Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian

Hubungan Curah Hujan dan Air Lolos (Troughfall) pada Beberapa Jenis Tegakan di Kawasan Hutan Produksi Sub DAS Gumbasa Herman Harijanto; Imran Rachman; Abdul Wahid
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 28 No 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v28i3.1057

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui besar air lolos (troughfall) serta hubungan antara curah hujan dan air lolos pada tegakan kume ((Palaquium quercifolium)., tegakan tahiti (Dysoxyum rufum) dan tegakan cempaka (Elmerrillia ovalisMig) di Sub DAS Gumbasa Penelitian menggunakan 3 jenis tegakan yaitu tegakan kume ((Palaquium quercifolium)., tegakan tahiti (Dysoxyum rufum) dan tegakan cempaka (Elmerrillia ovalisMig) yang diulang 3 kali. Curah hujan diukur mengguunakan alat ukur hujan manual (ombrometer) selama 30 kali. Hubungan curah hujan dengan air lolos dianalisis menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air lolos terbesar dijumpai pada tegakan kume yakni sebesar 58,06% dan yang terkecil pada tegakan cempaka yakni sebesar 43,74%. Curah hujan dan air lolos mempunyai korelasi yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi curah hujan, air lolospun semakin tinggi.
Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat di Wilyah KPHP Model Dampelas Tinombo Desa Karya Mukti Kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala Imran Rachman
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 29 No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v29i1.1096

Abstract

Penentuan pengelolaan hutan yang tepat di lakukan untuk mewujudkan kondisi hutan yang lestari dan bermanfaat secara optimum bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Undang-undang 41 tahun 1999 tentang kehutanan mengamanatkan pembentukan wilayah pengelolaan hutan di tingkat propinsi, kabupaten/kota, dan unit pengelolaan yakni berupa unit-unit kesatuan pengelolaan hutan (KPH) terkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya. Penyelenggaraan pengelolaan hutan dalam KPH menjadi perwujudan untuk melaksanakan manajemen hutan yang meliputi kegiatan tata hutan, upaya pemerintah dalam menegaskan UU tersebut di atas adalah di terbitkannya PP 6/2007 jo PP 3 Tahun 2008 tentang tata hutan, Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta pemanfaatan hutan yang menjelaskan KPH meliputi KPH Konservasi (KPHK), KPH Lindung (KPHL), KPH Produksi (KPHP). Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Hutan Produksi Desa Karya Mukti Kec.Dampelas Kabupaten Donggala. Waktu pelaksanaan mulai bulan oktober sampai dengan bulan Desember 2017. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data sekunder dan primer. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data metode observasi dan wawancara, yaitu dilakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti dan tanya jawab dengan menggunakan panduan pertanyaan dalam bentuk kuisioner. Kondisi biofisik lokasi sangat tepat untuk kegiatan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu hutan tanaman dengan jenis tanaman karet karena dapat memberi manfaat ekologi untuk perbaikan lingkungan dan mengoptimalkan kembali fungsi hutan. Pengembangan HTR dalam bentuk pemberdayaan masyarakat di Desa Karya Mukti sangat sesuai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat karena dapat memberi manfaat ekonomi untuk menambah pendapatan masyarakat.
Potensi Tegakan Eboni pada Hutan Alam di KPH Dampelas Tinombo Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala Rachman, Imran; Dg Massiri, Sudirman; Anwar, Anwar
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 3 (2024): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i3.2348

Abstract

Kayu eboni (Diospyroscelebeca Bakh.) merupakan jenis kayu mewah yang sudah terkenal, baik didalam negeri maupun di luar negeri. Bukan saja karena kekuatannya dan keawetannya, tetapi warna dan corak kayunya mempunyai nilai artistik tersendiri. Pemanfaatan potensi hasil hutan kayu yang terdapat pada tegakan hutan, untuk berbagai keperluan, dilakukan terhadap jenis-jenis yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Potensi tegakan Eboni di Areal KPH Dampelas Tinombo Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei sampai dengan bulan September 2024 dan menggunakan metode survei sampling jalur sistematik, dengan luas 30 Ha dan jumlah jalur coba/sampling sebanyak 10 (sepuluh) buah dengan panjang jalur 15.000 meter, dan jarak antara sumbu jalur 500 meter. Semua pohon yang di amati berada dalam wadah sepanjang jalur pengamatan. Metode sampling jalur sistematik merupakan suatu metode yang ditentukan berdasarkan luas tertentu dari unit contohnya, yakni berdasarkan dengan unit contoh berbentuk jalur yang terdistribusi secara sistematik. Sistematik di sini diartikan bahwa jalur tersebar merata dengan lebar jalur dan jarak antar jalur yang selalu tetap dari satu jalur ke jalur lainnya.metode ini menggunakan intensitas sebesar 4,25 %. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang Potensi Tegakan Eboni Pada Hutan Alam di KPH Dampelas Tinumbo Desa Tonggolobibi Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala, dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan untuk tingkat semai adalah 18 pohon sedangkan tingkat pancang adalah 46 pohon.Berdasarkan rata-rata perhektar untuk tingkat tiang adalah 0,06 M³ sedangkan tingkat pohon adalah 0,20 M³.