Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Pemanfaatan Sistem Resi Gudang Di Kabupaten Situbondo Fitriyaningsih Fitriyaningsih; Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 16 No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui seberapa besar respon petani terhadap pemanfaatan SRG yang ada, mengetahui apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi petani dalam pemanfaatan SRG di Kabupaten Situbondo. Analisis statistik yang digunakan adalah Analisis Deskriptif. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan snowball sampling, yaitu suatu cara pengambilan sampel dengan cara menelusuri siapa saja petani padi yang mempunyai luas kepimilikan lahan ≥ 1 Ha di Kabupaten Situbondo, berdasarkan informasi dari petani sampai pada petani berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon petani terhadap Sistem Resi Gudang (SRG) di Kabupaten situbondo sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari uji proporsi yang didapat kurang dari 50 %. Rendahnya respon petani tersebut disebabkan oleh beberapa hal seperti: Ketidaktahuan mengenai inovasi baru seperti Sistem Resi Gudang, ketidakpahaman terhadap pemanfaatan Sistem Resi Gudang, kurangnya sosialisasi kepada petani kecil mengenai Sistem Resi Gudang, sebab ada dari salah satu responden yang mengikuti sosialisasi SRG tetapi tidak tahu bahkan tidak paham sama sekali, maka dari itu kedepan perlu adanya sosialisasi yang lebih menarik minat dan ketertarikan terhadap para petani akan Sistem Resi Gudang yang ada di Kabupaten Situbondo. Sedangkan untuk faktor – faktor yang mempengaruhi petani dalam pemanfaatan (SRG) dari kesebelas faktor tersebut, ada 3 faktor yang dominan mempengaruhi yakni faktor pendidikan, kepemilikan lahan, dan keikutsertaan dalam sosialisasi mengenai Sistem Resi Gudang. Hal ini karena pada umumnya petani responden yang sudah terbiasa dengan kebiasaan mereka dalam panen raya, langsung menjual hasil tanpa melalui penundaan jual seperti pada Sistem Resi Gudang, terkait dari biaya operasional, perawatan pengangkutan dan lain-lain sehingga petani responden tentu lebih memilih inovasi yang mudah untuk diterima dan tidak sulit untuk mereka adopsi kedepannya.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI SORGUM DI KABUPATEN SITUBONDO Fitriyaningsih Fitriyaningsih; Soetriono Soetriono; Joni Murti Mulyo Aji
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo. Sampel petani sorgum sebanyak 19 responden yang ditentukan dengan teknik kuota. Data dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder yang dianalisis menggunakan analisa pendapatan dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa per hektar lahan petani dalam satu tahun usaha tani sorgum menguntungkan dengan nilai pendapatan Rp.50.342.873. Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sorgum secara parsial dipengaruhi oleh produksi, harga jual, dan biaya pestisida. Sementara secara simultan pendapatan dipengaruhi oleh luas lahan, produksi, biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, harga jual, pengalaman, dan tenaga kerja.
MEWUJUDKAN SDGs BIDANG EKONOMI DAN LINGKUNGAN: LIMBAH KULIT KOPI MENJADI COOKIES RENDAH LEMAK DI SENTRA PRODUKSI KOPI DESA KAYUMAS Nadila, Sinta Putri; Damayanti, Tria; Saniyah, Umniyatun; Puryantoro, Puryantoro; Mayangsari, Andina; Fitriyaningsih, Fitriyaningsih
MIMBAR INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 4 No 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Biro Administrasi dan Akademik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/mimbarintegritas.v4i1.5594

Abstract

Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, merupakan salah satu desa penghasil kopi terbesar di wilayah Situbondo dengan produksi mencapai 794,8 ribu ton per Tahun. Namun, limbah kulit kopi yang belum dikelola dengan baik menjadi permasalahan lingkungan yang signifikan menyumbang 40-45% dari total produksi kopi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah kulit kopi sebagai bahan dasar pembuatan cookies rendah lemak, guna mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kayumas, khususnya kelompok Ibu-ibu PKK. Melalui metode pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan kewirausahaan, program ini berhasil memberikan keterampilan baru kepada mitra dalam mengolah limbah kulit kopi menjadi tepung dan cookies. Hasil program menunjukkan bahwa seluruh target kegiatan tercapai 100%, dengan dampak signifikan terhadap aspek sosial, ekonomi, pendidikan, dan lingkungan. Produk ’Cookies Kulit Kopi’ yang dihasilkan memiliki potensi pasar yang besar, membuka peluang tambahan pendapatan bagi keluarga mitra. Program ini juga mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dalam bidang lingkungan dan ekonomi.
Studi Kelayakan dan Profitabilitas Agroindustri Tahu: Perbedaan Pendapatan dari Kedelai Lokal dan Impor Untari, Wiwik Sri; Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Muhlis, Abdullah
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 12, No 1 (2024): Vol 12, No 1 (2024): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 “Revital
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untari, W. S., Fitriyaningsih, F., Muhlis, A. (2024). Feasibility and profitability study of tofu agroindustry: differences in income from local and imported soybeans. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-12 Tahun 2024, Palembangg 21 Oktober 2024. (pp. 946–957). Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).Situbondo Regency is one of the areas that has the potential to become a tofu agro-industry production center because in several parts of the region the tofu agro-industry is spread. However, tofu made from imported soybeans is more popular with consumers than tofu made from local soybeans. The aimed of this research was to analyze the difference in income between the tofu agroindustry made from imported and local soybeans, as well as to analyze the feasibility of the imported and local soybean tofu agroindustry. For this reason, it is necessary to analyze the differences in income received by each agro-industry. The research area was determined deliberately (purposive sampling), namely 3 areas which are tofu production centers spread across Situbondo Regency with 50 tofu agro-industry respondents. The research methods used are descriptive and analytical methods. Data analysis used income difference analysis (t-test) and feasibility analysis (RC ratio). Research results 1) The tofu agro-industry made from local and imported soybeans, each obtains income that is greater than production costs. The average income received by the local soybean tofu agroindustry is IDR. 1,107,289.- /Day and imported soybean tofu agroindustry Rp. 1,985,152.- / Day, so that each tofu agroindustry is worth cultivating, the RC ratio value is > 1, namely 2 for the local soybean tofu agroindustry and 1.99 for the imported soybean tofu agroindustry. 2) There is a significant difference in income of 0.002603 between the local soybean tofu agroindustry and imported soybeans. The difference in income is due to the demand for tofu made from imported soybeans being higher than local soybeans, thus affecting the average income received. Apart from that, the price of imported soybean
Analisis Pemilihan Bahan Baku Produksi Tahu (Kajian Nilai Tambah Produksi Kedelai Lokal dan Kedelai Impor) Untari, Wiwik Sri; Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Muhlis, Abdullah
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 11, No 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v11i1.16097

Abstract

Tofu agroindustry is a business that has very good and profitable prospects. Because tofu is a food source that is high in protein and is in great demand by the public, the demand for tofu is increasing. This high demand certainly has an impact on the need for soybean raw materials. To find out the added value of local and imported processed soybean products, it is important to carry out research to determine the high or low added value produced by a business using different types of soybean raw materials. The aim of the research is to analyze how much income the tofu agro-industry uses local soybeans and imported soybeans as raw materials, to analyze how much added value the agro-industry uses local and imported soybeans as raw materials in Situbondo Regency. West, Central and East are tofu production centers spread across Situbondo Regency with a total of 50 tofu agro-industry respondents. The research method used is descriptive and analytical methods. The data analysis used is income analysis and added value analysis using the Hayami method. The research results show 1) The income of the tofu agroindustry made from local and imported soybeans is each profitable, for local soybeans Rp. 1,107,288,- while imported soybeans are Rp. 1,985,152.-2) The use of local soybean raw materials is an average of 103 kg/production process resulting in an average of 109 tofu boards per production with an added value of Rp. 8,682,-/kg, the value added ratio of local soybeans is 37% in the medium category. Meanwhile, imported soybean raw materials average 172 kg/production process producing an average of 143 tofu planks/production process with an added value of IDR. 10,256/kg, the added value ratio of imported soybeans is 42% in the high category.
ANALISIS STRUKTUR BIAYA DAN KELAYAKAN USAHATANI MELON RAKYAT DI DESA KLATAKAN KABUPATEN SITUBONDO Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Puryantoro, Puryantoro; Putra, Aldi Aldila
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 9 No 1 (2025): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/cermin_unars.v9i2.7102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur biaya dan kelayakan usahatani melon rakyat di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi penelitian terdiri dari 40 petani melon, dengan sampel 30 orang yang ditentukan melalui stratified random sampling berdasarkan luas lahan. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait. Analisis dilakukan terhadap biaya produksi, penerimaan, pendapatan, dan Revenue Cost Ratio (R/C Ratio). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya produksi usahatani melon sebesar Rp43.368.472/ha, dengan porsi terbesar berasal dari biaya variabel (98,74%). Rata-rata penerimaan petani melon sebesar Rp87.450.826/ha, sehingga menghasilkan pendapatan bersih Rp44.082.354/ha. Nilai R/C Ratio sebesar 2,01 mengindikasikan bahwa usahatani melon di Desa Klatakan layak secara ekonomis untuk diusahakan, karena setiap pengeluaran Rp1.000 mampu menghasilkan penerimaan sebesar Rp2.010 atau keuntungan bersih Rp1.010. Dengan demikian, usahatani melon rakyat di Desa Klatakan berprospek baik untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan petani, meskipun efisiensi biaya variabel perlu ditingkatkan untuk memperkuat keberlanjutan usaha.
Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga dengan Keberagaman Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) pada Balita Usia 6-24 Bulan Fitriyaningsih, Eva; Mulyani, Nunung Sri; Rachmawati, Rachmawati; Nurasiah, Nurasiah
JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jgk.v2i1.623

Abstract

Latar Belakang: Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat yang sering diistilahkan sebagai periode emas. Tingginya gizi kurang sangat terkait dengan praktek pemberian makanan. Pengetahuan akan menentukan perilaku seseorang. Seorang ibu yang memiliki pengetahuan tinggi akan berpikir dalam bertindak. Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan keberagam MP-ASI balita di desa Lamjruen dan Alue Rindang. Metode: Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik, dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dengan sampel 32 balita. Pengambilan sampel secara total Sampling yang dilakukan pada 6-12 juli 2018. Pengolahan data menggunakan uji Chi Square. Hasil: balita beragam MP-ASI sebesar 54,9%, ibu-ibu berpengetahuan baik sebesar 81,3%, dukungan keluarga yang baik 53,1% keluarga mendukung pemberian ASI eksklusif dan 25,8% ibu-ibu bersikap positif terhadap ASI eksklusif. Hasil uji statistik pengetahuan ibu menunjukkan p=0,666 (p>0,05), dukungan keluarga p = 0,721 (p>0,05). Kesimpulan: tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dan dukungan keluarga dengan keberagaman MP-ASI balita usia 6-23 bulan. Saran: Disarankan bagi tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang keberagaman MP-ASI balita.
Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Terhadap Peningkatan Kadar HB Pada Ibu Hamil Trimester II Dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Oelolok Tahun 2025 Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Justian, Dini; Bauk, Kristiani
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19952

Abstract

Anemia is a condition when the number of red blood cells in the body is lower than normal. One group of individuals who are susceptible to anemia are pregnant women because they need more iron to support the development of the fetus in the womb. WHO, anemia in pregnancy is confirmed if the hemoglobin (Hb) level is <11 g/dL.Meanwhile, the center of disease control and prevention defines anemia as a condition with Hb levels <11 g/dL in the first and third trimesters, Hb <10.5 g/dL in the second trimester, and <10 g/dL after delivery (Ahmed et al., 2023). This study aims to determine the effect of giving boiled moringa leaves on increasing HB levels in pregnant women in the second trimester with mild anemia at the Oelolok Health Center. This research method is Quasi Experiment with One group pretest and posttest design. Samples were taken using total sampling. The number of samples was 14 pregnant women. Data analysis using the Wilcoxon test. The results of the study showed P = 0.001 (P <0.05). In conclusion, there is an effect of giving boiled moringa leaves on increasing HB levels in pregnant women in the second trimester with mild anemia. It is expected that pregnant women who experience anemia or low hemoglobin levels can consume foods containing iron, especially boiled moringa leaves. Keywords: Boiled Moringa Leaves, hemoglobin levels, pregnant women
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI SORGUM DI KABUPATEN SITUBONDO Fitriyaningsih, Fitriyaningsih; Soetriono, Soetriono; Mulyo Aji, Joni Murti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 2 (2022): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i2.2308

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sorgum di Kabupaten Situbondo. Sampel petani sorgum sebanyak 19 responden yang ditentukan dengan teknik sampling kuota. Data dikumpulkan melalui data primer dan data sekunder yang dianalisis menggunakan analisa pendapatan dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa per hektar lahan petani dalam satu tahun usaha tani sorgum menguntungkan dengan nilai pendapatan Rp.55.184.836,-/ha. Faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani sorgum secara parsial dipengaruhi oleh produksi, harga jual, dan biaya pestisida. Sementara secara simultan pendapatan dipengaruhi oleh luas lahan, produksi, biaya benih, biaya pupuk, biaya pestisida, harga jual, pengalaman, dan biaya tenaga kerja.