Divi Galih Prasetyo Putri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analysis of digital literacy development to improve skills, competence, and self-confidence in students Budi, Savitri Citra; Putri, Divi Galih Prasetyo
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 13, No 2: June 2024
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v13i2.23686

Abstract

Education is an essential aspect of human resource development. Additional learning facilities in the form of patient acceptance digital literacy are needed to improve students' skills and competencies before carrying out work practices. This study aimed to analyze the need for developing digital literacy in patient admission applications in health services. This investigation adopts a qualitative research methodology characterized by an exploratory perspective. Data gathering encompassed conducting interviews, observations, and reviewing documentary materials. Digital literacy patient acceptance of applications needs to be developed immediately to support the preparation for practical work activities. Things that need to be designed to create digital literacy are the function features provided, the display of the dashboard menu, and the material the participants must master. This research was successful in helping to collect the data needed to develop digital literacy in patient admission applications in health services. This research is expected to offer insights that can be valuable for future studies focused on enhancing digital literacy through characteristics, interfaces, and learning materials.
Pengembangan Sistem Informasi DataRawat Berbasis Web Ananda, Shafira Putri; Fakhrurrifqi, Muhammad; Putri, Divi Galih Prasetyo; Wijayanti, Risti
Journal of Internet and Software Engineering Vol 4 No 2 (2023): Journal of Internet and Software Engineering
Publisher : Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jise.v4i2.8540

Abstract

Rekam medis adalah catatan kesehatan pasien berdasarkan hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan layanan yang telah diberikan kepada pasien. Beberapa instansi medis telah menggunakan sistem rekam medis elektronik atau Electronic Medical Record (EMR). Namun data rekam medis tersebut hanya dapat diakses secara lokal di tempat fasilitas kesehatan tempat ia berobat sebelumnya. Hal ini mengakibatkan keterbatasan hak akses pasien terhadap rekam medisnya jika ingin berobat ke tempat faskes lain. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dikembangkannya Sistem Informasi DataRawat ini agar pasien dapat mengelola dan membagikan data rekam medisnya kepada pihak yang dikehendaki. Dengan adanya informasi riwayat rekam medis pasien ini akan memudahkan tenaga medis dalam pencarian data informasi rekam medis pasien, mencatat riwayat medis dan mendiagnosa kesehatan pasien dengan cara yang lebih efisien. Sistem informasi ini dikembangkan menggunakan metode Incremental, framework Laravel, bahasa pemrograman PHP dan Javascript, dan PostgreSQL sebagai database. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengembangan Sistem Informasi DataRawat ini dapat mengelola data seperti data rekam medis, data pasien, data rumah sakit, dan membagikan data menggunakan akses link rekam medis. Seluruh fitur yang ada pada analisis kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik. Pada pengujian terhadap pengguna hasil menunjukkan skala berkisar 42-48 atau persentase sebesar 84%-96%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem masuk ke dalam kategori sangat layak untuk digunakan.
Komparasi Metode Automasi dan Hybrid pada Pengujian Aplikasi Mobile WebRTC Menggunakan Appium Jasmin, Gabriela Anggerita; Putri, Divi Galih Prasetyo
Journal of Internet and Software Engineering Vol 5 No 1 (2024): Journal of Internet and Software Engineering
Publisher : Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jise.v5i1.9034

Abstract

Teknologi informasi telah mengubah komunikasi dan interaksi dalam masyarakat. Ini memungkinkan orang untuk terhubung secara virtual, tanpa memandang jarak. Konsultasi virtual menjadi umum, difasilitasi oleh aplikasi dengan fitur panggilan video menggunakan teknologi WebRTC. WebRTC memungkinkan komunikasi audio, visual, dan data secara real-time. Pengujian sangat penting untuk meminimalkan bug, tetapi alur kerja yang kompleks dari WebRTC membuatnya menantang. Pengujian perangkat lunak dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Pengujian manual melibatkan penggunaan dua perangkat untuk menguji WebRTC secara langsung. Appium, sebuah alat sumber terbuka, digunakan untuk pengujian otomatis. Appium mendukung berbagai platform dan bahasa pemrograman, tanpa perlu akses ke kode sumber untuk fungsi perangkat seperti kamera dan mikrofon. Appium tidak terikat pada kerangka pengujian tertentu. Proses pengujian meliputi seluruh sistem aplikasi, memastikan fungsi optimal dan menangani semua masalah. Pemilihan metode pengujian tergantung pada kebutuhan. Hasil pengujian lebih mendukung metode otomatis dalam hal efisiensi waktu, membutuhkan waktu yang lebih sedikit. Namun, metode hibrida melampaui metode tersebut dalam cakupan pengujian dan efektivitas, mencakup lebih banyak kasus pengujian.
Analisis Komparasi pada Teknik Black Box Testing (Studi Kasus: Website Lars) Putri, Salmania Jesamine; Putri, Divi Galih Prasetyo; Putra, Widhy Hayuhardhika Nugraha
Journal of Internet and Software Engineering Vol 5 No 1 (2024): Journal of Internet and Software Engineering
Publisher : Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jise.v5i1.9446

Abstract

Saat ini penggunaan perangkat lunak sudah mendominasi hampir seluruh bidang ilmu pengetahuan. Merupakan hal yang penting bagi pengembang untuk memastikan kualitas suatu perangkat lunak sehingga layak digunakan oleh khalayak umum. Kualitas perangkat lunak salah satunya dapat ditentukan dari output yang dihasilkan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengujian perangkat lunak merupakan salah satu aktivitas yang penting dalam fase Software Development Life Cycle (SDLC) untuk memastikan perangkat lunak yang berkualitas. Terdapat berbagai metode yang mungkin digunakan dalam pengujian perangkat lunak, satu diantaranya adalah black box testing yang menguji fungsionalitas suatu sistem dan tidak mengharuskan penguji untuk memahami kode program. Dalam rangka mencapai hasil pengujian yang optimal, perlu menentukan perancangan kasus uji yang paling tepat digunakan pada suatu perangkat lunak. Equivalence Class Partitioning (ECP), Boundary Value Analysis (BVA), dan Decision Table (DT) merupakan teknik pengujian pada black box yang umum digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tiga teknik tersebut, sehingga dapat menentukan teknik mana yang paling efektif diterapkan pada suatu perangkat lunak. Sampel yang digunakan untuk pengujian adalah website Lars yang merupakan aplikasi untuk membantu proses akreditasi rumah sakit. Hasil dari pengujian masing-masing teknik diukur menggunakan standard testing metrics untuk melihat teknik mana yang paling optimal. Hasil yang didapatkan penelitian ini adalah teknik ECP lebih unggul dalam menangkap kegagalan, diukur dari perhitungan matriks test case failed dengan persentase 51.8% dibandingkan teknik BVA dengan hasil 33.3% dan DT 46%.
Studi Komparasi Teknik Pengujian End-to-End pada E-payment: Studi Kasus Travelink (Sistem Web E-ticketing) Afidah, Azza Ulil; Putri, Divi Galih Prasetyo
Journal of Internet and Software Engineering Vol 5 No 2 (2024): Journal of Internet and Software Engineering
Publisher : Department of Electrical Engineering and Informatics, Vocational College, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jise.v5i2.11741

Abstract

Teknologi finansial menjadi agenda penting dalam industri jasa layanan keuangan dan perekonomian di masa depan. Salah satu inovasi teknologi di bidang perbankan, keuangan dan perdagangan adalah electronic payment atau biasa disebut epayment. Sistem e-payment sangat berpengaruh dalam proses transaksi pembelian tiket pada web, sehingga perlu untuk memastikan keberhasilan transaksi dalam suatu perangkat lunak melalui pengujian end-to-end. Berkaitan dengan masa pengembangan sistem, perusahaan pengembang perangkat lunak saat ini menginginkan proses pengujian yang cepat dan efektif, oleh karena itu metode eksekusi pengujian yang tepat diperlukan untuk pengujian end-to-end pada sistem. Penelitian ini menggunakan studi kasus sistem e-payment Travelink. Keunikan dari sistem ini adalah adanya metode pembayaran yang memerlukan metode pengujian khusus. Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan antara ketiga metode pengujian, di antaranya pengujian secara manual, otomatis, dan hybrid (gabungan manual dan otomatis). Komparasi ketiga metode pengujian dilakukan dengan menggunakan matriks pengujian requirement coverage dan waktu eksekusi pengujian. Hasil perbandingan dengan kedua matriks pengujian menunjukkan bahwa metode pengujian otomatis mencakup 100% requirement dan yang paling cepat digunakan untuk pengujian end-to-end epayment Credit Card dan Virtual Account. Metode pengujian hybrid memberikan cakupan pengujian 100% dan paling cepat digunakan pada pengujian end-to-end e-payment QRIS. Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk menentukan metode pengujian yang akan digunakan pada sistem e-payment.
SCANOCULAR: Application for Early Detection of Eye Diseases Using AI and Blockchain Technology Pratomo, Dinar Nugroho; Alfian, Ganjar; Putri, Divi Galih Prasetyo; Kusnady, Rasyid; Pinandhita, Pudyasta Satria; Yusuf, Muhammad Abyan Farras; Dharmawan, Edeline Felicia; Zhafarizza, Ghifari Nafhan Muhammad
Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan IT Vol 10, No 2 (2025)
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/jpit.v10i2.8014

Abstract

Eye diseases such as cataracts, glaucoma, and diabetic retinopathy affect approximately 2.2 billion people globally, with 1 billion cases being preventable. In Indonesia, cataracts remain the leading cause of blindness. This research presents SCANOCULAR, a mobile application that integrates artificial intelligence (AI) and blockchain technology for early detection of eye diseases. The system utilizes a modified EfficientNetB4 Convolutional Neural Network (CNN) for analyzing eye images, achieving 95.50% accuracy, 95.92% precision, and 94.95% recall in cataract detection with an AUC of 0.9932. The blockchain implementation using Polygon Amoy platform ensures secure data transmission and storage while maintaining efficient transaction processing. Testing results demonstrate the system's capability in identifying various eye conditions while maintaining data integrity through blockchain verification. SCANOCULAR contributes to informatics by implementing a hybrid AI-blockchain architecture optimized for medical imaging applications, with a lightweight CNN model design that reduces computational requirements while maintaining diagnostic accuracy. This integration of technologies provides a potential solution for improving accessibility to eye disease screening and early intervention in Indonesia.
Contract-based federated learning framework for intrusion detection system in internet of things networks Saputra, Yuris Mulya; Putri, Divi Galih Prasetyo; Putra, Jimmy Trio; Murti, Budi Bayu; Wahyono, Wahyono
IAES International Journal of Artificial Intelligence (IJ-AI) Vol 14, No 4: August 2025
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijai.v14.i4.pp3324-3333

Abstract

A plethora of national vital infrastructures connected to internet of things (IoT) networks may trigger serious data security vulnerabilities. To address the issue, intrusion detection systems (IDS) were investigated where the behavior and traffic of IoT networks are monitored to determine whether malicious attacks or not occur through centralized learning on a cloud. Nonetheless, such a method requires IoT devices to transmit their local network traffic data to the cloud, thereby leading to data breaches. This paper proposes a federated learning (FL)-based IDS on IoT networks aiming at improving the intrusion detection accuracy without privacy leakage from the IoT devices. Specifically, an IoT service provider can first motivate IoT devices to participate in the FL process via a contract-based incentive mechanism according to their local data. Then, the FL process is executed to predict IoT network traffic types without sending IoT devices’ local data to the cloud. Here, each IoT device performs the learning process locally and only sends the trained model to the cloud for the model update. The proposed FL-based system achieves a higher utility (up to 44%) than that of a non-contract-based incentive mechanism and a higher prediction accuracy (up to 3%) than that of the local learning method using a real-world IoT network traffic dataset.