Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pembuatan Kompos Seresah Menggunakan Inokulum Fungi Saprotrof Di Pesantren Darul Fattah Gedung Meneng Bandar Lampung Salman Farisi; Bambang Irawan; Suratman Suratman; Hendri Busman; Agung Abadi Kiswandono
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v3i1.70

Abstract

Kompos adalah zat akhir suatu proses fermentasi tumpukan sampah/serasah tanaman termasuk bangkai binatang. Fermentasi tersebut perlu dipercepat dengan bantuan manusia. Isolat fungi saprotrof ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi inokulum pengomposan dalam pembuatan pupuk organik. Kompos yang diinduksi dengan inokulum fungi ini mampu menghasilkan pupuk organik dengan relatif cepat dan mengandung nutrisi tanaman yang tinggi. Prospek kebutuhan pupuk organik cukup tinggi dalam menunjang pertanian organik sehingga diperlukan penyebaran informasi IPTEK dan pelatihan kepada masyarakat tentang pembuatan pupuk organik dengan induksi inokulum fungi saprotrof. Selain itu ketersediaan seresah tanaman pekarangan melimpah dan terbebas dari residu bahan kimia. Hasil kegiatan ini memperlihatkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan dalam pembuatan pupuk kompos dari seresah daun. Rata-rata peningkatan pengetahuan peserta pelatihan sebesar 30%.
PENGEMBANGAN POTENSI SAMPAH RUMAH TANGGA PADA IBU-IBU PKK KOTA KARANG BANDAR LAMPUNG Widiastuti, E.L; Yulianty Yulianty; Salman Farizi; Suratman Suratman; Muhammad Al Hafidz
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.17235

Abstract

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari sisa-sisa buangan rumah tangga seperti kulit buah-buahan, daun, dan sisa-sisa sayuran yang tidak digunakan lagi. Sampah organik apabila dibuang ke tempat sampah masih dapat diuraikan dalam tanah. Sedangkan sampah anorganik seperti tas kresek, botol air mineral, gelas air mineral yang berupa plastik, dan botol kaca apabila dibuang ke tempat sampah tidak mudah diuraikan dalam tanah. Ibu-ibu rumah tangga dalam kegiatan setiap harinya akan mengahasilkan sampah baik organik maupun anorganik. Namun untuk pengelolaannya belum banyak yang memanfaatkan sampah organik dan anorganik menjadi bahan yang berguna untuk pupuk organik cair atau tempat untuk menanam sayuran maupun untuk kerajinan tangan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya untuk mengembangkan potensi sampah organik dan anorganik yang dapat dilakukan oleh sekelompok masyarakat,seperti ibu-ibu PKK. Kegiatan yang dilakukan berupa ceramah, diskusi, demonstrasi, dn praktik. Awal kegiatan dilakukan pre-test dan diakhiri dengan post-test. Rata-rata nilai pre-test sebesar 62, rata-rata nilai post-test sebesar 92.5. Terjadi peningkatan point sebesar 30.5. Adanya peningkatan point ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dan pengetahuan dari peserta pengabdian yaitu ibu-ibu PKK Kelurahan Kota Karang Kecamatan Teluk Betung Timur, Bandar Lampung. Harapan lebih lanjut dari pengetahuan dan praktik yang diberikan dalam pengelolaan sampah organik dan anorganik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat penting karena dapat membuat lingkungan menjadi bersih dan sehat.