Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemodelan usaha ternak Kambing Senduro menuju penguatan kelembagaan korporasi di Kabupaten Lumajang Soetriono Soetriono; Triana Dewi Hapsari; Abdullah Muhlis
Livestock and Animal Research Vol 18, No 3 (2020): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.558 KB) | DOI: 10.20961/lar.v18i3.45993

Abstract

Tujuan: Pedoman pengembangan kawasan pertanian berbasis korporasi petani tercantum dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 18/PERMENTAN/RC.040/4/2018 yang bertujuan untuk memperkuat sistem usaha ternak secara utuh dalam satu manajemen kawasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sistem agribisnis dan pemodelan pada usaha ternak Kambing Senduro.Metode: Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2019 di Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Responden terdiri dari peternak berjumlah 15 orang, pedagang pengumpul berjumlah 1 orang dan pemilik Agroindustri Goatzilla berjumlah 1 orang yang ditentukan secara Snowball Sampling. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, nilai tambah metode Hayami dan margin pemasaran.Hasil: 1a) Subsistem input produksi terdiri dari bibit, pakan, dan tenaga kerja, 1b) Subsistem usaha ternak terdiri dari pembersihan kandang, pemberian pakan dan penanganan penyakit, 1c) Subsistem pengolahan menjadi susu pasteurisasi, yogurt, dan kefir memiliki nilai tambah yang positif, 1d) Subsistem pemasaran terdiri dari peternak, pedagang pengumpul dan agroindustri, 1e) Subsistem sarana penunjang didukung oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang. 2) Pemodelan pada usaha ternak Kambing Senduro terdiri dari lembaga utama (peternak, kelompok ternak, pedagang pengumpul, agroindustri, dan konsumen) dan lembaga pendukung (dinas pertanian dan perdagangan, perguruan tinggi, serta lembaga keuangan).Kesimpulan: Sistem agribinis pada usaha ternak Kambing Senduro terdiri dari subsistem input produksi, usaha ternak, pengolahan, pemasaran, dan sarana penunjang, yang dilakukan oleh lembaga utama maupun pendukung yang ada pada pemodelan usaha ternak Kambing Senduro.
Pengendalian Hama Penyakit Pada Tanaman Padi Dengan Penggunaan Pestisida Alami Di Desa Mlandingan Wetan Kecamatan Mlandingan Kabupaten Situbondo Sulistyaningsih Sulistyaningsih; Abdullah Muhlis
Media Abdimas Vol 1 No 3 (2022): Jurnal Media Abdimas Vol 1 No 3 Bulan November 2022
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.262 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v1i3.2579

Abstract

Padi (Oryza sativa L) merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia karena hasildari tanaman padi dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Hingga kinipenggunaan pestisida di kalangan petani masih kerap dilakukan dalam mengusir dan mencegahhama. Kebanyakan pestisida yang digunakan an organic mengandung bahan kimia dan jikadalam kadar berlebih dalam penggunaannya maka tidak saja berbahaya untuk tanaman lebihlebihdapat membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itulah, guna menghindari haltersebut bisa menggunakan pestisida alami. Bahan-bahan yang digunakanpun bisa ditemui disekitar rumah kita, begitu juga dalam proses pembuatannya sangat mudah dan dapatdiimplimentasikan. Pelaksanaan Pengabdian Di Desa Mlandingan Wetan KecamatanMlandingan Kabupaten Situbondo. Hasil pelaksanaan pengabdian berupa kegiatan sosialisasi dandemonstrasi penggunaan pesitisida alami dalam usahataninya dan mendapatkan respon yangpositif, hal ini ditandai banyaknya dari peserta kegiatan yang bertanya dan berdikusi. Namunpenggunaan pestisida alami ini masih diperlukan kesadaran dari masyarakat akan penting danmanfaatnya agar benar-benar efektif. Adanya peran serta dan motivasi dari Stakeholder sangatdiperlukan agar pestisida alami lebih bermasyarakat.
ANALISIS DAYA SAING KOPI INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL Abdullah Muhlis; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 21 No 1 (2023): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/agribios.v21i1.2807

Abstract

Coffee is a strategic plantation commodity for the Indonesian economy. The strategic value of coffee lies in the large contribution that coffee makes to state revenues, especially in the form of foreign exchange. This research is a type of quantitative research using secondary data. The purpose of this study was to determine the comparative advantages of coffee commodities, coffee export performance and international coffee trade conditions. The results of the study show that: 1) Indonesia has a comparative advantage over coffee. This is shown by the average RCA value in the 2017–2021 period which is above 1 (one) of 1.86. 2) Indonesia can seize the export market for coffee commodities or Indonesia's position will get stronger in the export market in 2017 and 2019. 3) In the 2017-2021 period, Indonesia has strong competitiveness or Indonesia tends to be an exporting country of coffee commodities because the average -the average positive ISP score is 0.879 and Indonesia is in the export stage.
ANALISIS KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI SORGUM DI KABUPATEN SITUBONDO Abdullah Muhlis; Gema Iftitah Anugerah Yekti; Muhammad Misbahul Hasan
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 20 No 2 (2023): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v20i2.3031

Abstract

Pangan merupakan kebutuhan dasar dari manusia selain sandang dan papan. Pangan dibutuhkan sebagai upaya kelangsungan hidup manusia. Terpenuhinya kebutuhan pangan dari berbagai segi seperti keamanan, keterjangkauan dan aspek lain sering dikaitkan dengan ketahanan pangan. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang sedang mengembangkan komoditas sorgum sebagai alternatif pangan. Upaya ini dilakukan sejalan dengan semakin menurunnya produksi tanaman padi di kurun waktu 5 tahun terakhir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani sorgum di Kabupaten Situbondo. Sample pada penelitian ini adalah seluruh petani sorgum di Kabupaten Situbondo yaitu sebanyak 19 petani. Untuk mengetahui kondisi ketahanan pangan rumah tangga petani sorgum digunakan pendekatan pangsa pengeluaran pangan rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 5 (26,32%) rumah tangga petani sorgum di Kabupaten Situbondo yang memiliki nilai pangsa pengeluaran pangan di atas 60% sehingga dikategorikan sebagai rumah tangga yang tidak tahan pangan dan sisanya sebanyak 14 rumah tangga petani sorgum atau sebesar 73,68% memiliki nilai pangsa pengeluaran pangan di bawah 60% sehingga dikategorikan sebagai rumah tangga yang tahan pangan.
RESIKO PRODUKSI DAN HARGA PADA USAHATANI SORGUM DI KABUPATEN SITUBONDO Muhlis, Abdullah; Anugerah Yekti, Gema Iftitah; Shofiyanti, Maulidia
AGROVITAL : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 2 (2024): AGROVITAL VOLUME 9, NOMOR 2, NOVEMBER 2024
Publisher : Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/agrovital.v9i2.5822

Abstract

Kabupaten Situbondo merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan marginal yang cukup luas dan cocok untuk pengembangan komoditas sorgum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji risiko produksi dan risiko harga pada usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo. Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh petani sorgum di Kabupaten Situbondo yaitu sebanyak 19 petani. Untuk mengetahui risiko produksi dan risiko harga pada usahatani sorgum digunakan Koefisien Variasi. Hasil penelitian menunjukkan nilai Koefisien Variasi risiko produksi sebesar 0,18 yang berarti dalam setiap 1 kg sorgum yang diproduksi akan dihadapkan pada risiko produksi sebesar 18 persen, dan nilai Koefisien Variasi risiko harga sebesar 0,07 yang berarti dalam setiap 1 Rp penjualan sorgum akan dihadapkan pada risiko harga sebesar 7 persen.