Abstract: Urban development in various aspects, including in Yogyakarta, has highlighted numerous changes in the era of modernization, particularly regarding colonial and Chinese buildings that have become an integral part of the city's history. This study aims to identify and analyze the visual architectural character along Jalan Marga Utama, Yogyakarta, with a focus on the influence and manifestation of façade elements from Indische and Chinese design. As one of the historical corridors in the city center of Yogyakarta, Jalan Marga Utama houses various heritage and commercial buildings that reflect cultural acculturation through architectural forms. This research employs a descriptive-analytic method, with data collected through direct observation, visual documentation, and literature study. The analysis focuses on façade elements such as roof forms, doors, windows, and ornamentation. The results show that the architecture in this area displays a blend of colonial-style Indische design and preserved Chinese design elements. These findings indicate an aesthetic and cultural value integration within the area's architecture, while also reflecting the historical and social dynamics of Yogyakarta's society. This research is expected to contribute to efforts in preserving the city's visual identity and to serve as a reference for urban design based on local wisdom. Keyword: Building facade, Indische architecture, Chinese architecture Abstrak: Pembangunan kota dalam berbagai aspek termasuk di Yogyakarta telah menyoroti berbagai perubahan beberapa dalam era modernisasi, khususnya bangunan-bangunan kolonial dan Cina yang sudah menjadi bagian dari sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakter visual arsitektur yang terdapat di sepanjang Jalan Marga Utama Yogyakarta dengan fokus pada pengaruh dan perwujudan elemen-elemen fasad desain Indis dan Cina. Jalan Marga Utama sebagai salah satu koridor historis di pusat kota Yogyakarta menyimpan berbagai bangunan bersejarah dan komersial yang mencerminkan akulturasi budaya dalam bentuk arsitektural. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, dengan pengumpulan data melalui observasi langsung, dokumentasi visual, dan studi literatur. Analisis dilakukan terhadap fasad seperti bentuk atap, pintu, jendela, dan ornamen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arsitektur di kawasan tersebut memperlihatkan perpaduan antara desain Indis yang berciri kolonial dan desain Cina yang masih dipertahankan. Temuan ini menunjukkan adanya integrasi estetika dan nilai budaya dalam arsitektur kawasan tersebut, sekaligus mencerminkan dinamika sejarah dan sosial masyarakat Yogyakarta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam upaya pelestarian identitas visual kawasan kota serta sebagai referensi dalam perancangan kota berbasis kearifan lokal. Kata Kunci: Fasad bangunan, Arsitektur Indis, Arsitektur Cina