Articles
HUBUNGAN DAYA TAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI DAYUNG 1000 METER PUTRA
DIKDIK FAUZI DERMAWAN
Biormatika : Jurnal ilmiah fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Vol. 2 No. 02 (2016): BIORMATIKA
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (428.343 KB)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan presetasi dayung baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, apakah terdapat hubungan posotif antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan prestasi dayung jenis kayak 1000 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif.Instrumen penelitian yang digunakan balke untuk mengukur daya tahan, dinamometer untuk mengukur kekuatan tarikan tangan dan mendayung 1000 meter untuk mengukur prestasi dayung. Teknik analisa data menggunakan analisis regesi dan korelasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa prestasi dayung ditentukan 25% oleh daya tahan, 23% kekuatan. Simpulannya adalah 48% prestasi dayung ditentukan oleh daya tahan dan kekuatan tarikan sehingga dapat diartikan terdapat hubungan positif antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan prestasi dayung jenis kayak 1000 meter.
HUBUNGAN DAYA TAHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN PRESTASI DAYUNG 1000 METER PUTRA
Dikdik Fauzi Dermawan
Jurnal Sporta Saintika Vol 1 No 2 (2016): Jurnal Sporta Saintika September
Publisher : Jurusan Kesehatan Dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/sporta.v1i2.35
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan presetasi dayung baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, apakah Terdapat hubungan posotif antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan prestasi dayung jenis kayak 1000 meter. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, Instrument penelitian yang digunakan balke untuk mengukur daya tahan, dinamometer untuk mengukur kekuatan tarikan tangan dan mendayung 1000 meter untuk mengukur prestasi dayung. Teknik analisa data menggunakan analisis regesi dan korelasi.Hasil penelitian menyatakan bahwa prestasi dayung ditentukan 25% oleh daya tahan, 23% kekuatan. Simpulannya adalah 48% prestasi dayung ditentukan oleh daya tahan dan kekuatan tarikan sehingga dapat diartikan terdapat hubungan positif antara daya tahan dan kekuatan tarikan dengan prestasi dayung jenis kayak 1000 meter.
INDIVIDUAL PATTERN APPROACH THE IMPROVEMENT OF LEARNING OUTCOMES IN THE PASSING ATAS IN VOLLEYBALL IN CLASS VIII SMP INDUSTRIAL CIAMPEL
DIDIK FAUZI DERMAWAN
JURNAL ILMIAH PENJAS (Penelitian, Pendidikan dan Pengajaran) Vol. 2 No. 2 (2016): JURNAL ILMIAH PENJAS
Publisher : UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (434.785 KB)
The purpose of this research was to determine the patterns of individual approach to learning outcome overhead passing in volleyball. Whether there is influence patterns of individual approach to the learning outcomes overhead passing in volleyball? This research using quantitative approach, the experimental research methods. sample in this research 30 students with simple random sampling. Research instruments to test overhead passing in volleyball. Based on research results there are significant individual pattern approach to learning outcome overhead passing in volleyball in class SMP VIII Industri Ciampel. Kata kunci : Learning, individual approach, Overhead passing, volleyball
Analisis Perkembangan Wanita dalam Olahraga
Dikdik Fauzi Dermawan;
Firmansyah Dlis;
Dhika Bayu Mahardhika
Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment) Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (427.868 KB)
|
DOI: 10.35706/speed.v2i1.2223
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan wanita dalam olahraga. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data study literatur. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa partisipasi perempuan dalam olahraga dimulai sejak Olimpiade tahun 1900 Paris dengan jumlah 11 Atlet perempuan atau sekitar 0,01%, peningkatan partisipasi perempuan dalam olahraga dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang luar biasa, peningkatan yang paling menonjol terlihat pada olimpiade tahun 2016 di Rio De Janeiro sekitar 4.500 atau 45% dari jumlah keseluruhan atlet yang mengikuti olimpiade. Melihat perkembangan perempuan dari salah satu agenda Olimpiade Tokyo 2020 adalah untuk mewujudkan partisipasi perempuan mencapai 50% dari keseluruhan peserta olimpiade. Dengan demikian perkembangan perempuan dalam dunia olahraga tentunya memberikan harapan besar untuk mewujudkan kesetaraan gender dibidang olahraga.
Studi Deskriptif Ras dan Etnis dalam Olahraga
Dhika Bayu Mahardhika;
Firmansyah Dlis;
Dikdik Fauzi Dermawan;
Akhmad Dimyati
Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment) Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35706/speed.v2i2.3375
Isu-isu rasial dan etnis yang ada di olahraga, sama seperti halnya sebagian besar bidang lain dari kehidupan sosial. Sebagian orang menonton, bermain, dan berbicara tentang olahraga, mereka sering mempertimbangkan ide-ide tentang warna kulit dan etnis. Makna yang diberikan kepada warna kulit dan latar belakang etnis berdampak pada akses terhadap partisipasi olahraga dan keputusan yang dibuat orang tentang olahraga dalam hidup mereka. Ras mengacu pada kategori orang yang diidentifikasi melalui sistem klasifikasi berdasarkan makna yang diberikan kepada sifat-sifat fisik di antara manusia; etnisitas mengacu pada koleksi dari orang-orang yang diidentifikasi dalam hal berbagi warisan budaya mereka. Minoritas rasial dan etnis populasi yang mengalami bentuk diskriminasi sistematis dalam masyarakat. Konsep ras memiliki sejarah yang kompleks, ide-ide tentang ras sering mengambil bentuk ideologi rasial, yang digunakan orang untuk mengidentifikasi dan memahami perbedaan rasial. Ras ideologi, seperti konstruksi sosial lainnya, perubahan dari waktu ke waktu sebagai ide-ide dan hubungan perubahan. Namun, selama abad terakhir di Amerika Serikat, ideologi ras dominan-dominan telah menyebabkan banyak orang menganggap bahwa ada perbedaan biologis dan bahkan pengetahuan penting antara kulit hitam dan putih dan bahwa perbedaan ini menjelaskan keberhasilan orang kulit hitam dalam olahraga tertentu
PENGARUH GAYA MENGAJAR RESIPROKAL TERHADAP KETERAMPILAN SERVICE PENDEK DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWI KELAS X DI SMAN 1 TELAGASARI KAB KARAWANG
Akhmad Dimyati;
Dhika Bayu Mahardhika;
Rekha Ratri Julianti;
dikdik fauzi dermawan;
rahmat iqbal;
rizky aminudin;
ruslan abdul gani;
irfan zinat achmad;
rhama nurwansyah sumarsono
Jurnal Speed (Sport, Physical Education, Empowerment) Vol. 3 No. 1 (2020): Volume 3 No 1
Publisher : Universitas Singaperbangsa Karawang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35706/jurnal speed.v3i1.3580
Pada kasus yang peneliti temui pada saat melakukan observasi di SMAN 1 TELAGASARI, peneliti menemukan permasalahan dimana kemampuan siswanya kurang baik setelah dilihat dari tes yang dilakukan oleh guru, dikarenakan pemahaman tentang materi pelajarannya kurang menangkap dan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut masih menggunakan gaya konvensional,dimana guru penjas hanya memberikan contoh satu kali tanpa ada pengulangan, jadinya peserta didik kurang memahami materi yang disampaikan.Gaya mengajar resiprokal merupakan gaya mengajar memberikan kepada siswa kebebasan pada siswa untuk membuat keputuasan yang lebih luas ketimbang metode tugas.selain membuat keputusan sehubungan dengan pelaksanaan tugas, siswa diberi kewajiban untuk menilai hasil belajar secara terbatas.Permainan bulu tangkis atau disebut badminton adalah cabang olahraga yang dimainkan oleh dua pemain atau dua pasang pemain yang saling berlawanan dalam suatu lapangan berbentuk persegi yang dibatasi oleh net / jaring yang terletak pada bagian tengah lapangan yang membagi lapangan menjadi 2 bagian yang sama. Pemain menggunakan raket untuk melakukan serangan ke daerah lawan atau menangkis shuttlecock agar tidak jatuh kedaerah sendiri. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, desain ini merupakan eksperimen sungguh-sungguh jadi hasil eksperimen merupakan variabel devenden, Perhitungan dan uji signifikan peningkatan keterampilan yang dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi dua rata – rata satu pihak yaitu uji t. Dari hasil tersebut yang ada pada tabel 4.13 diperoleh bahwa hasil belajar kelompok eksperimen diperoleh thitung =3,75 > ttabel =1,684 pada taraf kepercayaan atau signifikan ? = 0,05 dengan dk (39.39). Dalam hal ini thitung berada pada daerah penolakan H0 , artinya H0 ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari kelompok sampel yaitu eksperimen tersebut terhadap keterampilan teknik service pendek pada permainan bulutangkis.
Analis Kesesuaian Gerak Dasar Renang Gaya Bebas Pada Atlet Renang Club Amphibi Kabupaten Karawang
Selis Selis;
Dikdik Fauzi Dermawan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10553
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan mengenai kesesuaian gerak dasar renang pada gaya bebas seorang atlet untuk mencapai prestasi di bidang non-akademik atau keolahragaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada atlet renang Club Amphibi di Kabupaten Karawang. Metode ini juga diadopsi dengan tujuan untuk memiliki susunan secara sistematis dan akurat berdasarkan data dilapangan dan karakteristik dalam proses analisis yang digunakan dalam meneliti kesesuaian teknik gaya bebas pada atlet perenang Club Amphibi. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya kesesuaian gerak renang pada teknik gaya bebas sangatlah dipengaruhi oleh beragam faktor. Faktor tersebut diantaranya terdapat pada faktor internal dari atlet dalam segi fisik, teknik, dan taktis. Faktor eksternal yang mempengaruhi kesesuaian gerak renang pada atlet Club Amphibi yaitu, sarana dan prasarana serta kualitas pembelajaran dari instruktur renang serta kondisi lingkungan saat latihan.
The Effectiveness of Hitting Zone Exercises in Softball Sports
Dikdik Fauzi Dermawan;
Tedi Purbangkara
Edumaspul: Jurnal Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): Edumaspul: Jurnal Pendidikan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (453.896 KB)
|
DOI: 10.33487/edumaspul.v6i2.5361
This study aims to determine the effectiveness of hitting zone training on the results of hitting on softball. Subjects consisted of 10 right hitters and 5 left hitters ranging in age from 19 to 23 who were members of regional training. Subjects were given a hitting zone training model. Before being given the hitting zone training model, all subjects were subjected to a preliminary test to determine their ability to hit a softball with machine pitching, then the subjects were given the hitting zone training model after having carried out the hitting zone training model for 16 meetings. Subjects were retested as a final test of their softball hitting skills. . Test the effectiveness using the productivity of hitting a softball. Data analysis using SPSS 21. The results of the research on the effectiveness test using the t-test obtained a t-test of 12.458 with a significance level of using t-table 0.05 of 2.145. Based on the calculation results obtained t-test = 12.458> t table 0.05 = 2.145 means that the developed model provides effectiveness in hitting softball balls. Based on the research results, it can be concluded that the hitting zone training model gives effectiveness to the results of the softball strokes.
Analisis Peran Kurikulum Penjas Masa Depan Dalam Membentuk Keterampilan Era Abad 21
Neng Titih;
Dikdik Fauzi Dermawan;
Mutiara Rahma Asri Pratami;
Irfan Zinat Achmad
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 4 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (198.208 KB)
|
DOI: 10.5281/zenodo.7681319
The purpose of this reserch is to find out the role of the future Physial Education curriculum in forming 21st century skilss. The method used in this article is the library method with a descriptive approach. The results of the discussion in this article show that the role o the future physical education curiculum is very important for the development of 21st Century skilss, because physical education only allows student with a high proportion of physical activity to achieve general educational goals. The curriculum does not only discuss movement skills and physical health, but students are required to become critical, creative and collaborative thinkers. The 21st century physical education curriculum is the most visible change in physical education. Education is not only about sports games, but must provide learning resources from modern technology packages. Therefore, the physical education curriculum is structured to produce people who have good health and skills for the global challenges of the 21st century. In addition, professional PJOK teachers are needed to understand and apply the Physical Education curriculum.
Sosialisasi Budaya Hidup Sehat dan Gizi Seimbang pada Masa New Normal Covid-19 di MTs Se-Kabupaten Karawang
Dikdik Fauzi Dermawan;
Akhmad Dimyati;
Dhika Bayu Mahardhika
SABAJAYA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): SABAJAYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SABA JAYA PUBLISHER
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (563.068 KB)
|
DOI: 10.59561/sabajaya.v1i1.28
Dalam kesehatan ada istilah “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Artinya bahwa dengan upaya meningkatkan dan memelihara kesehatan serta mencegah timbulnya masalah kesehatan atau penyakit akan jauh lebih mudah, lebih murah dan mudah dibanding ketika masuk pada fase pengobatan. Jika sakitnya tergolong ringan tidak akan menjadi masalah yang serius. Namun, seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, kanker, obesitas dan penyebaran virus pada kondisi pandemic Covid-19 akan sangat sulit ditangani apabila sudah masuk fase berat. Pedoman gizi seimbang menggantikan slogan lama yang telah diimplementasikan di Indonesia yaitu “Empat Sehat Lima Sempurna”. Slogan tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Pemahaman siswa terhadap pola hidup dan gizi seimbang yang baik akan diimplementasikan dengan benar, sehingga masalah pola hidup sehat dan keseimbangan gizi dapat diatasi. Perlunya diadakan sosialisai budaya pola hidup sehat dan gizi seimbang.