 21, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Association of Clinical Pathologist and Medical laboratory

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24293/ijcpml.v21i1.1265

Abstract

It has been estimated that deficiency and insufficiency of Vitamin D affect one bilion people worldwide. Vitamin D deficiency can befound not only in countries with four (4) seasons, but also in countries with sunlight exposure all year long The objective of this studywas to know whether vitamin D deficiency can occur in Indonesia as well and to explore the role of vitamin D in people‘s health, althoughIndonesia is a country in the equator region. To avoid long term negative health consequences 25 hydroxyvitamin D/25 (OH) D serumlevel should be between 30 and 100 ng/mL. The main source of vitamin D is by synthesis at the skin which is exposed to ultraviolet Bradiation. The other source of vitamin D is from food. There are a lot of causes of vitamin D deficiency, for example: decreased vitaminD synthesis, nutritional intake of vitamin D, maternal vitamin D stores and exclusive breastfeeding, mal absorption and decreasedsynthesis or increased degradation of 25 (OH) D. From the above factors, decreased vitamin D synthesis is the main cause of vitamin Ddeficiency. The vitamin D deficiency is estimated and plays an important role in multiple disorders, such as: osteoporosis, fracture, cancer,cardiovascular disease, diabetes mellitus, autoimmune disease and infectious disease. A good strategy in managing vitamin D deficiencyis needed in order to solve the related problems.
Peranan Media Cakram MP-ASI terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Pemberian MP-ASI Lisantri Puspa Wening; Pusparini Pusparini; Holil M. Par'i; Fred Agung; Fita Faiqotunnisa
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 1 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.457 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i1.660

Abstract

Data menunjukkan bahwa MP-ASI tidak diberikan pada waktu yang tepat sehingga ibu memberikan MP-ASI terlalu dini. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh penyuluhan menggunakan media cakram MP-ASI terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pemberian MP-ASI. Desain penelitian yang digunakan quasi experimental control group design. Sampel penelitian adalah ibu hamil. Pengukuran pengetahuan dan sikap tentang pemberian MP-ASI dilakukan sebanyak dua kali yaitu pretest dan posttest pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan (p=0.004) dan sikap (p=0.002) ibu hamil kelompok intervensi menggunakan media cakram MP-ASI pada. Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukkan terdapat peningkatan pada pengetahuan (p=0.002) dan tidak terdapat pengaruh penyuluhan pada sikap (p=0.066) ibu hamil tanpa menggunakan cakram MP-ASI. Media cakram MP-ASI dapat dijadikan media bantu untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu hamil. Untuk penelitian selanjutnya lebih fokus terhadap materi porsi pemberian MP-ASI serta diharapkan ada praktek pembuatan MP-ASI supaya tergambar dengan jelas materi dan teori yang sudah disampaikan.
PURPLE BLACKSOY LAYERED PANCAKE SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SUMBER ANTOSIANIN DAN ISOFLAVON UNTUK MENCEGAH KANKER Tita Ratna Sari; Nadhifa Aisyah Amalia Rachmi; Osman Syarief; Gurid Pramintarto E.M; Pusparini Pusparini
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.152 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.663

Abstract

Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Salah satu cara pencegahan kanker adalah mengonsumsi makanan sumber antosianin dan isoflavon. Antosianin berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah terjadinya kanker. Isoflavon juga merupakan senyawa fitoestrogen yang berfungsi sebagai pencegah kanker. Ubi jalar ungu merupakan sumber antosianin dengan kandungan antosianin 110 mg/100gram, sedangkan kedelai hitam merupakan sumber isoflavon dengan kadar isoflavon 154-440 mg/100gram. Tujuan penelitian ini adalah membuat produk sebagai pangan fungsional dan alternatif makanan tinggi antosianin dan isoflavon serta menganalisa aspek kualitas Purple Blacksoy Layered Pancake yang meliputi sifat organoleptik, kadar antosianin, dan kadar isoflavon. Desain penelitian ini adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji organoleptik, sprektofotometri UV—VIS untuk antosianin. Penelitian ini melibatkan 30 panelis agak terlatih yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Bandung. Formulasi produk ini terdiri dari 3 imbangan tepung ubi ungu dan tepung kedelai hitam, yaitu imbangan 1 (80%:20%), imbangan 2 (70%:30%), dan imbangan 3 (60%:40%). Hasil uji Kruskal wallis menunjukkan adanya perbedaan untuk aspek warna, sedangkan tidak ada perbedaan untuk aspek rasa, aroma, dan tekstur. Imbangan 1 unggul dalam aspek warna dan aroma, sedangkan imbangan 2 unggul dalam aspek rasa dan tekstur. Kandungan antosianin tertinggi terdapat pada imbangan 1 dengan kandungan antosianin 17.85 mg. Isoflavon tertinggi terdapat pada imbangan 3 dengan kandungan isoflavon 15,3 mg. Produk ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai makanan sumber antosianin dan isoflavon.
EFEK PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA REMAJA DI ASRAMA Hada Shauti Sadida; Nelly Olifa Ilyas; Mona Fitria; Pusparini Pusparini; Salma Fauzia Azka
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 11 No 2 (2019): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.706 KB) | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v11i2.688

Abstract

Masih banyaknya masalah gizi dan masalah kesehatan dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai gizi. Hal ini dapat terjadi pada berbagai kelompok usia termasuk remaja. Salah satu masalahnya adalah pengetahuan mengenai pentingnya mengonsumsi sayur dan buah. Diperlukan pendidikan gizi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan konsumsi sayur dan buah pada remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efek pemberian pendidikan gizi terhadap pengetahuan dan konsumsi mengenai sayur dan buah pada remaja. Penelitian ini dilakukan di Asrama Mahasiswi. Desain penelitian ini yaitu Quasy Eksperiment, dengan rancangan preposttest. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling sebanyak 34 orang. Intervensi dilakukan sebanyak 3 kali dalam 3 minggu. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji univariat menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan sampel sebanyak 91.17%, konsumsi sayur sebanyak 70.58% dan konsumsi buah sebanyak 55.88%. Hasil uji bivariat menunjukan bahwa terdapat efek pendidikan gizi terhadap pengetahuan mahasiswi dengan nilai p(sig)=0.000. Ada efek pendidikan gizi terhadap konsumsi sayur mahasiswi dengan nilai p(sig)=0.010 dan tidak ada efek pendidikan gizi terhadap konsumsi buah mahasiswi dengan nilai p(sig)=0.714. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat efek pendidikan gizi terhadap perubahan pengetahuan dan konsumsi sayur namun tidak dengan konsumsi buah. Diharapkan agar materi pendidikan ini disosialisasikan kepada seluruh mahasiswi yang tinggal di asrama dengan membagikan leaflet dan memasang poster di asrama agar mahasiswi tersebut memahami pentingnya fungsi sayur dan buah bagi kesehatan tubuh.
Hubungan konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi ibu hamil primigravida Riawanti Riawanti; Pusparini Pusparini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.119-125

Abstract

LATAR BELAKANGKebutuhan akan kontrasepsi pada masa setelah persalinan perlu direncanakan sejak masa kehamilan termasuk juga dalam memilih kontrasepsi yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan. Informasi mengenai kontrasepsi perlu diberikan melalui konseling selama pelayanan antenatal. Konseling antenatal merupakan bentuk dari konseling yang membantu dalam pemilihan kontrasepsi yang paling sesuai dan meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai risiko, keuntungan, dan efek samping kontrasepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi ibu hamil primigravida. METODEPenelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Delapan puluh sembilan (89) reponden primigravida yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dan bersedia berpartisipasi diikutsertakan sebagai sampel penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai Desember 2017 di Puskesmas Pasekan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner, meliputi karakteristik demografi, konseling antenatal, pengetahuan, sikap, pemilihan alat kontrasepsi setelah persalinan. Pengisian kuesioner tersebut didampingi langsung oleh peneliti sehingga seluruh kuesioner terisi lengkap. Data dianalisis dengan menggunakan uji Fisher exact dengan tingkat kemaknaan p<0,05. HASILPengetahuan ibu primigravida yang termasuk kategori baik sebanyak 22 orang (24,7%), kategori cukup sebanyak 63 orang (70,8%), dan kategori kurang sebanyak 4 orang (4,5%). Dari sikap, terdapat 76 orang (85,4%) kategori baik, kategori cukup sebanyak 12 orang (13,5%), dan kategori kurang sebanyak 1 orang (1,1%). Hasil uji Fisher antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna dengan nilai p=0,02. KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara konseling antenatal dan pemilihan kontrasepsi pada ibu hamil primigravida.
Persepsi tubuh negatif meningkatkan kejadian eating disorders pada remaja usia 15-19 tahun Rachmannisa Shauma Aghna Syifa; Pusparini Pusparini
Jurnal Biomedika dan Kesehatan Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/JBiomedKes.2018.v1.18-25

Abstract

LATAR BELAKANGEating disorders (gangguan makan) adalah suatu sindrom yang ditandai oleh pola makan yang menyimpang terkait dengan karakteristik psikologik yang berhubungan dengan makan, persepsi tubuh, dan berat badan. Pengaruh media massa dan tekanan dari sosiokultural bahwa seseorang bertubuh kurus adalah yang paling menarik dapat membuat seorang remaja memiliki persepsi tubuh negatif yang dapat memicu terjadinya eating disorders. Dalam satu dekade terakhir, prevalensi eating disorders di Asia Tengggara mengalami peningkatan dari 0,46% menjadi 3,2% Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara persepsi tubuh dengan eating disorders pada remaja usia 15-19 tahun. METODEPenelitian ini dilakukan pada bulan November 2017 menggunakan desain observasional analitik secara potong lintang (cross-sectional) yang mengikutsertakan 201 siswa SMA Global Islamic School, Jakarta Timur. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling, dan pengukuran meliputi status gizi (antropometri, Indeks Massa Tubuh), persepsi tubuh (Contour Drawing Figure Rating Scale) dan eating disorders (Eating Disorders Diagnostic Scale). Analisis data menggunakan Chi-Square dengan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. HASILMayoritas responden mempunyai persepsi tubuh yang negatif (70,6%). Responden yang mengalami eating disorders sebesar 52,7%. Responden yang memiliki persepsi tubuh negatif sebagian besar mengalami eating disorders (66,2%). Analisis Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara persepsi tubuh dengan eating disorders (p=0,000). KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara persepsi tubuh dan eating disorders. Perlu penanganan terhadap persepsi tubuh negatif sedini mungkin untuk mencegah terjadinya eating disorders pada remaja.