Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PERBANDINGAN PARAMETER-PARAMETER PRIMER ANTENA MIKROSTRIP Franklin Torangma Sianturi; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi. Sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modren saat ini. Untuk mendukung kinerja dan daya guna suatu antena dapat dilihat dari nilai parameter-parameter antena. Parameter-parameter antena yang biasanya digunakan untuk menganalisa suatu antena adalah Voltage Wave Standing Ratio (VSWR), dimensi antena (ukuran patch dan ukuran feed) dan gain (penguatan). Tulisan ini membahas perbandingan parameter-parameter primer antena mikrostrip yaitu ukuran patch, ukuran saluran pencatu, ukuran groundplane dan gain dengan menggunakan software VB (Visual Basic) dari antena mikrostrip patch rectangular, sirkular dan triagular. Dari hasil analisis diperoleh jika semakin kecil konstanta dielektrik maka ukuran patch, saluran pencatu, dan groundplane akan semakin besar. Hal ini dikarenakan ukuran patch, saluran pencatu dan groundplane berbanding terbalik dengan konstanta dielektrik. Gain yang diperoleh pada antena mikrostrip patch regtangular adalah 5,989 dBi, antena mikrostrip patch sirkular adalah 2,610 dBi, antena mikrostrip patch triangular adalah  6,178 dBi.
RANCANG BANGUN PATCH RECTANGULAR ANTENNA 2.4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED) Winny Friska Uli; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.933 KB)

Abstract

ABSTRAK Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi. Antena mikrostrip telah banyak digunakan karena memiliki banyak keuntungan seperti bentuknya yang ringkas, praktis dan mudah untuk mengatur polarisasinya. Sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Pada Tugas Akhir ini, dirancang dan disimulasikan antena mikrostrip pada rentang frekuensi 2.400 MHz – 2.500 MHz untuk mendukung teknologi WiFi (Wireless Fidelity) dengan menggunakan software simulator Ansoft HFSS v.9. Metode pencatuan yang digunakan adalah EMC (Electromagnetically Coupled) yang menggunakan dielektrik udara pada struktur pencatuan L-strip, dengan bentuk patch segiempat. Pada simulasi, dilakukan pengulangan ukuran dimensi antena untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi rancangan antena, yaitu dengan mengubah ukuran patch, groundplane, dan feeder. Adapun hasil yang diperoleh dari rancang bangun antena mikrostrip patch rectangular berupa VSWR dengan nilai 1,37 pada frekuensi 2,45 GHz dan gain dengan nilai 9,06 dBi.
ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SALURAN PENCATU FEED LINE DAN PROXIMITY COUPLED UNTUK ANTENA MIKROSTRIP PACTH SEGIEMPAT Ramando Sinaga; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 6, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.427 KB)

Abstract

ABSTRAK Antena mikrostrip saat ini merupakan salah satu antena yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi. Sehingga banyak diaplikasikan pada peralatan-peralatan telekomunikasi modern saat ini. Antena mikrostrip mempunyai beberapa kelebihan yaitu memiliki bentuk yang kompak, dimensi kecil, mudah untuk dipabrikasi, dan mudah untuk dihubungkan dengan perangkat komunikasi nirkabel yang ada.Pencatuan pada antena mikrostrip dapat dibedakan 2 jenis yaitu pencatuan langsung dan pencatuan tidak langsung. Pencatuan langsung merupakan teknik pertama sekali ditemukan dan memiliki susunan yang sederhana. Sedangkan pencatuan tidak langsung merupakan teknik yang dikembangkan untuk mendukung berbagai kelebihan antena miktrostrip. Pada tulisan ini dianalisis perbandingan antara saluran pencatu feed line dan proximity coupled. Untuk membandingkan kedua saluran pencatu ini dengan menggunakan simulator Ansoft HFSSv10. Adapun parameter pencapaian yang akan dianalisis adalah bandwith, VSWR, gain, dan ukuran patch. Hasil yang didapat setelah dilakukan simulasi dan iterasi yaitu VSWR feed line = 1,22 sedangkan proximity coupled = 1,58, gain feed line = 1,48 dBi sedangkan proximity coupled = 2,57 dBi. Teknik pencatu proximity coupled dapat memperlebar bandwidth 100% dari pencatu feed line, serta besarnya nilai L(panjang) dan W (lebar) sangat memepengaruhi frekuensi kerja kedua saluran pencatu.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT PADA FREKUENSI 2,4 GHz DENGAN METODE PENCATUAN INSET Denny Pasaribu; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.874 KB)

Abstract

Antena menjadi perangkat yang sangat penting dalam komunikasi nirkabel. Seiring dengan kemajuan teknologi dan berkembangnya teknologi semikonduktor memicu akan kebutuhan perangkat antena dengan dimensi kecil, mudah difabrikasi serta mudah diintegrasikan dengan perangkat komunikasi yang semakin kecil. Antena mikrostrip dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan antena tersebut. Pada Jurnal ini, dirancang sebuah antena mikrostrip patch segiempat yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHz (2,4 GHz – 2,5GHz) untuk aplikasi wifi. Antena dirancang menggunakan teknik pencatuan inset, dimana pencatuan ini merupakan turunan dari pencatuan microstrip feed line. Berdasarkan hasil pengukuran, bandwidth antena yang diperoleh sebesar 112 MHz (2,388 – 2,5 GHz) pada VSWR ≤ 2. Pada frekuensi tengah antena (2,45 GHz) diperoleh return loss sebesar -14,77 dB, VSWR sebesar 1,45, pola radiasi unidirectional, serta gain 6 dBi.
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK LINEAR ARRAY Muhammad Ihsan; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Local Area Network (WLAN) merupakan salah satu aplikasi pengembangan dari wireless yang digunakan untuk komunikasi data. Salah satu perangkat yang dibutuhkan pada sistem WLAN adalah antena. Ada berbagai jenis antena yang dapat digunakan pada WLAN diantaranya adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip array adalah pengembangan dari antena mikrostrip yang merupakan gabungan dari beberapa elemen peradiasi yang membentuk suatu jaringan. Ada beberapa macam konfigurasi antena array, di antaranya linear, planar, dan circular. Dalam jurnal ini akan dianalisis antena mikrostrip patch segiempat yang disusun secara linear dan bekerja pada frekuensi 2,45 GHz. Jenis antena yang digunakan antena mikrostrip patch segiempat linear array 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 elemen. Hasil gain yang diperoleh dari antena mikrostrip yang disusun secara linear adalah  7,76 dB; 8,52 dB; 11,22 dB; 9,55 dB; 12,04 dB; 10,85 dB; 14,21 dB dan nilai VSWR yang diperoleh 1,379; 1,404; 1,347;  1,415; 1,444; 1,512; 1,123.
ANALISIS KINERJA JARINGAN ATM MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Aprial Umardi; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 7, No 3 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.654 KB)

Abstract

Jaringan ATM merupakan jaringan yang mengintegrasikan semua jenis trafik baik data, suara, maupun video ke dalam paket-paket kecil berukuran 53 byte yang disebut sel yang kemudian dikirimkan melalui jaringan ke tujuannya. Kemampuan jaringan ini melakukan transfer data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi dan kemampuannya menyediakan Quality of Service (QoS) dengan berbagai kategori layanan yang berbeda menjadikan jaringan ini dipilih oleh ITU-T untuk menjadi jaringan backbone untuk teknologi B-ISDN. Analisis kinerja jaringan ATM dapat dilakukan dengan metode simulasi menggunakan bantuan software komputer. Dalam tulisan ini, digunakan perangkat lunak OPNET untuk memodelkan dan mendapatkan kinerja jaringan ATM. Parameter kinerja yang akan dianalisis adalah Cell Transfer Delay (CTD), Cell Delay Variation (CDV), dan Cell Loss Ratio (CLR), dengan mengamati pengaruh jumlah node, kapasitas buffer, trafik imbalance, dan juga trafik bursty. Hasil dari simulasi yang dilakukan menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah node, maka semakin besar nilai CTD, CDV, dan CLR. Trafik imbalance dapat memperbesar CTD, CDV, dan CLR. Semakin kecil kapasitas buffer, maka nilai CTD semakin kecil sedangkan nilai CDV dan CLR semakin besar. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa semakin besar trafik bursty, maka CTD, CDV, dan CLR juga semakin besar.
SIMULASI MODEL ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATUAN APERTURE COUPLED UNTUK APLIKASI WIMAX 2,35 GHz Giat Fransisco Batubara; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.74 KB)

Abstract

Abstrak WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Acces) merupakan teknologi wireless yang menawarkan jasa telekomunikasi dengan bandwidth yang lebar dan bit rate yang besar sehingga mampu menyediakan berbagai aplikasi meliputi suara, video dan data dengan kecepatan yang tinggi. Untuk mencakup area yang sangat luas serta mampu melayani subscriber dengan keadaan Line Of Sight (LOS) maupun  Non-Line Of Sight maka dibutuhkan salah satu perangkat pada sistem WiMAX adalah antena. Salah satu antena yang digunakan pada sistem WiMAX ini adalah  antena mikrostrip. Antena mikrostrip merupakan antena yang sangat popular memiliki keunggulan dan memenuhi permintaan akan antena yang kecil dan ringan sehingga kompatibel dan mudah diintegrasikan.  Antena mikrostrip terdiri dari 3 komponen yaitu patch yang merupakan lapisan teratas, substrat yang menggunakan bahan dielektrik, dan groundplane yang merupakan bagian paling bawah. Tujuan dari paper ini adalah mensimulasikan model sebuah antena mikrostrip patch segiempat dengan pencatuan aperture coupled dapat digunakan untuk aplikasi WiMAX 2,35 GHz dengan ukuran dimensi patch 52 x 41 mm, ukuran saluran pencatu 3 x 1,9 mm, ukuran substrate 74 x 69,5 dan ukuran slot aperture 46 x 3 mm. Antena mikrostrip yang dihasilkan bekerja pada frekuensi 2,35 GHz. Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan simulasi berupa VSWR 1,30 serta gain 1,354407.  
PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN VERY SMALL APERTURE TERMINAL BERDASARKAN DIAMETER ANTENA PELANGGAN DI PASIFIK SATELIT NUSANTARA MEDAN Akbar Parlin; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.847 KB)

Abstract

Abstrak Jaringan kabel kurang sesuai untuk menghubungkan sistem komunikasi yang terpisah jauh secara geografis disebabkan proses instalasi yang tidak efesien dan membutuhkan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi alternatif seperti Very Small Aperture Terminal (VSAT). Namun demikian, VSAT rentan terhadap interferensi, redaman maupun kelemahan perangkat yang dapat menurunkan kinerja jaringan VSAT. Tulisan ini menganalisis perbandingan kinerja jaringan VSAT berdasarkan diameter antena pelanggan di Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Medan. Dari analisis matematis dan data lapangan, disimpulkan kinerja jaringan VSAT untuk diameter antena 1,8 meter lebih baik jika dibandingkan dengan diameter antena VSAT 1,2 meter.   Kata kunci : Very Small Aperture Terminal (VSAT), Kinerja Jaringan
Analisis Pengaruh Ukuran Ground Plane Terhadap Kinerja Antena Mikrostrip Patch Segiempat Pada Frekuensi 2.45 GHz Haditia Pramuda Harahap; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.169 KB)

Abstract

Seiring dengan semakin majunya teknologi semikonduktor, menyebabkan ukuran dari perangkat komunikasi yang digunakan semakin mengecil.Oleh karena itu dibutuhkan suatu antena dengan bentuk fisik yang mudah difabrikasi serta memiliki performa tinggi untuk diaplikasikan pada perangkat telekomunikasi nirkabel yang ada. Antena mikrostrip adalah jawaban dari permasalahan diatas.Dalam penelitian ini, dirancang sebuah antena mikrostrip patch segiempat yang mampu bekerja pada frekuensi 2.45 GHz untuk selanjutnya dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh ukuran ground plane yang bervariasi terhadap kinerja antena mikrostrip patch segiempat. Variasi ukuran yang digunakan adalah dari 0 mm sampai 20 mm. Dari hasil analisis, diperoleh antena dengan ukuran ground plane yang memenuhi standar untuk digunakan adalah antena mikrostrip dengan nilai x dari  8 mm (1/14
SIMULASI MODEL INDOOR CEILING MOUNT ANTENNA SEBAGAI PENGUAT SINYAL WI-FI MENGGUNAKAN SIMULATOR ANSOFT HFSS V10.0 Hermanto Siambaton; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.726 KB)

Abstract

Abstrak Indoor Ceiling Mount Antenna merupakan salah satu antena Omni Directional yang sangat pesat perkembangannya dalam sistem telekomunikasi dan salah satu aplikasinya dipakai sebagai penguat sinyal Wi-Fi (Wireless Fidelity) di dalam ruangan (indoor). Adapun penggunaan antena ini dapat mengakses jaringan wi-fi dari ruang kelas ke seluruh ruangan kampus atau dari kantor ke kantor yang berlainan dan antar gedung. Paper ini membahas tentang cara mensimulasikan sebuah antena Ceiling Indoor dengan model no:YLXD-08/25-3M yang bekerja pada pita frekuensi 1710-2500 MHz, gain 4 dBi, VSWR  ≤ 1,5 dan impedansi masukan 50 Ω yang dimodelkan dengan menggunakan simulator Ansoft HFSS v10.0. Dari hasil simulasi diperoleh gain sebesar 5,17 dBi dan VSWR sebesar 1,37 serta hasil perhitungan secara teoritis diperoleh gain sebesar 3,62 dBi dan VSWR sebesar 1,45. Kata Kunci: Antena Ceiling Indoor, Antena Horn Konikal, Wi-Fi