Pada kasus yang peneliti temui pada saat melakukan observasi di SMAN 1 TELAGASARI, peneliti menemukan permasalahan dimana kemampuan siswanya kurang baik setelah dilihat dari tes yang dilakukan oleh guru, dikarenakan pemahaman tentang materi pelajarannya kurang menangkap dan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut masih menggunakan gaya konvensional,dimana guru penjas hanya memberikan contoh satu kali tanpa ada pengulangan, jadinya peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan.Gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar memberikan kepada siswa kebebasan pada siswa untuk membuat keputuasan yang lebih luas ketimbang metode tugas.selain membuat keputusan sehubungan dengan pelaksanaan tugas, siswa diberi kewajiban untuk menilai hasil belajar secara terbatas.Permainan bulu tangkis atau disebut badminton adalah cabang olahraga yang dimainkan oleh dua pemain atau dua pasang pemain yang saling berlawanan dalam suatu lapangan berbentuk persegi yang dibatasi oleh net / jaring yang terletak pada bagian tengah lapangan yang membagi lapangan menjadi 2 bagian yang sama. Pemain menggunakan raket untuk melakukan serangan ke daerah lawan atau menangkis shuttlecock agar tidak jatuh kedaerah sendiri. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, desain ini merupakan eksperimen sungguh-sungguh jadi hasil eksperimen merupakan variabel devenden, Perhitungan dan uji signifikan peningkatan keterampilan yang dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi dua rata – rata satu pihak yaitu uji t. Dari hasil tersebut yang ada pada tabel 4.13 diperoleh bahwa hasil belajar kelompok eksperimen diperoleh thitung =3,75 > ttabel =1,684 pada taraf kepercayaan atau signifikan ? = 0,05 dengan dk (39.39). Dalam hal ini thitung berada pada daerah penolakan H0 , artinya H0 ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari kelompok sampel yaitu eksperimen tersebut terhadap keterampilan teknik service pendek pada permainan bulutangkis.