Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DI KELURAHAN TIDUNG KOTA MAKASSAR RAHMANIAR .; IMAM SUYITNO; . RIFDAN
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 3, September 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.804 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tata cara pemungutan retribusi pelayanan persampahan/kebersihan di Kelurahan Tidung sudah berjalan secara efektif dan untuk mengetahui penerapan sanksi administrasi bagi wajib retribusi yang melanggar ketentuan perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/kebersihan di Kelurahan tidung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Mengambil sampel sebanyak 12 orang. Prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan  komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1) Tata cara pemungutan retribusi sampah di Kelurahan Tidung tidak berjalan secara efektif karena tidak sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2011 tentang retribusi pelayanan persampahan/kebersihan, tata cara pemungutan retribusi sampah di kelurahan Tidung pada umumnya melalui pihak ketiga dan tidak sesuai dengan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). 2) Penerapan sanksi administrasi dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan di Kelurahan Tidung belum pernah di terapkan oleh kepala kelurahan Tidung. Sanksi yang diberikan hanya berupa tidak diangkutkan sampahnya bagi wajib retribusi yang melanggar perda tersebut.Kata Kunci : Implementasi, Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.  ABSTRACT: This study aims to find out the procedure of collecting levies for waste / cleaning service in Tidung Village has been run effectively and to know the implementation of administrative sanction for compulsory levies that violate the provisions of Local Regulation No. 11 of 2011 on Retribution of Service of Waste / Cleanliness in Tidung Village. This research uses qualitative approach. Taking a sample of 12 people. The data collection procedure used is observation, interview, and documentation. Using qualitative data analysis techniques with the main components of data reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of this study indicate that, 1) The procedure of collecting the garbage levy in Tidung Village is not running effectively because it is not in accordance with Regional Regulation Number 11 of 2011 on the levy of garbage / cleaning service, the procedure of collecting the garbage levy in Tidung urban village generally through third party and not in accordance with the Local Levies (SKRD). 2) Implementation of administrative sanction in Regional Regulation Number 11 Year 2011 on Tariff Service / Garbage Service Levy in Tidung Village has not been applied by Tidung urban village head. Sanctions given only in the form of not garbage dikangkutkan for mandatory retribution in violation of the regulation.Keywords: Implementation, Garbage Service Levy / Cleanliness.
Komposit batu apung dan clay sebagai bahan pengisi pada pembuatan kompon lis kaca mobil Syamsul Bahri; Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.757 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v26i1.703

Abstract

The objective of this research was to find out the formulation of the pumice and clay filler in the car glass frame compound production. The experimental design used in this study was Complete Randomized Design (CRD) with two replications and two factors. The first factor was pumice and clay concentration (A1 20:80, A2 40:60, A3 50:50, A4 60:40, A5 80:20), the second factor was a mixture pumice and clay (B1 : 50, B2 : 60, B3 : 70, B4 : 80, B5 : 90 ). The tested parameters were hardness, tensile strength, elongation at break and after ageing. Test results good compounds were present in the formula A4B4 with fillers pumice and clay that was 60: 40 and the number of fillers were used 80 phr. As for the physical characteristics compound resulting it has value hardness 69 shore A, tensile strength 29 N/mm2, elongation at break 272 %, after ageing to the parameters of hardness 67 shore A, tensile strength 26 N/mm2, elongation at break 275 %. Testing shows that was done for all of the parameters of meet SNI 06-1490-1989 wainscoting glass motor vehicle.Keywords : pumice, clay, compound rubberTujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi bahan pengisi batu apung dan clay dalam pembuatan kompon yang sesuai dengan spesifikasi lis kaca mobil. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) kali ulangan, dua faktor. Faktor pertama konsentrasi batu apung dan clay (A) phr : (A1=20:80, A2 = 40:60, A3 = 50:50, A4 = 60:40, A5 = 80:20), faktor kedua campuran batu apung dan clay, phr (B1 : 50, B2 : 60, B3 : 70, B4 : 80, B5 : 90 ). Parameter yang diuji kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus , ketahanan usang yaitu kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus. Hasil uji kompon yang baik terdapat pada formula A4B4 dengan bahan pengisi batu apung berbanding clay yaitu 60 : 40 dan jumlah bahan pengisi yang digunakan yaitu 80 phr. Adapun karakteristik fisik kompon yang dihasilkan mempunyai nilai yaitu kekerasan 69 shore A, tegangan putus 29 N/mm2, perpanjangan putus 272%, ketahan usang untuk parameter kekerasan = 67 shore A, tegangan putus 26 N/mm2, perpanjangan putus 275%. Hasil uji yang dilakukan untuk semua parameter memenuhi SNI 06-1490-1989 Lis kaca kendaraan bermotor.Kata kunci : batu apung, clay, kompon karet
Ketahanan usang kompon karet dengan bahan ekstrak kayu secang, silika pasir kuarsa dan kalsium karbonat kulit kerang Rahmaniar .; Amin Rejo; Gatot Priyanto; Basuni Hamzah
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 1 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.652 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v26i1.704

Abstract

The objectives of this study were to find out the effect of temperature and long storage to the characteristic of dock pads on the basis of National Standard of Indonesia 06-3568-2006 and to obtain the aging resistance of rubber compound. The usage formula of rubber compound was treatment A3P4 (9 phr of the extract of caesalpinia sappan wood and the mixture of quartz sand silica : calcium karbonat clamshell 75:25 phr). The experimental design uses some various temperatures of 60 oC, 70 oC and 80 oC and variation of time from one day until 7 days. The tested parameters were the hardness, tensile strength and elongation at break . The result of the study showed that the obtained hardness were 65-68 shore A, tensile strength were 26-30 N/mm2 and the elongation at break were 263-496%. The variety analysis showed that the hardness gave lack significant effect, meanwhile the temperature and time gave significant effect for the tensile strength parameter as well as the interaction. Futhermore, elongation at break parameter affected significantly toward the temperature, the time and intraction between them, Activated energy (EA) of the rubber compound hardness 5,994 K.kal/mol., the tensile strength was 6,915 K.kal/mol and elongation at break was 66,775 K.kal/mol, finally the aging resistance of rubber compound for the storage temperature of 60 oC was 48,08 days.Keywords : the extract of caesalpinia sappan wood, after ageing, rubber compound, calcium karbonat clamshell, quartz sand silicaAbstrakTujuan penelitian mengetahui pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap karakteristik kompon bantalan dermaga sesuai SNI 06-3568-2006 dan mendapatkan umur usang kompon karet. Formula kompon karet yang digunakan perlakuan A3P4 (9 phr ekstrak kayu secang dan campuran silika pasir kuarsa : kulit kerang = 75:25). Rancangan percobaan dengan variasi suhu 60 oC, 70 oC dan 80 oC dan variasi waktu 1 hingga 7 hari. Parameter yang di uji Kekerasan, tegangan putus dan perpanjangan putus. Hasil penelitian untuk kekerasan 65-68 shore A, tegangan putus 22-30 N/mm2 dan perpanjangan putus 263-496%. Analisa keragaman untuk kekerasan memberikan pengaruh yang tidak signifikan, untuk parameter tegangan putus perlakuan suhu dan waktu berpengaruh secara signifikan sedangkan interaksi berpengaruh signifikan. Untuk parameter perpanjangan putus berpengaruh secara signifikan terhadap suhu, waktu dan interaksi keduanya. Energi aktivasi (EA) kompon karet kekerasan 5,994 K.kal/mol, tegangan putus 6,915 K.kal/mol dan perpanjangan putus 66,775 K.kal/mol. Umur usang kompon karet untuk variasi suhu penyimpanan 60 oC memberikan waktu 48,08 hari.Kata Kunci : ekstrak kayu secang, ketahanan usang, kompon karet, kulit kerang, silika pasir kuarsa
PEMBUATAN KOMPON GENTENG KARET MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI ABU SABUT KELAPA Nesi Susilawati; Nuyah .; Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.949 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v27i1.1263

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan abu dari sabut kelapa sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisik kompon genteng karet meliputi kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon[n1] .Kompon genteng karet dibuat dari campuran bahanpengisiabu sabut kelapadan[n2]  carbon blackdengan[n3]  variasi perbandingan yaitu formula 1 (carbon black= 5 phr dan abu sabut kelapa = 25 phr), formula 2 (carbon black = 10 phr dan abu sabut kelapa = 20 phr), formula 3 (carbon black = 15 phr dan abu sabut kelapa = 15 phr), formula 4 (carbon black = 20 phr dan abu sabut kelapa = 10 phr), dan formula 5 (carbon black = 25 phr dan abu sabut kelapa = 5 phr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penambahan abu sabut kelapasebagai bahan pengisi berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, perpanjangan putus dan ketahanan ozon. Hasil penelitian dari 5 formula menunjukkan bahwa karakteristik fisik kompon genteng karet terbaik adalah pada formula5 (campuran carbon black : abu sabut kelapa = 25 phr : 5 phr)untuk semua parameter pengujian yang meliputi : Kekerasan yaitu 55,5 Shore A, Tegangan putus yaitu 162 kg/cm2, Perpanjangan putus yaitu 637,5% dan Ketahanan ozon, 50 pphm, 20%, 24h, 40oC yaitu No crack.
Penggunaan faktis minyak biji jarak epoksi (Castor Jatrpha Oil) untuk pembuatan kompon rubber washer Rahmaniar .; Nuyah .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 22, No 2 (2011): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1938.911 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v22i2.545

Abstract

Epoxidation is a chemical reaction where oxygen atoms are reacted with unsaturated molecules to form cyclic ether. The advantages of this process are enhancing the rubber apliance process, degradable in nature, and found in renewable resources form. The objective of this research is to obtain the proper formulation in rubber compound processing with the addition of castor oil epoxy. The exprimental design used in this study was Completely Randomized Design with two factors and two replications. The first factor was addition of softener concentrations (P) consisting of P1 = 3 phr epoxy castor oil, P2 = 6 phr epoxy castor oil and P3 = 9 phr epoxy castor oil. The second factor was antioxidantconcentrations (A) consisting of A1 = 1 phr antioxidant (phenolate), A2 = 2 phr antioxidant (phenolate) and A3 = 3 phr antioxidant (phenolate). The tested parameters by using rheometer were consisted of tensile strength, modulus and specific gravity. The results showed that addition of expoxy castor oil and antioxidant as well as their interaction had significant effect on tensile strength and modulus. The addition of epoxy castor oil had no significant effect on specific gravity. The best treatment was found in P1A3 (3 phr castor oilsoftener and 3 phr antioxidant). The testing results were as follows : rheometer (tC90.mnt) of 3.15 minutes, tensile strength of 166 kg/cm2, modulus of 13.8 kg/cm and specific gravity of 1.11 g/ml.Keywords : Epoxy castor oil, rubber compound, rubber washer AbstrakEpoksidasi merupakan suatu reaksi kimia dimana atom oksigen direaksikan dengan molekul tak jenuh membentuk siklis eter. Proses ini mempunyai kelebihan mempermudah proses pelenturan karet, bersifat degradable, sumber dayanya dapat diperbaharui. Tujuan Penelitian mendapatkan formulasi yang baik dalam pembuatan kompon karet dengan penambahan epoksi minyak jarak. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor dan 2 (dua) kali ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi penambahan bahan pelunak (P), yaitu : P1 = minyak biji jarak epoksi 3 phr, P2 = minyak biji jarakt epoksi 6 phr dan P3 = minyak biji jarak epoksi 9 phr, Faktor kedua adalah konsentrasi penambahan antioksidan (A), yaitu : A1 = Anti Oksidan (Fenolat) 1 phr, A2 = Anti Oksidan (Fenolat) 2 phr dan A3 = Anti Oksidan (Fenolat) 3 phr .Parameter yang diuji rheometer, kekuatan tarik, modulus, dan massa jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penambahan konsentrasi minyak jarak epoksi dan antioksidan, serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap kekuatan tarik dan modulus. Penambahan minyak jarak epoksi berpengaruh tidak nyata terhadap massa jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik didapat pada perlakuan P1A3(pelunak minyak jarak 3 phr dan antioksidan 3 phr). Didapat hasil uji, rheometer (tC90, mnt) : 3,15 mnt, kekuatan Tarik 166 kg/cm2, modulus 13,8 kg/cm dan massa jenis 1,11 g/ml.Kata Kunci: Minyak jarak epoksi, kompon karet dan rubber washer.
Pemanfaatan tepung dari kulit secang, kunyit dan kulit manggis untuk kompon karet Rahmaniar .; Amin Rejo; Gatot Priyanto; Basuni Hamzah
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 25, No 1 (2014): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.055 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v25i1.680

Abstract

This research aims to obtain the optimal concentration in the variations of natural dyes and examines the characteristics of the resulting rubber compound. Research and laboratory testing conducted at Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang and PT. Kobe Internasional Mandiri Bandung. This study used dye concentration in 5 phr and 4 (four) color variation that were Formula A: Flour mangosteen peel, Formula B: Meal turmeric, Formula C: Flour wooden cup and Formula D: Synthetic dyes as the control. Parameters observed were Hardness, Shore A (ASTM D 2240-1997), tensile strength, kg / cm 2 (ISO 37, 1994), elongation at break (%), 50 PPHM ozone resistance, 20%, 24 h, 40 ° C and total color difference. The results showed that the best treatments was formula C: Flour wooden cup with Hardness test results of 44 shore A, the voltage dropped by 129 kg / cm 2, Elongation at break of 845%, the ozone resistance of rubber compounds showed no cracks and the total color difference was 26,74.Key word : rubber compound, dyes, wooden cup, turmeric, mangosteen rind.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi optimal variasi bahan pewarna alami dan mengkaji karakteristik kompon karet yang dihasilkan. Penelitian dan pengujian laboratorium dilaksanakan di Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang dan PT. Kobe Internasional Mandiri Bandung. Penelitian ini menggunakan konsentrasi pewarna 5 phr dan 4 (empat) variasi pewarna yaitu Formula A : Tepung kulit manggis, Formula B : Tepung kunyit, Formula C : Tepung kayu secang dan Formula D : Pewarna sintetis sebagai kontrol. Parameter yang diamati Kekerasan, Shore A (ASTM D. 2240-1997), tegangan putus, kg/cm2 (ISO 37, 1994), Perpanjangan Putus (%), ketahanan ozon 50 pphm, 20%, 24 jam, 40°C dan total perbedaan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan yang baik adalah formula C : Tepung kayu secang dengan hasil uji Kekerasan sebesar 44 shore A, Tegangan putus sebesar 129 kg/cm2, Perpanjangan putus sebesar 845 %, ketahanan ozon menunjukkan kompon karet tidak retak dan total perbedaan warna yaitu 26,74.Kata kunci : kompon karet, pewarna, kayu secang, kunyit, kulit manggis.
Minyak biji ketapang (Terminalia catappa L) sebagai bahan pelunak dalam pembuatan kompon karet Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 1 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.534 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v24i1.656

Abstract

Plasticizers is one of the chemical of compound manufacturing for finished rubber goods. Rubber compound will harden if it hasnt sufficient plasticizers. Plasticizers is currently being derived from crude oil (petroleum oil) which is a type of mineral oil, it has a weakness, among others, are not environmentally friendly, irritating, corrosive and carcinogenic. Therefore the need for alternative use of other plasticizers such as renewable one that derived from plant materials. This study aims to get the right formula in the rubber compound with addition of Terminalia Catappa L seed oil extract (TCE) as a plasticizer for handgrip motorcycles rubber that meet the standards of SNI 06-7031 -2004. The Design Research id using completely randomized design (CRD) with 2 ( two) factor and 2 (two) replications. The first factor variation plasticizers concentration (P), P1: TCE 5 phr and P2: TCE 15 phr. The second factor variation filler concentration (C), C1: Carbon Black (CB N 330) 40 phr and C2: Carbon Black (N 330) 60 phr. Results showed that the best formula treatment is combination of 5 phr TCE and CB N 330 60 phr, that meet the standard requirements SNI 06-7031-2004 and the test results are hardness 69 shore A, tensile strength 147 kg/cm2, elongation at break 605%. The best test results for aging as decreasing tensile strength is formula III 126 kg/cm2, decreasing elongation at break is formula II 134% and decreasing Hardness is formula I 65 Shore A.Keywords : grip handle, minyak ketapang, plasticizer, rubber compoundAbstrakBahan pelunak merupakan salah satu bahan kimia inti sebagai penyusun struktur molekul yang banyak digunakan dalam pembuatan kompon untuk barang jadi karet. Bahan pelunak pada pembuatan kompon karet banyak digunakan berasal dari minyak bumi (petroleum oil) yaitu jenis minyak mineral tetapi mempunyai kelemahan, antara lain tidak ramah lingkungan, menyebabkan iritasi, korosif dan bersifat karsinogenik. Oleh karena itu perlu adanya alternatif penggunaan bahan pelunak yang lain yang dapat diperbarui yaitu minyak yang berasal dari bahan nabati. Bahan pelunak alternatif yang berasal minyak nabati seperti minyak biji ketapang. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam kompon karet dengan penambahan minyak biji ketapang, untuk pembuatan karet pegangan setang sepeda motor yang memenuhi standar SNI 06 – 7031 – 2004. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 (dua) faktor, 2 (dua ) kali ulangan. Faktor pertama variasi konsentrasi bahan pelunak (P), yaitu : P1 : Minyak ketapang 5 phr dan P2 : Minyak ketapang 15 phr. Faktor kedua variasi konsentrasi bahan pengisi (C), yaitu : C1: Carbon Black (N 330) 40 phr dan C2 : Carbon Black (N 330) 60 phr. Hasil uji formula 2 untuk parameter kekerasan 69 shore A, tegangan putus 147 kg/cm2 dan perpanjangan putus 605%. Sedangkan hasil uji pengusangan nilai kemunduran tegangan putus yang baik diperoleh pada formula 3 yaitu 126 kg/cm2, nilai kemunduran perpanjangan putus setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 2 yaitu 134 % dan kekerasan kompon karet setelah pengusangan yang baik diperoleh pada formula 1 yaitu 65 shore.Kata kunci : Minyak ketapang, kompon karet, grip handle, pelunak
Pembuatan kompon karet dengan bahan pengisi arang cangkang sawit Nuyah .; Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 24, No 2 (2013): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3116.749 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v24i2.531

Abstract

The objective of this research is to get the best formula in produced rubber compound and known the appropriate composition of palm shell charcoal by sol gel process. The design used was complete randomize design, consist of 2 factors : 3 (three) variations of treatment in palm shell charcoal particle size (ACS) and 2 (two) variations of treatment for the filler (ACS), with 2 (two) times repetition. The first factor of palm shell charcoal by sol gel process is a follows : A = range 40-60 nm particle size, B = range 80-100 nm particle size, C = 200 mesh particle size. The second factor is filler variations (ACS), namely C1 : ACS 20 phr, C2 : ACS 40 phr. Parameter tested cooking time Tc10, Tc90, modulus, density, flex resistance and compression set . The result showed that the best treatment is a combination of formula number 4 ACS nano particle size ranges 80-100 nm and 40 phr filler ACS which characteristic of the rubber compound cooking time Tc10 7 : 05 minutes , Tc90 17 : 40 min , modulus : 17 % , density : 1 g/ml, flex resistance : no cracks and compresion set 22%.Key word : Palm shell charcoal, rubber compound, sol gel AbstrakTujuan penelitian untuk mendapatkan formulasi yang tepat dalam pembuatan kompon karet dan mengetahui perbandingan komposisi dengan menggunakan arang cangkang sawit dengan metode sol gel. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) 3 (tiga) variasi ukuran partikel arang cangkang sawit, 2 (dua) variasi bahan pengisi Arang Cangkang Sawit (ACS) dan 2 (dua) kali ulangan. Perlakuan ukuran partikel Arang Cangkang Sawit (ACS) dengan metode sol gel, masing-masing berkisar A= 40-60 nm, B = 80-100 nm, C= 200 mesh. Variasi arang cangkang sawit (ACS) 20 phr dan 40 phr. Parameter yang diuji waktu pemasakan kompon, modulus, density, ketahanan retak lentur dan pampatan tetap. Hasil uji yang baik terdapat pada formula 4 yaitu perlakuan ukuran partikel nano ACS berkisar 80-100 nm dan bahan pengisi ACS 40 phr, dengan karakteristik kompon karet meliputi, waktu pemasakan Tc10 7 : 05 menit, Tc90 17 : 40 menit, tegangan tarik 17 %, masa jenis 1 g/ml, ketahan retak lentur diamati secara visual tidak ada keretakan dan pampatan tetap 22%.Kata kunci : arang cangkang sawit, sol gel, kompon karet.
Pemanfaatan arang cangkang sawit dengan proses sol gel untuk pembuatan kompon karet Rahmaniar .
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 23, No 1 (2012): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1762.475 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v23i1.555

Abstract

This research has an objective to determine the effect of natural rubber (NR) and styrene butadiene rubber (SBR) utilization on physical properties of rubber compound in radiator packing cap as well as to produce rubber compound formula that fulfill the stated standard requirement. Rubber compound in radiator packing cap is made from a mixture of styrene butadiene rubber (SBR) and natural rubber (NR) with SBR and NR ratios of 90:10, 80:20, 70:30, 60:40 and 50:50 phr, respectively. The results showed that combination of SBR and NR additions had significant effect on hardness, tensile strength, and elongation at break. The best treatment was found in the 3rd compound formula (addition of SBR:NR = 70:30 phr) with compound characteristics covering 58 shore A of hardness, 208 kg/cm2 of tensile strength and 610% of elongation at break.Keywords : SBR, natural rubber, rubber compound of radiator packing cap, physical properties of rubber compound AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan karet alam (NR) dan styrene butadiene rubber (SBR) terhadap sifat fisik kompon karet packing cap radiator, serta mendapatkan formula kompon karet yang memenuhi persyaratan. Kompon karet packing cap radiator dibuat dari campuran styrene butadiene rubber (SBR) dan karet alam (NR) dengan variasi perbandingan SBR : NR adalah 90 : 10, 80 : 20, 70 : 30, 60 : 40 dan 50 : 50 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi penambahan SBR dan NR berpengaruh nyata terhadap kekerasan, tegangan putus, dan perpanjangan putus. Perlakuan terbaik diperoleh pada formula kompon 3 (penambahan SBR : NR = 70 : 30 phr) dengan karakteristik kompon meliputi, kekerasan yaitu 58 shore A, tegangan putus yaitu 208 kg/cm2, perpanjangan putus yaitu 610%.Kata Kunci : SBR, karet alam, kompon karet packing cap radiator, sifat fisik kompon karet