Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PELATIHAN DAN EDUKASI POLA HIDUP SEHAT DALAM PENCEGAHAN HIPERTENSI WARGA DI SEKITAR JAKARTA BARAT MELALUI SENAM DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH Alexander Halim Santoso; Novendy Novendy; Susy Olivia Lontoh
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v3i2.9495

Abstract

Hypertension can cause serious health condition such as heart attack, kidney failure and stroke. A person's blood pressure is considered hypertensive if it is 140/90 mmHg, and 139/89 mmHg is called pre-hypertension. An increase of 20 mmHg systolic blood pressure or 10 mmHg diastolic blood pressure can increase the risk of death from ischemic heart disease and stroke. Living a healthy lifestyle for at least 4-6 months has been shown to lower blood pressure and can lower the risk of cardiovascular problems. The recommended healthy lifestyles include weight loss, reducing salt intake, exercise, reducing alcohol consumption, and quitting smoking. Lifestyle is an important risk factor for hypertension in young adult. The team leader visited the cadres at the village office to convey the objectives of the service activities. The distribution of invitations was carried out by cadres from Kelurahan Tomang and Kelurahan Grogol. Participants registered and then filled out a questionnaire. Then they were directed to check blood pressure. After that, participants filled out the questionnaire and watch the exercise demo. This service activity involves Medical students of the Tarumanagara University. The number of residents who participated in this event were in total of 181 residents from Tomang and Grogol, West Jakarta. The results of blood pressure measurements, found that 88.4% of residents had blood pressure classified as normal. The mean systolic blood pressure was 130.82 mmHg, and the diastolic blood pressure 77.69 mmHg. Continuous efforts are needed in the form of counseling to continue to increase hypertension awareness.ABSTRAK:Hipertensi adalah faktor penyebab timbulnya penyakit berat seperti serangan jantung, gagal ginjal dan stoke. Tekanan darah orang dikatakan hipertensi apabila 140/90 mmHg dan 139/89 mmHg disebut prahipertensi. Peningkatan 20 mmHg tekanan darah sistolik atau 10 mmHg tekanan darah diastolik dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung iskemik dan stroke. Menjalankan pola hidup sehat setidaknya selama 4–6 bulan terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan secara umum dapat menurunkan risiko permasalahan kardiovaskular. Beberapa pola hidup sehat yang dianjurkan di antaranya penurunan berat badan, mengurangi asupan garam, olahraga, mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Gaya hidup merupakan faktor risiko penting timbulnya hipertensi pada seseorang di usia dewasa muda. Pada hari yang telah disepakati, ketua tim melakukan kunjungan kepada para kader di kantor kelurahan untuk menyampaikan tujuan kegiatan pengabdian. Selanjutnya, penyebaran undangan dilakukan oleh para kader dari Kelurahan Tomang dan Kelurahan Grogol. Pada hari pelaksanaan, peserta melakukan registrasi dan kemudian mengisi kuesioner. Selanjutnya peserta diarahkan untuk pemeriksaan tekanan darah. Setelah pengukuran tekanan darah, peserta dikumpulkan kembali untuk melanjutkan pengisian kuesioner dan melihat demo senam melalui video. Kegiatan pengabdian ini melibatkan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Jumlah warga yang harid sebanyak 181 warga dari Kelurahan Tomang dan Grogol Jakarta Barat, Hasil pengukuran tekanan darah, didapatkan 88,4% warga tekanan darahnya tergolong normal. Rata-rata tekanan darah sistolik adalah 130,82 mmHg, dan tekanan darah diastolik 77.69 mmHg. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam bentuk penyuluhan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dan pengetahun masyarakat akan Hipertensi.
PENINGKATAN WAWASAN TERHADAP COMPUTER VISION SINDROME BAGI PENGGUNA KOMPUTER GUNA MENGHINDARI TERJADINYA GANGGUAN PENGLIHATAN Meriana Rasyid; Novendy Novendy; Susy Olivia Lontoh
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.12301

Abstract

The work system and learning activities from home that are widely carried out now due to the Covid-19 pandemic require us to carry out study activities, work, daily routines at home. A person can do work sitting in front of a computer or laptop for more than 8 hours a day, this situation causes vision problems, namely computer vision syndrome. Based on the problems above, it is necessary to carry out an outreach activity related to knowledge about CVS. This activity aims to improve the individual's health status, educate them to pay attention to eye health and add insight by providing education related to CVS knowledge and preventive actions to reduce the incidence of CVS. The target of the activity is the community, especially young adults who in their daily activities use computers. The implementation activity was carried out on April 10, 2021 and was attended by 35 participants, most of whom were students. The results of this health service activity indicate an increase in participants' knowledge about this CVS disease. This can be seen from the increase in knowledge by 50% from the results of the pretest and posttest. This increase in knowledge is expected to make computer users more aware when these eye disorders appear and can seek help so that problems do not occur in the futureABSTRAK:Sistem kerja dan kegiatan pembelajaran dari rumah yang banyak dijalankan sekarang akibat pandemi Covid -19 menuntut kita melakukan aktivitas belajar, pekerjaan, rutinitas seharihari di rumah. Seseorang dapat melakukan pekerjaan duduk di depan komputer atau laptop lebih dari 8 jam sehari, keadaan ini menyebabkan penglihatan  mengalami gangguan yaitu  computer vison syndrome.  Berdasarkan permasalahan di atas maka perlu melakukan suatu kegiatan penyuluhan terkait pengetahuan mengenai CVS ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan individu, mengedukasi agar memperhatikan kesehatan mata dan menambah wawasan dengan memberikan edukasi terkait pengetahuan CVS dan tindakan preventif untuk mengurangi kejadian CVS ini. Target kegiatan adalah masyarakat terutama dewasa muda yang dalam aktivitas sehari-hari menggunakan komputer. Kegiatan pelaksanaan dilakukan pada tanggal 10 April 2021 dan diikuti oleh 35 orang peserta, yang sebagaian besar berupa mahasiswa. Hasil kegiatan bakti kesehatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai penyakit CVS ini. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pengetahuan sebesar 50% dari hasil pretes dan postes. Peningkatan pengetahuan ini diharapkan dapat membuat para pengguna komputer lebih menyadari bila munculnya kelainan – kelainan mata tersebut dan dapat mencari pertolongan sehingga tidak terjadi gangguan dikemudian hari
UPAYA PENGENDALIAN STUNTING MELALUI EDUKASI POLA MAKAN SEHAT DAN SEIMBANG SELAMA SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN Meilani Kumala; Alexander Halim; Susy Olivia Lontoh; Sari Mariyati Dewi Dewi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i2.12906

Abstract

Stunting or short stature is one of the nutritional problems in toddlers in the world, especially in developing countries. The results of Survei Status Gizi Balita Indonesia in 2019 showed the prevalence of stunting in Indonesia reached 27.7% which indicates stunting is still a moderate problems. The impact of stunting can affect the increased rates of morbidity and mortality in toddlers, also the decrease quality of life in adulthood. Various factors can influence stunting related to chronic malnutrition during the first 1,000 days of life covering the fetal period in the womb up to the first two years of life. This period is a rapid growth period and does not occur in the next age group,  therefore adequate nutritional intake is very important at this period. Tomang subdistrict which is a partner of FK UNTAR islocated in the West Jakarta area where, the RISKESDAS Report of DKI Jakarta Province 2018, showed that the percentage of very short stature and short stature is 12,87% of toddlers in the West Jakarta area. The first step to reducing and control the prevalence of stunting has been conducted an education about Healthy and Balanced Diet During the First Thousand Days to cadres in the village of Toman, West Jakarta. The activity showed that most cadres experienced increased knowledge about healthy food intake and balanced nutrition after getting based on pre-posttests of education. The achieved results need to be followed up with training and mentoring so that the cadres are always motivated and renew their knowledge related to stunting management. So, they can carry out their duties thus can contribute to reducing the prevalence of stunting in toddlersABSTRAK:Stunting atau pendek merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia terutama di negara sedang berkembang. Survei Status Gizi Balita Indonesia tahun 2019 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia mencapai 27,7% yang menunjukkan stunting di Indonesia masih merupakan masalah dengan kategori tingkat sedang. Dampak stunting pada balita dapat berakibat meningkatnya angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita, serta menurunnya kualitas hidup di usia dewasa. Berbagai faktor dapat memengaruhi terjadinya stunting terkait kekurangan gizi kronis selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) anak yang meliputi masa janin dalam kandungan sampai dua tahun setelah kelahiran. Masa HPK merupakan masa proses tumbuh kembang yang sangat cepat dan tidak terjadi pada kelompok usia selanjutnya, oleh karena itu pemenuhan asupan gizi pada masa ini sangat penting. Kelurahan Tomang yang merupakan mitra FK UNTAR terletak di daerah Jakarta Barat dimana berdasarkan Laporan RISKESDAS Provinsi DKI Jakarta 2018, menunjukkan kejadian sangat pendek dan pendek sebesar 12,87% pada usia bawah dua tahun di wilayah Jakarta Barat. Sebagai langkah awal untuk pencegahan dan pengendalian terjadinya stunting, telah dilakukan edukasi mengenai Pola Makan Sehat dan Seimbang Selama HPK kepada para kader di kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Kegiatan edukasi tersebut menunjukkan sebagian besar kader mengalami peningkatan pengetahuan tentang asupan makanan sehat dan gizi seimbang setelah mendapat edukasi berdasarkan pre-pos tes. Hasil yang dicapai ini perlu dilakukan tindak lanjut dengan pelatihan dan pendampingan agar para kader selalu termotivasi dan memperbaharui pengetahuan terkait pengendalian stunting dalam menjalankan tugasnya dengan demikian dapat berkontribusi dalam upaya menurunkan angka kejadian stunting pada balita.
Pengaruh kafein terhadap waktu reaksi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2015/2016 Diana Putri Subroto; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 2 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v1i2.3830

Abstract

Kafein terkenal dengan manfaatnya yang dapat membuat seseorang dalam keadaan terjaga dan tetap fokus, selain itu juga dapat mempercepat waktu reaksi, sebab itu kafein menjadi bagian penting dalam kehidupan mayoritas manusia. Kopi mengandung kafein lebih banyak dari sumber kafein lainnya seperti teh maupun kakao. Waktu reaksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk merespon   secara   sadar   terhadap   suatu  rangsangan   yang  diberikan.   Beberapa   penelitian sebelumnya   telah  menyebutkan   bahwa  kafein   dapat  memperpendek   waktu  reaksi   yang dibutuhkan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan rerata waktu reaksi sebelum dan sesudah pemberian kafein pada mahasiswa  Fakultas  Kedokteran  Universitas  Tarumanagara.  Penelitian  ini  menggunakan metode quasi-experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test design. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan cara Non-Random Sampling jenis Consecutive Sampling. Data diperoleh menggunakan metode Ruler Drop Test. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa waktu reaksi setelah minum kopi pada menit ke 30 sebesar 0,148s dan pada menit ke 45 sebesar 0,129s lebih pendek daripada waktu reaksi sebelum minum kopi sebesar 0,195s (p <0,05). Mahasiswa kedokteran disarankan meminum kopi bagi yang memiliki atau akan melakukan aktivitas yang menuntut kecepatan dan memperhatikan dosis yang diminum untuk menghindari efek samping yang mungkin timbul.
Hubungan olahraga terhadap kapasitas vital paru mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2013-2016 Sebastian Chendra; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i1.5851

Abstract

Olahraga dapat memberi pengaruh fisiologi bagi tubuh, diantaranya adalah sistem kerja jantung dan paru. Paru mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, dimana terdapat pertukaran oksigen dengan karbondioksida melalui proses pernapasan. Dalam masalah kesehatan, olahraga perlu dilakukan oleh setiap manusia, karena berolahraga dapat meningkatkan kerja otot paru, dimana jika kerja otot paru baik, kemampuan menampung oksigen atau kapasitas vital paru manusia juga meningkat. Tingginya kapasitas vital paru seseorang yang berarti kemapuan menampung oksigen di paru tinggi, akan membuat seseorang tidak mudah lelah dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui hubungan olahraga terhadap kapasitas vital paru mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan menggunakan metode cross-sectional. Responden penelitian sebanyak 50 responden dari mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Tarumangara angkatan 2013-2016. Alat yang digunakan untuk mengukur fungsi paru pada penelitian ini adalah siprometri. Dari hasil analisis hubungan olahraga terhadap kapasitas vital paru mahasiswa fakultas kedokteran yang mengikuti UKM Universitas Tarumanagara angkatan 2013-2016 menggunakan uji Fisher exact test, didapatkan p-value sebesar 0,000 atau p<0,05 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh olahraga terhadap kapasitas vital paru.
Pengaruh rokok terhadap fungsi paru mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tarumanagara Jakarta Barat 2016 Natalia Natalia; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 1 No. 3 (2019): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i1.5866

Abstract

Merokok dapat menyebabkan inflamasi, fibrosis, metaplasia sel goblet, hipertrofi otot polos dan obstruksi jalan napas, sehingga mengakibatkan terganggunya faal paru-paru. Fungsi paru dapat diketahui melalui pemeriksaan Volume Ekspirasi Paksa pada 1 detik pertama (VEP1) dan Kapasitas Vital Paksa (KVP). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh rokok terhadap fungsi faal paru pada mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Tarumanagara. Penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan melibatkan 68 mahasiswa Universitas Tarumanagara. Data penelitian dikumpulkan melalui kuisioner dan pengukuran fungsi paru. Setiap subjek penelitian diukur VEP1 dan KVP menggunakan alat spirometri. Secara statistik ditemukan bahwa tidak ada hubungan antara merokok dengan penurunan fungsi paru dengan p-value 0.508 dan prevalence ratio antara responden yang merokok dengan responden yang tidak merokok sebesar 1.05.
Perbandingan fungsi paru antara mahasiswa perokok dan bukan perokok di Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Verren Natalie; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 2 No. 1 (2020): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v2i2.7857

Abstract

Rokok mengandung banyak zat berbahaya yang dapat mengakibatkan pembengkakan atau penyempitan saluran udara, kelebihan lendir pada paru, dan gangguan sistem pembersihan paru. Penumpukan zat beracun tersebut menyebabkan iritasi paru, dan akhirnya menurunkan fungsi paru. Penurunan fungsi paru dihubungkan dengan penurunan nilai kapasitas vital paru, kapasitas vital paksa, dan volume ekspirasi paksa satu detik. Ketiga parameter fungsi paru tersebut dapat diukur dengan menggunakan alat spirometri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan fungsi paru antara perokok dan bukan perokok. Penelitian analitik observasional  potong lintang ini melibatkan 82 mahasiswa teknik Universitas Tarumanagara yang berusia 20 - 25 tahun. Kebiasaan merokok diukur dengan kuesioner dan tes fungsi paru dengan alat spirometri. Data dianalisa dengan uji statistik Pearson Chi-square. Berdasarkan indeks Brickman, pada 41 responden bukan perokok, 15 orang diantaranya memiliki fungsi paru normal. sedangkan diantara 41 responden perokok, 32 orang mengalami kelainan fungsi paru. Antara perokok dan bukan perokok, didapatkan perbedaan fungsi paru berdasarkan volume ekspirasi paksa satu detik (P=0.008), namun tidak didapatkan perbedaan fungsi paru berdasarkan kapasitas vital paru dan kapasitas vital paksa (secara berurutan, P=0.185 dan P=0.073).
Gambaran posisi tubuh dengan kejadian low back pain pada pemain sepeda road bike di Jakarta Ananda Dante Putera Roberto; Tjie Haming Setiadi; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 4 No. 1 (2022): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v4i2.18217

Abstract

Low back pain sering dikeluhkan oleh pengendara sepeda road bike. Road Bike digunakan untuk durasi yang ekstensif dan memiliki frame sepeda yang menuntut postur baik selama penggunaannya. Studi terkait posisi tubuh dengan kejadian low back pain pada pengendara road bike masih perlu dikembangkan sehingga tujuan studi ini untuk mengetahui gambaran posisi tubuh saat bersepeda menggunakan road bike dengan kejadian low back pain pada road biker di Jakarta. Studi yang dilakukan adalah studi deskriptif observasional dengan desain potong lintang.  Jumlah responden studi sebanyak 250 pesepeda road bike yang berdomisili di Jakarta secara consecutive sampling. Pengumpulan data low back pain dari sampel dilakukan dengan menggunakan kuesioner Oswestry Disability Index. Dari analisis data kuesioner ODI didapatkan sebanyak 125 (50%) responden memiliki keluhan lower back pain pada tingkat nyeri yang berbeda-beda dengan faktor ketinggian stang yang lebih rendah dibanding saddle, ukuran sepeda yang tidak sesuai, fleksi yang berkepanjangan saat otot sudah mengalami overexertion, dan defisit daya tahan ekstensor punggung terbukti mempengaruhi peningkatan resiko low back pain.
Hubungan konsumsi minuman kopi terhadap insomnia pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022 Dondie Dwi Prayitno; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 1 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i1.24380

Abstract

Padatnya jadwal kegiatan dan tugas mahasiswa kedokteran membuat minuman kopi, yang berfungsi sebagai stimulan, sangat digemari. Namun, kafein dalam kopi memiliki efek mempersulit seseorang untuk tertidur ketika dikonsumsi secara berlebihan. Tujuan studi ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mengonsumsi minuman kopi dengan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa kedokteran. Studi analitik observasional ini dilakukan terhadap 110 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021-2022. Pemilihan subjek studi dengan cara consecutive sampling. Instrumen yang digunakan ialah Insomnia Severity Index untuk melihat kejadian insomnia dan kuesioner kebiasaan konsumsi kopi yang terdiri dari 13 pertanyaan. Data antar variabel diuji korelasinya menggunakan chi square. Sebanyak 50 (45,5%) subjek yang mengalami insomnia ringan, 51 (46.4%) subjek mengalami insomnia sedang dan 9 (8.2%) subjek mengalami insomnia berat. Berdasarkan tingkat konsumsi kopi didapatkan 67 (60.9%) subjek termasuk pengonsumsi kopi kategori sedang dan 43 (39.1%) subjek pengonsumsi kopi kategori ringan, namun tidak didapatkan subjek yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi kategori berat. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara kebiasaan konsumsi kopi dengan kejadian insomnia (p-value 0,334). Namun, subjek yang mengonsumsi kopi kategori sedang 1,459 kali beresiko mengalami insomnia di bandingkan dengan subjek yang mengonsumsi kopi kategori rendah.
Pengaruh konsumsi minuman berkafein terhadap fungsi kognitif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2021 Naufal Ikbar Rian Adnan; Susy Olivia Lontoh
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 1 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i1.24391

Abstract

Minuman kafein sangat digemari di kalangan mahasiswa kedokteran. Kafein dapat membantu fungsi kognitif dalam pembelajaran serta memori. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan konsumsi minuman mengandung kafein dengan fungsi kognitif mahasiswa. Studi terhadap 100 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021 ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan cara cross-sectional. Pemilihan responden menggunakan metode consecutive non-random sampling. Fungsi kognitif mahasiswa diukur dengan kuesioner Mini Mental State Examination dan asupan konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, coklat, minuman berenergi menggunakan kusioner konsumsi frekuensi makan. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan fisher exact test dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value untuk setiap jenis konsumsi minuman berkafein terhadap fungsi kognitif lebih besar dari 0,05, yakni minuman kopi sebesar 0,493; teh sebesar 0,544; cokelat sebesar 0,386 dan soda sebesar 1,00. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik setiap jenis minuman berkafein (kopi, teh, coklat maupun soda) dengan fungsi kognitif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021.