Atik Puji Rahayu
Program Studi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN GUIDED INQUIRY DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS DAN KREATIVITAS SISWA Rahayu, Atik Puji; Ashadi, Ashadi; Saputro, Sulistyo
Jurnal Inkuiri Vol 3, No 01 (2014): Jurnal Inkuiri
Publisher : Jurnal Inkuiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan metode eksperimen dan guided inquiry, kemampuan matematis, kreativitas, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dan dilaksanakan pada bulan November 2012-Juni 2013.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMAN Colomadu tahun pelajaran 2012/2013.Sampel yang diambil 2 kelas yaitu kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Kelas XI IPA 3 diberikan metode eksperimen dan XI IPA 2 diberikan metodeguided inquiry.Data prestasi kognitif dan kemampuan matematis diperoleh melalui tes, data prestasi afektif dan kreativitas diperoleh melalui angket, dan data prestasi psikomotor diperoleh melalui observasi.Hipotesis diuji menggunakan statistik non parametrik.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1) ada pengaruh penggunaan metode eksperimen dan guided inquiry terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 2) tidak ada pengaruh kemampuan matematis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 3) tidak ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor namun ada pengaruh terhadap prestasi afektif, 4) ada interaksi antara metode eksperimen dan guided inquiry dengan kemampuan matematis terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor, 5) ada interaksi antara metode eksperimen dan guided inquiry dengan kreativitas terhadap prestasi kognitif, afektif, dan psikomotor, 6) tidak ada interaksi antara kemampuan matematis serta kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 7) tidak ada interaksi antara metode eksperimen dan guided inquiry, kemampuan matematis, kreativitas terhadap prestasi kognitif, namun ada interaksi terhadap prestasi belajar afektif, dan psikomotor.                                                Kata kunci: Metode eksperimen, metode guided inquiry, kemampuan matematis, dan kreativitas
Terapi Okupasi dalam Upaya Peningkatan Activity Daily Living (ADL) Pasien Orang dengan Gangguan Jiwa Sulaihah, Sitti; Hamzah, Ida Nufila; Suhron, M.; Suryaningsih, Merlyna; Amir, Faisal; Rahayu, Atik Puji
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 7 No 4 (2025): Jurnal Peduli Masyarakat: Juli 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v7i4.6647

Abstract

Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mengalami penurunan fungsi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang berdampak pada ketidakmampuan menjalankan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Observasi di Yayasan Panti Kesehatan Jiwa As Shifa menunjukkan masih rendahnya tingkat kemandirian ADL pasien ODGJ, serta terbatasnya petugas dalam membina aktivitas pasien. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ADL melalui terapi okupasi. Kegiatan diawali dengan tahap persiapan berupa identifikasi masalah, analisis kebutuhan, penyusunan materi edukasi dan terapi okupasi, serta koordinasi dengan pihak yayasan. Pelaksanaan dilakukan melalui edukasi dan praktik terapi okupasi kepada 16 pasien, dengan pendekatan bertahap sesuai kemampuan pasien, mencakup kebersihan diri, berpakaian, makan, dan aktivitas sederhana lainnya. Evaluasi dilakukan melalui observasi partisipasi pasien dan pengukuran tingkat ADL sebelum dan sesudah intervensi. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan jumlah pasien dengan ADL kategori "baik" setelah dilaksanakan terapi okupasi. Hasil ini menunjukkan bahwa terapi okupasi dapat menjadi salah satu metode intervensi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien ODGJ.
Peningkatan Harga Diri melalui Terapi Okupasi Kerajinan Tangan pada Pasien ODGJ Sulaihah, Sitti; Buhori, Moh; Suhron, M.; Amir, Faisal; Rahayu, Atik Puji
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6643

Abstract

Kesehatan jiwa merupakan kesehatan mental dimana keadaan seseorang dalam kesehatan fisik dan emosional yang baik, kemampuan mereka untuk menghadapi rintangan hidup dan menerima orang lain apa adanya, dan pandangan positif mereka terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Panti Kesehatan Jiwa As Shifa melalui observasi kepada pasien ODGJ didapatkan bahwa masih ada pasien ODGJ yang memiliki harga diri dengan kategori rendah. Kegiatan pasien ODGJ di Yayasan Panti Kesehatan Jiwa As Shifa ini sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan harga diri pasien ODGJ sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi kerajinan tangan. Desain penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan melalui observasi tingkat harga diri. Populasi yang digunakan yakni Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Yayasan Panti Kesehatan Jiwa As Shifa jumlah sampel 3 dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Variabel independent adalah terapi okupasi dan variabel dependent adalah harga diri pasien ODGJ. Sumber data dikumpulkan melalui observasi tingkat harga diri sebelum dan sesudah intervensi. Data yang diperoleh ditelaah melalui proses reduksi, penyajian, dan analisis deskriptif, dengan membandingkan kondisi harga diri pasien sebelum dan setelah terapi. Hasil penelitian didapatkan terdapat peningkatan harga diri pasien ODGJ sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi sebesar 83% menunjukkan bahwa adanya perbedaan harga diri pada pasien ODGJ sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi.