Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Phytochemical Screening Mango Bacang Leaf Extract (Mangifera foetida L) and Salam Leaf Extract (Syzygium polyanthum) Kony Putriani; Syahral Ramadhani; Melanie Amalia Fitry; Suyefri Sony; Amelia Wulansari
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN Vol 10 No 1 (2021): JPK: Jurnal Proteksi Kesehatan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36929/jpk.v10i1.346

Abstract

Bacang mango leaves and bay leaves are plants that have been used for a long time, even bay leaves themselves are often used as cooking ingredients. Mango Bacang leaves and bay leaves contain alkaloids, phenols, tannins, flavonoids, steroids, saponins, triterpenes, polyphenols as well as essential oils. So this research was conducted to develop the use of mango Bacang leaves and bay leaves as natural medicine. The sample was determined and identified in the laboratory of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Riau University. Furthermore, the mango Bacang and bay leaves were macerated using 96% ethanol and extracted until a thick extract was obtained which would then be tested for phytochemical screening on the Bacang mango leaf extract and bay leaf extract. The results obtained that the extract of mango Bacang leaf and bay leaf extract were positive for containing flavonoid compounds, saponins and tannins so that they could be developed to be used as natural remedies.
PERBANDINGAN KADAR VITAMIN C PADA NANAS SEGAR DAN KERIPIK NENAS DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Azlaini Yus Nasution; Dini Mardhiyani; Kony Putriani; Dhea Ananda; Virgiawan Saputro
JURNAL FARMASI DAN MAKANAN Vol 3 No 1 (2019): Journal Of Pharmacy and Science
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jops.v3i1.1067

Abstract

Nanas merupakan salah satu buah yang mengandung vitamin C. Vitamin C merupakan senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh yang berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses metabolisme tubuh. Di Desa Kualu Nanas, Kampar, nanas diolah menjadi keripik nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kadar vitamin C yang ada pada nanas segar dan keripik nanas dengan menggunakan spketrofotometri Uv-Vis dengan panjang gelombang 265 nm. Hasil penelitian ini adalah pada uji linearitas didapatkan persamaan regresi linear yaitu y = 0,0809x – 0,1239. Dari persamaan regresi tersebut didapatkan kadar rata-rata nanas segar yaitu 4,274 ppm dan keripik nanas mendapatkan kadar rata-rata yaitu 2,760 ppm.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium Graveolens L.) Terhadap Staphylococcus Aureus Kony Putriani; Nadya Putri Auliya Serawaidi; Asiska Permata Dewi; Maya Radista
Jurnal Ilmu Kesehatan Abdurrab Vol 1 No 2 (2023): Volume 1 Nomor 2 Juni 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of celery leaves in this study is because celery leaves contain antibacterial compounds such as saponins, tannins, and flavonoids. The aim of this study was to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of celery leaves against Staphylococcus Aureus at concentrations of 10%, 30%, and 50% using the agar diffusion method, with chloramphenicol as a positive control and Aquadest as a negative control. The extraction method was carried out by maceration method using 96% ethanol solvent. Inhibition test results with concentrations of 10%, 30%, and 50% of celery leaf ethanol extract could inhibit the growth of Staphylococcus Aureus with an average diameter of the inhibition zone of 0 mm, 0.6 mm, and 10.6 mm. From the above results, the ethanol extract of celery leaves has antibacterial activity with weak activity against Staphylococcus Aureus.
Uji Aktivitas Antibakteri Daging Buah Alpukat Dan Ekstrak Etanol Daging Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Escherichia coli Kony Putriani; Asiska Permata Dewi; Rini Lestari; Nurlaily Ade Syamsuri
JIFS: JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 2 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill) merupakan tanaman yang dapat tumbuh subur didaerah tropis seperti Indonesia dan merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak. Penggunaan daging buah alpukat pada penelitian ini dikarenakan daging buah alpukat memiliki kandungan senyawa antibakteri seperti saponin, tanin, alkaloid, flavanoid, steroid, dan fenol. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri daging buah alpukat dan ekstrak etanol daging buah alpukat terhadap Escherichia coli pada konsentrasi 30%, 50%, dan 70% menggunakan metode difusi agar, siprofloksasin sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Metode ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, buah alpukat yang berwarna hijau. Hasil uji daya hambat dengan konsentrasi ekstrak etanol daging buah alpukat 30%, 50%, dan 70% dapat menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan rata-rata diameter zona hambat 11,45 mm, 12,42 mm, dan 13,95 mm, dan kontrol positif siprofloksasin adalah 25,94 mm. Zona hambat rata-rata pada daging buah alpukat 8,9 mm, 7,73 mm, dan 6,66 mm pada konsentrasi 30%, 50%, dan 70% dan kontrol positif siprofloksasin adalah 28,56 mm. Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan bahwa daging buah alpukat dan ekstrak etanol daging buah alpukat (Persea americana Mill) memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli.