Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Optimizing Preventive Maintenance to Reduce Downtime On CAT KT4 Axle Loader Components in The Mining Industry Dewa Hadi Prasetyo; Febi Rahmadianto
International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Engineering Vol. 2 No. 1 (2025): February: International Journal of Industrial Innovation and Mechanical Enginee
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Teknik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/ijiime.v2i1.148

Abstract

Damage to rotable axle components on CAT KT4 Loaders in the mining industry is often the main cause of operational downtime. This study aims to analyze the frequency of damage to axle components and evaluate the effectiveness of preventive maintenance to reduce downtime duration and repair costs. Damage data collected from January to August 2024 were quantitatively analyzed to identify the most frequent damage patterns, especially seal leaks and brake modules. The results show that the implementation of preventive maintenance, such as regular seal replacement and hydraulic pressure checking, can significantly reduce the frequency of breakdowns and improve operational efficiency. The research also provides recommendations on maintenance strategies that can be implemented to extend component life and reduce overall downtime.
PENGARUH PENGELASAN TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN MIKRO STRUKTUR PADA PIPA HEAT EXCHANGER Wisma Soedarmadji; Febi Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 11 No. 01 (2017): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan Tungsten Innert Gas adalah proses pengelasan busur listrik antara elektrode tungsten yang tak terumpan pada bahan material. Parameter sambungan las selalu berhubungan dengan kekuatan, ketangguhan dari material itu sendiri. Jenis las ini dapat digunakan dengan atau tampa bahan penambah. Hasil pengelasan dapat menyebabkan hasil atau kualitas dari pengelasan buruk seperti sambungan yang kurang menyatu sehingga mengakibatkan sambungan gampang lepas juga dapat terjadi keretakan. Keretakan merupakan cacat las, namun keretakan halus disebut juga keretakan mikro yang tidak mempunyai pengaruh yang sangat berbahaya. Proses pengelasan dengan kuat arus 110 Ampere pada material Stainless Steel SA 240 memiliki kekuatan tarik 38,50 Kg/mm2. Hal ini disebabkan bahwa pada kuat arus 110 Ampere tidak mengalami perubahan signifikan pada nilai regangan, nilai regangan yang terjadi cenderung mengalami kenaikkan stabil. pengujian kekerasan untuk material Stainless Steel SA 240 terlihat bervariasi bahwa semakin tinggi kuat arus yang dipakai pengelasan maka kekuatan tarikya semakin berkurang. Pada proses pengelasan untuk material Stainless Steel SA 240 bahwa pengelasan didaerah HAZ memberikan pengaruh struktur mikro yang terjadi dengan pembesaran 500x hal ini terlihat bahwa telah terjadi pemuaian pada butir base metal sehingga mempengaruhi struktur base metal yang mencapai temperatur pada daerah austenit, sehingga stuktur ferit berubah menjadi besar.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (1-3%) PADA PRODUK KOPEL TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Wisma Soedarmadji; Febi Rahmadianto
CYBER-TECHN Vol. 11 No. 02 (2017): CYBER-Techn
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cast Iron adalah merupakan jenis besi paduan yang mengandung karbon, belerang, mangan, silisium, dan fosfor. Besi cor merupakan salah satu meterial yang paling banyak digunakan dalam industri logam baik sebagai bahan dasar rangka hingga produk-produk lain seperti komponen-komponen kendaraan bermotor, pump casing, sistem perpipaan maupun komponen generator. UKM yang bergerak dibidang pabrikasi logam telah memproduksi berbagai macam benda-benda coran seperti pulley, kopel, as mobil dan lain-lain. Benda-benda tersebut diproduksi sesuai job order dari konsumen sehingga tidak dapat diproduksi secara continue. Hasil produk yang dihasilkan UKM ini mengalami permasalahan dalam mengukur tingkat kekerasan suatu produk dan tidak menggunakan standarisasi pengecoran yang baik untuk melihat tingkat kekerasan dari produk yang dihasilkan. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan silikon terhadap kekuatan tarik, tingkat kekerasan dan perubahan struktur mikro yang terjadi pada besi cor dari produk yang dihasilkan. Hasil dari penelitian pada pengujian kekerasan disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar penambahan komposisi silikon pada batas tertentu, tingkat kekerasannya semakin menurun, pada pengujian tarik menunjukkan bahwa makin tinggi kadar penambahan komposisi silikon maka kekuatan tariknya juga semakin menurun, hasil pengujian pada besi cor kelabu dengan penambahan komposisi silikon yang bervariasi yaitu 1%, 1,2%, 1,5%, 2%, 2,5%, dan 3% disimpulkan bahwa pada komposisi 1,2% silikon adalah merupakan penambahan komposisi yang paling sesuai dengan keunggulan sifat-sifat yang telah diharapkan, tingkat kekerasannya sebesar 145,47 BHN dengan kekuatan tarik maksimum sebesar 0,302 Kg/mm2.