Trustho Raharjo
Pendidikan Fisika PMIPA FKIP UNS

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA Prasetyo Nugroho, Aris; Raharjo, Trustho; Wahyuningsih, Daru
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.043 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran berupa ular tangga pada pembelajaran Fisika materi Gaya yang memenuhi kriteria baik ditinjau dari motivasi belajar siswa. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran. Data diperoleh melalui wawancara dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berupa permainan ular tangga termasuk kriteria sangat baik ditinjau dari motivasi belajar siswa. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil penilaian dari ahli materi dan ahli media memberikan rata-rata penilaian sebesar 87.778% dan hasil angket siswa awal dan akhir yang memberikan rata-rata peningkatan sebesar 6.943%. Selain itu juga dianalisis dengan menggunakan Uji-t berpasangan terhadap data masing-masing kelompok uji coba untuk mengetahui signifikansi dari peningkatan motivasi belajar siswa. Untuk uji perorangan SMP Negeri 1 Jaten diperoleh hasil perhitungan thitung= 6.286 > ttabel = 2.919 dan nilai Sig. = 0.024 < 0.05, dan SMP Negeri 1 Mojogedang thitung = 47.000 > ttabel = 2.919dan nilai Sig. = 0.000 < 0.05 yang berarti sangat signifikan. Untuk uji kelompok kecil SMP Negeri 1 Jaten diperoleh hasil perhitungan thitung = 13.534 > ttabel = 1.796 dan nilai Sig. = 0.000 < 0.05, dan SMP Negeri 1 Mojogedang thitung= 3.251 > t tabel = 1.796 dan nilai Sig. = 0.008 < 0.05 yang berarti sangat signifikan. Untuk uji kelompok besar SMPNegeri 1 Jaten diperoleh hasil perhitungan t hitung = 4.488 > t tabel = 1.699 dan nilai Sig. = 0.000 < 0.05, dan SMP Negeri 1 Mojogedang thitung = 18.354 > t tabel = 1.689 dan nilai Sig. = 0.000 < 0.05 yang berarti sangat signifikan.Kata Kunci : Permainan Ular Tangga, Motivasi Belajar Siswa, Materi Gaya
PEMBUATAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK FISIKASMA KELAS XI Wahyuningsih, Tri; Raharjo, Trustho; Fitriana Masithoh, Dyah
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.47 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menyusun dan menghasilkan instrumen tes diagnostik untuk mengungkap miskonsepsi siswa dalam materi Fluida dan Teori Kinetik Gas di Sekolah Menengah Atas kelas XI semester genap. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian pengembangan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah tes diagnostik untuk mengidentifikasi miskonsepsi Fisika pada siswa. Model pengembangan yang digunakan yaitu model pengembangan 4 D (four D model) oleh S. Thigarajan, Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (Pendefinisian), (2) Design (Perancangan), (3) Develop (Pengembangan), dan (4) Disseminate (Penyebaran). Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 6 Surakarta dan siswa kelas XII IPA 4 dan 5 SMA Negeri 1 Kartasura. Hasil draft awal sebanyak 56 butir soal tes diagnostik yang sudah di validasi teoritik. Validasi empiris dilakukan dengan dua kali uji coba. Uji coba I digunakan soal sebanyak 56 item dengan bentuk soal pilihan ganda alasan yang telah ditentukan. Selanjutnya dilakukan revisi soal berdasarkan hasil analisis dan wawancara terhadap siswa. Uji coba II digunakan bentuk soal pilihan ganda alasan terbuka dengan dua tipe soal, yaitu A dan B. Jumlah soal untuk masing-masing tipe adalah 33 butir soal. Uji coba I diperoleh nilai reliabilitas cukup, yaitu 0,41. Artinya, instrumen tersebut tingkat keajegan dalam mengungkap miskonsepsi siswa adalah cukup. Uji coba II dihasilkan nilai reliabilitas cukup, yaitu 0,611 untuk soal tipe A dan 0,6 untuk soal tipe B. Artinya, instrumen tersebut tingkat keajegan dalam mengungkap miskonsepsi siswa adalah cukup.Dari Penelitian dihasilkan instrumen tes diagnostik untuk mengungkap miskonsepsi materi Fluida dan Teori Kinetik Gas dengan dua tipe soal yaitu A dan B. Bentuk soal pilihan ganda dengan alasan terbuka dengan jumlah soal masing-masing tipe adalah 33 butir soal. Kata kunci: Tes diagnostik, miskonsepsi, Fluida, Teori Kinetik Gas
EVALUASI PROGRAM MELALUI E-LEARNING Wahyuningsih, Daru; Raharjo, Trustho; Radiyono, Radiyono; Wisnu Adi, Delisma
PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.048 KB)

Abstract

Pembelajaran adalah suatu  proses penyampaian informasi dari pengajar kepada peserta didik dalam suatu tingkat pembelajaran.  Program adalah suatu urutan kegiatan dengan tujuan tertentu.  Evaluasi program pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dan faktor pendukungnya bekerja sesuai tugasnya masing-masing.  Evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan melalui e-learning.  Evaluasi program dapat dilakukan menggunakan metode angket.  Evaluasi program melalui e-learning dalam penelitian ini adalah evaluasi program suatu pembelajaran (course) melalui e-learning berbasis Moodle yaitu dalam portal http://fisika.fkip.uns.ac.id/lms.  Berdasarkan analisa data diperoleh simpulan bahwa 1) evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan menggunakan e-learning berbasis Moodle, dan 2) Pembelajaran khususnya pada 9 course dan umumnya pada Program Pendidikan Fisika FKIP UNS telah berjalan dengan kriteria baik ditinjau dari kesiapan pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, pelaksanaan pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, dan kesediaan sarana dan prasarana pembelajaran dan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran.   Kata Kunci: evaluasi program, pembelajaran, e-learning
PELATIHAN DAN PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN IPA YANG BERBASIS KOMPUTER (ICT) BAGI GURU IPA SMP DI KARANGANYAR Sunarno, Widha; Wiyono, Edy; Raharjo, Trustho
Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains) 2015: Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Kemajuan di bidang teknologi informasi memberikan dampak pada pembelajaran sains di sekolah. Guru sains dituntut mampu melakukan pembelajaran yang berbasis ICT. Bagi guru sains khususnya fisika perlu ditingkatkan kompetentensinya dalam pembelajaran fisika yang berbasis ICT.Pada kenyataannya para guru IPA belum semuanya memiliki kompetensi dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis ICT, maka diperlukan pelatihan secara kontinyu.Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah: 1. Meningkatkan profesionalisme guru sains untukmengembangkan pembelajaran yang inovatif berbasis computer (ICT). 2. Meningkatkan kemampuan guru IPA SMP menyusun dan membuat media pembelajaran yang inovatif dan berbasis computer (ICT). 4. Meningkatkan ketrampilan guru sains SMP dalam implementasi media pembelajaran yang inovatif dan berbasis komputer (ICT) di kelas. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan beberapa langkah: 1. Penyiapan Materi, 2. Penyajian Materi, 3. Pelatihan dan Praktek 4. Praktek peerteaching, 5. Implementasi di Kelas, 6. Observasi, Supervisi, dan Evaluasi pembelajaran di kelas. Kegiatan pelatihan dilakukan pada setiap hari Sabtu, dalam kegiatan MGMP bagi Guru-guru IPA di Karanganyar.Peer teaching dilakukan di ruangan dalam tempat yang sama dengan pelatihan. Hasil pelatihan diimplementasikan di sekolah sesuai dengan jadwal mengajarnya.Evaluasi dan praktek pembelajaran dimplementasikan di sekolah masing-masing.Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa: 1. Artikel yang dimuat di Prosiding Seminar Nasional Magister Pendidikan Sains (S2) di FKIP UNS, yang dilaksanakan pada hari Kamis 19 November 2015. 2. Artikel yang dimuat di Jurnal Ilmiah ber ISSN: SAINMAT. 3. Modul Pedoman Pembuatan dan Penyusunan Media Pembelajaran Sains menggunakan software Ms. Powerpoint Interaktif, Flipbook Kvisoft, Lectora.  5. Software Media Pembelajaran berbasis komputer. Pengabdian masyarakat ini memberikan kesimpulan bahwa pelatihan dan peningkatan kemampuan di bidang pembelajaran sais sangat dibutukan oleh para guru IPA. Dari 34 guru yang mengikuti pelatihan, hampir 90 % kompetensinya meningkat secara signifikan.Kegiatan pelatihan sebaiknya dilakukan secara kontinyu dan tidak mengganggu tugas rutin guru sehari-hari.
PROFIL MISKONSEPSI SISWA SD PADA KONSEP GAYA DAN CAHAYA Pujayanto, Pujayanto; Budiharti, Rini; Waskita, Sutadi; Raharjo, Trustho
Prosiding Seminar Biologi Vol 6, No 1 (2009): Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7687.088 KB)

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian untuk mengetahui: 1). ada tidaknya miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya yang dimiliki siswa Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar; 2). profil miskonsepsi  pada konsep Gaya dan Cahaya pada siswa Kelas 5 SD di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.Penelitian ini dilakukan di SD yang berada di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun ajaran 2005/2007, dengan menerapkan metode penelitian expost facto. Sumber data yang digunakan merupakan sumber data primer, karena peneliti menperoleh data langsung darisubjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa Kelas 5 Sekolah Dasar di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Dalam menentukan sampel penelitian digunakan teknik stratified random sampling, yang terdiri dari 50 siswa. Digunakan tes diagnostik untukmengukur (menilai) miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya. Untuk menjawab hipotesis penelitian digunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu berupa analisis kualitatif tentang ada tidaknya miskonsepsi.Dari hasil analisis data ternyata terbukti bahwa siswa memiliki miskonsepsi pada konsep Gaya dan Cahaya. Pada sebagian besar konsep terjadi miskonsepsi, dengan tingkatan yang berbeda-beda. Adapun profil miskonsepsi yang dimiliki sebagian besar siswa (lebih dari 30%) adalah sebagai berikut: 1).Gaya hanya akan mempercepat gerak benda, tidak dapat memperlambat gerak; 2). Gaya tidak dapat membelokkan arah gerak benda; 3). Gaya magnet selalu berupa tarikan, sedangkan gaya gravitasi dapat berupa tarikan maupunl dorongan; 4). Berat benda di bumi sama dengan berat benda di bulan, karena massa benda di bumi sama dengan di bulan. 5). Setiap dua benda yang bersentuhan mengalami gaya gesekan; 6). Batang besi hanya dapat dijadikan magnet dengan digosok magnet dan batang besi tidak dapat dijadikan magnet dengan cara induksi); 7). Pesawat sederhana dapat memperkecil energi yang digunakan dalam bekerja; 8). Cahaya tidak dapat dipantulkan oleh setiap permukaan; 9). Di dalam sebuah medium cahaya dapat dibiaskan; 10). Benda dapat dilihat, jika ada cahaya dari mata sampai ke benda; 11). Benda dapat dilihat, apabila benda tersebut sumber cahaya; 12). Cahaya lampu neon dapat diurai menjadi cahaya warna pelangi, karena cahaya lampu neon adalah cahaya putih seperti cahaya putih matahari.Katakunci:miskonsepsi,profil miskonsepsi,konsep gaya dan cahaya.