Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Isolasi dan Identifikasi Senyawa Kimia Daun Kajajahi (Leucosyke capitellata Wedd) Nainggolan, Dokmauli; Dewi, Maria; Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah
JURNAL PHARMASCIENCE Vol 1, No 2 (2014): JURNAL PHARMASCIENCE
Publisher : JURNAL PHARMASCIENCE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Daun kajajahi digunakan oleh masyarakat Loksado Hulu Sungai Selatan Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk memperoleh data fitokimia dari senyawa kimia dari daun kajajahi asal Loksado Hulu Sungai Selatan berupa data kromotografi lapis tipis, spektra ultraviolet sinar tampak, spektra inframerah, spektra resonansi magnetik inti 1H dan 13C. Isolasi senyawa dilakukan melalui ekstraksi maserasi dengan pelarut etanol dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut kloroform dan etil asetat secara bertahap. Isolasi fraksi etil asetat dengan kromatografi kolom menghasilkan fraksi A-D. Fraksi A dipilih untuk isolasi selanjutnya karena memiliki bobot yang lebih besar dan pemisahan noda terlihat lebih jelas. Fraksi A diisolasi dengan kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif menghasilkan isolat A1, A2 dan A3. Isolat A3 mempunyai nilai Rf 0,5 dengan eluen n-heksana : etil asetat (1:1) dan positif dengan FeCl3 1%. Identifikasi isolat A3 dilakukan dengan spektrofotometri UV, IR, 1H-RMI, dan 13C-RMI. Spektra UV menunjukkan panjang gelombang maksimum 213 nm. Spektra IR menunjukkan adanya gugus C=O, -OH, C-O, C-H streching, spektra 1H-NMR menunjukkan pergeseran kimia δH (ppm) 1 unit -CH3 yang tidak memiliki tetangga proton, 2 unit -CH2-yang berada pada lingkungan simetris dan unit -CH3-CH2- yang terikat pada oksigen. Hasil analisis 13C-NMR menunjukkan pergeseran kimia khas δC (ppm) 173;09 (C=O), 61;64, 64;48 (C-OH) dan 14;56, 20;96, 30;85, 33;17 (C-C). Berdasarkan data spektra UV, IR, 1H-RMI, dan 13C-RMI maka isolat A3 disarankan sebagai senyawa 3-Etoksi-4-Hidroksi-3,3 Hidroksimetilen-Butana-2-on. Kata kunci: Leucosyke capitellata Wedd, fraksi etil asetat, 3-Etoksi-4-Hidroksi-3,3-Hidroksimetilen-Butana-2-on, isolasi. Abstract The leaves of kajajahi is used by loksado society as herbal medicine for diarrhea on South Hulu Sungai in South Kalimantan. This research aimed to get the phytochemical data from chemical compounds of kajajahi leaves derived on loksado in South Hulu Sungai. The data was in the form of thin layer chromatographic data, ultraviolet spectra of visible light, infrared spectra, and nuclear magnetic resonance of 1H & 13C. Isolation of compounds conducted through maceration extraction with ethanol, fractination by chloroform and ethyl acetate gradually. Isolation of ethyl acetate fraction by column chromatographic produced the A-D fraction. The fraction A selected for futher isolation because it had greater weight and clearer separation stains. The fraction A was isolated by preparative thin-layer chromatographic (TLC) and produced the isolate A1, A2, and A3. The isolate A3 has a Rf value of 0,5 with n-heksane : ethyl acetate eluent (50%:50%) and positive with FeCl3 1%. Identification of isolate A3 wasdone with spectrophotometry UV, IR, 1H-NMR & 13C-NMR. The UV spectra showed the maximum wavelength at 213 nm. IR spectra indicated the presence of clusters C=O, -OH, C-O, and C-H stretching. 1H-NMR spectra showed the chemical δH (ppm) 1-unit –CH3 doesn’t have neighboring protons 2 units -CH2- which are symmetrical environment and –CH3-CH2- unit bound to oxygen. The result of analysis 13C-NMR showed the typical chemical shift δC (ppm) 173;09 (C=O), 61;64, 64;48 (C-OH) dan 14;56, 20;96, 30;85, 33;17 (C-C). Based on spectra of data UV, IR, 1H-NMR & 13C-NMR then the isolate  A3 is recommended as a compound named 3-etoxy-4-hydroxy-3,3-Hydroxymetilen-butane-2-one. Keywords: Leucosyke capitellata Wedd, Ethyl acetat, Isolation, and 3-etoxy-4-hydroxy-3,3-Hydroxymetilen-butane-2-one.
PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BANGKAL (Nauclea subdita) SECARA IN VITRO Rahmawanty, Dina; Maulina, Rizka; Fadlilaturrahmah, Fadlilaturrahmah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 2 : September 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.775 KB) | DOI: 10.12928/mf.v14i2.11238

Abstract

Kulit batang bangkal (Nauclea subdita) telah lama digunakan sebagai kosmetika tradisional di Kalimantan Selatan. Kulit batang bangkal (KBB) diduga mengandung senyawa tabir surya dan antioksidan yang tinggi, seperti senyawa golongan flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tabir surya dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol KBB. Penentuan nilai sun protecting factor (SPF) ekstrak etanol KBB diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF ekstrak etanol KBB dengan konsentrasi 250 ppm sebesar 10, pada konsentrasi 500 ppm, nilai SPF-nya = 15, dan pada konsentrasi 1000 ppm, nilai SPF sebesar 29. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang bangkal diuji secara in vitro menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 521 nm. Nilai IC50 ekstrak etanol KBB sebesar 84,850 ppm. Berdasarkan nilai SPF dan nilai IC50 tersebut dengan demikian ekstrak etanol KBB memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan tabir surya. 
SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FENOL TOTAL PADA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus), CEMPEDAK (Artocarpus integer), dan TARAP (Artocarpus odoratissimus) ASAL DESA PENGARON KABUPATEN BANJAR Muhammad Ikhwan Rizki; Nurlely Nurlely; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Ma’shumah Ma’shumah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i1.667

Abstract

The leaves of jackfruit (Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus integer), and tarap (Artocarpus odoratissimus) are used empirically by the people of Desa Pengaron, Banjar Regency for treat antimalarials, antidiabetic, abdominal pain, and cancer. The secondary metabolites of the phenol group are responsible for various plant activities. This study aims to determine of compounds and total phenol content in leaves of jackfruit (A. heterophyllus), cempedak (A. integer), and tarap (A. odoratissimus). The leaf samples were oven-dried, then the leaf powder was extracted using ethanol. Phytochemical screening was carried out on the extract using reagents, and phenol content was determined using a spectrophotometer UV-Vis. The results showed that the extracts of leaves jackfruit (A. heterophyllus), cempedak (A. integer), and tarap (A. odoratissimus) contained phenol, flavonoids, and tannins. Total phenol content of leaves A. heterophyllus, A. integer and A. odoratissimus were 13,174 ± 1,378 mgGAE / gram extract, 37,204 ± 2,202 mgGAE / gram extract, and 35,886 ± 0.890 mgGAE / gram extract.
Penetapan Kadar Air Dan Kadar Protein Pada Biskuit Yang Beredar Di Pasar Banjarbaru Normilawati; Fadlilaturrahmah; Samsul Hadi; Normaidah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 10 No 2 (2019): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many biscuits circulating in the community are not labeled and do not include the value of water and protein content in accordance with SNI. Therefore, it is necessary to determine the water content and protein content in the biscuits. Determination of water content and protein content in biscuits was carried out on 2 biscuit samples taken at the Banjarbaru Market. The water content test on the sample was carried out by the gravimetric method and the protein content test was carried out by the Kjeldahl method. The results obtained were the test of water content of 2 biscuit samples respectively at 4.43% and 3.84%. While the results of the protein content test from 2 samples are 5.31% and 6.89%, respectively. According to SNI 01-2973-2011 the water content limit does not exceed 5% while the protein content limit is a minimum of 5%. The results of 2 samples showed the water content and protein content in accordance with SNI.
PELATIHAN PEMBUATAN JAMU INSTAN SEBAGAI DIVERSIFIKASI PRODUK PENGRAJIN JAMU DI KAMPUNG PEJABAT KELURAHAN LOKTABAT SELATAN BANJARBARU Herningtyas Nautika Lingga; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Eko Susilowati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v3i1.24

Abstract

Kelurahan Loktabat Selatan merupakan daerah yang terkenal dengan penjual jamu gendong. Persentase pertumbuhan jamu dari tahun ke tahun meningkat dan berada di atas rata-rata pertumbuhan obat modern. Beberapa alasan yang mendasari pemilihan jamu sebagai alternatif pengobatan diantaranya adalah diyakini lebih aman dan minim efek samping. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pendapatan pengrajin jamu di kelurahan Loktabat Selatan. Pentingnya pengabdian masyarakat ini karena pada awalnya pengrajin jamu hanya menjual jamu segar (jamu gendong) yang nilai jual relatif rendah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan pembuatan jamu instan sebagai diversifikasi produk pengrajin jamu, Pelaksanaan pengabdian diawali dengan sosialisasi dan penyuluhan tentang jamu instan, kemudian dilakukan praktek pembuatan jamu instan. Hasil yang diperoleh dari pengabdian masyarakat adalah pengrajin jamu mampu memproduksi jamu instan secara mandiri sebagai diversifikasi produk dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Kata kunci: Pelatihan, Jamu Instan, Diversifikasi Produk, Kampung Pejabat
Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Upaya Peningkatan Produksi Pengrajin Bedak Dingin di Kelurahan Pesayangan Kab.Banjar Fadlilaturrahmah; Hidayaturrahmah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v4i2.49

Abstract

“Pupur dingin” atau bedak dingin merupakan kosmetika tradisional yang berbasis kearifan lokal Kalimantan Selatan yang telah digunakan oleh wanita Kalimantan sejak ratusan tahun silam. Selain digunakan sebagai perawatan kulit (skin care) dari sengatan matahari juga banyak diminati sebagai oleh-oleh khas Banjar Kalimantan Selatan. Pengrajin bedak dingin di kelurahan Pasayangan Kabupaten Banjar, masih bertahan untuk dapat memproduksi juga disebabkan karena ingin mempertahankan tradisi warisan dari orang terdahulu. Melihat potensi dari bedak dingin yang tidak hanya diminati masyarakat lokal tetapi juga diminati oleh masyarakat dari luar daerah berpotensi untuk dapat dikembangkan. Namun produksi bedak dingin apabila musim hujan tidak bisa dilakukan karena proses pengering sangat tergantung dengan sinar matahari. Oleh karena itu penerapan teknologi tepat guna (TTG) merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jumlah produksi dari bedak dingin. Tujuan dari kegiatan penerapan TTG ini adalah untuk meningkatkan produktifitas mitra pengrajin bedak dingin di Desa Pasayangan, Kec. Martapura, Kab.Banjar melalui penerapan TTG berupa mesin pengering. Metode pelaksanaan program dimulai dari survey ke lokasi, sosialisasi program, dan pelatihan cara penggunaan mesin. Hasil yang diperoleh dari pengabdian masyarakat adalah mitra mampu menggunakan mesin pengering. Dengan penerapan teknologi tepat guna untuk pengrajin bedak dingin mampu meningkatkan produksi bedak dingin dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan. Kata Kunci: Kosmetik Tradisional, Pengrajin, TTG
Pemanfaatan Teknologi Dalam Upaya Pemberdayaan Perempuan Melalui Peningkatan Kreativitas Istri Pembudidaya Ikan Patin Di Desa Cindai Alus Heri Budi Santoso; Badruzsaufari; Hidayaturrahmah; Fadlilaturrahmah
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (MEDITEG) Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEDITEG
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/mediteg.v4i2.51

Abstract

Pemanfaatan teknologi merupakan salah satu upaya untuk mnghadapi revolusi industri 4.0. Istri-istri pembudidaya ikan patin merupakan kelompok warga yang nonproduktif. Dengan adanya pemanfaatn teknologi dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui peningkatan kreativitas istri-istri pembudidaya diharapkan dapat memacu semangat istri-istri pembudidaya patin untuk dapat meningkatkan kreativitas sehingga diharapkan menjadi warga yang produktif. Cindai Alus merupakan daerah penghasil ikan patin terbesar di Kalimantan. Metode yang digunakan adalah survey ke lokasi, sosialisasi program dan pelatihan penggunaan alat-alat.teknologi tepat guna seperti oven untuk pembuatan biskuit skala industry dan mesin pembuat es krim. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan tim pengabdian, istri-istri pembudidaya ikan patin di Cindai Alus sudah sering mendapatkan pelatihan pembuatan berbagai macam olahan patin namun belum ada produk yang menarik dan berpotensi dikembangkan bagi warga Cindai Alus dan tidak ada pendampingan setelah dilakukan pelatihan, sehingga warga tidak tertarik untuk menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan. Kreativitas yang diberikan berupa pelatihan cara pembuatan biscuit dan es krim serta penggunaan oven untuk skala industry dan mesin pembuat es krim dari ikan patin. Hasil dari pemanfaatan teknologi ini adalah menambah motivasi dan semanagat untuk dapat meningkatakan kreativitas yang tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
PENENTUAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG BANGKAL (Nauclea subdita) SECARA IN VITRO Dina Rahmawanty; Rizka Maulina; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14, No 2 : September 2017
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.775 KB) | DOI: 10.12928/mf.v14i2.11238

Abstract

Kulit batang bangkal (Nauclea subdita) telah lama digunakan sebagai kosmetika tradisional di Kalimantan Selatan. Kulit batang bangkal (KBB) diduga mengandung senyawa tabir surya dan antioksidan yang tinggi, seperti senyawa golongan flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi tabir surya dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol KBB. Penentuan nilai sun protecting factor (SPF) ekstrak etanol KBB diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 290-320 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai SPF ekstrak etanol KBB dengan konsentrasi 250 ppm sebesar 10, pada konsentrasi 500 ppm, nilai SPF-nya = 15, dan pada konsentrasi 1000 ppm, nilai SPF sebesar 29. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit batang bangkal diuji secara in vitro menggunakan metode penangkapan radikal DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhidrazyl) dengan Spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 521 nm. Nilai IC50 ekstrak etanol KBB sebesar 84,850 ppm. Berdasarkan nilai SPF dan nilai IC50 tersebut dengan demikian ekstrak etanol KBB memiliki kemampuan sebagai antioksidan dan tabir surya. 
Isolasi Senyawa Antioksidan Fraksi Etil Asetat Daun Bilaran Tapah (Argyreia nervosa) Asal Rantau Kalimantan Selatan Sutomo Sutomo; Arnida Arnida; Nurmalita Sari; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah
Jurnal Pharmascience Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i1.5785

Abstract

ABSTRACT South Kalimantan is rich with medicinal herbs, one of it is Argyreia nervosa. Ethanol extract of A. nervosa leaves has potential as antioxidant with IC50 value of 9,46 ppm. This study aims to isolate antioxidant compounds from ethyl acetate fraction of A. nervosa leaves. Extraction method used by maceration. Separation and purification of isolates was done by TLC, VLC, and CC. Qualitative and quantitative test of antioxidant activity using diphenyl picrylhydrazyl (DPPH) method. Identification of compounds uses UV-Vis and FTIR spectrophotometers. Argyreia nervosa leaf powder was extracted with 96% ethanol and obtained a yield of 16,916%. Rendemen of ethyl acetate fraction is 16,33%. The ethyl acetate fraction is fractionated again using VLC with eluen n-hexane:ethyl acetate (20:1, 15:1, 10:1,9:1, 8:2, 7:3, 6:4; 5:5; 4:6; 3:7) v/v, and methanol:ethyl acetate (1:4) v/v obtained 5 fraction. The fraction 4 is used for isolation using the gravity CC with eluen n-hexane:ethyl acetate (20:1, 15:1, 10:1, 9:1, 7:3, and 5:5) v/v. Qualitative TLC test showed isolates containing antioxidant compounds with DPPH reagent. Analysis with UV-Vis spectrophotometer yielded 344 nm and 299 nm λmax. FTIR analysis shows there are functional groups -OH, C=O, C-O, C=C (alkene and aromatic), and C-H. Keywords: Antioxidants, DPPH, ethyl acetate fraction, A. nervosa leaves, isolation
Characteristics Study and Total Flavonoids Quantification of Kareho Leaves (Callicarpa longifolia Lam) Nashrul Wathan; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Saufy Arishandi; Akhmad Rezeki Firdaus
Jurnal Pharmascience Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v8i2.10682

Abstract

The Callicarpa longifolia Lam. known as ‘kareho’ is one of the plants used by several Dayak tribes for traditional medicine such as antiacne, swelling, wounds, diarrhea, diabetes, and lowering cholesterol levels. This study has obtained scientific data on the characteristics of dried leaves and determined the flavonoids levels of methanol extract of C. longifolia leaves. Characterization includes both qualitative and quantitative examination on the dried leaves of C. longifolia leaves, while the determination of total flavonoid content was determined by the aluminium chloride method and calculated as quercetin equivalent (QE). The results of characteristics observations obtained organoleptic in the form of powder, dark green, bitter taste and have a distinctive smell. Microscopic test of leaves had an actinositic stomata type, ethanol soluble extract content of 17.50 ± 0.10% and water soluble extract content of 16.53 ± 0.37%. Drying loss 8.16 ± 0.25%, total ash content of 5.52 ± 0.06%, and acid insoluble ash content of 0.07 ± 0.01%. The results of phytochemical screening confirmed the presence of saponins, flavonoids, steroids, tannins, glycosides, and phenols. TLC observasions using 254 nm UV light obtained 6 spots and 7 spots appearance on sulphuric acid. It has total flavonoid levels obtained at 7.995 ± 0.050% w/w QE.