Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Hidrokoloid Terhadap Kualitas Mi Non Gandum Ratnawati, Lia
JURNAL PANGAN Vol 27, No 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.386 KB) | DOI: 10.33964/jp.v27i1.401

Abstract

Mi non gandum adalah mi yang dibuat dari tepung-tepungan selain terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hidrokoloid terhadap kualitas mi non gandum. Tiga jenis hidrokoloid yang digunakan adalah guar gum, CMC dan karagenan. Evaluasi produk mi meliputi kadar air, profil gelatinisasi (pasting temperature, viskositas puncak, breakdown, final dan setback), cooking quality (cooking time, cooking weight dan cooking loss), elongasi, dan tekstur (hardness, adhesiveness, springiness dan cohesiveness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hidrokoloid yang ditambahkan pada proses pembuatan mi non gandum berpengaruh terhadap profil gelatinisasi dan cooking quality mi, namun tidak berpengaruh terhadap tekstur mi. Penambahan guar gum 2 persen menghasilkan mi dengan viskositas puncak dan viskositas breakdown paling tinggi yaitu 4.753 cP dan 1.624 cP yang memberikan mi dengan tekstur paling lunak. Perlakuan ini juga membutuhkan cooking time paling cepat yaitu 10,75 menit dengan cooking loss paling rendah yaitu sebesar 7,49 persen.
Pengaruh Penggunaan Hidrokoloid Terhadap Kualitas Mi Non Gandum Lia Ratnawati
JURNAL PANGAN Vol. 27 No. 1 (2018): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v27i1.401

Abstract

Mi non gandum adalah mi yang dibuat dari tepung-tepungan selain terigu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hidrokoloid terhadap kualitas mi non gandum. Tiga jenis hidrokoloid yang digunakan adalah guar gum, CMC dan karagenan. Evaluasi produk mi meliputi kadar air, profil gelatinisasi (pasting temperature, viskositas puncak, breakdown, final dan setback), cooking quality (cooking time, cooking weight dan cooking loss), elongasi, dan tekstur (hardness, adhesiveness, springiness dan cohesiveness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis hidrokoloid yang ditambahkan pada proses pembuatan mi non gandum berpengaruh terhadap profil gelatinisasi dan cooking quality mi, namun tidak berpengaruh terhadap tekstur mi. Penambahan guar gum 2 persen menghasilkan mi dengan viskositas puncak dan viskositas breakdown paling tinggi yaitu 4.753 cP dan 1.624 cP yang memberikan mi dengan tekstur paling lunak. Perlakuan ini juga membutuhkan cooking time paling cepat yaitu 10,75 menit dengan cooking loss paling rendah yaitu sebesar 7,49 persen.
Pengaruh Waktu Penggilingan dan Teknik Pemasakan terhadap Kinetika Pengeringan Daging Giling Lia Ratnawati
JURNAL PANGAN Vol. 31 No. 1 (2022): PANGAN
Publisher : Perum BULOG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33964/jp.v31i1.543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengevaluasi pengaruh waktu penggilingan dan teknik pemasakan(kukus, presto dan sangrai) terhadap kinetika pengeringan daging sapi giling; dan (ii) membandingkan rasiokelembaban atau moisture ratio (MR) dari teknik pemasakan (kukus, presto dan sangrai) dengan MR yangdihitung menggunakan persamaan kinetika pengeringan untuk memperoleh model kinetika yang palingsesuai. Daging segar (kadar air 77,75 persen (basis basah) melewati proses penggilingan, pemasakandan pengeringan, sehingga diperoleh daging giling kering (kadar air <10 persen). Penelitian menggunakanmetode eksperimental dengan parameter waktu penggilingan (1, 3 atau 5 menit) dan teknik pemasakan(kukus, presto dan sangrai). Pengeringan dilakukan menggunakan pengering kabinet suhu 60oC selama 3 jam dan setiap 30 menit dianalisa kadar air dan aktivitas air (Aw). Hasil penelitian menunjukkan bahwapenggilingan daging selama 5 menit dengan teknik pemasakan kukus merupakan waktu terbaik untukmempercepat proses pengeringan. Model matematika yang mewakili kinetika pengeringan daging yaitumodel Page yang mempunyai nilai k = 0,529–1,178 dan n = 1,332–2,088 spesifik untuk masing-masingvariabel, dengan R2 sebesar 0,974–0,992 dan RMSE sebesar 0,021–0,053. Pada proses pengeringandaging giling ini terjadi penurunan nilai aktivitas air (Aw) dari kondisi segar sebesar 0,94–0,97 menjadi0,11–0,29 pada kondisi kering.
Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Karakter Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Trimurjo Lia Ratnawati; Maskun Maskun; Yustina Sri Ekwandari
PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah) Vol 7, No 2 (2019): PESAGI (Jurnal Pendidikan dan Penelitian Sejarah)
Publisher : FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.751 KB)

Abstract

The purpose of the study was to determine the effect of school social environment to wards the students character formation of eleventh grade social students’ at SMA Negeri 1 Trimurjo. Data collection technique in this study is qualitative with survey methods using the percentage formula. The results of data analysis showed that there was a positive effect between criteria social environment  on the students character formation with 51% considered as the quite well criteria meaning that school social environment gave effect or contribution to  the students character formation.Tujuan penelitian untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan sosial sekolah terhadap pembentukan karakter peserta didik Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Trimurjo. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode survey menggunakan rumus persentase. Hasil analisis data menunjukan bahwa ada pengaruh positif antara lingkungan sosial sekolah terhadap pembentukan karakter peserta didik terdapat 51% masuk dalam kriteria cukup baik artinya lingkungan sosial sekolah memberi pengaruh atau kontribusi terhadap pembentukan karakter siswa.Kata kunci: karakter, lingkungan sosial sekolah, pengaruh
Pengaruh Jenis dan Rasio Penambahan Pati Terhadap Karakteristik Biskuit MP-ASI Berbasis Mocaf Novita Indrianti; Lia Ratnawati; Riyanti Ekafitri; Nur Kartika Indah Mayasti; Dewi Natalia Sirait
Jurnal Riset Teknologi Industri Vol.15 No.2 Desember 2021
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26578/jrti.v15i2.6858

Abstract

Biskuit MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang terdapat di pasaran terbuat dari tepung terigu. Selain aspek gizi, pengembangan produk biskuit MP-ASI non terigu membutuhkan tekstur dengan kekerasan yang rendah dan kerenyahan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui karakteristik fisikokimia biskuit MP-ASI dengan perbandingan mocaf dan jenis pati. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan variasi perlakuan jenis pati (jagung, kentang, garut, tapioka) dan rasio penambahan mocaf dengan pati (3:1, 2:1, 1:1, dan 1:2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa biskuit yang dihasilkan telah memenuhi SNI biskuit MP-ASI. Semakin tinggi rasio pati yang ditambahkan menyebabkan penurunan kadar air, abu, kecerahan, dan kekerasan biskuit MP-ASI. Formulasi biskuit MP-ASI yang terpilih adalah campuran mocaf dan pati kentang dengan rasio mocaf:pati sebesar 1:2 menghasilkan tingkat kekerasan terendah dibanding pati yang lain. Biskuit MP-ASI tersebut memiliki karakteristik kadar air 3,77%, abu 2,41%, protein 6,37%, lemak 12,63%, karbohidrat 74,83%, kekerasan 531,47 gf, warna (L* 72,20; a* 3,95; dan b* 17,26) dan nilai atribut sensoris berkisar 3,93-4,34 menunjukkan penilaian agak suka