Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : NIKe Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan | Fisheries and Marine Scientific Journal

Uji Pembedaan Ikan Teri Kering pada Lama Pengeringan Berbeda dengan Ikan Teri Komersial dari Desa Tolotio Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo Rimin Lasimpala; Asri Silvana Naiu; Lukman Mile
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.893 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1259

Abstract

Penelitian tentang analisis organoleptik dengan metode uji pembedaan (discriminative test) ikan teri (Stolephorus sp.) kering dari lama pengeringan berbeda dengan ikan teri komersial dari Desa Tolotio, Kecamatan Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo telah dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan ikan teri kering hasil penelitian dengan ikan teri komersial. Penelitian menggunakan uji hipotesis berekor dua, dengan jumlah panelis yang dipakai 25 orang semi terlatih. Perlakuan penelitian yaitu lama pengeringan yang terdiri atas 24 jam, 28 jam, dan 32 jam. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pembedaan secara organoleptik yang terdiri atas tekstur, aroma dan warna. Data hasil uji pembedaan dibandingkan dengan Tabel Hipotesis Berekor Dua pada taraf kepercayaan 5% dan 1%. Hasil analisis menunjukan bahwa ikan teri hasil penelitian pada semua perlakuan dapat dibedakan secara sangat nyata dengan ikan teri komersial berdasarkan atribut tekstur dan warna, namun berbeda nyata berdasarkan atribut aroma yaitu pada lama pengeringan 28 jam. Tekstur ikan teri kering hasil perlakuan lebih keras serta mudah dipatahkan dan warna dari ikan teri kering lebih cerah dibandingkan dengan ikan teri komersial. Aroma ikan teri hasil perlakuan yang berbeda tersebut memiliki aroma ikan teri yang lebih kuat dibandingkan dengan dua pelakuan yang lain dan ikan teri komersial. Kata kunci: Ikan teri, Stolephorus sp., pengeringan, uji pembedaan
Pengaruh Penambahan Tepung Tulang Ikan Tuna terhadap Karakteristik Hedonik Kue Bagea Khas Gorontalo Didi Indrawan Bunta; Asri Silvana Naiu; Nikmawati Susanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v1i2.1225

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat tepung tulang ikan tuna difortifikasi kedalam kue bagea, mengetahui konsentrasi terbaik penambahan tepung tulang ikan tuna pada formula kue bagea dengan analisis nilai hedonik, dan mengetahui karakteristik kimia dan mutu hedonik dari formula terbaik. Perlakuan penambahan tepung tulang ikan tuna dengan konsentrasi 1.1%, 2.3%, dan 3.4% dari jumlah terigu dan sagu. Rancangan dan analisis data yang digunakan yaitu uji Kruskal Wallis dan uji lanjut Duncan. Hasil rendemen tepung tulang ikan tuna yang dihasilkan yaitu 56.2%. Hasil uji kimia pada tepung tulang ikan yaitu kadar air 3.49%, abu 29%, protein 12.4%, lemak 1.98%, dan kalsium 3.88%. Hasil uji hedonik formula terbaik adalah formula dengan konsentrasi 1.1%. Hasil uji kimia kue bagea terpilih dengan kadar air 2.22%, abu 1.25%, protein 6.6 %, lemak10.41%, kalsium 0.16%, sedangkan karakteristik mutu hedonik kue bagea formula terbaik dengan hasil; kenampakan: utuh, rapi, bersih, kurang homogen; warna: coklat gelap; aroma: agak tercium aroma khas sagu dan tepung tulang ikan; tekstur: agak renyah agak lama hancur; dan rasa: gurih, agak manis, agak terasa tepung tulang ikan.
Pendugaan Umur Simpan Abon Ikan Tongkol Asap Tri Sugiarto I. Nusi; Asri Silvana Naiu; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v3i3.1318

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan abon ikan tongkol asap. Pembuatan abon dari bahan baku ikan tongkol asap yang terbaik yakni dengan lama pengasapan 2 jam menggunakan bahan bakar sabut kelapa, kemudian dilanjutkan dengan pendugaan umur simpan abon. Metode pendugaan umur simpan yang digunakan adalah pendekatan Arrhenius berdasarkan jumlah mikroba ALT. Produk abon ikan tongkol asap disimpan pada tingkat suhu yang berbeda yakni pada suhu ruang (30C), 40C, dan 50C.Pengambilan sampel untuk diuji dilakukan pada waktu yang berbeda sesuai dengan tingkatan suhu yakni : Pada suhu ruang (30C) setiap 7 hari selama 28 hari. Suhu 40C setiap 5 hari selama 20 hari. Suhu 50C setiap 3 hari selama 12 hari. Berdasarkan hasil analisi data, umur simpan abon ikan tongkol asap yang disimpan pada suhu ruang dengan kondisi pengemasan dalam plastik HDPE yaitu 77 hari. Kata kunci: Abon, ikan tongkol asap, umur simpan
Mutu Organoleptik dan Mikrobiologis Ikan Tongkol yang Diawetkan dengan Bawang Putih Selama Penyimpanan Suhu Ruang Veronita T. Sidiki; Asri Silvana Naiu; Faiza A. Dali
The NIKe Journal VOLUME 3 NOMOR 3, SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.227 KB) | DOI: 10.37905/.v3i3.1316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bawang putih (Allium sativum) terhadap mutu organoleptik dan mikrobiologis pada ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang di awetkan dengan bawang putih selama penyimpanan suhu ruang. Perlakuan dalam penelitian ini adalah konsentrasi bawang putih dengan taraf 0%, 10%, 15%, dan 20% dengan lama penyimpanan 0 jam, 12 jam, 24 jam, 36 jam, dan 48 jam. Parameter pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptik, TPC, dengan analisis data menggunakan ANOVA dua arah dengan model statistika Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4 x 5 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bawang putih dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karakteristik mutu organoleptik (mata, insang, tekstur, dan bau), mikrobiologis pada ikan tongkol selama penyimpanan suhu ruang. Penggunaan bawang putih 15% dapat mempertahankan mutu organoleptik mata, tekstur dan bau selama penyimpanan 24 jam, sedangkan insang hingga 36 jam. Penggunaan bawang putih 15% juga dapat menekan jumlah mikroba dengan lama penyimpanan 24 jam. Kata kunci: bawang putih, mutu organoleptik, TPC, ikan tongkol
Formulasi Cookies Udang Rebon | Formulation of rebon shrimp cookies Riska Van Gobel; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 4, DESEMBER 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/.v4i4.5070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formula cookies terpilih yang disubstitusi dengan tepung udang rebon (Mysis sp.). Penelitian ini terdiri atas 2 tahap yaitu pembuatan tepung udang rebon dan formulasi cookies udang rebon. Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi tepung udang rebon 10%, 15% dan 20%. Analisis data yang digunakan untuk pengujian organoleptik yaitu Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan, dan untuk penentuan produk terpilih dilakukan dengan uji Bayes. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa tepung udang rebon memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa, aroma, tekstur, kenampakan dan warna. Cookies yang disubstitusi tepung udang rebon dengan konsentrasi 10% adalah produk terpilih. This study aims to determine the selected cookie formula substituted with rebon shrimp flour (Mysis sp.). This research consists of 2 stages, namely making shrimp meal flour and formulation of shrimp cookies. The treatment in this study was the concentration of rebon shrimp flour 10%, 15% and 20%. Analysis for organoleptic testing is Kruskal Wallis followed by Duncan's follow-up test, and for the determination of the selected products carried out by the Bayes test. Organoleptic test results showed that rebon shrimp flour had a significant effect on taste, aroma, texture, appearance and color. Cookies substituted with rebon shrimp flour with a concentration of 10% are selected products. Katakunci: cookies, udang rebon; Mysis sp.; organoleptik Keywords: cookies; rebon shrimp; Mysis sp.; organoleptic
Umur Simpan Produk Julung-julung Asap Tumbuk Halus pada Kemasan Polietilen dan Semi Aluminium Foil | Shelf life of finely-ground-smoked finfish on polyethylene and semi-aluminum foil packagings Muslimin Muslimin; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 4 NOMOR 1, MARET 2016
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.489 KB) | DOI: 10.37905/.v4i1.4636

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur simpan ikan julung-julung (Hemirhampus affinis) asap tumbuk halus pada kemasan polietilen dan kemasan semi aluminium foil. Ikan julung-julung asap kemudian ditumbuk halus dan dikemas dan disimpan pada suhu 25oC, 30oC dan 35oC. Laju perubahan kapang dihitung dengan menggunakan persamaan Arrhenius danpenentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo nol. Umur simpan ikan julung-julung asap tumbuk halus pada kemasan polietilen lebih bertahan pada suhu ruang yaitu 37,6 hari. Sedangkan kemasan semi aluminium foil dapat lebih mempertahankan umur simpan pada suhu yang lebih tinggi dan pada suhu ruang hanya mampu bertahan hingga 42,43 hari. The aim of this study was to determine the shelf life of finely-ground-smoked finfish (Hemirhampus affinis) on polyethylene and semi-aluminum foil packagings. Smoked fish are then finely ground and packaged and stored at 25oC, 30oC and 35oC. The rate of change in molds is calculated using the Arrhenius equation and the shelf life is determined based on the zero order equation. The shelf life of finely-ground-smoked finfish in polyethylene packaging is better at room temperature is 37.6 days. While the semi-aluminum foil packaging can better maintain shelf life at higher temperatures and at room temperature can only last up to 42.43 days. Katakunci: umur simpan; ikan julung-julung; Hemirhampus affinis; asap tumbuk halus; polietilen; semi aluminium foil; kemasan; kapang. Keywords: shelf life; finfish; Hemirhampus affinis; finely-ground-smoked; polyethylene; semi-aluminum foil; packaging; mold.
Pendugaan Umur Simpan Ikan Bandeng Asin Berdasarkan Pengamatan Mikrobiologis dan Kadar Air Rifkawaty Kiayi; Asri Silvana Naiu; Rita Marsuci Harmain
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.395 KB) | DOI: 10.37905/.v2i3.1266

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui umur simpan ikan bandeng (Chanos chanos) asin berdasarkan pengamatan pada kandungan mikroba. Penelitian di dahuluidengan membuat ikan bandeng asin berdasarkan penelitian Tumbelaka(2012) yaitu menggunakan konsentrasi garam15% dari berat ikan dan lamawaktupenggaraman 7 jam. Produk bandeng asin yang di hasilkan diuji pendugaan umur simpan dengan menggunakan suhu 20C, suhu ruang 30Cdan suhu 40C. Parameter yang diuji adalah mikroba halofilik. Laju perubahan mikroba halofilik dihitung dengan menggunakan persamaan Arrrhenius. Penentuan umur simpan ditentukan berdasarkan persamaan ordo satu. Pengambilan sampel yang dilakukan pada setiap perlakuan yaituSuhu 20C dari lama penyimpanan 6,12,18,24,30 hari, suhu ruang dari lama penyimpanan 4,8,12,16,20 hari, dan Suhu 40C dari lama penyimpanan3,6,9,12,15 hari, sehingga setiap tingkat suhu dilakukan pengamatan 5 kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa umur simpan ikan bandeng asin berdasarkan jumlah bakteri halofilik pada suhu kamar adalah 101 hari. Kata kunci: umur simpan, ikan bandeng asin, mikrobiologis
Penentuan Lama Pengeringan dan Laju Perubahan Mutu Nike (Awaous melanocephalus) Kering Fera Tuina; Asri Silvana Naiu; Nikmawati Susanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 1 NOMOR 2, SEPTEMBER 2013
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.243 KB) | DOI: 10.37905/.v1i2.1227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama pengeringan terbaik dan laju perubahan mutu nike (Awaous melanocephalus) kering selama penyimpanan. Melalui pengujian organoleptik mutu hedonik yang meliputi kenampakan, aroma, tekstur dan kadar air. Hasil pengujian dianalisis dengan menggunakan metode Kruskal-Wallis dan uji lanjut menggunakan multiple comparison. Kadar air dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan uji lanjut Duncan. Produk terpilih dianalisis dengan menggunakan metode Bayes, dan dilakukan penyimpanan pada suhu ruang, 35C dan suhu 45C, untuk mennetukan laju perubahan mutu berdasarkan aspek mikrobiologi kapang dan lama pengeringan terbaik yaitu 12 jam, dengan nilai organoleptik 7 yang memiliki karakterisitik mutu hedonik kenampakan: utuh, bersih, dan agak kusam; aroma: hampir netral, sedikit bau tambahan; tekstur: terlalu keras tetapi tidak rapuh; kadar air sebesar 10,58%; dan laju perubahan mutu nike kering berdasarkan kadar air pada produk terpilih yaitu sebesar 0,000043298% hari pada penyimpanan suhu 25C. Berdasarekan nilai organoleptik mutu hedonik dan proksimat kadar air, lama pengeringan 12 jam sesuai standar BSN 01-2708-2009. Kata kunci: nike, pengeringan, mutu
Karakteristik Gizi Roti Manis Ubi Jalar dengan Penambahan Bubur Rumput Laut | Nutritional characteristics of sweet potato bread with the addition of seaweed porridge Ulviyana Male; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 5 NOMOR 3, SEPTEMBER 2017
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.45 KB) | DOI: 10.37905/.v5i3.5282

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan rumput laut K. alvarezii terhadap karakteristik gizi roti manis. Percobaan yang dipakai menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua ulangan. Parameter yang uji adalah karakteristik kimia/gizi yang terdiri atas kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat dan serat. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubur rumput laut memberikan pengaruh nyata pada kadar air, protein, lemak dankarbohidrat tetapi tidak memberikan pengaruh nyata pada kadar abu dan serat. Nilai gizi pada produk berkisar antarayaitu kadar air 23,22-26,93%; abu 2,25%-2,30%; protein 3,84-5,66%; lemak 11,18-12,58%; karbohidrat 50,66-56,33% dan serat 2,49-3,15%. This study aims to determine the effect of using sweet potato flour (Ipomea batatas) with the addition of K. alvarezii seaweed to the nutritional characteristics of sweet bread. The experiment used a completely randomized design (CRD) of two replications. The test parameters are chemical / nutritional characteristics consisting of water, ash, protein, fat, carbohydrate and fiber content. The results showed the addition of seaweed porridge had a significant effect on water content, protein, fat and carbohydrate but did not have a significant effect on ash and fiber content. The nutritional value of the product ranges from water content 23.22-26.93%; ash 2.25% -2.30%; protein 3.84-5.66%; fat 11.18-12.58%; carbohydrates 50.66-56.33% and fiber 2.49-3.15%. Katakunci: Roti manis; rumput laut; Kappaphycus alvarezii; ubi jalar; Ipomea batatas; gizi. Keywords: Sweet bread; seaweed; Kappaphycus alvarezii; sweet potato; Ipomea batatas; nutrition.
Rendemen, Titik Gel dan Titik Leleh Gelatin Tulang Ikan Tuna yang Diproses dengan Cuka Aren Mohamad Zulkifli; Asri Silvana Naiu; Nikmawatisusanti Yusuf
The NIKe Journal VOLUME 2 NOMOR 2, JUNI 2014
Publisher : Faculty of Fishery and Marine Sciences - Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.199 KB) | DOI: 10.37905/.v2i2.1256

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh cuka aren (Arenga pinnata) terhadap karakteristik kimia dan fisik gelatin yang diekstraksi dari tulang ikan tuna (Thunnus sp.). Pada penelitian pendahuluan dilakukan fermentasi spontan cuka aren selama satu bulan dan menganalisis kadar asam asetat. Pada penelitian utama dilakukan ekstraksi tulang tuna dengan menggunakan 3 perlakuan yaitu perbandingan volume cuka hasil fermentasi (ml) dengan berat ikan tuna (g) yang terdiri atas G1 (3:1); G2(5:1) dan G3(7:1). Rancangan penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Gelatin yang dihasilkan diukur karakteristik kimia serta fisiknya yaitu kadar proksimat dan pH, serta rendemen, titik gel dan titik leleh. Gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rendemen antara 2.81 - 6.09%, titik gel berkisar 10C, titik leleh berkisar 37C yang masih menyerupai gelatin komersial. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perbedaan volume cuka aren yang digunakan berpengaruh nyata terhadap abu, lemak dan protein namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rendemen, titik gel, titik leleh dan kadar air gelatin tulang ikan tuna yang dihasilkan. Kata kunci: cuka aren, gelatin, tulang ikan tuna