Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MANGROVE, EKOSISTEM PENYELAMAT LINGKUNGAN Sulistyaningsih, Dian; P, Puryantoro; Warsiyah, Futriyatul
Program Kreativitas Mahasiswa - Pengabdian Kepada Masyarakat PKM-M 2013
Publisher : Ditlitabmas, Ditjen DIKTI, Kemdikbud RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The destruction of mangrove Forest at the north coast of Java has been caused by land conversion. In Situbondo regency, the problem started from activities of the shrimp cultivation in the 1980 – 1990’s. There are three (3) major issues in Indonesian mangrove management, namely ecological, socioeconomic, and institutional. In the last two years, the beach abbration has reached 5 – 10 meters from shoreline. It used the serious management from Situbondo Government Regency, the society and stakeholder through the 1000 mangrove planting in the beach. The mangrove planting activities were started by the socialization of planning, planting, and handling mangrove trees. Three months after implementation of mangrove planting, the mangrove growth well along the beach. It caused by the coastal society supports.
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS GULA AREN (Study Kasus Di Desa Patemon Kec.Bungatan Kab. Situbondo) Bahrawi Bahrawi; Sulistyaningsih Sulistyaningsih; Sumarno Sumarno
AGRIBIOS Vol 13 No 1 (2015): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research was determined the operating revenues of palm sugar, knowing palm sugar business development prospects in the Village of Patemon District of Bungatan. The method of determining the area of the research was purposive method because in the village of Patemon there are a lot of palm plants and there are 30 heads of families who do business with palm sugar making it easier to study. Results showed that the income of palm sugar producers in the Village Patemon District of Bungatan Regency of Situbondo favorably with averages revenue in a month Rp.1.764.000, -. Prospects for the development of palm sugar business is done in the Village of Patemon District of Bungatan Regency of Situbondo not feasible to be developed. Where in this prospect analysis B / C ratio to find the feasibility that will lead to the development prospects of palm sugar business. Based on the analysis of B / C ratio of the average obtained over a period of a month reached 0.28 so that the palm sugar business is not feasible to develop. Factors causing palm sugar business is not viable on a palm sugar prices are still low, the cost of purchasing palm juice and the amount of labor. For entrepreneurs should pay attention to the cultivation of palm sugar with the efforts of a simple way to get to a more modern way to get the maximum added value, improve marketing which usually only wait for customers who come marketed and sold in stalls / shops around the village Patemon increased sales to other areas such as traditional markets Bungatan, White Sand Situbondo sights even in the center by a product-by Situbondo that Patemon village can be recognized by people outside, to improve marketing can work well, note also that the product packaging palm sugar is made more attractive and looks more worthy to be sold and purchased society, this contributes to increase business because these products have long hereditary done and has even become a featured komuditi Village of Patemon District of Bungatan Regency of Situbondo.
ANALISA DAMPAK BERDIRINYA PERKEBUNAN MANGGA PT. TRIGATRA RAJASA TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMIMASYARAKAT SEKITAR (Studi Kasus Di Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo) Mohammad Hanafi; Sulistyaningsih Sulistyaningsih; Gema IA Yekti
AGRIBIOS Vol 16 No 01 (2018): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perubahan sosial dan ekonomi terhadap masyarakat di Desa Ketowan sebelum dan sesudah pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa dan untuk mengetahui pengaruh pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa menuju kondisi sosial dan ekonomi kepada masyarakat. Analisis statistik adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, kemudian diperoleh sampel sebanyak 37 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa memiliki dampak positif terhadapkondisi sosial dan ekonomi masyarakat, yang meningkatkan variabel interaksi sosial, perubahan sosial, budaya, pendidikan keluarga, kesehatan keluarga, pendapatan keluarga, jumlah keluarga yang bekerja, kondisi perumahan dan fasilitas publik dengan indeks persentase 9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi adalah pendapatan dan jumlah keluarga yang bekerja.
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI TAPE “TIGA BINTANG” Desi Windasari; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 19 No 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v19i2.1290

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal Agroindustri Tape “Tiga Bintang” di Desa Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso dan mengkaji strategi alternatif pengembangan Agroindustri Tape “Tiga Bintang” di Desa Kerang Kecamatan Sukosari Kabupaten Bondowoso.Informan dipilih secara porposivesampling. Informan Kunci (Key Informan) Pemilik Usaha Tape “Tiga Bintang” dan iInforman tambahan Tengkulak Tape “Tiga Bintang”.Metode pengolahan analisis data menggunakan analisis SWOT. Pengembangan Agroindustri tape “Tiga Bintang” adalah strategi agresif berada pada kuadran 1 yang berarti dalam kondisi prima sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
ANALISIS PROYEKSI PRODUKSI PADI DAN KEBUTUHAN KONSUMSI BERAS DI KABUPATEN BONDOWOSO Sulistyaningsih Sulistyaningsih; Rudi Saiful Fatah
AGRIBIOS Vol 20 No 1 (2022): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v20i1.1638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah produksi padi dan kebutuhan konsumsi beras di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2020-2026 serta untuk mengetahui kebijakan serta upaya pemerintah yang perlu dilakukan dalam mengatasi masalah perberasan dan pangan nasional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif dengan teknik pemulusan (smoothing) eksponensial ganda satu parameter dari Brown. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi terhadap produksi padi di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2020-2026 meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan produksi yaitu 0,06% per tahun dan proyeksi terhadap kebutuhan konsumsi beras meningkat dengan rata-rata laju pertumbuhan konsumsi beras yaitu 0,11% per tahun serta terdapat kebijakan yang telah dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah perberasan maupun pangan nasional.
PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2015 DI KABUPATEN SITUBONDO Fery Eko Yuliarso; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 13 No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komoditi padi merupakan komoditi yang strategis, karena dibutuhkan setiap penduduk sebagai bahan sumber kalori utama. Selain dapat melihat peningkatan jumlah produksi komoditi padi, perlu juga dilakukan peninjauan terhadap perkembangan penduduk yang terus menerus bertambah. Semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan bertambahnya juga permintaan akan beras sehingga membutuhkan peningkatan produksi komoditi padi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dan peramalan akan produksi padi dan kebutuhannya pada masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan jumlah penduduk dan produksi padi di Situbondo pada tahun 2015 serta untuk menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan akan konsumsi beras Penelitian ini dengan menggunakan data sekunder dari Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo dianalisa menggunakan Double Exponential Smooting dan rumus geometri. Hasil analisa diketahui jumlah penduduk Situbondo tahun 2015 mencapai 668.801 jiwa dan produksi padi mencapai 2.579.276 kw. Hasil perimbangan menunjukkan produksi padi di Situbondo tahun 2015 memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk.
Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Pemanfaatan Sistem Resi Gudang Di Kabupaten Situbondo Fitriyaningsih Fitriyaningsih; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 16 No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui seberapa besar respon petani terhadap pemanfaatan SRG yang ada, mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi petani dalam pemanfaatan SRG di Kabupaten Situbondo. Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis Deskriptif. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan snowball sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dengan cara menelusuri siapa saja petani padi yang mempunyai luas kepimilikan lahan ≥ 1 Ha di Kabupaten Situbondo, berdasarkan informasi dari petani sampai pada petani berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten situbondo sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari uji proporsi yang didapat kurang dari 50 %. Rendahnya respon petani tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti: Ketidaktahuan mengenai inovasi baru seperti Sistem Resi Gudang, ketidakpahaman terhadap pemanfaatan Sistem Resi Gudang, kurangnya sosialisasi kepada petani kecil mengenai Sistem Resi Gudang, sebab ada dari salah satu responden yang mengikuti sosialisasi SRG tetapi tidak tahu bahkan tidak paham sama sekali, maka dari itu kedepan perlu adanya sosialisasi yang lebih menarik minat dan ketertarikan terhadap para petani akan Sistem Resi Gudang yang ada di Kabupaten Situbondo. Sedangkan untuk faktor – faktor yang mempengaruhi petani dalam pemanfaatan (SRG) dari kesebelas faktor tersebut, ada 3 faktor yang dominan mempengaruhi yakni faktor pendidikan, kepemilikan lahan, dan keikutsertaan dalam sosialisasi mengenai Sistem Resi Gudang. Hal ini karena pada umumnya petani responden yang sudah terbiasa dengan kebiasaan mereka dalam panen raya, langsung menjual hasil tanpa melalui penundaan jual seperti pada Sistem Resi Gudang, terkait dari biaya operasional, perawatan pengangkutan dan lain-lain sehingga petani responden tentu lebih memilih inovasi yang mudah untuk diterima dan tidak sulit untuk mereka adopsi kedepannya.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KAFE WAROENG KOPI KAYUMAS Alex Siswo Dwi Raharjo; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 19 No 1 (2021): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v19i1.943

Abstract

Tanaman kopi merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Sejalan dengan itu peminat dan tren minum kopi di Situbondo kian meningkat. Seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap minuman kopi membuat orang berlomba-lomba membuat tempat yang nyaman dalam menikmati kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Menganalisis karakteristik pelanggan Waroeng Kopi Kayumas. (2). Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan Waroeng Kopi Kayumas. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Customer Satisfaction Index yang dilakukan kepada 30 responden. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata kosumen Waroeng Kopi Kayumas adalah mereka yang berusia 17-23 diamana usia ini masih tergolong usia sangat produktif. Hasil kepuasan pelanggan Waroeng Kopi Kayumas yang diukur menggunakan Customer Satisfaction Index sebesar 77,6% diamana pelanggan merasa puas dengan tempat tersebut.
KAJIAN EKONOMI TENAGA KERJA SUB SEKTOR PERKEBUNAN TEMBAKAU BERBASIS GENDER (STUDI KASUS DI DESA SUBOH KECAMATAN KABUPATEN SITUBONDO) Khoirul Efendi; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 17 No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v17i2.620

Abstract

Sektor perkebunan di Indonesia setiap tahunnya terus berkembang. Perkembangan sektor perkebunan memiliki arti penting dalam pengembangan pertanian baik skala regional maupun nasional tembakau menjadi salah satu komoditas paling banyak dikembangkan di indonesia selain kelapa sawit. Penyerapan tenaga kerja sub sektor perkebunan khususnya pada komoditi tembakau masih ada ketimpangan, bidang ini masih banyak dijumpai kesenjangan/ketidakadilan gender. Minimnya partisipasi perempuan dalam proses pembangunan khususnya bidang pertanian, membuat program-program yang dijalankan kurang dapat memberikan keadilan kepada perempuan. Pengambil kebijakan umumnya telah membuat banyak kebijakan berkaitan dengan partisipasi perempuan dan keadilan gender untuk pelaksanaan program. Akan tetapi di tingkat pelaksana lapangan ada kesulitan untuk mengimplementasikan program secara lebih berpartisipatif dan berkeadilan bagi perempuan. Penyerapan tenaga kerja laki-laki dan perempuan pada usahatani tembakau di Desa Suboh Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo mulai dari persiapan lahan sampai dengan panen dalam usahatani tembakau yang telah dikonversiakan menjadi 1 hektar yaitu tenaga kerja laki-laki sebesar 71 % (165 orang) dan tenaga kerja perempuan 29 % (69 orang).
ANALISIS PEMASARAN IKAN KERING DI DESA JANGKAR KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO Ahwal Laili; Sulistyaningsih Sulistyaningsih; Sasmita Sari
AGRIBIOS Vol 16 No 01 (2018): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem pemasran ikan kering, salurann pemasaran dan margin pemasaran di desa jangkar kecamatan jangkar, untuk mengetahui model strategi pemasaran ikan kering di desa jangkar telah efektif dan efisien atau tidak, dan untuk mengetahui model strategi pemasaran yang efektif efisien atau tidak, serta mengetahui model strategi pemasaran yang efektif dan efisien di pusat bisnis ikan kering di desa jangkar, kecamatan jangkar, kabupaten situbondo.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dalam dalam bentuk sampling jenuh. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel sampling yang tidak memberikan peluang yang sama untuk setiap elemen atau anggota populasi yang harus dipilih untuk melacak siapa yang menjalankan bisnis ikan kering di jangkar. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pemasran ikan kering di desa jangkar adalah sistem pemasran distribusi melalui perantara. Disana terdapat 4 pola saluran pemasran ikan kering di desa jangkar, pola saluran 1 ( pabrikan – grosir) saluran pemasaran 2 (pabrikan – middleman- wholesaler) pola saluran pemasran 3 ( pabrikan – mixer- pengecer) 4 (pabrikan- konsumen). Margin pemasaran pada bisnis ikan kering di desa Jangkar adalah Rp.5000, - (Saluran Pemasaran I), Rp.8.000, - dan Rp.7.000, - (Pola Saluran II), Rp.4000, - (Saluran Pemasaran III) dan 0 Rupiah (Saluran Pemasaran IV). Model strategi pemasaran yang sudah ada di desa Jangkar berada di wilayah putih, artinya dalam posisi yang kuat. Model Strategi Pemasaran yang efektif dan efisien dengan menggunakan kekuatan bisnis untuk mengambil keuntungan dari peluang jangka panjang oleh Menas dari strategi diversifikasi produk / pasar, dengan fokus pada meminimalkan masalah internal untuk menciptakan peluang pasar yang lebih baik dan meningkatkan serta mengevaluasi jalannya bisnis ikan kering.