TK RA Persis 106 adalah Taman Kanak-kanak yang berada di wilayah permukiman padat di Jakarta Pusat, dimana mayoritas para siswa dan siswi adalah warga sekitar. TK RA Persis memiliki area lahan sebesar 300 m2 dengan luas bangunan sebesar 200 m2 setinggi satu (1) lantai sudah cukup memadai bagi kurang lebih 60 siswa/siswi muslim. Tidak hanya digunakan sebagai sarana Pendidikan, namun sebagian area luar (area lapangan dan area wudhu) digunakan untuk pemotongan sapi qurban pada Idul Adha. Area wudhu tersebut tidak hanya digunakan dalam penunjang aktivitas ibadah siswa/siswi sebagai salah satu pembentukan karakter, namun juga digunakan sebagai area yang mendukung kegiatan pemotongan kurban pada saat Idul Adha. Keran-keran air pada area wudhu disambungkan dengan selang, dimana aliran air membantu proses pembersihan darah binatang kurban secara maksimal. Area wudhu dengan luasan sekitar 3 m2 yang sebenarnya kurang memadai bagi seluruh siswa/siswi muslim di sekolah ini yang mencapai kurang lebih 10 guru, 1 OB, dan 60 murid. Bila aktivitas praktek wudhu sedang dilaksanakan, mau tidak mau, siswa/siswi yang hendak belajar harus mengantri dan belajar wudhu secara berdempetan, sehingga aktivitas maupun proses belajar wudhu menjadi tidak efisien.Melihat kondisi tersebut, kami sebagai tim pengabdian masyarakat Universitas Indraprasta PGRI telah berdiskusi dengan Ketua Yayasan beserta guru-guru TK RA Persis 106 Jakarta Pusat dan bergerak untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan judul “Revitalisasi area wudhu TK RA Persis 106 di Jakarta Pusat”.Kata kunci: Taman kanak-kanak, wudhu, islamRA Persis 106 is a kindergarten located in a densely populated residential area in Central Jakarta, where themajority of students are local residents. The institution occupies a land area of 300 m², with a building footprintof 200 m² spread over a single floor, which adequately accommodates approximately 60 Muslim students.Beyond serving as an educational facility, part of the outdoor area specifically the playground and ablution(wudhu) area-is utilized for the ritual slaughtering of sacrificial animals (qurban) during Eid al-Adha. Theablution area not only supports students' religious practices as part of character development but alsofunctions as a site to facilitate the qurban slaughtering activities. Water taps in this ablution area are connectedto hoses, enabling efficient cleaning of animal blood during the sacrificial process. However, the ablution area,covering approximately 3 m², is insufficient to accommodate all Muslim students, who number around 60, inaddition to 10 teachers and 1 janitor. During ablution practice, students are compelled to queue closely,leading to inefficiencies in both the religious ritual and the learning process. In response to these conditions,our community service team from Universitas Indraprasta PGRI engaged in discussions with the foundationchairperson and teachers of TK RA Persis 106 in Central Jakarta. Subsequently, we initiated a communityservice project titled “Revitalization of the Ablution Area at TK RA Persis 106, Central Jakarta.”