Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Pemasaran Agroindustri Kerupuk Ubi Kayu di Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Jamalludin Jamalludin; Chezy WM Vermila; Andi Alatas
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.959 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a26

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis jumlah produksi, harga jual pengusaha kerupuk ubi kayu, dan pemasaran dari aspek saluran pemasaran. Pengambilan sampel untuk pengusaha agroindustri kerupuk ubi kayau diambil secara Proposif sebanyak 30. Sedangnkan pedagang pengumpul, yang diambil masih aktif melakukan kegiatan pemasaran kerupuk ubi kayu selama 6 tahun terakhir. Hasil penelitian jumlah produksi pengusaha kerupuk ubi kayu berkisar 145/Kg/bulan. Dengan pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp. 3.195.133,- dengan harga Rp.20.000,- sampai Rp.22.000,- Saluran pemasaran I kerupuk ubi kayu dipasarkan lasung dirumah, konsumen yang langsung datang kerumah membeli kerupuk ubi kayu dalam bentuk mentah. Saluran Pemasaran II kerupuk ubi kayu dalam bentuk mentah di pasarkan langsung dari rumah maupun ke tempat pasar-pasar tradisional yang terdekat ke pedagang pengumpul yang ada di pasar. Dalam memasarkan kerupuk ubi kayu, pengusaha hanya mengeluarkan biaya transportasi dari rumah kepasar sebesar Rp. 2000,- adapun jarak rumah dengan pasar berkisar 3 km dan ada juga kerupuk ubi kayu dijemput langsung oleh pedagang pengumpul ke rumah, pedagang pengumpul mengeluarkan biaya operasional, rata-rata Rp. 23.000,-/bulan atau sebesar Rp. 260,-/kg. Margin pemasaran kerupuk ubi kayu di peroleh sebesar Rp. 2.400,-/kg. Margin pemasaran saluran pemasaran II yang dikelaurkan oleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 3.000,-/kg. dengan harga jual 24.400,-/kg. Efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran I adalah 0 %, lebih kecil nilai efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran II adalah 1,07%. Hal ini berarti saluran pemasaran I lebih efisien dari pada saluran pemasaran II. Pada saluran pemasaran I marjin pemasarannya adalah Rp. 0,-.
Consumer Satisfaction Analysis of Jihan Brownies Cake in Kuantan Tengah District, Kuantan Singingi Regency Tari Seskiya; Jamalludin Jamalludin; Chezy WM Vermila
Baselang Vol 1, No 1: APRIL 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.639 KB) | DOI: 10.36355/bsl.v1i1.10

Abstract

The purpose of this study was to determine consumer behavior towards brownies cakes, to determine consumer satisfaction with brownies cake product in the district of Kuantan Tengah. The method used in this study is the likert scale and the method of analysis of Important and Performance Analysis (IPA) and Consumers Satisfaction Index (CSI) or consumer satisfaction index. Based on the result of the research, the result of consumer behavior towards brownies are in the very satisfied category with the number of 20 lives of 30 respondenst with a percentage of 100%. From the result of the calculation of brownies cakes as a whole the value of the consumer satisfaction index is 69,50%. Wher this value is in the range 50% - 75% consumer satisfaction index. Based on the result of CSI as a whole are in the satisfied category, what is meant here is price, hygiene, aroma, packaging, taste, texture, and color.
Analysis of Tofu Agroindustry in Simpang Tiga Village, Central Kuantan District, Kuantan Singingi Regency Ilham Akbar; Jamalludin Jamalludin; Haris Susanto
Baselang Vol 1, No 1: APRIL 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.194 KB) | DOI: 10.36355/bsl.v1i1.12

Abstract

The study was conducted in Simpang Tiga Village, Kuantan Tengah District, Kuantan Singingi Regency. This research is planned for 6 months starting in March 2019 until August 2019. The purpose of this study is to determine the income, R / C value, BEP and Value Added in tofu agro-industry in Simpang Tiga Village, Kuantan Tengah District, Kuantan Singingi Regency. The results of this study were the total average cost of Rp 1,937,434.57 / Production. Admissions obtained an average of Rp. 3,813,333.33 / production with an average net profit of Rp 1,875,898.76 / Production. The average efficiency value of 1.98 means that the tofu agro-industry business has been efficient and profitable. BEP of tofu agroindustry production is 363,27 Kg on average and BEP of tofu agroindustry revenue is Rp. Rp.2.708,02/ Kg. The added value of tofu agroindustry is Rp. 10,066.67 / Kg or 48.40%.
Tempe Agroindustry Business Feasibility Analysis In High Village Village District Benai District Kuantan District (Case Study Of Mr. Iskandar's Tempe Agro-Industry) Octha Levia; Meli Sasmi; Jamalludin Jamalludin
Baselang Vol 1, No 1: APRIL 2021
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.39 KB) | DOI: 10.36355/bsl.v1i1.13

Abstract

This research was conducted in Tebing Tinggi Village, Benai Subdistrict, Kuantan Singingi Regency, which was conducted in April until August 2019. The purpose of this study was to determine the feasibility analysis of financial tempe agroindustry business (NPV, Net B / C, PBP, BEP) in the Village Tebing Tinggi, Benai District, Kuantan Singingi Regency. The result of the study of the feasibility analysis of Mr. Iskandar tempe agroindustry in Tebing Tinggi Village, Benai District, Kuantan Singingi Regency based on Net Present Value (NPV), Net B / C Ratio is very feasible to run, this can be seen in the Net Present Value (NPV) value of Rp 118.315.587,14, Net B / C Ratio value of 1.37. For Pay Back Period (PBP), Mr. Iskandar's tempe agroindustry business in 6 months 2 days. While the Break Even Point (BEP) of Mr. Iskandar's tempe agroindustry business in 5 years 25days.
ANALISIS USAHA AGROINDUSTRI KERIPIK TEMPEDI DESA SUMBER DATAR KECAMATAN SINGINGIKABUPATEN KUANTAN SINGINGI (Studi Kasus Pada Usaha Keripik Tempe Djokam) Febry Nugroho; Jamalludin Jamalludin; Elfi Indrawanis
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 3, No 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v3i2.296

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Samber Datar Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan, efesiensi usaha R/C dan untuk mengetahui BEP produksi dan BEP harga pada usaha Agroindustri Keripik Tempe Djokam di Desa Sumber Datar Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pendapatan keripik tempe djokam Rp 425.327/produksi dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 574.673, yang terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap, nilai R/C sebesar 1,74, artinya setiap biaya yang dikeluarkan 1 rupiah maka diperoleh penerimaan sebesar 1,74 rupiah atau keuntungan sebesar 0,74 rupiah dan Break Even Poin produksi dengan total biaya sebesar Rp 574,673, maka harus memproduksi sebanyak 11,49 Kg dengan harga jualnya Rp 50.000, agar mencapai titik impas. Break Even Poin harga  dengan biaya sebesar Rp 574.673 maka Agroindustri Keripik Tempe harus memproduksi sebanyak 20 Kg dengan harga jual sebesar Rp 28.733, supaya mencapai titik impasnya.Kata Kunci : Agroindustri; Keripik Tempe; Pendapatan; R/C Ratio; BEP ABSTRACTThis research was conducted in Samber Datar Village, Singingi Subdistrict, Kuantan Singingi District. This study aims to determine the amount of revenue, efficiency of the R / C business and to determine the production BEP and price BEP in the Agroindustry of Tempe Djokam chips in Sumber Datar Village, Singingi District, Kuantan Singingi District. The results of this study indicate that the income of tempe chips djokam Rp 425,327 / production with a total cost incurred in the amount of Rp 574,673, consisting of fixed costs and variable costs, R / C value of 1.74, meaning that each cost incurred 1 rupiah is obtained revenue of 1.74 rupiahs or profit of 0.74 rupiahs and Break Even Points of production with a total cost of Rp 574,673, it must produce as much as 11.49 kg with a selling price of Rp 50,000, in order to break even. Break Even Price point at a cost of Rp 574,673 then the Tempe Chips Agroindustry must produce 20 kg with a selling price of Rp 28,733, in order to break even.Keywords: Agro-industry; Tempe Chips; Revenue; R / C Ratio; BEP
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI SAYUR-SAYURAN DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU Jamalludin Jamalludin
Jurnal Agribisnis Vol. 20 No. 1 (2018): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.766 KB) | DOI: 10.31849/agr.v20i1.1496

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi usahatani sayur-sayuran di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Maharatu. Penetapan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut adalah daerah binaan Dinas Pertanian Kota Pekanbaru yang termasuk wilayah program pegembangan hortikultura. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan komoditisayur-sayuran bayam dan kangkung. Berdasarkan hasil survey pendahuluan diketahui petani yang mengusahakan tanaman sayuran bayam dan kangkung adalah sebanyak 56 orang. Selanjutnya diambil sampel secara sengaja (Purposive Sampling) sebanyak 30 orang petani, dimana sampel tersebut membudidayakan tanaman sayuran bayam, kangkung yang di tanam secara bersamaan.Secara simultan penggunaan faktor produksi luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK, pupuk kandang, pestisida dan tenaga kerja dari sayur kangkung dan bayam memberikan pengaruh yang sangat nyata. Berdasarkan nilai koefisien determinan untuk kedua sayuran diketahui bahwa variabel tersebut mampu mempengaruhi produksi kangkung sebesar 93,2% dan bayam sebesar 73,7%.Pada sayur kangkung variabel bebas berpengaruh sangat nyata adalah Luas lahan (X1), Benih (X2) dan Pupuk Kandang (X33), Tenaga kerja (X5) dan sayur bayam hanya benih (X2) variable bebas berpengaruh sangat nyata. Dapat diketahui bahwa usahatani sayur-sayuran yang dijalankan petani berada di daerah II pada kurva produksi (decreasing rate) karena nilainya lebih besar dari nol dan lebih kecil dari 1. secara matematis dan artinya adalah proporsi penambahan faktor produksi (Luas Lahan, Benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) secara bersama-sama akan menghasilkan produk marjinal yang lebih kecil dibandingkan penambahan faktor produksi (∆X), namun masih bernilai positif. Kata Kunci:Kangkung, Bayam, Analisis Produksi.
ANALISIS EFISIENSI USHATANI SAYUR-SAYURAN DI KELURAHAN MAHARATU KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU Jamal jamalludin
Jurnal Agribisnis Vol. 21 No. 1 (2019): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.467 KB) | DOI: 10.31849/agr.v21i1.2731

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi dari penggunaan faktor produksi dari usahatani sayur-sayuran di Kelurahan Maharatu di kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang mengusahakan komoditi sayur-sayuran bayam dan kangkung. Berdasarkan hasil survey pendahuluan diketahui petani yang mengusahakan tanaman sayuran bayam dan kangkung adalah sebanyak 56 orang. Selanjutnya diambil sampel secara sengaja (Purposive Sampling) sebanyak 30 orang petani, dimana sampel tersebut membudidayakan tanaman sayuran bayam, kangkung yang di tanam secara bersamaan. Analisis dari kedua sayur-sayuran yang faktor produksi, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa. Efisiensi Teknis kangkung dan bayam, belum efisien dalam pengalokasiannya diketahui bahwa luas lahan (X1) untuk kangkung dan bayam harus di tambah luasnya, Benih (X2)untuk kangkung dan bayam pengunaan sudah berlebih, Pupuk UREA (X31) untuk kangkung sudah berlebihan sedangkan bayam harus ditambah jumlah pengunaannya, Pupuk NPK (X32) untuk kangkung dan bayam sudah berlebihan, Pupuk Kandang (X33) untuk kangkung dan bayam harus di tambah, Pestisida (X4) untuk kangkung dan bayam harus di tambah dan Tenaga kerja (X5) untuk kangkung dan bayam harus di tambah, dengan demikian maka hipotesis 2 ; Ho yang menyatakan pengalokasian faktor produksi oleh petani belum efisien secara teknis dapat diterima, sedangkan hipotesis 2 ; Ha yang menyatakan pengalokasian faktor produksi oleh petani telah efisien secara teknis ditolak. Efisiensi ekonomis kangkung hanya luas lahan yang efisien secara ekonomis. Sedangkan bayam secara umum dapat diartikan bahwa penggunaan faktor produksi oleh petani sampel belum efisien secara ekonomis, dengan demikian secara ekonomis, maka hipotesis 3 ; Ho yang menyatakan bahwa pengalokasian faktor produksi oleh petani belum mencapai tingkat efesiensi secara ekonomis dapat diterima dan hipotesis 3 ; Ha ditolak. Kata kunci: Kangkung, bayam, efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis.
ANALISIS FAKTOR PRODUKSI AGROINDUSTRI KERUPUK UBI KAYU DI DESA PULAU ARO KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Jamalludin, Sp., M.MA jamalludin; Chezy WM Vermila, SP., M.MA; Andi Alatas, SP., M.Sc
Jurnal Agribisnis Vol. 22 No. 1 (2020): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.356 KB) | DOI: 10.31849/agr.v22i1.3443

Abstract

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI AGROINDUSTRI KERUPUK UBI KAYU DI DESA PULAU ARO KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI 1)Jamalludin, Chezy WM. Vermila, Andi Alatas. 1)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Kuantan Singinggi Email: fit_jamal@yahoo.com HP : 085265818186 Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi agro industri kerupuk ubi kayu. Pengambilan sampel untuk pengusaha agroindustry kerupuk ubi kayau diambil secara Proposif sebanyak 30. Hasil penelitian menunjukan Nilai F Sig dari usaha agroindustry kerupuk ubi kayu pengunaannya adalah 0,000 artinya adalah, variabel bebas ubi kayu (Ln X1), Garam (Ln X2), Minyak Goreng (Ln X3), dan Tenaga Kerja (Ln X4) secara bersama-sama pengaruh nyata terhadap produksi. Besarnya pengaruh tersebut ditunjukan oleh koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,932 hal ini memiliki pengertian bahwa, secara simultan variabel-variabel tersebut akan mampu menentukan tinggi rendahnya produksi sebesar 93,2% dan sisanya sebesar 6,8 % ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam persamaan ini seperti, iklim, penyuluhan pertanian, manajemen dan lain-lainya. Variable ubi kayu sangat berpengaruh nyata dan signifikan terhadap produksi kerupuk ubi kayu di Desa Pulau Aro, sedangkan garam, minyak goreng dan tenaga kerja tidak berpengaruh sangat nyata terhadap produksi kerupuk ubi kayu Desa Pulau Aro. Kata Kunci : Kerupuk Ubi Kayu, Faktor Produksi
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN KERUPUK UBI DI KECAMATAN PANGEAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Indra Putra; Jamalludin Jamalludin; Nariman Hadi
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.10.2.1-12

Abstract

The purpose of this study was to determine the interests and performance and also satisfaction of consumers Hanum cassava crackers in Pangean District. The method used in this research was the Importance And Performance Analysis (IPA) and the Consumers Satisfaction Index (CSI) analysis. The average results obtained from the level of importance that is equal to 103.40 with the criterion score of importance, and the level of performance that is equal to 97.40 with the score criteria satisfied. And the result of satisfaction or consumer satisfaction index of cassava crackers was 81.20%, where this value was in the range of consumer satisfaction index of 75% -100% which  the criteria score was very satisfied. Based on the Cartesian diagram, in quadrant I. Quadrant II means atribute are considered important and have good performance, and there are 3 attributes occupying this quadrant namely the price, taste and cleanliness. In quadrant III (low priority) means consumers feel less important but the atribute can still be improved the performance,  there are 2 attributes that occupy on it, namely the aroma and size attributes. Quadrant IV means excessive, where it was assumed that the level of importance was low but the level of performance was high. There were no attributes occupying on this quandrant.
ANALISIS PERBEDAAN USAHATANI BERBAGAI VARIETAS PADI SAWAH TADAH HUJAN DI KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR Jamalludin Jamalludin
Indonesian Journal of Agricultural Economics Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/ijae.11.1.108-117

Abstract

The purpose of this research is to know the difference of production, income and efficiency of rainfed rice farming system of national superior varieties, local superior varieties and hybrids in Kecamatan Bangkinang Kampar District. This research uses survey method. The sampling technique of rainfed lowland rice farmer is done by using Malti Stake Sampling method. And the number of farmers as many as 90 people. Analysis of differences of farming varieties of rainfed lowland rice varieties have differences, but need to be tested again the hypothesis there are differences or not, To test the hypothesis on how much difference and the influence of various varieties of rainfed rice paddy to production, income and efficiency of rice used analysis of variance anova) single factor by using anova program on microsoft excel. There is a difference in the production of rainfed lowland rice between use of IR 42, Daro and Super Bernas varieties, at a 99% confidence level or at α 0.01. The income and efficiency of rainfed lowland rice farming between the use of IR 42, Daro and Super Bernas varieties did not differ significantly, with a 99% confidence level or at α 0.01. While the income and efficiency of farming there are significant differences.