Alda Maulidya Anindita
IAIN Ponorogo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Umbi Gadung sebagai Bahan Pengganti Tepung dalam Pembuatan Bakso Daging Sapi Eni Lestari; Alda Maulidya Anindita; Alfia Nurul Badi'ah; Titah Sayekti; Wirawan Fadly
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v2i1.438

Abstract

Gadung merupakan jenis umbi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia termasuk wilayah Kabupaten Wonogiri. Namun potensi alam yang begitu besar belum dapat digunakan secara maksimal. Umbi gadung memiliki kandungan racun berupa dioscorin dan sianida (HCN) yang dapat memberi efek negatif bagi yang mengonsumsinya. Namun dengan pengolahan yang tepat racun tersebut dapat diatasi sehingga aman untuk dikonsumsi manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan sumber daya lokal yaitu umbi gadung yang kemudian diolah menjadi bakso yang dapat digemari masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa panelis menerima dan menyukai rasa, tekstur, aroma, dan warna bakso gadung. Kandungan yang terdapat pada bakso gadung yaitu air, abu, lemak, protein, karbohidrat, dan serat kasar. Kadar air, abu, dan lemak pada bakso gadung telah memenuhi standar SNI sehingga aman untuk dikonsumsi. Namun, kadar protein pada bakso gadung sebesar 9,75 % masih belum memenuhi standar SNI yaitu minimal 11,0 %. Kadar karbohidrat pada bakso gadung sebesar 21,63 % dan serat kasar sebesar 0,39%. Lama simpan bakso gadung mencapai 8 hari di ruang terbuka, 29 hari di kulkas, dan 60 hari di freezer.
Komparasi Jigsaw dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Terhadap Kemampuan Menggali Informasi Peserta Didik Alda Maulidya Anindita; Faninda Novika Pertiwi
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v2i2.821

Abstract

Pendidikan IPA abad 21 menuntut peserta didik mampu menganalisis informasi yang diperoleh, sehingga peserta didik harus memiliki kemampuan menggali informasi yang baik. Namun, berdasarkan observasi yang dilakukan di MTs Ma’arif Balong kemampuan menggali informasi peserta didik masih dirasa belum baik, sehingga perlu dimaksimalkan melalui penerapan model Jigsaw dan CIRC. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran dengan model Jigsaw dan CIRC, serta mengetahui model pembelajaran yang lebih baik terhadap kemampuan menggali informasi peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, jenis penelitian quasi eksperimen, dan desain penelitian the static-group comparison design. Penelitian dilaksanakan di MTs Ma’arif Balong dengan populasi seluruh peserta didik kelas VIII. Teknik pengambilan sampel adalah nonprobablity sampling dengan jenis purposive sampling. Sampel terdiri atas peserta didik kelas VIII B dan kelas VIII A. Instrumen penelitian adalah lembar observasi keterlaksanaan model Jigsaw dan CIRC, serta tes berupa soal uraian yang kemudian dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Jigsaw dan CIRC termasuk dalam kategori sangat baik. P-Value sebesar 0,013 dan kurang dari 0,05, sehingga H0 ditolak. Hasil rata-rata tes peserta didik yang menggunakan model Jigsaw sebesar 82,11dan model pembelajaran CIRC sebesar 88,33. Maka dapat disimpulakn bahwa model CIRC lebih baik daripada model Jigsaw terhadap kemampuan menggali informasi peserta didik.
Inovasi Biskuit Fortifikasi Daun Kelor sebagai Alternatif Camilan Penyedia Vitamin A Guna Mendukung Suplementasi Gizi Anak Indonesia Jihan Maghfiroh Velayati; Alda Maulidya Anindita; Ellina Maylani Sholeha; Titah Sayekti
Jurnal Tadris IPA Indonesia Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Tadris IPA IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/jtii.v3i2.449

Abstract

Daun kelor memiliki kandungan vitamin A empat kali lebih tinggi dari wortel. Namun, masyarakat kurang dapat memanfaatkannya karena diyakini sebagai tanman mistis dan rasanya yang langu. Upaya dalam memanfaatkan daun kelor dapat dilakukan dengan fortifikasi biskuit. Tujuan penelitian ini untuk memanfaatkan daun kelor sebagai bahan fortifikasi vitamin A pada biskuit dengan menambahkan daun pandan dan daun suji. Data didapatkan dari hasil uji dan referensi seperti jurnal penelitian, buku, dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet sesuai dengan permasalahan yang dibahas. Data hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa dalam 100gram biskuit mengandung sebanyak 15.870 vitamin A, sehingga setiap hari cukup mengkonsumsi tiga buah biskuit untuk memenuhi kebutuhan vitamin A harian. Selain itu, juga mengandung serat, protein, karbohidrat, dan lemak. Sedangkan hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa biskuit dengan formula B lebih disukai dari segi rasa dan warna sedangkan formula C lebih disukai dari segi tekstur dan aroma. Meskipun tanpa pengawet biskuit memiliki lama simpan yang cukup lama yaitu 31 hari. Dengan demikian, fortifikasi daun kelor dapat meningkatkan nilai gizi pada biskuit yang dapat menjadi camilan penyedia vitamin A untuk mendukung program suplementasi gizi anak Indonesia. Prospek kedepan, KUKAJI berpotensi untuk diproduksi sebagai salah satu camilan yang lezat dan sehat khususnya untuk anak-anak.