Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBANDINGAN KOSAKATA RAGAM BAHASA KOPANG REMBIGE Rahutami, Rahutami
Jurnal Inspirasi Vol 4, No 2 (2014): Agustus 2014
Publisher : Jurnal Inspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.664 KB)

Abstract

Perbandingan ragam bahasa Kopang Rembige merupakan penelitian yang mendeskripsikan persamaan dan perbedaan ragam 33, ragam 66, dan ragam 99. Penelitian ini dilakukan terhadap penggunaan ragam bahasa (kosakata) di desa Kopang Rembige. Subjek telitian adalah pengguna ragam 33, ragam 66, dan ragam 99. Data dikumpulkan dengan menggunakan daftar tanyaan Morris Swadeh. Selanjutnya data dilakukan analisis dengan membandingkan bentuk antarragam. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa: (1) masing-masing ragam mempunyai perbedaan yang signifikan; (2) persamaan masing-masing ragam dapat dikelompokkan mempunyai: (a) bentuk sama, (b) bentuk berbeda, (c) bentuk sama dan berbeda, (d) bentuk sama dan perubahan bunyi, (e) bentuk berbeda dan perubahan bunyi, dan (f) perubahan bunyi; (3) ragam yang berbeda secara signifikan adalah perbedaan ragam 33 dan 99; dan (4) perbedaan bentuk kosakata antarragam dipengaruhi oleh unsur kesejarahan. Kata kunci: ragam, persamaan, perbedaan, bentuk kosakata
PERBANDINGAN KOSAKATA RAGAM BAHASA KOPANG REMBIGE Rahutami Rahutami
Jurnal Inspirasi Pendidikan Vol 4 No 2 (2014): Agustus 2014
Publisher : Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.664 KB) | DOI: 10.21067/jip.v4i2.408

Abstract

Perbandingan ragam bahasa Kopang Rembige merupakan penelitian yang mendeskripsikan persamaan dan perbedaan ragam 33, ragam 66, dan ragam 99. Penelitian ini dilakukan terhadap penggunaan ragam bahasa (kosakata) di desa Kopang Rembige. Subjek telitian adalah pengguna ragam 33, ragam 66, dan ragam 99. Data dikumpulkan dengan menggunakan daftar tanyaan Morris Swadeh. Selanjutnya data dilakukan analisis dengan membandingkan bentuk antarragam. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa: (1) masing-masing ragam mempunyai perbedaan yang signifikan; (2) persamaan masing-masing ragam dapat dikelompokkan mempunyai: (a) bentuk sama, (b) bentuk berbeda, (c) bentuk sama dan berbeda, (d) bentuk sama dan perubahan bunyi, (e) bentuk berbeda dan perubahan bunyi, dan (f) perubahan bunyi; (3) ragam yang berbeda secara signifikan adalah perbedaan ragam 33 dan 99; dan (4) perbedaan bentuk kosakata antarragam dipengaruhi oleh unsur kesejarahan. Kata kunci: ragam, persamaan, perbedaan, bentuk kosakata
PENGGUNAAN JARGON BAHASA OLEH DRIVER GRAB MALANG DALAM GRUP WHATSAPP Anisa Ayu Fitnia; Rahutami Rahutami; Tatik Swandari
Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 8 No 1 (2020): Gramatika, Volume VIII, Nomor 1, Januari--Juni 2020
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.05 KB) | DOI: 10.31813/gramatika/8.1.2020.271.51-59

Abstract

Driver Grab has a special word (jargon) to communicate in groups. This study aims to describe the form and meaning of Grab driver jargon. This research uses descriptive qualitative method because the analyzed data are in the form of words and phrases from the Grab Malang whatsapp driver group. The results showed that driver grab jargon has two forms of lingual units, while the meaning of jargon has two meanings. The lingual unit form consists of words and phrases with. Word forms refer to activities, greetings, nouns, place nouns, and circumstances. Phrase form refers to activities, greetings, place nouns, and circumstances. Whereas the meaning of jargon consists of literal meaning and contextual meaning. The use of language jargon in the Grab whatsapp driver group is done to make communication more effective and differentiate with the community outside the driver group and to provide easier language access for new members in the Grab Malang whatsapp driver group.
Teknik Ventriloquist dengan Boneka Tangan untuk Meningkatkan Literasi Baca Siswa Sekolah Dasar Marchella, Seftyasih; Setiawan, Dwi Agus; Chrisyarani, Denna Delawanti; Rahutami, Rahutami
Paidea : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia Vol. 4 No. 1 (2024): Februari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/paidea.v4i1.2415

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana seni berbicara melalui teknik ventriloquist dengan menggunakan media hand puppet show (boneka tangan) dapat mempengaruhi minat baca siswa sekolah dasar. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan teknik ventriloquist terhadap peningkatan pemahaman dan imajinasi siswa terhadap cerita serta konten bacaan, serta bagaimana teknik ini dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan ekspresi siswa dalam konteks literasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti frekuensi membaca di luar sekolah, ketersediaan buku di rumah, preferensi terhadap genre buku tertentu, serta dukungan dari orang tua dan teman sebaya, berperan penting dalam meningkatkan minat baca siswa. Penggunaan teknik ventriloquist dengan boneka tangan menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menarik, memperkenalkan cerita dan tokoh-tokoh dalam buku dengan cara yang kreatif, sehingga dapat meningkatkan minat baca, keterampilan berbicara, keterampilan sosial, dan memperkaya pengalaman belajar siswa.
Ensiklopedia Kearifan Lokal Malang Selatan untuk Meningkatkan Literasi Bahasa Siswa Sekolah Dasar Fhardhila, Siti; Setiawan, Dwi Agus; Rahutami, Rahutami
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10330

Abstract

Rendahnya literasi bahasa dan kurangnya pemahaman siswa terhadap budaya lokal menjadi tantangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berupa ensiklopedia cetak berbasis kearifan lokal Desa Pujiharjo yang layak (ditinjau dari aspek isi, bahasa, dan penyajian) dan praktis (mudah digunakan oleh guru dan siswa) dalam upaya meningkatkan literasi bahasa siswa kelas V. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Teknik analisis data meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diperoleh dari masukan ahli, guru, dan siswa yang digunakan untuk menyempurnakan produk. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan mengolah data angket hasil penilaian ahli, guru, dan siswa untuk memperoleh persentase kelayakan dan kepraktisan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk memperoleh skor kelayakan sangat tinggi dari ahli materi (100%), ahli bahan ajar (96%), dan ahli bahasa (92,6%). Hasil kepraktisan produk juga tinggi, dengan skor 94% dari guru, 84,5% pada kelompok kecil, dan 98,5% pada kelompok besar. Integrasi barcode e-book dalam ensiklopedia cetak berbasis kearifan lokal yang diterapkan langsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD menunjukkan pendekatan inovatif yang belum banyak dikembangkan. Ensiklopedia ini berkontribusi dalam meningkatkan literasi bahasa sekaligus melestarikan budaya lokal dalam implementasi Kurikulum Merdeka
Ensiklopedia Kearifan Lokal Malang Selatan untuk Meningkatkan Literasi Bahasa Siswa Sekolah Dasar Fhardhila, Siti; Setiawan, Dwi Agus; Rahutami, Rahutami
Jurnal Basicedu Vol. 9 No. 4 (2025): August
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v9i4.10330

Abstract

Rendahnya literasi bahasa dan kurangnya pemahaman siswa terhadap budaya lokal menjadi tantangan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar berupa ensiklopedia cetak berbasis kearifan lokal Desa Pujiharjo yang layak (ditinjau dari aspek isi, bahasa, dan penyajian) dan praktis (mudah digunakan oleh guru dan siswa) dalam upaya meningkatkan literasi bahasa siswa kelas V. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE. Teknik analisis data meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif diperoleh dari masukan ahli, guru, dan siswa yang digunakan untuk menyempurnakan produk. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan mengolah data angket hasil penilaian ahli, guru, dan siswa untuk memperoleh persentase kelayakan dan kepraktisan produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk memperoleh skor kelayakan sangat tinggi dari ahli materi (100%), ahli bahan ajar (96%), dan ahli bahasa (92,6%). Hasil kepraktisan produk juga tinggi, dengan skor 94% dari guru, 84,5% pada kelompok kecil, dan 98,5% pada kelompok besar. Integrasi barcode e-book dalam ensiklopedia cetak berbasis kearifan lokal yang diterapkan langsung dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD menunjukkan pendekatan inovatif yang belum banyak dikembangkan. Ensiklopedia ini berkontribusi dalam meningkatkan literasi bahasa sekaligus melestarikan budaya lokal dalam implementasi Kurikulum Merdeka
Magbox Games to Improve Literacy of Grade VI Elementary School Students on Short Story Materials Anggela, Anggun Fitri Puji; Setiawan, Dwi Agus; Rahutami, Rahutami
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran Vol. 8 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jp2.v8i2.98363

Abstract

Students’ literacy levels in Indonesia remain relatively low, indicating the need for innovative instructional approaches that can enhance engagement and interest in literacy. The solution that can be offered is to use learning media that is integrated with the game. This study aims to develop an educational game-based learning media called Magbox Games, equipped with a teacher’s guidebook and short story materials. The development followed the ADDIE model, which consists of five phases: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The validity test involved three expert validators media, content, and language experts along with one teacher as a practitioner and 16 students as participants. Data collection was conducted through expert validation questionnaires and student response questionnaires. The results of the development show that Magbox is both feasible and practical, based on validation results and classroom trials. The feasibility test revealed that the media expert gave a score of 96%, the content expert 82%, and the language expert 96%. The practicality test showed that the teacher gave a score of 96.8%, while student responses were 80% in small groups and 93.7% in large groups. This research is expected to contribute to the development of interactive learning media and improve literacy skills among elementary school students.