Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Gel Kuersetin Terhadap Jumlah Neutrofil dan Limfosit dalam Proses Penyembuhan Luka Bakar Derajat II A Pada Tikus Jantan Galur Wistar Erlia, Eva; Cahaya, Noor; Rahmawanty, Dina
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 2 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLuka bakar merupakan suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan. Data Badan Litbang Departemen Kesehatan, luka bakar terbanyak adalah luka bakar derajat II. Luka bakar derajat II A mengalami kerusakan pada bagian epidermis dan sebagian dermis. Kuersetin memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Pemberian gel kuersetin dapat membantu proses penyembuhan luka bakar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian gel kuersetin terhadap penurunan jumlah neutrofil dan limfosit pada luka bakar derajat II A. Metode : Penelitiaan ini menggunakan 45 ekor tikus jantan wistar yang diberi perlakuan luka bakar pada bagian punggung. Empat puluh lima ekor dibagi masing-masing 15 tikus berdasarkan lamanya hari perlakuan yaitu perlakuan 5, 11 dan 21 hari. Masing-masing lamanya hari perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok kecil masing-masing 5 tikus berdasarkan perawatan yang diberikan yaitu kelompok kontrol positif, uji dan negatif. Punggung tikus diinduksi dengan logam berdiameter 2 cm dengan suhu 100°C yang dipanaskan 3 menit dan ditempelkan selama 10 detik. Perawatan luka dilakukan dua kali sehari. Pengamatan dilakukan secara mikroskopik dengan parameter neutrofil dan limfosit. Hasil uji Mann Whitney berdasarkan lamanya perlakuan pada kelompok kontrol positif, uji dan negatif, menunjukkan penggunaan gel kuersetin dapat menurunkan jumlah neutrofil dan limfosit secara signifikan (p<0,05). Sehingga disimpulkan gel kuersetin berpengaruh dalam penurunan jumlah neutrofil dan limfosit dalam penyembuhan luka bakar derajat II A pada tikus jantan galur wistar. Kata kunci : kuersetin, limfosit, luka bakar, neutrofil. AbstractBurns is a form of damage or loss tissue. Based on data from the Ministry of Health Development Agency, most burns are II degree burns. II A degree burns suffered damage on the part of the epidermis and the dermis partially. Quercetin has the antioxidant activity and antiinflamasi. The provision of quercetin gel can help in the process of healing of burns. The study was intended to determine the effectiveness of the quercetin gel against the decrease on the number of neutrophils and lymphocytes in the treatment of II A degree burns. This research used 45 male wistar rats who were given the treatment of burns on the back. Forty five of rats were devided into 3 group consisted of is rats based on treatment that is inflicted by 5, 11 and 21 days. Each day’s treatment group is divided into 3 small groups consisted each of 5 rats based on the treatment provided control group positive, test and negative. The back of a rat has induced by metal diameter of 2 cm with the temperature of 100°C, which was heated for 3 minutes and affixed for 10 seconds. The treatment burn was done twice a day. Microscopic observation was conducted with burn parameters of neutrophils and lymphocytes. The result of Mann Whitney test based on the time of treatment of the control group positive, test and negative, showed the use of gel quercetin can lower the number of neutrophils and lymphocytes significantly (p<0,05). So thus it can be concluded that quercetin gel has the effect in decreasing the number of neutrophils and lymphocytes  in healing II A degree burns on wistar strain male rats.Key words : quercetin, lymphocytes, wound healing, neutrophils
STUDI AKTIVITAS TABIR SURYA BUAH LIMPASU (Baccaurea lanceolata) BERDASARKAN PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) SECARA IN VITRO Rahmawanty, Dina; Fadhilaturrahmah, Fadhilaturrahmah
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 1 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARILimpasu (Baccaurea lanceolata) merupakan tanaman khas Kalimantan Selatan yang buahnya diduga memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas tabir surya dari buah limpasu berdasarkan nilai Sun Protection Factor (SPF) dari ekstrak etanol daging buah limpasu. Pada penelitian ini digunakan sampel buah limpasu yang sudah matang dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% secara maserasi. Nilai SPF ditentukan dengan mengukur absorbansi sampel dengan konsentrasi 1000 ppm, 2000 ppm dan 4000 ppm menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daging buah limpasu memiliki aktivitas sebagai tabir surya. Hasil menunjukkan bahwa nilai SPF ekstrak etanol daging buah limpasu sebesar 10, 18 dan 29. Nilai SPF 10 menunjukkan tingkat kemampuan tabir surya maksimal. Nilai SPF 18 dan 29 menunjukkan tingkat kemampuan tabir surya ultra.Kata kunci: Limpasu, SPF, tabir suryaABSTRACTLimpasu (Baccaurea lanceolata) is typical of South Kalimantan plant whose fruit is thought to have activity as a sunscreen. This study aims to determine the activity of the fruit limpasu sunscreen based on the value of Sun Protection Factor (SPF) of ethanol extract of the fruit flesh limpasu. This research used samples limpasu fruit that is ripe and extracted using 70% ethanol by maceration. Value SPF was determined by measuring the absorbance of the sample with a concentration of 1000 ppm, 2000 ppm and 4000 ppm using UV-Vis spectrophotometer at a wavelength of 290-320 nm. The conclusion of this study is the ethanol extract of the fruit flesh limpasu has activity as a sunscreen. The results indicate that the SPF value limpasu ethanol extract of fruit pulp by 10, 18 and 29 value indicates the level of SPF 10 sunscreen maximum capability. Value SPF 18 and 29 demonstrate the ability level of the ultra sunscreen.Keywords: Limpasu, SPF, sunscreen
VALIDASI METODE DAN ANALISIS TADALAFIL DALAM PRODUK JAMU PENAMBAH STAMINA DI KOTA BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Wardana, Dika; Triyasmono, Liling; Rahmawanty, Dina
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 1 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

INTISARIJamu merupakan salah satu jenis obat tradisional yang sering digunakan. Salah satu bahan kimia obat yang sering ditambahkan pada jamu penambah stamina pria adalah tadalafil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan tadalafil dalam jamu penambah stamina di kota Banjarmasin serta melakukan validasi metode penetapan kadar tadalafil dengan KCKT. Sampel terdiri atas 10 macam jamu penambah stamina dengan merek yang berbeda yang dikumpulkan dari 5 kecamatan di Banjarmasin. Analisis dilakukan dengan menggunakan KCKT fase terbalik dengan kolom Eurospher (5 μm, 250 mm x 4,6 mm), detektor Uv-Vis, fase gerak berupa campuran asetonitril dan dapar fosfat (pH 7) (3:2 v/v), laju alir 0,8 mL/menit dengan panjang gelombang 262 nm. Pada sistem kromatografi tersebut, menunjukkan waktu retensi tadalafil yaitu 5,7 menit. Pada rentang analisis 50 hingga 150 ppm diperoleh linieritas dengan koefisien korelasi (r) = 0,999. Nilai akurasi yang diperoleh berkisar antara 99,358-100,142 %, presisi 0,332-0,709 % serta nilai LOD dan LOQ sebesar 0,003 dan 0,01 ppm. Hasil menunjukkan bahwa metode yang digunakan telah memenuhi syarat validasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sampel Jamu B terbukti mengandung tadalafil 2,724 ± 0,136 mg tiap 100 mg sampel.Kata kunci : Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Jamu, Validasi Metode, TadalafilABSTRACTHerbal medicine is one type of traditional medicine that is often used. One of the chemical drugs that are often added to herbal durability enhancer is tadalafil. This research aimed to identify the content of tadalafil durability enhancer in herbal medicine in Banjarmasin, and perform validation of methods of determination tadalafil with HPLC. Samples consisted of 10 kinds of herbal durability enhancer medicines with different brand collected from 5 sub-districts in Banjarmasin. The analysis conducted using the HPLC reversed phase with Eurospher column (5 μm, 250 mm x 4,6 mm), Uv-Vis detectors, stationary phase as a mixture of acetonitrile and buffer phosphate (pH 7) (3:2 v/v), flowrate 0,8 mL/minute, and wavelength 262 nm. In the chromatography system, showed that the retention time of tadalafil was 5,7 minutes. Linearity obtained at analysis range of 50 to 150 ppm with correlation coefficient (r) = 0,999. Accuracy obtained at range between 99,358-100,142 % precision at 0,332-0,709 %, LOD and LOQ are 0,003 and 0.01 ppm respectly. The results showed that the method has qualified validation condition. Based on results of research, indicates that herbal medicine brand B is proven containing 2,724 mg tadalafil in each 100 mg samples.Key words : High Performance Liquid Chromatography (HPLC), Herbal Medicine, Validation Method, Tadalafil
Formulation and Evaluation Of Sheet Mask Essens From Cassava Leaf Extract (Manihot esculenta Crantz.) Anggianingrum, Rafiah; Rahmawanty, Dina; Sari, Destria Indah
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 18, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jstk.v18i2.15342

Abstract

Cassava leaves are plants that contain flavonoids and vitamin C that can act as antioxidants to ward off oxidation reactions due to free radicals so that the benefits of cassava leaves can be formulated into topical preparation from such as cosmetics one of them as a sheet mask essence. This study aims to determine the characteristics of essence sheet mask cassava leaf extract. The preparation is made with as many 3 formulas, with cassava leaf extract concentrations of 1.0%(F1), 3.0%(F2), and 5.0%(F3). The research method used for the manufacture of essence preparation is to mix all the ingredients and add cassava leaf extract and perfume. The essence preparation is evaluated including organoleptic, pH, viscosity, and stability tests. The result of this study obtained a yellow-orange yellow essence, with a characteristic aroma of lemongrass oil and liquid consistency. An increase in the concentration of the extract results in a decrease in pH and an increase in viscosity. This study concludes that variations in the concentration of cassava leaf extract affect the physical characteristics of sheet mask essence preparations on the organoleptic test, pH, viscosity, and mechanical stability tests of the three formulas are unstable against pH and organoleptic test, and in the cycling test all formulas are also physically unstable to viscosity and pH tests. 
FORMULASI GEL MENGGUNAKAN SERBUK DAGING IKAN HARUAN (Channa striatus) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA Rahmawanty, Dina; Anwar, Effionora; Bahtiar, Anton
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 11 No. 1: Maret 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v11i1.1395

Abstract

Daging  ikan  haruan  (Channa  striatus) dipercaya  dapat  digunakan  untuk menyembuhkan  luka  karena  mengandung  protein,  asam  amino esensial,  lemak dan  asam  lemak  yang  berperan  dalam  proses  penyembuhan  luka.  Tujuan  dari penelitian  ini  ialah  membuat  gel  yang mengandung  serbuk  daging  ikan  haruan sebagai penyembuh luka. Pada penelitian ini digunakan serbuk daging ikan haruan (Channa striatus) sebagai zat aktif sebanyak 1 gram pada formula 1 dan 2 gram pada  formula  2.  Serbuk  daging  ikan  haruan  dibuat  suspensi  dengan  ukuran partikel nanometer dengan metode gelasi ionik menggunakan kitosan dan natrium tripolifosfat,  kemudian  dibuat  menjadi  bentuk  sedian  gel  dengan  menggunakan gelling agent HPMC. Suspensi yang dihasilkan dilakukan karakterisasi fisika dan kimia. Hasil karakterisasi suspensi formula 1 dan formula 2 adalah sebagai berikut :  ukuran  partikel  berturut-turut  491,8  -  665,5  nm,  481,8 - 828,1  nm; indeks polidispersitas 0,512, 0,456; nilai potensial zeta (+)29,15mV, (+)29,35mV; kedua formula  mempunyai  partikel  berbentuk  sferis.  Sediaan  gel  yang  dihasilkan dievaluasi  aktivitas penyembuhan  luka  secara  in  vivo.  Dari hasil  uji  in  vivo sediaan gel serbuk daging ikan haruan dapat digunakan sebagai penyembuh luka. Kata  Kunci:  gel,  gelasi  ionik,  haruan  (Channa  striatus),  kitosan,  natrium tripolifosfat, luka.
Formulasi dan Evaluasi Masker Wajah Peel-Off Mengandung Kuersetin dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Gliserin Rahmawanty, Dina; Yulianti, Nita; Fitriana, Mia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 12 No. 1: Maret 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v12i1.3019

Abstract

Kuersetin dapat menjadi salah satu alternatif bahan aktif anti jerawat danpencegah penuaan dini karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes dan memiliki aktivitas antioksidan pada konsentrasi 0,05%. Masker wajah peel off adalah salah satu jenis masker wajah yang memiliki keunggulan dalam penggunaannya yaitu mudah diangkat atau dilepaskan seperti membran elastis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan variasi konsentrasi gelatin dan gliserin terhadap sifat fisika dan kimia masker wajah peel off kuersetin. Variasi konsentrasi gelatin yang digunakan adalah10%, 15% dan 20%, variasi konsentrasi gliserin yang digunakan adalah 2%, 6% dan 12%. Evaluasi sediaan masker wajahpeel off kuersetin meliputi karakteristik organoleptis (warna, konsistensi, bau), waktu mengering, viskositas, pH, homogenitas, daya sebar dan daya lekat. Data  hasil evaluasi sediaan masker wajah peel off  kuersetin dianalisis dengan program Design Expert 8.0.7. dengan desain faktorial dan Kruskal Wallis. Hasil menunjukkan bahwa variasi konsentrasi gelatin dan gliserin secara signifikan mempengaruhi organoleptis, waktu mengering, homogenitas, viskositas, daya lekat dan daya sebar sediaan (p<0,05), variasi konsentrasi gelatin dan gliserin secara signifikan tidak mempengaruhi pH dari sediaan (p>0,05).
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK AIR IKAN HARUAN (Channa striata) ASAL KALIMANTAN SELATAN TERHADAP BLEEDING TIME DAN CLOTTING TIME SECARA IN VIVO Norhalifah, Norhalifah; Rahmawanty, Dina; Nurlely, Nurlely
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol. 13 No. 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7775

Abstract

Ikan haruan memiliki kandungan albumin yang tinggi, mengandung asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak air ikan haruan (Channa striata) terhadap bleeding time dan clotting time tikus putih jantan yang mengalami luka dan menentukan dosis ekstrak air ikan haruan yang paling efektif menurunkan bleeding time dan clotting time. Jenis penelitian yang digunakan penelitian eksperimental murni (true experimental design). Tiga puluh tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif), kelompok III, IV dan V  kelompok ekstrak air ikan haruan konsentrasi 10%, 20% dan 40%. Ekstrak air ikan haruan berupa ekstrak kental yang diencerkan dengan akuades, sehingga dosis ekstrak air ikan haruan dibuat dalam konsentrasi persen (%). Hewan uji diberi injeksi heparin secara sub kutan selama 5 hari, kemudian diberi sediaan uji selama 5 hari dicatat bleeding time dan clotting time tiap 2 hari sekali selama pemberian sediaan uji. Analisis data menggunakan Two Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan persentase daya penurunan bleeding time dari semua kelompok meliputi kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak air ikan haruan 10%, 20% dan 40% berturut-turut yaitu 48,36%; 67,36%; 72,37%; 75,21%; 82,10% dan persen daya penurunan clotting time berturut-turut yaitu 52,70%; 70,29%; 76,61%; 76,89%; dan 78,93%. Kesimpulan penelitian ini ekstrak air ikan haruan mampu menurunkan bleeding time dan clotting time pada tikus putih jantan yang mengalami luka dengan dosis efektif 40%.
PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BANGKAL (Nauclea subdita) SECARA IN VITRO Rahmawanty, Dina; Maulina, Rizka; Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 2 : September 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/mf.v14i2.11238

Abstract

Kulit batang bangkal (Nauclea subdita) telah lama digunakan sebagai kosmetika tradisional di Kalimantan Selatan. Kulit batang bangkal (KBB) diduga mengandung senyawa tabir surya dan antioksidan yang tinggi, seperti senyawa golongan flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tabir surya dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol KBB. Penentuan nilai sun protecting factor (SPF) ekstrak etanol KBB diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF ekstrak etanol KBB dengan konsentrasi 250 ppm sebesar 10, pada konsentrasi 500 ppm, nilai SPF-nya = 15, dan pada konsentrasi 1000 ppm, nilai SPF sebesar 29. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang bangkal diuji secara in vitro menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 521 nm. Nilai IC50 ekstrak etanol KBB sebesar 84,850 ppm. Berdasarkan nilai SPF dan nilai IC50 tersebut dengan demikian ekstrak etanol KBB memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan tabir surya.Â