Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

MUTU HEDONIK DAN ANTIOKSIDAN REMPEYEK DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) Husain, Rahim; Djailani, Fernandy M.; Dama, Anggun
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.575 KB) | DOI: 10.33772/jstp.v7i1.22944

Abstract

ABSTRAKTujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung buah pedada terhadap mutu hedonik dan antioksidan rempeyek. Perlakuan pada penelitian ini adalah substitusi buah pedada dengan konsentrasi 20g, 30g, dan 40g. Penelitian ini dirancang menggunakan Kruskal Wallis untuk mendapatkan data organoleptik (mutu hedonik) dan deskriptif untuk data antioksidan. Hasil analisis yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan rempeyek substitusi tepung buah pedada (20g, 30g, 40g) memberikan pengaruh nyata pada parameter organoleptik (mutu hedonik) yaitu rasa dan tekstur. Sedangkan pada parameter kenampakan, warna dan aroma tidak berpengaruh nyata. Mutu kimia (kadar antioksidan) rempeyek yaitu berkisar antara 327,17 µg/ml – 496,03 µg/ml.
Komposisi Asam Lemak, Angka Peroksida, dan Angka TBA Fillet Ikan Kakap (Lutjanus sp) pada Suhu dan Lama Penyimpanan Berbeda Rahim Husain; Suparmo Suparmo; Eni Harmayani; Chusnul Hidayat
agriTECH Vol 37, No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.038 KB) | DOI: 10.22146/agritech.11212

Abstract

Fish has a high nutritional value and is a major food source in many countries. Fish lipid has a high content of polyunsaturated fatty acids (PUFAs), especially eicosapentaenoic acid (EPA; 20: 5n-3) and docosahexsanoic acid (DHA; 22: 6n-3). The objective of this research was to determine fatty acids composition of snapper (Lutjanus sp) fillet and its damage during the storage process. The results showed that total of the saturated fatty acids (SFA) increased from 4.35% to 25.55%, 28.06%, 32.73%, and 61.75% during storage at 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, and 40 °C, respectively. Total mono-unsaturated fatty acids (MUFA) were 23.72%, 23.69%, 14.4%, 22.66%, and 29.4% at storage temperature of 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, and 40 °C. Total PUFA decreased from 25.06% to 15.98%, 14.99%, 10.32%, and 8.84% at 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, and 40 °C. Peroxide value, as primary peroxide of snapper fillet, increased about 10.60 times with an increased in storage temperature from 0 °C to 40 °C. Value of TBA increased 6.60 times with an increased in temperature from 0 °C to 40 °C during 45 days.ABSTRAKIkan memiliki nilai gizi tinggi dan merupakan sumber makanan utama di banyak negara. Lipid ikan memiliki kandungan tinggi asam tak jenuh ganda (Poly Unsaturated Fatty Acid, PUFA), terutama asam eikosapentanoat (EPA; 20:5n-3) dan asam docosahexsanoat (DHA; 22:6n-3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi asam lemak fillet ikan kakap (Lutjanus sp) dan kerusakan akibat proses penyimpanan. Hasil analisis asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid, SFA) menunjukkan bahwa asam lemak jenuh meningkat dari 4,35% menjadi 25,55%, 28,06%, 32,73%, dan 61,75% selama penyimpanan pada 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, dan 40 °C. Total asam lemak tak jenuh (Mono Unsaturated Fatty Acid, MUFA) adalah 23,72%, 23,69, 14,4%, 22,66%, dan 29,4% pada penyimpanan 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, dan 40 °C. Sedangkan total PUFA turun dari 25,05% menjadi 15,98%, 14,99%, 10,32%, dan 8,84%  pada penyimpanan 0 °C, 10 °C, 20 °C, 30 °C, dan 40 °C. Angka  peroksida sebagai produk primer dari oksidasi  fillet ikan kakap  meningkat 10,6 kali dengan kenaikan suhu dari 0 °C sampai 40 °C. Angka TBA meningkat 6,6 kali dari suhu 0 °C ke suhu 40 °C pada lama penyimpanan 45 hari.Kata kunci: Komposisi asam lemak; fillet ikan kakap (Lutjanus sp); angka peroksida; angka TBA
Kinetika Oksidasi Minyak Ikan Tuna (Thunus sp) Selama Penyimpanan Rahim Husain; Suparmo Suparmo; Eni Harmayani; Chusnul Hidayat
agriTECH Vol 36, No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.234 KB) | DOI: 10.22146/agritech.12862

Abstract

Tuna fish oil (Thunnus sp) contains omega-3 fatty acids. It can be easily damaged by oxidation during storage. The rate of oxidation can be estimated by zero or first order of reaction. This research aimed to study the oxidation reaction during storage by determining the amount of activation energy (Ea) and constant change (k). The results showed that the value of k increases from 0.11 to 2.07 at a temperature 0 oC for the peroxide value while the numbers of TBA and acid number, respectively 0.041 increased 1.002, and k value of the acid number of 0.02 to 0.30 to 10, 20, 30 anda 40 oC. The activation energy (Ea) of oxidation reaction produced 50.07 Kj/mol.K peroxide value; 42.43 Kj/mol.K acid value and 57.69 Kj/mol.K. TBA value. The kinetic study showed an increasing oxidative deterioration of tuna fish (Thunnus sp) oil during storage by following the reactions of zero order or the reaction occurred slowly.ABSTRAKMinyak ikan tuna (Thunnus sp) mengandung asam lemak omega-3, sehingga mudah rusak akibat oksidasi selama penyimpanan. Kecepatan reaksi oksidasi dapat didekati melalui reaksi orde ke nol maupun orde pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari reaksi oksidasi selama penyimpanan dengan menentukan besaran energi aktivasi (Ea) dan konstanta perubahan (k). Hasil menunjukkan bahwa nilai k meningkat dari 0,11 menjadi 2,07 pada suhu 0 oC untuk angka peroksida, angka TBA dan angka asam adalah 0,041 menjadi 1,002 dan 0,02 menjadi 0,30, yang terjadi pada suhu 10, 20, 30, dan 40 oC. Energi aktivasi (Ea) reaksi oksidasi yang menghasilkan angka peroksida 50,07 Kj/mol.K; angka asam 42,43 Kj/mol.K dan TBA 57,69 Kj/mol.K. Studi kinetika memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan laju reaksi kerusakan oksidasi minyak ikan tuna (Thunus sp) selama penyimpanan dengan mengikuti reaksi orde ke nol atau reaksi berlangsung secara lambat.
Kinetika Oksidasi Protein Ikan Kakap (Lutjanus sp) Selama Penyimpanan Rahim Husain; Suparmo Suparmo; Eni Harmayani; Chusnul Hidayat
agriTECH Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.323 KB) | DOI: 10.22146/agritech.25926

Abstract

Fish protein is oxidased easily during storage. The oxidation reaction rate can be approached through the order to zero or first order. The objective of this research was to study the oxidation rate during storage by determining the amount of activation energy (Ea) and constant change (k). The results showed that the increased of temperature storage from 0 °C to 40oC can increased the k value from 0.0617 to 0.311. The carbonyl content of red snapper protein isolate can be increased to higher level as storage temperature increase to 40 °C with higher level increase at higher temperature. The activation energy of oxidation reactions that cause oxidation of the protein is 42.015 Kj/mol.K to zero order. Kinetics increase in protein carbonyls: the higher the temperature storage protein isolate red snapper (Lutjanus sp), the greater the value of a constant (k) is obtained. Kinetics studies show that an increase in the rate of reaction of oxidative damage fish protein  (Lutjanus sp) during storage by following zero order reactions. ABSTRAKProtein ikan mudah rusak akibat oksidasi selama penyimpanan. Kecepatan reaksi oksidasi dapat didekati melalui orde ke nol maupun orde pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari oksidasi selama penyimpanan dengan menentukan besaran energi aktivasi (Ea) dan konstanta perubahan (k). Hasil menunjukkan bahwa nilai k meningkat dari 0,0617 menjadi 0,311 dengan peningkatan suhu dari 0 °C ke 40 °C. Energi aktivasi reaksi oksidasi yang menyebabkan terjadinya oksidasi protein adalah 42,015 Kj/mol.K untuk orde nol. Kinetika peningkatan protein karbonil: semakin tinggi suhu penyimpanan protein ikan kakap (Lutjanus sp) semakin besar nilai konstanta (k) yang diperoleh. Studi kinetika juga memperlihatkan bahwa  peningkatan laju reaksi kerusakan oksidasi protein ikan kakap (Lutjanus sp) selama penyimpanan  mengikuti reaksi orde ke nol atau reaksi berjalan lambat.
ANALISIS ORGANOLEPTIK MUTU HEDONIK DAN KIMIA BAKSO IKAN TUNA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BUAH LINDUR (Bruguiera gymnorrhiza) Lis Melissa Melissa Yapanto; Rahim Husain; Djainudin Djafar
Jambura Journal of Animal Science Vol 3, No 2 (2021): Jambura Journal of Animal Science
Publisher : Animal Husbandry Department, Faculty of Agriculture Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35900/jjas.v3i2.10287

Abstract

This study aims to determine the use of lindur fruit flour (Bruguiera gymnorrhiza) in making tuna (Thunnus sp) meatballs. and knowing the characteristics of the organoleptic quality and chemical quality of tuna (Thunnus sp) meatballs with the addition of lindur fruit flour (Bruguiera gymnorrhiza). The treatment in this study was the addition of 20 gr, 30 gr and 40 gr lindur fruit flour to the tuna fish balls. The parameters tested were the organoleptic characteristics of hedonic quality which included appearance, aroma, taste and texture which were analyzed using Kruskall Walis. If the results obtained have a significant effect, then proceed with the Duncan test to see the differences in the formulation treatments tested. Chemical characteristics (protein, fat, moisture content, ash and carbohydrates) used a completely randomized design (CRD) and were analyzed by (ANOVA). The results of Duncan's continued test showed that the treatment of tuna meatball formulations with the addition of different lindur fruit flour produced organoleptic characteristics of hedonic quality, appearance, aroma, taste and texture were significantly different. ANOVA test results show that the chemical characteristics of tuna fish balls are protein content ranging from 12.13-15.18%, fat content from 3.73-4.52%, moisture content 15.04-16.55%, ash content 0.50. -0.55% and carbohydrates from 64.72 to 67.21%.
Larutan Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Pengawet Alami Pada Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) Rahim Husain; Fitriyanti Musa
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 1 (2021): VOLUME 3 NOMOR 1, JANUARI 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i1.7070

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap mutu ikan selar kuning (Selaroides leptolepis) segar yang direndam menggunakan larutan daun salam (Syzygium polyanthum). Perlakuan pada penelitian ini yaitu penggunaan  larutan daun salam 9% dengan lama penyimpanan 0 jam, 6 jam, 12 jam, 18 jam, 24 jam dan 30 jam. Parameter yang diuji yaitu TPC dan pH. Analisis data yang digunakan pada uji Kimia dan mikrobiologi menggunakan RAL (anova). Hasil yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Duncan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan larutan daun salam 9% mampu mempertahankan mutu ikan selar kuning (Selaroides leptolepis)segar selama penyimpanan 12 jam dengan memiliki nilai pH 6,08 dan secara  mikrobiologi diperoleh nilai ALT yaitu 5,49 CFU/g, hal ini memenuhi SNI 2729.2013 tentang ikan segar.
Mutu Organoleptik Ikan Selar (Caranx Leptolepis) Segar Yang Dilumuri Bubuk Cengkeh (Syzygium Aromaticum) Selama Penyimpanan Fitriyanto Yusuf; Rahim Husain; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 2, JULY 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i2.5423

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu ikan Selar (Caranx Leptolepis) segar yang dilumuri bubuk buah Cengkeh (Syzygium aromaticum) selama penyimpanan. Faktor perlakuan yaitu lama penyimpanan 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam. Rancang analisis menggunakan Kruskall-wallis untuk organoleptik dan data yang berpengaruh nyata diuji menggunakan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ikan selar (Caranx leptolepis) segar yang menggunakan larutan cengkeh (Syzygium aromaticum) dengan lama pelumuran 0 jam, 6 jam, 12 jam dan 18 jam, menunjukkan bahwa lama pelumuran 0 jam sampai 12 jam tidak berpengaruh nyata, namun pada lama pelumuran 18 jam berpengaruh nyata terhadap nilai mutu hedonik mata, insang, lendir, bau, daging dan tekstur ikan selar. Nilai organoleptik mutu hedonik pada lama pelumuran 0 jam , 6 jam dan 12 jam memenuhi standar SNI 2729-2013 tentang ikan segar untuk semua parameter mutu hedonik dengan nilai 7.
Pengaruh Konsentrasi Kulit Kayu Manis (Cinnamomum Verum) Terhadap Mutu Organoleptik Ikan Layang (Decapterus Sp.) Selama Penyimpanan Zulkifli Lahinta; Rahim Husain; Asri Silvana Naiu
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 2 NOMOR 1, JANUARI 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v2i1.4816

Abstract

Mutu ikan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pengolahan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pengolahan, serta menentukan kualitas mutu produk yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik ikan layang (Decapterus sp.) yang dilumuri dengan kayu manis (Cinnamomum Verum) selama penyimpanan. Faktor perlakuan yaitu ikan layang yang diawetkan pada berbagai konsentrasi kayu manis 0%, 5%, 10% dan 15% yang diaplikasikan pada ikan segar selama 12 jam. Data organoleptik dianalisis dengan Kruskall-wallis. Data yang berpengaruh nyata diuji dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu manis memberikan pengaruh nyata terhadap uji mutu hedonik berupa kenampakan mata, insang, tekstur, bau, daging dan lendir. Perlakuan terbaik konsentrasi kayu manis yaitu perlakuan 10% dengan kriteria bola mata rata, kornea agak keruh, pupil agak keabu-abuan, agak mengkilap spesifik jenis ikan; insang merah muda atau coklat muda dengan sedikit lendir agak keruh; sayatan daging sedikit kurang cemerlang, jaringan daging kuat; tekstur agak lunak, agak elastis.
Analisis Nilai Gizi Produk Kaki Naga Ikan Nike (Awaous melanocephalus) Dengan Menggunakan Tepung Sagu (Metroxylon sp) Rahim Husain; Lukman Mile; Debriwanti Kakoe
Jambura Fish Processing Journal VOLUME 1 NOMOR 1, JANUARI 2019
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v1i1.4504

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai gizi (kimiawi) produk kaki naga yang ditambahkan dengan ikan nike (Awaous melanocephalus). Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu, (1) formulasi dan (2) karakteristik nilai gizi kaki naga ikan nike (Awaous melanocephalus). Perlakuan pada penelitian ini adalah konsentrasi ikan nike yaitu 110gr, 120gr dan 130gr. Analisis data yang digunakan untuk mutu kimia menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jika hasil analisis berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa produk kaki naga berbahan dasar tepung sagu dengan ikan nike (Awaous melanocephalus) dengan karakteristik kimia yaitu kadar air berkisar antara 41,64% - 44,66%; kadar abu 1,85% – 2,17%; kadar protein 5,55% – 7,88%; kadar lemak 13,66% – 17,89%; dan karbohidrat 30,75% – 35,07 %. Kaki naga dengan konsentrasi ikan nike (Awaous melanocephalus) formula A (Konsentrasi ikan nike 110gr) merupakan produk terpilih. Karakteristik kimia yaitu kadar air 41,64%; kadar abu 1,85%; kadar protein 7,88%; kadar lemak 17,89%; dan karbohidrat 30,75%.
Karakteristik Biskuit Tepung Ubi Kayu (Manihot esculenta, Crantz) Subtitusi Tepung Tetelan Ikan Tuna (Thunnus sp.) Sartika Damisi; Rahim Husain; Nikmawatisusanti Yusuf
Jambura Fish Processing Journal Vol 3, No 2 (2021): VOLUME 3 NOMOR 2, JULY 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jfpj.v3i2.11545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan tepung ubi kayu dengan tepung tetelan ikan tuna terhadap karakteristik mutu hedonik dan kandungan proksimat biskuit. Perlakuan pada penelitian ini adalah tepung ubi kayu yang disubtitusi tepung tetelan ikan tuna berbeda yaitu 0%, 20%, 35%, 50%. Penelitian ini dirancang menggunakan metode uji Kruskal-Wallis untuk uji mutu hedonik dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk analisis proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi tepung ubi kayu dengan tepung tetelan ikan tuna memberikan pengaruh nyata (p0,05) terhadap semua karakteristik organoleptik mutu hedonik dan kandungan proksimat biskuit. Karakteristik biskuit memiliki kriteria warna cokelat, rasa manis tidak terasa tepung ikan tidak terasa tepung ubi kayu, aroma harum tidak beraroma ikan dan ubi kayu dengan tekstur renyah. Nilai proksimat biskuit yaitu kadar air 14,34% - 17,86%; kadar lemak 5,44% - 5,86%; kadar protein 18.12% - 25.14%.