Satiningsih Satiningsih
Universitas Negeri Surabaya

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penyusunan Asesmen Kebutuhan Anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) Onny Fransinata Anggara; Satiningsih Satiningsih
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.617 KB) | DOI: 10.21107/personifikasi.v12i2.12495

Abstract

Anak dengan perilaku hiperaktif dikenal sebagai anak bermasalah. Menurut Amin (2012) anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif merupakan bentuk perilaku yang ditemui dengan gejala menunjukkan sikap tidak terkendali, enggan untuk duduk diam, kesulitan untuk menjaga focus dan konsentrasi serta memunculkan perilaku yang impulsive. GPPH yang dialami oleh anak dapat memicu tidak maksimalnya prestasi belajar juga rendahnya tingkat prestasi dan deteksi buruknya area psikomotor. Implikasi tersebut merupakan dampak dari adanya kendala dalam coordination functioning, emotional response, interaksional, dan learning ability yang tidak menunjukkan fungsi yang koordinatif. Lebih jauh, implikasi ini juga berkaitan dengan learning process pada anak dengan GPPH yang tidak semudah pada anak normal pada umumnya. Sehingga, anak dengan GPPH membutuhkan suatu perlakuan khusus dengan menyesuaikan kebutuhan personal dari masing-masing anak yang memiliki perbedaan kebutuhan meskipun memiliki problem GPPH yang sama. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kebutuhan anak GPPH, dengan menyusun instrumen asesmen kebutuhan. Penelitian menggunakan metode Research and Development  dengan model ADDIE. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa kebutuhan pada anak GPPH adalah penanganan pada area Task performance, Adaptive, cognitive dan emotional functioning. Berdasarkan instrument yang telah disebar, maka 4 area tersebut merupakan area yang paling membutuhkan untuk segera diberi penanganan atau treatment baik dalam konteks sekolah maupun tempat terapi.
Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir pada Masa Pandemi COVID-19 Riza Noviana Khoirunnisa; Miftakhul Jannah; Damajanti Kusuma Dewi; Satiningsih Satiningsih
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol. 11 No. 3 (2021): EDISI KHUSUS: Dimensi Psikologis Pandemi COVID-19
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.22 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v11n3.p278-292

Abstract

The COVID-19 pandemic is currently affecting education bodies including universities. The negative impacts of pandemic on students academic lives cannot be underestimated primarily on the final-year undergraduate students who are working on their thesis. Various obstacles encountered by the students due to the distance learning applied by universities in responding to the pandemic can cause academic problems including procrastination. The main impact of academic procrastination on students is the delay in graduation that affects both the students future careers and the image of the university. The study aims to describe the academic procrastination of the final-year students during the COVID-19 pandemic. This was a survey research that applied saturated samples for recruiting subjects. A number of 224 final-year students were involved. Data was collected using an academic procrastination questionnaire and was analysed descriptively using a statistic program.  The results showed that the academic procrastination among the participants was in the moderate category. The residence of the participants who are working on their thesis from homes indicate the connection with academic procrastination. In contrast, gender and the entry year are not proved as the factors that affect the students academic procrastination. Keywords: Academic procrastination, COVID-19 pandemic, students Abstrak: Pandemi COVID-19 telah berdampak pada pendidikan tinggi. Dampak negatif tidak dapat diabaikan dalam kegiatan pembelajaran terlebih pada mashasiswa semester akhir yang sedang mengerjakan skripsi. Berbagai kendala yang ditemui mahasiswa menimbulkan prokrastinasi akademik. Dampak dari prokrastinasi akade-mik adalah tertundanya kelulusan yang mempengaruhi baik masa depan mahasiswa maupun citra perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran prokrastinasi akademik mahasiswa tingkat akhir dalam masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode survei yang merekrut subjek menggunakan teknik sampling jenuh dengan jumlah subjek penelitian sebesar 224 orang. Data dikumpulkan menggunakan skala prokrastinasi akademik dan dianalisis secara deskriptif dengan bantuan program statistik. Hasil penelitian menunjukkan prokrastinasi akademik pada subjek berada pada kategori sedang. Tempat tinggal ditemukan menjadi faktor yang berkaitan dengan prokrastinasi akademik selama mengerjakan skripsi dari rumah. Namun, jenis kelamin dan tahun masuk universitas tidak terbukti sebagai faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik mahasiswa.
GAMBARAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS FAMILY CAREGIVER PASIEN DIABETES MELLITUS: SEBUAH STUDI KASUS Salsabila Wulandari Aryatiningrum; Satiningsih Satiningsih
Jurnal Psikologi Malahayati Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.8732

Abstract

AbstrakDiabetes mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang menyebabkan penderitanya membutuhkan bantuan perawatan dari family caregiver. Beban yang ditanggung oleh family caregiver dapat berpengaruh pada kesejahteraan psikologis mereka. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran kesejahteraan psikologis family caregiver pada rentang usia 20-21 tahun yang masih berstatus mahasiswa. Subjek pada penelitian ini berjumlah tiga individu yang terdiri dari dua wanita dan satu pria. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitataif dengan metode studi kasus. Data pada penelitian ini dihimpun dengan metode wawancara semi-terstruktur. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran kesejahteraan psikologis yang berbeda pada masing-masing subjek. Penelitian ini berhasil menggambarkan dimensi kesejahteraan yang dikuasai mayoritas subjek yakni dimensi personal growth, environmental mastery, posistive relation, dan puspose in life. Namun ada dua dimensi yang mana dari ketiga subjek pada penelitian ini tidak semuanya dapat menguasai yakni dimensi autonomy dan self-acceptance. Penting bagi layanan kesehatan untuk memperhatikan kesejahteraan psikologis tidak hanya pada pasien namun juga pada keluarganya.Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Family caregiver, Kesejahteraan Psikologis   AbstractDiabetes mellitus is a degenerative disease that causes sufferers to need care assistance from family caregivers. The burden can affect family caregiver psychological well-being. This study aimed to get an overview of the psychological well-being of family caregivers in the age 20-21 years who are still college students. The subjects in this study were three individuals consisting of two women and one man. This research was conduct with a qualitative approach with a case study method. The data in this study were collect using a semi-structured interview method. The results of this study show a different overview of psychological well-being in each subject. This study succeeded in describing the dimensions of psychological well-being of the majority of subjects, namely the dimensions of personal growth, environmental mastery, positive relations, and puspose in life. However, there are two dimensions in which not all of the three subjects in this study could master the dimensions of autonomy and self-acceptance. It is important for health services to pay attention to psychological well being not only in patients but also in the patients’ family. Keywords: Diabetes Mellitus, Family caregiver, Psychological Well-Being
IMPLEMENTASI PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD KABUPATEN MOJOKERTO Satiningsih Satiningsih; Ira Darmawanti; Riza Noviana Khoirunnisa; Pinkan Pinardi; Raviika Widyasari Wowor
Transformasi dan Inovasi : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Vol. 3 No. 2 (2023): Volume 3, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Program Studi S1, S2, S3 Mananajemen Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpm.v3n2.p96-101

Abstract

The process of psychological assessment is a method used to evaluate the cognitive, emotional, and behavior-related aspects of children who have special needs. Within the framework of SD (primary schools) in Mojokerto regency, an assessment was carried out to determine the form of special needs and the condition of children's development aspects with indications of learning obstacles after the pandemic era. The assessments carried out include observation, interviews and standardized tests, and input from several professionals, including teachers, psychologists and special education specialists. The results showed a process of learning decline due to the lack of stimulation and interaction with indications of slow learner students and attention hyperactivity disorder (ADHD). As a follow-up to a series of community service activities, school staff received socialization and individual learning planning.
PENERAPAN AWARENESS TRAINING UNTUK PENINGKATAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA KOMUNITAS SATRIA NUSANTARA SURABAYA Miftakhul Jannah; Riza Noviana Khoirunnisa; Satiningsih Satiningsih; Yohana Wuri Satwika; Navylia Tirta Kencana; Reza Asep Adi Purnomo
Indonesian Collaboration Journal of Community Services (ICJCS) Vol. 3 No. 4 (2023): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v3i4.139

Abstract

The Satria Nusantara (SN) Respiratory Arts Institute (LSP) is a martial arts college that develops the six human senses, where this institution was created as a form of defense of various traditional cultural values through pencak silat in order to achieve the goal of improving health and fitness as a form of physical endurance. and health promotion through exercise. However, apart from being physically healthy, mental health is also important. Psychological well-being is a healthy psychological condition, free from mental problems and functioning optimally. This is the background for the service team to provide training in the form of awareness training which aims to increase understanding of oneself and the behavior of others. This activity was held at LSP Satria Nusantara in Surabaya using lecture and direct practice methods. Participants in this training are all members of LSP Satria Nusantara. This activity lasted for 2 months. Through this activity, it is hoped that members of LSP Satria Nusantara Surabaya will be helped in their personal and social development
RESILIENSI REMAJA PENYANDANG TUNA DAKSA YANG MENGALAMI BROKEN HOME Ratna Rama Danti; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 6 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i6.41518

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari faktor resiliensi remaja penyandang tuna daksa yang mengalami broken home untuk tetap bertahan dan berusaha atas kenyataan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Partisipan penelitian ini adalah seorang remaja perempuan yang berusia 14 tahun, penyandang tuna daksa yang duduk di bangku SMP kelas VII dan tinggal bersama nenek dan bibi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur sebagai instrumen penelitian. Teknik analisa data menggunakan tahapan kepekaan teoritis, pengorganisasian data, coding dan analisis, serta pengujian asumsi data. Data hasil penelitian dilakukan uji keabsahan data menggunakan triangulasi data sumber untuk meningkatkan kredibilitas penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan mempunyai faktor kemampuan dalam meregulasi emosi, kontrol impuls, optimisme, menganalisis penyebab, empati, dan pencapaian. Berdasarkan hasil, partisipan mempunyai sumber personal dan penguatan yang diperoleh dari keluarga yang mendorong menjadi individu resilien. Kata Kunci: Resiliensi, Remaja, Tuna Daksa, Broken Home. Abstract The purpose of this study is to find out the picture of the resilience factors of adolescents with disabilities who have broken home to stay afloat and strive for the reality experienced. This study uses qualitative method with case study approach. Participants numbered one with significant other number of four people, as this study was a 14-year-old girl, a deaf person who sat in junior high school grade VII and lived with grandmother and aunt. Data collection uses structured interview methods as research instruments. Data analysis techniques use theoretical sensitivity stages, data organization, coding and analysis, and data assumption testing. The data of the research results were conducted to test the validity of the data using triangulation of source data to increase the credibility of qualitative research. The results showed that the participants had the ability to regulate emotions, impulse control, optimism, analyzing causes, empathy, and achievement. Based on the results, participants have personal resources and reinforcement obtained from families that encourage them to become resilient individuals. Keywords: Resilience, Adolescents, Deaf, Broken Home.
OPTIMISME ORANG TUA TERHADAP POLA PENGASUHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Mitakhus Sholikhah; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 8 No. 8 (2021): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v8i8.41676

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reaksi emosi awal orang tua saat mengetahui memiliki anak berkebutuhan khusus, dan optimisme yang dimiliki oleh orang tua dalam pola pengasuhannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan analisis fenomenologis intepretatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam partisipan yang diperoleh dari teknik purposing sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan orang tua memberikan reaksi emosi negatif saat pertama mengetahui diagnosa anak, akan tetapi partisipan juga menunjukkan reaksi emosi positif atas kondisi anak dengan tetap menerima anak dan berusaha mencari penanganan dan memberikan pola pengasuhan yang terbaik untuk anak. Partisipan memberikan tindakan penunjang untuk perkembangan, meyakini anak mampu dan memiliki masa depan yang baik. Namun, partisipan mengalami kendala dalam pola pengasuhan baik dari lingkungan maupun dari diri sendiri. Akan tetapi hal tersebut dapat terlewati oleh partispan karena faktor eksternal (dukungan sosial) dan internal (positive reappraisal dan self esteem). Hal tersebut membuat partisipan lebih optimisme dalam pola pengasuhan, sehingga partisipan mendapatkan dampak positif akan sikap optimisme yang dimiliki yaitu anak mampu mandiri, bahkan mampu berprestasi meskipun dengan keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki anak. Kata Kunci: orang tua, optimisme,pola pengasuhan, anak berkebutuhan khusus Abstract This study aims to determine the initial emotional reactions of parents when they find out that they have children with special needs, and the optimism that parents have in parenting children with special needs. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach and uses an interpretive phenomenological analysis. The number of subjects in this study was six participants who were obtained from the purposing sampling technique. The results of this study indicate that parents give negative emotional reactions when first knowing the child's diagnosis, but participants also show positive emotional reactions to the child's condition by still accepting children and trying to find treatment and provide the best parenting patterns for children. Participants provide supporting actions for development, believing that the child is capable and has a good future. However, participants experienced problems in parenting patterns both from the environment and from themselves. However, this can be overlooked by participants because of external factors (social support) and internal (positive reappraisal and self esteem). This makes participants more optimism in parenting patterns, so that participants get a positive impact on their optimism, namely that the children are able to be independent, even able to excel even with their limitations and shortcomings. Keyword: parents,optimism,parenting,children with special need
DESKRIPSI PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA CAREGIVER PASIEN DENGAN PENYAKIT DEGENERATIF Salsabila Wulandari Aryatiningrum; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 5 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i5.47491

Abstract

Abstrak Menjadi seorang caregiver diusia yang masih muda bukanlah perkara mudah. Individu yang menjadi caregiver harus pintar membagi waktu antara perkuliahan dengan tugas perawatan. Mereka merawat orang terdekat yang terkena beragam penyakit dan salah satu penyakit yang banyak muncul adalah penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif banyak muncul pada individu berusia lanjut. Macam penyakit yang termasuk kedalam penyakit degeneratif adalah diabetes, penyakit jantung, dementia, dan lainnya. Perawatan yang diberikan berbeda pada tiap pasien. Oleh karena itu, caregiver harus selalu sedia untuk membantu perawatan. Hal ini menjadi salah satu beban yang dapat mempengaruhi psychological well-being seorang caregiver. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapat deksripsi mengenai psychological well-being anak muda yang menjadi caregiver pasien dengan penyakit degeneratif. Penelitian yang dilakukan menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Wawancara dilakukan secara semi-terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara pada tiga partisipan berusia 20-21 tahun. Data yang berhasil didapatkan dianalisis dengan menggunakan metode tematik. Hasilnya menunjukkan deskripsi yang beragam dan bervariasi terkait psychological well-being ketiga partisipan. Kata Kunci: caregiver, psychological well-being, penyakit degeneratif. Abstract Being a caregiver at a young age is not an easy matter. The individual caregiver had to be clever about dividing the time between lectures and nursing duties. They care for those closest to you who exposed to a wide variety of illnesses and one of the most common illnesses is a degenerative disease. Many degenerative diseases occur in older individuals. Among the diseases included in degenerative diseases are diabetes, heart disease, dementia, and other diseases. Treatment is different for patients. Hence, caregiver was always available to provide care. It has become one of the psychological burdens of caregiver. Hence, the study aims to get decryption comparisons of young caregiver patients who are caregiver patients with degenerative diseases. Studies conducted using qualitative methodologies with an approach to case studies. The interview conducted on a semi-structured basis using the interview guidelines in three 20-21 - year - old participants. Successfully obtained data analyzed using thematic methods. The results suggest varied and varied descriptions of the three participants. Keywords : caregiver, psychological well-being, degenerative desease.
PERBEDAAN QUALITY OF FRIENDSHIP DITINJAU DARI ATTACHMENT STYLE PADA MAHASISWA SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH Ira Pratamasari Pratiwi; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 5 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i5.47735

Abstract

Abstrak Berubahnya sistem pembelajaran dari yang dilakukan secara langsung menjadi pembelajaran daring yang memberikan dampak positif maupun negatif terhadap berbagai pihak, salah satunya mahasiswa. Selain terkait dengan pembelajaran, dampak negatif dari pembelajaran jarak jauh juga berdampak pada kehidupan mahasiswa baru, dimana seharusnya mahasiswa baru bertemu dengan lingkungan baru, teman baru menjadi terhambat. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan quality of friendship ditinjau dari attachment style pada mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh. Subjek dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Angkatan 2020 sejumlah 163 mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur yang disusun berdasarkan aspek quality of friendship oleh Parker dan Asher, untuk alat ukur attachment style disusun berdasarkan dimensi menurut Collins dkk, kemudian kuesioner disebar melalui google form yang kemudian dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dikarenakan sebaran data yang diujikan tidak berdistribusi normal. Hasil uji Kruskal-Wallis, menunjukkan nilai Asymp. Sig > 0.05 (0.193 > 0.05), sehingga data tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan quality of friendship ditinjau dari attachment style pada mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh. Kata Kunci: Kualitas Persahabatan, Gaya Kelekatan, Remaja Akhir, Mahasiswa Abstract The change in the learning system from direct learning to online has both positive and negative impacts on various parties, including college students. In addition to being related to learning, the negative impact of distance learning also has an impact on the lives of new college students, where new college students should meet a new environment, new friends become hampered. This study was conducted to see whether there are differences in the quality of friendship in terms of attachment style to college students during distance learning. The subjects in this study were college students of the Class of 2020 with a total of 163 students. The data collection method used a measuring instrument that was compiled based on the quality of friendship by Parker and Asher, for the attachment style was compiled based on dimensions according to Collins et al, then the questionnaire was distributed through google form which was then analyzed using Kruskal-Wallis test because the distribution of the data tested was not normally distributed. The results of Kruskal-Wallis test show the Asymp value. Sig > 0.05 (0.193 > 0.05), so these data indicate that in this study there is no difference in the quality of friendship in terms of attachment style to college students during distance learning. Keywords: Quality of friendship, Attachment Style, Late Adolescent, College Student
PENGALAMAN PENYESUAIAN DIRI BAGI SANTRI BARU DI LINGKUNGAN PESANTREN X : STUDI FENOMENOLOGI Dewi Nurlaily Haiffahningrum; Satiningsih Satiningsih
Character Jurnal Penelitian Psikologi Vol. 9 No. 7 (2022): Character: Jurnal Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/cjpp.v9i7.47819

Abstract

Abstrak Pondok pesantren memiliki beberapa ciri yang berbeda dari lembaga pendidikan pada umunya. Salah satu cirinya yaitu adalah para santri menetap di dalam lingkup pesantren. Hal ini tentu berdampak pada perubahan perilaku para santri saat di rumah. Dengan menetapnya santri di lingkungan pesantren, maka dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengalaman dan proses penyesuaian diri santri baru dengan pendekatan fenomenologi. Metode yang digunakan adalah kualitatif agar dapat mengetahui persepsi partisipan. Data wawancara dikumpulkan menggunakan in-dept interview dan dianalisis menggunakan interpretative phenomenological analysis (IPA). Penelitian yang telah dilakukan mengidentifikasikan bahwa terdapat tiga tema utama yaitu : Pengalaman penyesuaian diri, kesulitan penyesuaian diri dan strategi penyesuaian diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partisipan merasakan beberapa hambatan untuk dapat menyesuaikan diri dengan peraturan-peraturan yang ada, berinteraksi sosial dengan teman serta kendala bahasa dan kedisiplinan. Beberapa strategi partisipan yang dapat dikategorikan adalah : berupaya untuk mengatur pikiran, emosi dan perilaku (self-control) serta menghadapi masalah secara aktif (active coping). Kata Kunci: Penyesuaian Diri, Kesulitan Penyesuaian Diri, Strategi Penyesuaian Diri. Abstract Islamic boarding schools have several different characteristics from educational institutions in general. One of the characteristics is that the students stay within the scope of the pesantren. This certainly has an impact on changing the behavior of the students at home. By settling the santri in the pesantren environment, the ability to adapt is needed. This research was conducted with the aim of knowing the experience and adjustment process of new students with a phenomenological approach. The method used is qualitative in order to know the participants' perceptions. Interview data were collected using in-dept interviews and analyzed using interpretive phenomenological analysis (IPA). Research that has been conducted has identified that there are three main themes, namely: experience of adjustment, difficulty of adjustment and adjustment strategy. The results of this study indicate that participants feel some obstacles to be able to adjust to existing regulations, interact socially with friends as well as language and discipline barriers. Some of the participant strategies that can be categorized are: trying to regulate thoughts, emotions and behavior (self-control) and face problems actively (active coping). Keywords: Self-Adjustment, Difficulty Adjusting, Self-Adjustment Strategy.