Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

MARRIAGE SATISFACTION ON A COUPLE OF TUNGGU TUBANG IN THE SEMENDE TRADITION OF SOUTH SUMATRA Yusafrida Rasyidin; Annisa Fitriani
AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama Vol 3, No 1 (2021): AGENDA: Jurnal Analisis Gender dan Agama
Publisher : State Institute of Islamic Studies Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.504 KB) | DOI: 10.31958/agenda.v3i1.2613

Abstract

The purpose of this research is to find out how marriage satisfaction is to know what are the factors that influence marriage satisfaction in the waiting couple tubang in the traditional traditions of Semende, South Sumatra. This research uses a qualitative approach with a case study method, the data analysis technique used is thematic analysis by coding the results of the interview transcripts that have been made verbatim. The results showed that effective communication and cooperation play a role in marital satisfaction, effective communication can solve problems related to finance, family, parenting and sex. Whereas role cooperation in the family is an absolute requirement for family function and the openness of the couple to recognize and solve problems that arise to get the best solution.
GAMBARAN CINDERELLA COMPLEX PADA IBU RUMAH TANGGA WANITA DEWASA AWAL Ulpa, Eska Prawisudawati; Ranti, Dinianda Desma; Rasyidin, Yusafrida
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 18, No 1 (2024): Edisi juni
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/al-wardah.v18i1.1372

Abstract

Cinderella complex syndrome adalah suatu jaringan sikap dan rasa takut yang dialami perempuandan membuatnya merasa tertekan, menyebabkan ketakutan menggunakan kemampuan sehinggamuncul keinginan untuk selalu dirawat dan dilindungi. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui gambaran psikologis cinderella complex pada ibu rumah tangga wanita dewasa awalyang meliputi proses terbentuk, faktor, ciri, dan aspek. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif, dilakukan di Kec. Sidomulyo dengan jumlah subjek sebanyak 2 orang yangberstatus ibu rumah tangga dan telah memasuki masa dewasa awal. Metode pengumpulan datamenggunakan teknik wawancara dan observasi. Teknik wawancara dilakukan denganmenggunakan pedoman wawancara. Analisis data pada penelitian ini bersifat deskriptif. Ujikeabsahan data penelitian ini menggunakan 1 (satu) orang informan / significant other padamasing-masing responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan gambaran cinderella complexyang erat kaitannya dengan pengalaman masa kecil. Faktor yang memperngaruhi adalah polaasuh orangtua dan kematangan pribadi. Pola asuh orang tua pada kedua subjek menjadikan pribadimereka menjadi pribadi yang kurang percaya diri. Pola asuh yang terlalu memanjakan anak akanmenyebabkan anak menjadi ketergantungandan selalu mengandalkan orang lain. Dan juga, polaasuh yang terlalu megekang anak, akan menjadikan anak menjadi pribadi yang kurang mampumengeksplore dirinya sesuai dengan potensi yang ada pada dirinya.
HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN RELIGIUSITAS DENGAN KEHARMONISAN PERNIKAHAN PADA ISTRI YANG BEKERJA Khotimah, Siti Nurul; Ulpa, Eska Prawisudawati; Rasyidin, Yusafrida
AL-WARDAH: Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama Vol 18, No 2 (2024): EDISI DESEMBER
Publisher : IAIN TERNATE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46339/al-wardah.v18i2.1490

Abstract

Keharmonisan pernikahan ialah adanya kemampuan dalam suatu keluarga untuk saling mempertahankan hubungan antara suami istri serta adanya ketenangan. Keharmonisan ini ditandai dengan suasana rumah yang teratur, tidak sering terjadinya konflik dan peka terhadap kebutuhan rumah tangga. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keharmonisan pernikahan pada istri yang bekerja yaitu komunikasi interpersonal dan religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan komunikasi interpersonal dan religiusitas dengan keharmonisan pernikahan pada istri yang bekerja. Populasi penelitian ini adalah istri yang bekerja di dusun I,II,III & IV di desa sumber hidup kecamatan pedamaran Timur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik purposive sampling sesuai karekteristik yang telah ditentukan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 responden, dengan kriteria berusia 21-40 tahun, usia pernikahan 5-10 tahun dan memiliki anak. Penyebaran quisoner secara manual. Terdapat tiga skala yang digunakan yaitu skala keharmonisan pernikahan berjumlah 25 aitem (α = 0,887), skala komunikasi interpersonal berjumlah 18 aitem (α = 0,914), dan skala religiusitas berjumlah 36 aitem (α = 0,930). Teknik analisis yang digunakan adalah teknik regresi berganda dengan bantuan software JASP 0.18.0 forwindows. Hasil analisis data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu R = 0,670 dan F = 23.264 dengan nilai p 0.001 (p<0.1). Sumbangan efektif (SE) 44.9%. Hasil yang kedua menunjukkan bahwa terdapathubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal dan keharmonisan pernikahan pada istri yang bekerja Rx1-y = 0.520 dengan nilai p 0.001 (p<0.1). dengansumbangan efektif (SE) 25%. Hasil yang ketiga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan religiusitas dengan keharmonisan pernikahan pada istri yang bekerja Rx2-y = 0.469 dengan nilai p 0.001 (p<0.1) dengan sumbangan efektif (SE) 19.90%.
KIPRAH POLITIK MOHAMMAD NATSIR Rasyidin, Yusafrida
JURNAL TAPIS Vol 8 No 2 (2012): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v8i2.1565

Abstract

Abstrak M.Natsir adalah seorang tokoh yang gigih mempertahankan Negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari sepak terjangnya tatkala beliau ikut terlibat dalam berbagai gerakan,baik bersifat sosial,politik,maupun keagamaan. Khusus dalam bidang politik Natsir sudah mulai aktif sejak masa remaja. Keberhasilan politiknya ditandai dengan terpilihnya Natsir menjadi Ketua umum Partai Besar Masyumi(1949-1958), menjadi Menteri Penerangan RI sebanyak 3 kali (1946-1949) dan puncaknya menjadi Perdana Menteri RI (1950-1951). Dalam gerakan keagamaan Natsir juga mencatat prestasi yang luar biasa. Beliau memegang berbagai jabatan penting dalam organisasi-organisasi keagamaan. Beliau juga pendiri dan sekaligus Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) di Jakarta sejak tahun 1967 hingga akhir hayatnya. Sementara pada tingkat internasional beliau pernah memegang jabatan sebagai Wakil Presiden Muktamar Islam Sedunia sejak tahun 1967 yang bermarkas di Karachi, Pakistan, Anggota Majelis Rabitah al-‘Alam Al-Islami (Muslim World League) yang berkedudukan di Mekkah sejak tahun 1969 dan anggota Dewan Masjid Sedunia (Majlis A’la Al Alami Lil Masjid) sejak tahun 1979, yang juga berpusat di Mekkah. Kata Kunci: M. Natsir, Kiprah Politik, Dakwah 
Menjelajahi Pemikiran Politik Nurcholis Madjid Tentang Agama dan Negara Rasyidin, Yusafrida
JURNAL TAPIS Vol 16 No 1 (2020): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v16i1.6840

Abstract

Abstract: Nurcholish Madjid is a prominent Muslim scholar and thinker who has national-minded ideas. One of his views on the relationship between religion and state. This thought, although it was controversial when it was first raised, it had a great influence on the national and Islamic discourse in Indonesia. In the relationship of religion and state Nurcholish argues that religion and state cannot be separated, because religion is the basis of life and becomes the culture of community life in the state, but Nurcholish Madjid strongly rejects the concept of an Islamic state, especially in the context of Indonesianism. Because according to him the Islamic State is a distortion of proportional relations between religion and the state. Therefore an Islamic state is neither a religious state nor a secular state.Keywords: Nurcholish Madjid, Politics, Religion and Country Abstrak: Nurcholish Madjid merupakan salah seorang tokoh cendikiawan dan pemikir muslim yang mempunyai gagasan-gagasan yang berwawasan kebangsaan. Salah satu pandangannya tentang hubungan agama dan negara. Pemikirannya ini, walaupun mendapat kontroversial ketika pertama kali dilontarkannya, namun mempunyai pengaruh besar terhadap wacana kebangsaan dan keislaman di Indonesia. Dalam hubungan agama dan negara Nurcholish berpendapat bahwa agama dan negara tidak dapat  di pisahkan, karena agama merupakan landasan hidup dan menjadi kultur kehidupan masyarakat dalam bernegara, namun Nurcholish Madjid menolak tegas konsep negara Islam, terutama dalam konteks keindonesiaan. Karena menurut beliau Negara Islam merupakan distorsi hubungan proposional antara agama dan negara. Oleh karena itu negara Islam bukanlah negara agama dan bukan pula negera sekuler.Kata Kunci: Nurcholish Madjid, Politik, Agama dan Negara
Pemikiran Politik Hasan Al-Bana Rasyidin, Yusafrida
JURNAL TAPIS Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v18i1.12220

Abstract

Hasan al-Bana merupakan tokoh karismatik yang begitu dicintai oleh pengikutnya. Cara memimpin jamaahnya bagai seorang syeikh sufi memimpin tarekatnya, dalam gerakannya al-Bana sangat memperhatikan fungsi setiap komponen organisasinya. Dalam perpolitikan al-Bana memberikan beberapa pembahasan dan semuannya itu berpijak pada pemahaman yang benar terhadap Islam sebagai pedoman hidup yang paripurna dan komprehensif. Pembahasan tersebut adalah: 1) Urubah (Arabisme), 2) Wathaniyah (Patriotisme), 3) Qauniyah (Nasionalisme), 4) Alamiyah (Internasionalisme). Dalam aktivitas gerakan politik menetapkan tiga langkah pokok yang harus dilalui: Tahap Ta’rif (Pengenalan/tahapan), Takwin (Pembentukan), dan Tanfiz (Pelaksaan). Tahapan-tahapantersebut diatas menunjukkan langkah-langkah sistematis dari suatu gerakan dalam mencapai tujuannya. Dalam pengaruh pemikiran Hasan al-Bana terhadap munculnya partai perpolitikan di Indonesia adalah dari segi Islamisme (pemikirannya tentang SyumuliatulIslam/universal Islam), Patriotisme (cinta tanah air), dan Nasionalisme (generasi penerus yang harus mengikuti jejak para pendahulunya. Proses transformasi pemikiran Hasan al- Bana ke Indonesia yakni melalui interaksi sosial para aktivis gerakan Tarbiyah yang ada dikampus-kampus di seluruh Indonesia, dan karya-karya Hasan al-Bana melalui buku-buku yang memuat pemikiran dan nilai-nilai ideologi al-Ikhwan, baik yang ditulis langsung oleh Hasan al-Bana maupun tokoh-tokoh al-Ikhwan
ISMAIL RAGI AL-FARUQI (PELOPOR HUBUNGAN MUSLIM – KRISTEN) Rasyidin, Yusafrida
AL-ADYAN Vol 6 No 1 (2011): Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ajsla.v6i1.482

Abstract

Ismail Ragi Al-Faruqi adalah salah seorang pelopor dari Hubungan antar umat beragama, sarjana seni Islam dan perintis dalam pengembangn studi Islam di Amerika dan terketanal dengan konsep Islamisasi ilmu pengetahuan dan pendapatnya tentang pan-Islamisme. Kepedulian Al-Faruqi terhadap Islam dan kaum muslimin di awali oleh komitmen teguhnya pada Islam. Oleh karena itu aktivitas-aktivitasnya melampaui batas-batas akademis. Ia pemimpin yang mendedikasikan diri pada pembaruan dan reformasi baginya kerja merupakan itulah dakwah sesungguhnya perbulatan nyata untuk mereatisasikan dan aktualisasikan Islam. Keaktifan Al-Faruqi diberbagai kelompok studi Islam dan keterlibatannya dalam gerakan-gerakan Islam amat menonjol. Al-Faruqi juga duduk sebagai salah seorang penasehat diberbagai universitas di dunia Islam dan ikut mendesain program studi Islam di berbagai negara seperti India, Pakistan, Malaysia, Libya, Saudi Arabia, Mesir, dll. Ismail Al-Faruqi beserta istrinya banyak berjasa bagi dunia keilmuan masyarakat luas dan dakwah agama.
Social Motives and Group Commitment on Volunteer Involvement in Five Social Communities in The City of Bandar Lampung Fitriani, Annisa; Rasyidin, Yusafrida; Irawan, Yoga; Zalmansyah, Achril
ANFUSINA: Journal of Psychology Vol. 6 No. 1 (2023): ANFUSINA: Journal of Psychology
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/00202361658600

Abstract

        AbstractVolunteers are people who decide to be involved in volunteering activities based on careful calculation. The activities by volunteers are voluntary and without expecting external rewards. The population in the study came from five social communities in Bandar Lampung: 1) Jendela Lampung Community, 2) Komunitas Peduli Generasi with Yayasan Rumah Singgah Peduli Lampung, 3) Komunitas Sedekah Lampung, 4) Komunitas Berbagi (Kombi), and 5) Itera Mengajar. From these five social communities, the researchers obtained a population of 202 volunteers. The researchers obtained a sample of 60 volunteers through purposive sampling techniques and screening. This study employed Likert scales data collection method, which includes a volunteer involvement scale, a social motive scale, and a group commitment scale. The data were analyzed using two predictor multiple regression analysis techniques assisted by the JASP 0.16.1.0 program for Windows. The results showed that the correlation value (r) was 0.337 with a significant p-value of 0.041 (p-value smaller than 0.05). The hypothesis is accepted; therefore, a significant relationship exists between social motives and group commitment on volunteer involvement. The R2 value of 0.155 states that the two independent variables effectively contribute 15.5%.Keywords: Volunteer Involvement, Social Motives, and Group Commitment
Wahabisme dalam Perspektif Teologi Hassan Hanafi Rasyidin, Yusafrida; Nofrizal, Nofrizal; Ajid, Abdul Husna
Indonesian Journal of Islamic Theology and Philosophy Vol. 6 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/ijitp.v6i2.22938

Abstract

Abstract;Wahabism as a reform movement in Islam has proven to be politically successful, and as a teaching, this movement has puritanical characteristics or seeks to purify Islamic teachings which it considers to have been distorted to suit the version of the teachings it brings. In this article, researchers will analyze Wahhabism from the perspective of a contemporary theologian, Hassan Hanafi. This research is literature-based (library research) and uses interpretive, philosophical descriptive methods. In Hassan Hanafi's view, Wahhabism is a theocentric and textualist theological school, their orientation is to submit and obey religious laws/texts which do not necessarily have any relevance to the reality of the Islamic world.Keywords:Hasan Hanafi; Theology; Wahabisme. Abstrak;Wahabisme sebagai suatu gerakan pembaharuan dalam Islam terbukti sukses secara politik, dan sebagai sebuah ajaran, gerakan ini memiliki karakteristik puritan atau berusaha memurnikan ajaran Islam yang ia anggap telah menyimpang agar sesuai dengan versi ajaran yang ia bawa. Dalam artikel ini, peneliti akan menganalisa Wahabisme dalam perspektif seorang teolog kontemporer, Hassan Hanafi. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kepustakaan, (library research) dan menggunakan metode interpretatif, deskriptif filosofis. Dalam pandangan Hassan Hanafi, Wahabisme adalah aliran teologi teosentris dan tekstualis, orientasi mereka ialah tunduk dan patuh terhadap turats/teks-teks keagamaan yang belum tentu ada relevansinya dengan realitas dunia Islam.Kata Kunci:   Hasan Hanafi; Teologi; Wahabisme.