Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DIPOLE DUAL-BAND FREKUENSI 2,3 GHz DAN 3,3 GHz UNTUK APLIKASI BROADBAND WIRELESS ACCESS Yahya Ahmadi Brata; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 30 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.903 KB)

Abstract

Antena mikrostrip merupakan jenis antena yang terus berkembang pada teknologi komunikasi mobile, hal ini dikarenakan antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan diantaranya bentuk fisik yang kecil dan massa yang ringan.Tulisan ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip dipole yang memiliki dua frekuensi kerja yaitu pada frekuensi 2,3 GHz dan 3,3 GHz yang dapat diaplikasikan untuk teknologi Broadband Wireless Access (BWA).  Antena mikrostrip ini menggunakan sebuah Printed Circuit Board (PCB) double layer dengan substrate berbahan FR-4. Perancangan dan simulasi antena menggunakan bantuan software simulator struktur frekuensi tinggi. Hasil yang diperoleh dari perancangan antena yaitu VSWR sebesar 1,41 untuk frekuensi 2,35 GHz dengan bandwidth sebesar 242 MHz (2232 – 2474 MHz) dan 1,24 untuk frekuensi 3,35 GHz dengan bandwidth sebesar 359 MHz  (3166 - 3525 MHz). Gain yang diperoleh sebesar 1,77 dB untuk frekuensi 2,35 GHz dan 2,50 dB untuk frekuensi 3,35 GHz dengan pola radiasi omni-directional.
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL- BAND ( 2,4 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN STUB PADA SALURAN PENCATU Eden Herdani; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 30 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (868.038 KB)

Abstract

Kebutuhan akan antena saat ini semakin berkembang pesat sehingga menyebabkan teknologi perancangan antena juga harus semakin meningkat. Tulisan ini  membahas tentang  perancangan antena mikrostrip array patch segitiga dual band dengan penambahan  stub pada saluran pencatunya yang memiliki dua frekuensi kerja yaitu pada frekuensi    2,4 GHz untuk aplikasi WLAN dan 3,3 GHz yang dapat diaplikasikan untuk teknologi WiMAX.  Antena mikrostrip ini menggunakan sebuah Printed Circuit Board (PCB) dengan substrat berbahan FR-4. Antena mikrostrip memiliki beberapa keuntungan diantaranya bentuk fisik yang kecil dan massa yang ringan. Perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan antena ini adalah simulator AWR Microwave 2004, software ini diperlukan dalam perancangan antena agar diperoleh nilai VSWR dan bandwidth yang diinginkan.  Dari hasil simulasi, didapatkan nilai VSWR sebesar 1,43 untuk frekuensi 2,4 GHz dengan bandwidth sebesar 135 MHz  (2.378 MHz – 2.513 MHz) dan 1,48 untuk frekuensi 3,3 GHz dengan bandwidth sebesar 81 MHz  (3.289 MHz – 3.370 MHz). Nilai gain yang diperoleh untuk frekuensi 2,4 GHz adalah sebesar 5,58 dB dan 5,05 dB untuk frekuensi 3,3 GHz dengan pola radiasi yang didapat uni-directional.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND ( 2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED Chandra Elia Agustin Tarigan; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 11, No 31 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.614 KB)

Abstract

Antena mikrostrip adalah antena yang memiliki bentuk yang kompak dan dapat beroperasi dalam banyak pita atau multiband. Itu sebabnya banyak yang mengembangkan antena mikrostrip baik dalam bentuknya maupun pencatuannya. Salah satu penerapan antena mikrostrip adalah dalam akses komunikasi nirkabel pita lebar (BWA). Dalam tulisan ini dirancang antena mikrostrip berbentuk persegi panjang yang bekerja pada dua frekuensi yang mampu bekerja pada frekuensi BWA 2,3 GHz dan 3,3 GHz. Dalam teknik pencatuannya digunakan pencatuan proximity coupled yang bertujuan untuk meningkatkan bandwidth dan untuk memperoleh dua frekuensi diberikan slot pada antena. Hasil yang didapatkan dalam pengukuran antena ini adalah antena bekerja pada frekuensi 2,328 GHz – 3,491 GHz dengan return loss minimum -12,2 dB dan VSWR minimum 1,65. Frekuensi kedua bekerja dari 3,12 GHz – 3,395 GHz dengan return loss minimum -30,4 dB dan VSWR minimum 1,08.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2,3 GHz dan 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED Fellix Deriko; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 12, No 32 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.27 KB)

Abstract

Antena menjadi perangkat yang sangat penting dalam komunikasi nirkabel. Berkembangnya teknologi semikonduktor akan memicu kebutuhan perangkat antena dengan dimensi kecil, mudah difabrikasi serta mudah diintegrasikan dengan perangkat komunikasi yang semakin kecil. Antena mikrostrip dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan antena tersebut. Pada penelitian ini, dirancang sebuah antena mikrostrip array patch segiempat yang mampu bekerja pada frekuensi 2.3 GHz dan 3.3 GHz untuk aplikasi WiMAX. Perancangan antena menggunakan teknik pencatuan proximity coupled. Berdasarkan hasil pengukuran, didapatkan nilai VSWR sebesar 1,39 untuk frekuensi 2,3 GHz dan 2,20 untuk frekuensi 3.3 GHz dengan pola radiasi yang didapat adalah omnidirectional.
RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE -BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz Ramli Qadar Lubis; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 12, No 33 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.96 KB)

Abstract

Antena triple band merupakan suatu jenis antena yang dapat bekerja secara bersamaan pada tiga range frekuensi yang berbeda tanpa memerlukan tiga buah antena yang berbeda fisik. Kelebihan lainnya dapat mengurangi drop call dan gangguan network busy. Tulisan ini merancang antena mikrostrip patch segiempat yang bekerja pada tiga frekuensi BWA yaitu 2,3 GHz, 3,3 GHz dan 5,8 GHz yang digunakan untuk aplikasi antena dengan bandwidth yang besar. Antena mikrostrip ini terdiri dari tiga buah patch segiempat yang disusun secara array dan dihubungkan oleh junction pada saluran pencatunya. Hasil yang didapatkan dalam pengukuran antena ini adalah antena bekerja pada frekuensi 2,3 GHz – 2,4GHz dengan gain pada simulasi 5,72 dB dan VSWR minimum 1,21 dan pola radiasi cenderung unidirectional. Frekuensi kedua bekerja dari 3,3 GHz – 3,4 GHz dengan gain pada simulasi 7,63 dB dan VSWR minimum 1,63 dan pola radiasi cenderung omniderctional. Frekuensi ketiga bekerja dari 5,7 GHz-5,8 GHz dengan gain pada simulasi 5,8 dB dan VSWR minimum pada simulasi 1,404.
Analisis Kinerja Jaringan MultiProtocol Label Switching untuk Layanan Video Streaming Dimas Yudha Prawira; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 35 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.358 KB)

Abstract

Peningkatan kinerja jaringan dapat dilakukan dengan teknologi Multiprotocol Label Switching (MPLS). MPLS merupakan teknologi yang memadukan fungsi switching layer 2 dan routing layer 3 dengan memberi label pada paket data. Tulisan  ini membahas pengaruh MPLS terhadap Quality of Service pada layanan video streaming. Pemodelan jaringan video streaming dilakukan pada MPLS atau tanpa MPLS dengan metode routing Open Shortest Path First (OSPF). Evaluasi simulator menggunakan Graphical Network Simulator 3 (GNS3). Hasil pengukuran menggunakan WireShark diketahui rata-rata di lima puluh percobaan layanan video streaming dengan MPLS menunjukkan parameter QoS  yaitu: throughput 0,2402 Mbps, delay 44,322 ms , dan packet loss 2,995 %. Sedangkan tanpa MPLS memiliki throughput 0,233 Mbps, delay 45,594 ms, dan packet loss 4,176 %. Hasil ini menunjukkan bahwa jaringan dengan MPLS lebih baik dibandingkan tanpa MPLS.
PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH SEGI EMPAT MENGGUNAKAN TEKNIK DGS (DEFECTED GROUND STRUCTURE) DAN TANPA DGS BERBENTUK SEGITIGA SAMA SISI Meinarty Sinurat; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.816 KB)

Abstract

Antena mikrostrip susun dua elemen yang dikembangkan selama bertahun – tahun salah satunya dengan menerapkan defected ground structure (DGS). DGS ini diletakkan pada bidang pentanahan dari substrat dengan posisi diantara kedua elemen antena susun. Hal ini dilakukan agar dapat menekan efek mutual coupling yang timbul pada antena susun. Tulisan ini membahas perbandingan kinerja antena susun dua elemen tanpa dan dengan DGS. Dari hasil pengukuran antena dengan DGS dibandingkan dengan antena tanpa DGS diperoleh perbaikan VSWR sebesar 31.5%, perbaikan nilai return loss sebesar 75% yaitu dari -16.1 dB menjadi -34.04 dB dengan pelebaran bandwidth sebesar 94 MHz. Pelebaran bandwidth ini diperoleh dari frekuensi kerja 3.32 GHz – 3.45 GHz pada antena tanpa DGS sedangkan pada antena dengan DGS dari 3.24 GHz – 3.48. GHz. Nilai impedansi mendekati nilai impedansi saluran pencatu dari 38.83-j8.37 menjadi 51.97 – j0.03. Hasil ini menunjukkan penerapan DGS bentuk segitiga sama sisi ini mampu meningkatkan kinerja antena dibandingkan tanpa DGS.
ANALISIS LAYANAN VIDEO PADA JARINGAN ATM DENGAN MULTIPROTOCOL LABEL SWITCHING Cakra Danu Sedayu; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.895 KB)

Abstract

Routing dan switching adalah metode yang digunakan untuk menerima dan meneruskan paket informasi dari suatu perangkat ke perangkat lainnya. Metode switching menerima dan meneruskan informasi berdasarkan informasi yang dilaluinya langsung dari node yang mengirimkan. Sementara metode routing meneruskan paket berdasarkan informasi global jaringan. Metode switching meneruskan paket lebih cepat dari metode routing. Multiprotocol Label Switching (MPLS) merupakan teknologi switching yang memanfaatkan infromasi tambahan dari jaringan. Tulisan ini membandingkan kualitas layanan video pada jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) dengan dan tanpa MPLS. Kinerja jaringan dievaluasi menggunakan simulator GNS3 dan aplikasi wireshark dengan parameter throughput, delay, dan packet loss. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh bahwa MPLS menaikkan throughput rata-rata 23.14 %, menekan delay rata-rata 18.59 %, dan menurunkan packet loss rata-rata 97.65 %.
ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT Rinesia Citra Amalia Bangun; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 36 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.838 KB)

Abstract

Pada perancangan antena mikrostrip susun 2 elemen berbentuk segiempat dengan defected ground structure berbentuk segiempat yang bekerja pada frekuensi 3,3 GHz dan 3,4 GHz terdapat dua buah antena mikrostrip yang disusun paralel pada sebuah substrat dan dengan penambahan teknik DGS.  Tulisan ini membahas perbandingan kinerja antena susun dua eleman tanpa dan dengan DGS. Hal ini terukur melalui perbaikan nilai VSWR dan return loss, peningkatan gain dan penekenan efek mutual coupling . Perancangan dilakukan dengan menggunakan simulator AWR Microwave 2004. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penggunaan DGS pada antena mikrostrip 2 elemen memperbaiki nilai VSWR hingga 1,096 sedangkan nilai RL berkisar -26,8 dB hal ini menunjukkan penggunaan DGS jauh memperbaiki nilai keduanya dibandingkan antena DGS tanpa keduanya dimana VSWR dan return loss masing-masing memiliki nilai 1,371 dan -16,12 dB.
RANCANG BANGUN ANTENA YAGI-UDA COHEN-MINKOWSKI PADA FREKUENSI 433MHz Syarifah Asyura; Ali Hanafiah Rambe
Singuda ENSIKOM Vol 13, No 37 (2015)
Publisher : Singuda ENSIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.994 KB)

Abstract

Antena Yagi-Uda adalah perangkat telekomunikasi yang dapat memancarkan dan menerima gelombang radio dari  arah tertentu dimana antena Yagi-Uda memiliki gain yang relatif tinggi di bandingkan gain antena lainnya. Namun seiring banyaknya penenlitian tentang Yagi-uda, maka antena Yagi-Uda pun dapat dimodelkan secara fraktal agar parameter yang terdapat pada antena Yagi-Uda secara umum dapat di tingkatkan.Pada tulisan  ini dilakukan rancang bangun antenna Yagi-Uda model Cohen-Minkowski yang diterapkan pada frekuensi kerja 433MHz. Perancangan dilakukan menggunakan simulator MMANA-GAL. Dari hasil simulasi, antena Yagi-Uda Cohen-Minkowski memiliki nilai gain sebesar 10.72dbi, VSWR bernilai 1.75 dengan jumlah elemen sebesar lima buah.  Dari pengukuran langsung terhadap antena menggunakan VNA Meter Anritsu MS2034B, nilai VSWR pada frekuensi 433 MHz sebesar 1,36.