Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Usia dan Pendidikan Dalam Pembentukan Persepsi dan Opini di Media Change.org Drina Intyaswati; Supratman Supratman
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol 23 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Publisher : Balai Pengembangan SDM dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.818 KB) | DOI: 10.46426/jp2kp.v23i1.100

Abstract

Along with the development of technology and mass media, Change.org appears in the form of websites that become to a medium for the forming of the public opinion, raising the opinions through campaigns that seeks the support of public opinion raised. This study to confirm how age and education level influencing the form of perceptions and public opinion through Change.org. This research using survey with explanitative approach, a research sampling are 200 people from Change.org users was taken with multistage cluster sampling technique with population at DKI Jakarta area. Data analysis using Structural Equation Modeling (SEM). The results show that age and education do not affect perception and also public opinion forming. This shows that with internet-based media the acceptance of information becomes more similar and individual differences, especially age and education, are not to be an obstacle in adjusting existing public opinion.Keywords: age, education, change.org, perception, public opinion. ABSTRAKSeiring dengan perkembangan teknologi dan media massa, Change.org muncul dalam bentuk situs yang menjadi media pembentukan opini publik, penggalangan opini dilakukan melalui kampanye yang berusaha meminta dukungan terhadap opini publik yang dimunculkan. Penelitian ini bertujuan mencari apakah usia dan Pendidikan berpengaruh terhadap pembentukan persepsi dan opini publik melalui media Change.org. Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat eksplanatif, dengan sampel sejumlah 200 orang dari pengguna Change.org dengan pengambilan sample menggunakan teknik cluster sampling bertahap dari populasi di area DKI Jakarta. Analisis data menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasilnya menyatakan bahwa usia dan pendidikan tidak berpengaruh terhadap pembentukan persepsi dan juga opini publik. Hal ini menunjukkan dengan adanya media berbasis internet penerimaan informasi menjadi lebih seragam dan perbedaan individu khususnya usia dan pendidikan tidak menjadi kendala dalam penyesuaian opini publik yang ada.Kata kunci: change.org, opini publik, pendidikan, persepsi, usia
Pelatihan Kemampuan Berfikir Sebagai Keterampilan Melalui Konsep Knowledge Convergence Pada Komunitas Pengembang Aplikasi Di DiLo Depok Ahmad Zakki Abdullah; Supratman Supratman; Fatkhuri Fatkhuri
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v2i2.5326

Abstract

Pengembangan apps memerlukan sebuah pendekatan yang partisipatif melalui upaya kolaboratif untuk mencapai tujuannya. Upaya ini adalah menggabungkan beberapa aspek seperti Bisnis, seni dan teknis yang mana sebuah fenomena yang dikenal dengan knowledge convergence. Metode yang digunakan melalui kuliah umum, dan tugas berstruktur dengan. Hasil akhir adalah peserta mampu menjelaskan masalah para proyek mereka melalui konsep Knowledge Managemnet dan kolaborasi melalui berfikir kreatif dan kritis pada proses bergagasan (ideation) hingga muncul inovasi. Melalui pengabdian masyarakat ini para peserta mampu mengaplikasikan kaedah keterampilan berfikir yakni secara kritis dan kreatif untuk menjadwalan proyek, mampu melibatkan evaluator secara kolaboratif, melakukan chunking pada masalah yang rumit dan membangun personal Branding. Hasil Pengabdian masyarakat yang dilakukan di DiLO Depok untuk memenuhi kebutuhan tentang knowledege management pada komunitas pengembang aplikasi (apps) ini mampu memberikan pembekalan terhadap peserta dengan rekomendasi perlunya pengukuran secara berkala terhadap proyek mereka.
Pelatihan Penggunaan Semiotika Ikon dan Simbol dalam Komunikasi Sains pada Komunitas Videographer LinkpictureID Depok Supratman Supratman; Ahmad Zakki Abdullah
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 2: November 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v6i2.565

Abstract

Sebuah tuntutan bagi para content creator, yakni para pembuat acara atau program pada youtube untuk memberikan hasil karya yang kreatif sehingga bisa menarik perhatian para penontonnya. Sekarang, kegandrungan untuk memberikan konten pendidikan yakni memberikan penonton literasi, cara mengerti dan memahami bisa membuka kesempatan dalam memanfaatkan permintaan pasar. Komunikasi sains sebuah bidang kajian komunikasi yang khusus pada bidang sains, adalah pendekatan yang tepat dalam memberikan literasi dan juga bisa dijadikan konten. Komunitas linkpictureID yang mewadahi beberapa videographer, berperan sebagai content creator yang mencoba menyampaikan literasi sains untuk menjelaskan industri kreatif terutama pada perfilman, dan juga masalah sosial lainnya untuk pelaku industri seperi videographer dan penulis pemula. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan komunikasi sains dengan menggunakan semiotika ikon dan simbol dengan pendekatan naratif untuk menambah keterampilan dalam menyampaikan literasi mengenai ekologi industri kreatif dalam memenuhi konten pendidikan pada youtube. Hasil pengabdian mayarakat yang dilakukan di linkpictureID dapat memenuhi kebutuhan untuk membuat konten yang menarik dalam prihal film dengan menggunakan ikon dan simbol, dengan rekommendasi perlunya pengukuran secara berkala terjadap pengerjaan konten tersebut terutama dalam bobot materi penulisan narasi (storytelling). Use of Semiotics Icons and Symbols in Science Communication in the Videographer Community, LinkpictureID Depok Abstract A demand for content creators, namely the creators of events or programs for YouTube, is to provide creative works so that they can attract attention of the audience. Now, a passion for providing educational content is a way to give the audience literacy, namely a way of knowing and understanding and also opening up opportunities to take advantage of market demands. Science communication, a field of communication study that is specialized in the field of science, would be the right approach in providing such literacy and also can be used as content. The linkpictureID community, which accommodates several videographers, acts as a content creator who tries to convey scientific literacy to explain films, the film industry and also behavioral science on the phenomenon of “writing stories” for videographers and beginner writers. Science communication using semitical icon and symbol can be used as a foundation for building skills in conveying literacy behind science about writing stories, namely using narration through semiotics. The results of this community service us carried out at lkinpictureID which can meet the needs of making creative works, namely interesting content in terms of films using icons and symbols, with recommendations the need for periodic measurements of the output
Fenomenologi Pola Komunikasi Interpersonal Pada Pasangan Menikah (Studi Love Language Dalam Usia Pernikahan 0-5 Tahun) Luthfia Ramadhina Aulia; Aan Setiadarma; Supratman Supratman
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 7 No 2 (2023): IKRAITH-HUMANIORA Vol 7 No 2 Juli 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-humaniora.v7i2.2297

Abstract

Pernikahan merupakan momen yang sangat penting dan sakral dalam kehidupan seseorang.Pasangan baru menikah dikatakan sedang menikmati masa-masa romantis dan menggembirakan.Dalam pernikahan, terdapat pola komunikasi interpersonal yang dilakukan sehari-hari olehpasangan menikah. Pada komunikasi pasangan menikah salah satu pendukung komunikasi dalamhal memahami pasangan yaitu Love language. Love Language merupakan salah satu cara ataumetode seseorang dalam mengekspresikan rasa cinta terhadap pasangan atau keluarga dan orangterdekatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi interpersonaldengan penerapan love language pada pasangan menikah di usia pernikahan 0-5 tahun. Jenispenelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenolgi danmenggunakan sumber data primer dan juga sekunder. Teknik analisis dalam penelitian inimenggunakan analisis interaktif. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling.Hasil dari penelitian ini adalah ditemukan bahwa penerapan love language pada pernikahan diusia 0-5 tahun, dapat membantu proses keterbukaan diri pasangan menikah dan perubahan polakomunikasi kearah yang lebih baik. Ditemukan juga penerapan love language berguna dalammeminimalisir konflik atau perselisihan komunikasi yang terjadi dalam pernikahan
Pengaruh Konten Pesan “Sex Education” Instagram @tabu.id Terhadap Kepuasan Followers Vina Mahdalena; Nabilla Thalita Fadis; Supratman Supratman
Expose: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : President University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33021/exp.v5i2.3796

Abstract

Informasi mengenai seks masih dianggap negatif dan tabu oleh masyarakat Indonesia, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seksual adalah sumber informasi yang masyarakat dapatkan dari media sosial mengenai pendidikan seksual. Instagram @tabu.id hadir sebagai salah satu sumber informasi dan forum diskusi untuk remaja terkait hak-hak kesehatan seksual dan reproduksi, serta membahas isu-isu penting yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan dan kerap kali membuat remaja masih kurang tepat dalam mengambil keputusan. Penelitian ini bertujuan pada seberapa besar pengaruh konten pesan “sex education” instagram @tabu.id terhadap kepuasan followers yang juga merupakan pengguna media sosial. Peneliti menggunakan teori uses and gratifications, teori ini menjelaskan bahwa masyarakat aktif dan mampu mempelajari atau mengevaluasi berbagai jenis media dengan melihat bagaimana pengguna dalam memilih media yang paling dapat dipercaya memenuhi kebutuhannya dan sejauh mana pengguna puas dengan apa yang disajikan media tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi dari penelitian ini adalah pengikut instagram @tabu.id dengan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya bahwa pengaruh konten pesan “sex education” instagram @tabu.id terhadap kepuasan followers adalah sebesar 52,7% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara konten pesan Instagram terhadap kepuasan followers sebagai penggunaan media. Peneliti berharap penelitian selanjutnya dapat menggali lebih dalam terkait faktor-faktor lain yang mampu mempengaruhi audiens dalam mendapatkan kepuasan penggunaan media.