Ria Purnawian Sulistiani, Ria Purnawian
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH EKSTRAK LOMPONG MENTAH ( Colocasia esculenta L Schoot) TERHADAP AKTIVITAS FAGOSITOSIS DAN KADAR NO (NITRIT OKSIDA) MENCIT BALB/C SEBELUM DAN SESUDAH TERINFEKSI LISTERIA MONOCYTOGENES Sulistiani, Ria Purnawian; Rahayuningsih, Hesti Murwani
Journal of Nutrition College Vol 4, No 4 (2015): Oktober 2015
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.903 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v4i4.10118

Abstract

Latar belakang :Daun dan batang lompong (Colocasia esculenta L.Schoot) terbukti memiliki manfaat terhadap kesehatan. Ekstrak lompong mentah dapat memberikan perlindungan dan pemulihan dari infeksi. Flavonoid yang terdapat pada ekstrak lompong mentah berpotensi sebagai immunomodulator baik pada tindakan preventif maupun kuratif.Tujuan : Menganalisis pengaruh ekstrak lompong mentah  terhadap aktivitas fagositosis dan kadar NO (Nitrit Oksida) sebelum dan sesudah terinfeksi Listeria monocytogenes.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan post test only group design. Subyek penelitian ini adalah 21 ekor mencit Balb/c jantan. Secara simple random sampling dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok kontrol (diinduksi Listeria monoctyogenes); P1 (Perlakuan sebelum terinfeksi); P2 (Perlakuan sesudah terinfeksi). Listeria diinduksipada hari keempat.Data dianalisis dengan Independent t test.Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna aktivitas fagositosis (p=0.015) dan kadar NO (p=0.041) antara kelompok P2-K. Tidak terdapat pengaruh ekstrak lompong mentah yang bermakna pada kelompok P1-K terhadap aktivitas fagositosis (p=0.19) dan kadar NO (p=0.907). Tidak terdapat perbedaan bermakna pada aktivitas fagositosis antara kelompok P1-P2 (p=0.66) namun terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar NO pada kelompok P1-P2 (p=0.047).Simpulan :Ekstrak lompong mentah dengan dosis 13mg/20gBB memiliki efek kuratif. Ekstrak lompong mentah dapat mempengaruhi aktivitas fagositosis makrofag dan kadar NO pada mencit Balb/c yang diinfeksi Listeria monocytogenes. 
Pengaruh Edukasi Pencegahan Anemia dengan Metode Kombinasi Ceramah dan Team Game Tournament pada Remaja Putri Sulistiani, Ria Purnawian; Fitriyanti, Addina Rizky; Dewi, Luthfia
Sport and Nutrition Journal Vol 3 No 1 (2021): Sport and Nutrition Journal
Publisher : Program Studi Gizi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/spnj.v3i1.44880

Abstract

ABSTRAK Anemia merupakan keadaan dimana jumlah kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah berada di bawah normal. Remaja putri beresiko mengalami anemia defisiensi zat besi. Edukasi pengetahuan gizi dapat meningkatkan pengetahuan gizi dan mencegah anemia pada remaja putri. Desain penelitian ini menggunakan quasi experimental pre-post test. Subyek penelitian sebanyak 58 remaja putri SMA N 2 Semarang yang dipilih secara simple random sampling. Edukasi gizi dengan menggunakan metode kombinasi antara ceramah dan Team Game Tournament (TGT). TGT adalah jenis tipe pembelajaran kooperatif yang tiap kelompok belajar beranggotakan 5 hingga 6 orang. Pengetahuan terkait anemia dan gizi diukur dengan kuesioner yang telah teruji reliablitasnya. Kadar hemoglobin diukur menggunakan alat hemoglobinometer digital (Easy Touch). Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan uji Chi-square. Rerata status IMT 20,80±3,42 kg/m2 dan rerata kadar Hb 13,28±2,52 g/dL. Edukasi pencegahan anemia pada remaja putri dengan menggunakan metode kombinasi ceramah dan TGT dapat meningkatkan pengetahuan sebesar 36,1 %. Metode kombinasi ceramah dan TGT efektif untuk kegiatan edukasi gizi. Kata Kunci : anemia, remaja putri, pengetahuan, team game tournament ABSTRACT Anemia is a condition in which the amount of hemoglobin (Hb) in the blood is below normal. Adolescent girls are at risk of iron-deficiency anemia. Nutrition education can increase nutrition knowledge and prevent anemia in adolescent girls. The design of this study uses a quasi-experimental pre-post test. The subjects of the study were 58 teenagers of SMA N 2 Semarang who were selected by simple random sampling. Nutrition education using the combination method between discourse and Team Game Tournament (TGT). TGT is a type of cooperative learning that each study group consists of 5 to 6 people. Knowledge related to anemia and nutrition is measured by a questionnaire that has been tested for reliability. Hemoglobin levels are measured using a digital hemoglobinometer (Easy Touch). Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis using the Chi-square test. The average IMT status was 20.80 ± 3.42 kg / m2 and the average Hb level was 13.28 ± 2.52 g / dL. Education for the prevention of anemia in adolescent girls using a combination of discourse and TGT methods can increase knowledge by 36.1%. The method of combination of discourse and TGT is effective for nutrition education programmes. Key words : anemia, adolescent girls, knowledge, team game tournament
Efektivitas Jenis Pelarut dan Metode Ekstraksi dari Daun Talas (Colocasia esculenta L. Schoot) Sulistiani, Ria Purnawian; Isworo, Joko Teguh
Jurnal Gizi Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.11.2.2022.68-76

Abstract

Taro leaves (Colocasia esculenta L. Schoot) are widely used as vegetables and herbal medicines. In proving taro leaves as herbal medicine, taro leaves are changed in the form ofextract preparations. The choice of extraction method will affect the results of flavonoid levelsand antioxidant activity. Extraction methods that are widely used to extract taro leaves aremaceration and soxhletation. Maceration extraction method, the sample was immersed in 1000ml of ethanol and 1000 ml of n-hexane for 3 x 24 hours. Every 24 hours replaced with a newsolvent. Extracts were made by soxhletation method using ethanol as solvent and the other usingn-hexane as solvent. The material that has been submerged in petroleum ether is wrapped infilter paper and then tied with thread. Then it is put into the socket extractor. Furthermore, theflavonoid and antioxidant levels were tested. The highest flavonoid content in taro leaves wasobtained by maceration method with ethanol solvent, as much as 12.836 mg QE/g. The highestantioxidant activity was 91.812% by maceration method and n-hexane solvent. The macerationmethod with n-hexane solvent can obtain taro leaf extract which has high antioxidant activity. Kata Kunci—Antioksidan, Colocasia esculenta, Ekstraksi, Flavonoid, Pelarut
Sifat Sensoris, Kadar Protein dan Zat Besi pada Cookies Daun Kelor Novitaroh, Ana; Sulistiani, Ria Purnawian; Isworo, Joko Teguh; Syadi, Yunan Kholifatudin
Jurnal Gizi Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.11.1.2022.32-44

Abstract

Cookies are high-energy and sugar snack that is popular in adolescents. Adolescents have a risk of infected anemia. One ingredient food that contains protein and iron which is good forpreventing anemia is Moringa oleifera L leaves. This study aims to determine the effect of addingMoringa leaves on sensory properties, protein, and iron levels in cookies. This research is usingthe True Experiment method with a Completely Randomized Design (CRD). The number ofvariations in the treatment in this study was P0=0 grams of moringa leaves, P1=5 grams, P2=10grams, P3=15 grams. Test for sensory properties using the hedonic test, the protein content testused the Kjedahl method and the iron test used the Spectrophotometric method. The statisticaltest of protein and iron levels used ANOVA. The results showed the best treatment is cookies withthe addition of 10 grams of Moringa leaves (P2). The highest protein content in P3 was 24.609%,and the lowest at P0 18.023% and showed significant differences between treatments. The highestof iron levels in P3 0.015%, and the lowest at P0 0.003% and showed significant differencesbetween treatments. The addition of moringa leaves to cookies affects sensory properties,increases levels of protein and iron.Keywords : Cookies, moringa leaves, protein, iron, sensory properties
Deteksi Dini dan Cegah Stunting Melalui Pembentukan Kelas Catin (Calon Pengantin) Zuhana, Nina; Prafitri, Lia Dwi; Sulistiani, Ria Purnawian
Jurnal Abmas Negeri (JAGRI) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 Desember 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36590/jagri.v5i2.1192

Abstract

Salah satu faktor pendukung permasalahan terkait tingginya angka kematian ibu dan bayi adalah kehamilan di usia remaja. Masalah ini sangat dipengaruhi oleh faktor perilaku seksual yang menyebabkan terjadinya kehamilan di usia dini. Stunting, wasting dan underweight merupakan tiga faktor status gizi anak yang diakui secara luas. Masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting dan pelayanan pranikah masih dirasa kurang efektif karena program skrining pranikah masih sebatas pemeriksaan fisik dan pemberian suntikan tetanus toxoid. Belum ada nya kelas catin karena terkendala waktu dan tenaga yang dibutuhkan untuk membentuk program kelas catin dan promotor utnuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat dalam pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu mitra dalam mengoptimalkan deteksi dini dan skrining stunting melalui kelas catin (calon pengantin) di wilayah Puskemas Karangdadap, meningkatkan kemandirian kader kesehatan dalam tanggap stunting melalui kelas catin. Metode pendekatan yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah mitra adalah metode pemberdayaan masyarakat. Hasil pengabdian berupa terbentuknya kader tanggap stunting dan terbentuknya kelas catin yang berjalan secara berkesinambungan dan mampu menskrining calon pasangan pengantin yang memiliki permasalahan kesehatan yang berpotensi hamil dan melahirkan dengan anak stunting. Hasil pengabdian lainnya berupa adanya peningkatan rerata pengetahuan sebelum dengan sesudah pemberian edukasi Diperlukan komitmen bersama antara puskesmas, KUA, kader tanggap stunting serta pemerintahan desa agar kegiatan kelas catin ini dapat berjalan secara teratur dan tersistem dan diperlukan kerjasama yang lebih luas lagi dengan dinas perencanaan pemberdayaan perempuan dan KB.
EDUKASI PEMBATASAN KONSUMSI MANIS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN MASALAH GIZI Sulistiani, Ria Purnawian; Ulvie, Yuliana Noor Setiawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v6i2.16097

Abstract

Obesitas merupakan penyakit multifaktorial yang tidak hanya ditemukan pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak dan remaja. Obesitas pada anak dapat menjadi risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari. Obesitas pada anak disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman manis. Minuman manis mengandung gula dan kalori yang tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi obesitas sejak dini dengan mengukur status gizi dan memberikan edukasi mengenai konsumsi minuman manis yang perlu diberikan untuk mencegah obesitas. Cara pengukuran status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian menghitung nilai IMT/U. Hasil pengukuran dicatat pada buku kendali antropometri. Edukasi mengenai minuman manis menggunakan booklet bergambar dalam tiga bahasa. Hasil skrining menunjukkan bahwa 43% (SB Sentul) dan 20% (SB Segambut) mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. Anak memiliki riwayat mengonsumsi minuman manis, soda, dan minuman berenergi. Setelah mendapatkan edukasi, anak-anak mengetahui bahwa mengonsumsi makanan manis tidak dilarang, tetapi konsumsinya harus dibatasi agar tidak menyebabkan obesitas.
Jumlah Uang Saku, Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji dan Persentase Lemak Tubuh Pada Remaja Putri Azimah, Furqonatul; Ulvie, Yuliana Noor Sulistiawati; Jauharany, Firdananda Fikri; Sulistiani, Ria Purnawian
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mengkonsumsi makanan cepat saji berlebihan dapat meningkatkan persentase lemak tubuh, sehinggamenyebabkan obesitas. Penghasilan orang tua yang tinggi mempengaruhi konsumsi makanan cepat sajikarena dapat meningkatkan besar uang saku yang diberikan kepada anak-anak. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan jumlah uang saku dan frekuensi konsumsi makanan cepat saji denganpersentase lamak tubuh pada remaja putri SMP Islam Sultan Agung 1 Semarang. Metode deskriptif analitikmenggunakan rancangan desain Cross Sectional. Jumlah sampel yaitu 43 siswi diambil menggunakanteknik proportional sampling. Data jumlah uang saku diambil menggunakan kuesioner, data konsumsimakanan cepat saji diambil menggunakan formulir SQ-FFQ dan data persentase lamak tubuh dilakukakanpengukuran tinggi badan, berat badan dan BIA (Bioelectrical Impedance Analysis). Uji analisis datamenggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan responden memilikijumlah uang saku besar (≥ Rp.10.000) sebesar 86%, frekuensi konsumsi makanan cepat saji sering ( ≥5x/hari)) sebanyak 51,2% dan persentase lemak tubuh healthy (10% - 30%) sebanyak 67,4 %. Hasil ujibivariat terdapat hubungan antara jumlah uang saku untuk jajan dengan persentase lemak tubuh (p=0,000)dan terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi makanan cepat saji dengan persentase lemak tubuh(p=0,000). Kata Kunci : jumlah uang saku, konsumsi makanan cepat saji, persentase lemak tubuh, remaja putri.
Gambaran Tingkat Kecukupan Lemak, Karbohidrat dan Kejadian Obesitas Siswa Menengah Kejuruan Arsita, Anggun Tri; Sulistiani, Ria Purnawian; Handarsari, Erma; Isworo, Joko Teguh
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 7 (2024): Transformasi Teknologi Menuju Indonesia Sehat dan Pencapaian Sustainable Development G
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obesitas merupakan ketidakseimbangan antara jumlah asupan energi yang dikonsumsi dengan kebutuhantubuh. Berbagai penelitian sebelumnya mengungkapkan asupan lemak dan asupan karbohidrat berkaitandengan obesitas. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi obesitas di wilayah perkotaanpada remaja usia 15 tahun sebesar 41,28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecukupanlemak, karbohidrat dan kejadian obesitas siswa SD SMK. Jenis penelitian deskriptif, dengan sampelsebanyak 30 siswa kelas X dan XI dengan menggunakan metode total sampling. Kadar kecukupan lemakdan karbohidrat diukur dengan menggunakan metode food recall 2 x 24 jam berturut-turut. Status gizidiukur berdasarkan BMI/U. Analisis data menggunakan univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwasiswa SD SMK dengan obesitas memiliki BMI 27,74 – 42,94 kg/m2. Hasil penelitian menunjukan 63,3%responden dengan obesitas berjenis kelamin laki-laki. 43,3% responden dengan obesitas memiliki riwayatkeluarga dengan obesitas. Responden dengan obesitas hanya sebanyak 30% yang membawa bekalmakanan. rata-rata uang saku responden Rp 16.700 ± 4,71 dengan uang saku terendah sebesar Rp 10.000dan tertinggi Rp 30.000,-.  Siswa dengan obesitas memiliki tingkat kecukupan asupan lemak (36,7%) dantingkat kecukupan karbohidrat (26,7%) yang melebihi Angka Kecukupan Gizi. Siswa dengan obesitascenderung mengonsumsi asupan lemak lebih tinggi daripada asupan karbohidrat.  Kata Kunci: Obesitas, Karbohidrat, Lemak, Remaja.
Description of Nutritional Knowledge of Mothers Who Give Birth to Low Birth Weight Babies and Non-Low Birth Weight Babies at Tidar Hospital, Magelang Chomsatun, Chomsatun; Sulistiani, Ria Purnawian; Handasari, Erma; Jauharany, Firdananda Fikry; Fauziah, Wardah; Marianthi, Dewi
Journal Keperawatan Vol. 3 No. 2 (2024): November 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58774/jourkep.v3i2.91

Abstract

Background: The impact of babies with the Low Birth Weight (LBW) category in the long term can have a risk of experiencing respiratory disorders, infections, and even death. The incidence of LBW can be influenced by gestational age of less than 37 weeks, maternal age of less than 20 years or more than 35 years, pregnancy spacing, maternal occupation, and maternal nutritional knowledge. Purpose:  Describe the nutritional knowledge of mothers who give birth to LBW and non-LBW babies at Tidar Hospital Magelang Methods: This type of research is descriptive with a Cross Sectional research design. The study population was mothers who gave birth in April 2022 at Tidar Hospital, Magelang. The sampling method was carried out using the total sampling technique with a total of 20 respondents. Primary data collection techniques include filling out questionnaires and interviewing respondents directly. Results: The number of mothers who are included in the category of having LBW babies is 3 people (15%) and mothers with the category of Non-LBW Babies are 17 people (85%). The nutritional knowledge of mothers with the category of LBW babies has a good, sufficient, and less score which is evenly distributed, namely 1 respondent each. While those who are Non-LBW have a good score of 13 respondents, a sufficient score of 1 respondent, and a less score of 3 respondents. Conclusion: Mothers who give birth to babies in the non-LBW category have better nutritional knowledge than mothers who give birth to babies in the LBW category.