Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

UJI KETAHANAN 10 GENOTIP PADI MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (Pyricularia oryzae Cav.) RAS 173 Prabawa, Putu Shantiawan; Yulianah, Izmi; Basuki, Nur
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/227

Abstract

Penggunaan varietas padi merahtahan penyakit blasadalah solusi yang efektif untuk meningkatkan hasil padi merah, tetapi varietas tahan yang ada ketahanannya mudah patah. Hal ini karena beragamnya ras penyakit blas yang berkembang, salah satunya yang paling virulen adalah ras 173. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ras cendawan yang menyerang, menguji ketahanan 10 genotip padi merah,mengetahui keragaman dan menduga apakah sifat tersebut dapat diwariskan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2014, di desa Ketawang, Gondanglegi, kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 10 genotip lokal padi merah dan 2 varietas pembanding. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil penelitian menunjukkan ras cendawan P. oryzae Cav yang terdapat pada lokasi penelitian adalah ras 173. Terdapat dua genotip yaitu Mandel dan Yaiti yang memiliki penampilan terbaik pada semua karakter ketahanan seperti periode laten, jumlah bercak berspora, jumlah bercak tidak berspora, skor tingkat ketahanan dan intensitas serangan penyakit. Karakter jumlah bercak berspora dan jumlah bercak tidak berspora memiliki nilai KKG yang tinggi, sedangkan karakter tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki nilai KKG yang rendah. Karakter jumlah bercak, tingkat ketahanan dan intensitas serangan memiliki kriteria heritabilitas tinggi. Kata kunci : Padi Merah, Penyakit Blas, Ketahanan, Keragaman, Heritabilitas
PELATIHAN BUDIKDAMBER SEBAGAI UPAYA MENJAGA KETAHANAN PANGAN KELUARGA PADA WARGA KELURAHAN BANYUASRI, BULELENG Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana; I Putu Parmila
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.527 KB) | DOI: 10.31949/jb.v2i1.717

Abstract

Awal tahun 2020 dunia global dihebohkan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) berupa pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 19) yang disebabkan oleh virus corona baru yang diberi nama virus SARS-CoV-2. Salah satunya cara penanggulangan untuk menekan persebaran Covid 19 adalah dengan melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar disingkat PSBB. Selama masa PSBB terjadi kemunduran kinerja masyarakat dan kemunduran ekonomi yang berdampak pada jatuhnya perekonomian secara nasional. Tidak terkecuali di kabupaten Buleleng, dimana sektor pariwisata adalah sumber pendapatan utamanya. Imbasnya anggaran kebutuhan pokok keluarga dibatasi. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk mencukupi kebutuhan pangan keluarga, salah satunya yaitu dengan melakukan budidaya ikan lele dan sayur dalam ember yang disebut dengan Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember). Metode yang digunakan dalam program Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah berupa kombinasi penyuluhan, pembinaan dan pendampingan secara langsung sehingga peserta dapat memahami materi dengan baik. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah bisa memberikan pengetahuan tambahan kepada warga RT 17 kelurahan Banyuasri mengenai strategi dalam menjaga ketahanan pangan dalam masa pandemi Covid 19. Pada akhir kegiatan tim pengabdian masyarakat juga memberikan bantuan alat dan bahan Budikdamber agar warga bisa melakukan praktik secara mandiri di rumah masing-masing.
EVALUASI KETAHANAN GENOTIP PADI BERAS MERAH (Oryza sativa L.) TERHADAP PENYAKIT BLAS DAUN (PyriculariaoryzaeCav.) RAS 173 Putu Shantiawan Prabawa; Damanhuri Damanhuri
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.546 KB) | DOI: 10.37637/ab.v1i2.397

Abstract

Kendala dalam budidaya tanaman padiadalah adanya serangan patogen seperti cendawan Pyricularia oryzae Cav. penyebab penyakit blas. Penggunaan varietas yang tahan penyakit blas adalah solusi yang efektif untuk meningkatkan produksi. Hal ini karena beragamnya ras penyakit blas yang berkembang, salah satunya yang paling virulen adalah ras 173. Untuk menghasilkan varietas padi yang tahan, diperlukan gen tahan penyakit blas yang bersumber dari genotip lokal padi beras merah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ketahanan 5 genotip lokal padi beras merah, mengetahui keragaman dan menduga apakah sifat tersebut dapat diwariskan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2014, di desa Ketawang, kecamatan Gondanglegi, kabupaten Malang. Bahan yang digunakan adalah 5 genotip lokal padi beras merah dan 2 varietas cek. Penelitian ini menggunakan rancangan IRRI SES. Hasil penelitian menunjukkan genotip Mandel memiliki penampilan terbaik pada semua karakter ketahanan seperti periode laten, skor tingkat ketahanan dan intensitas serangan penyakit.
INVIGORASI BENIH SAWI PAGODA (Brassica narinosa) KADALUARSA DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI Putu Shantiawan Prabawa; I Putu Parmila; Made Suarsana
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.631 KB)

Abstract

Benih sawi pagoda yang telah kadaluarsa dapat ditingkatkan viabilitas dan vigornya dengan invigorasi metode hydropriming menggunakan ZPT alami seperti air kelapa, ekstrak bawang merah dan ekstrak daun lidah buaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan jenis ZPT alami yang memberikan efek terbaik pada viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa. Penelitian dilaksanakan di Rumah Paranet Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti dari bulan Maret-April 2020. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ulangan dan apabila hasil uji F signifikan dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Perlakuan yang diuji adalah: Z0 (Aquades Tanpa ZPT/Kontrol); Z1 (Air Kelapa 25%); Z2 (Air Kelapa 50%); Z3 (Ekstrak Bawang Merah 25%); Z4 (Ekstrak Bawang Merah 50%); Z5 (Ekstrak Lidah Buaya 25%) dan Z6 (Ekstrak Lidah Buaya 50%). Hasil penelitian menunjukkan perendaman ZPT alami berpengaruh nyata terhadap viabilitas dan vigor benih sawi pagoda kadaluarsa, serta perlakuan air kelapa konsentrasi 50% (Z2) memberikan pengaruh terbaik.DOI: 10.37637/ab.v3i1.462
IDENTIFIKASI PERUBAHAN FENOTIP PADI BERAS HITAM (Oryza sativa L.) var CEMPO IRENG HASIL PERLAKUAN KOLKISIN Putu Shantiawan Prabawa; Jhon Hardy Purba
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.824 KB) | DOI: 10.37637/ab.v2i1.403

Abstract

Penggunaan mutagen kimiawi kolkisin sebagai bahan untuk menginduksi poliplodi pada tanaman, memberikan peluang bagi peningkatan produksi beras hitam yang sampai saat ini produktivitasnya masih rendah. Hal ini berkaitan dengan banyaknya manfaat beras hitam untuk kesehatan, sehingga menyebabkan meningkatnya permintaan konsumen. Perlakuan berbagai dosis kolkisin diharapkan mampu meningkatkan dosis gen, sehingga tanaman mimiliki penampilan dan produksi yang lebih baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perubahan fenotip pada genotip padi beras hitam (Oryza sativa L.) var Cempo Ireng akibat perlakuan berbagai dosis kolkisin. Penelitian menggunakan desain petak tunggal dengan 4 perlakuan konsentrasi colchicine (0, 250, 500 dan 750 ppm) pada 2 genotipe padi beras hitam (Ungaran dan Cempo Ireng). Analisis data menggunakan independent t-test level signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kolkisin dengan konsentrasi 750 ppm efektif dalam menginduksi mutasi sehingga menyebabkan perubahan fenotip pada sebagian besar karakter tanaman pada kedua genotip.
HASIL KAJIAN BADAN USAHA DESA (BUMDESA) SEBAGAI LEMBAGA MASA DEPAN DESA DI DESA MUNDUK I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa
Jnana Karya Vol 3, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.723 KB)

Abstract

Analisis potensi desa merupakan salah satu modal dalam mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Desa Munduk Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng merupakan desa dengan tipologi perkebunan dan pertanian yang sekarang sudah menjadi desa wisata dengan obyek wisata alam yang sangat indah, air terjun yang tinggi hutan dan danau tamblingan yang sangat alami potensi di bidang pertanian terdapat perkebunan cengkeh, Kopi, Bunga pecah seribu, padi dan palawija dengan sumber air yang cukup besar. Sumberdaya kelembagaan memiliki subak, kelompok tani dan kelompok wanita tani dan sanggar seni. Dengan potensi ini maka akan dapat mendukung badan usaha yang layak. Tujuan khusus pendirian BUMDes adalah (a) Meningkatkan perekonomian desa (b)Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa (c) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuh layanan umum warga dan lapangan kerja dan (d) Meningkatkan kesejahteraamasyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan Asli Desa (APD). Tulisan ini merupakan hasil analisa dan kajian potensi secara detail dan utuh yang akan dijadikan pedoman dalam mengelola Badan Usaha desa. Hasil kajian dan analisa potensi desa ini dilakukan penilaian idikator - indikator dengan skoring jika hasil komulatif lebih besar dari 3.maka potensi tersebut layak dijadikan unit usaha BUMdesa. Sehingga untuk potensi kegiatan usaha pertanian, kegiatan pariwisata, air minum dan pasar desa mempunyai penilaian 3 , sedangkan potensi lain masih di bawah 3.
KAJIAN PERTANIAN ORGANIK DALAM UPAYA MENYUSUN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN YANG BERKELANJUTAN DI KABUPATEN BULELENG I Putu Parmila; Putu Suardike; Putu Shantiawan Prabawa
Agros Journal of Agriculture Science Vol 24, No 3 (2022): Edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v24i3.2188

Abstract

Isu penting dalam pembangunan dewasa ini adalah pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah suatu proses yang memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat masa kini tanpa harus mengorbankan kebutuhan dan kesejahteraan generasi yang akan datang. Penerapan sistem pertanian organik dari aspek ekonomi dan kesejahtraan petani dalam jangka pendek akan mendatangkab keuntungan yang tinggi, namun dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dan keberlangsungan kegiatan budidaya pertanian akibat degradasi dan menurunnya daya dukung lahan. Kajian ini dilaksanakan di 8 kecamatan di kabupaten Buleleng dari Februari sampai April 2021. Tujuan kajian ini adalah menghasilkan bahan untuk: (1) menjaga keberlangsungan semua aspek kehidupan dalam lingkungan yang sehat melalui penerapan pertanian organik yang berkelanjutan (2) merumuskan kerangka acuan kerja serta kriteria penyusunan kebijakan dan pedoman pertanian organik berkelanjutan di kabupaten Buleleng (3) mendorong percepatan implementasi pelaksanaan pertanian organik sesuai potensi di Kabupaten Buleleng. Hasil kajian menunjukkan masih sangat terbatasnya kegiatan pertanian organik pada masing-masing kecamatan karena beberapa kendala seperti kendala saprodi, pengetahuan petani yang belum memadai, keterjaminan harga, proses yang relatif lama, dan dukungan manajemen pihakpihak terkait termasuk pemerintah yang belum maksimal. Dari 8 kecamatan hanya 6 kecamatan dengan 13 desa yang sudah menerapkan sistem pertanian organik
Pemanfaatan Pekarangan Untuk Ketahanan Pangan Keluarga Pada Kelompok Wanita Tani Di Desa Alasangker Made Suarsana; I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa; Putu Suwardike; Luh Pastiniasih
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.791 KB)

Abstract

Desa Alasangker mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan pertanian, baik di areal lahan maupun pada areal pekarangan. Berdasarkan potensi tersebut, pemerintah desa berkeinginan untuk memanfaatkan lahan tersebut melalui program P2L untuk ketahanan pangan dengan ujung tombak kegiatan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Rejeki. Pemerintah desa, selanjutnya melalui kerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng dan Fakultas Pertanian Universitas Panji Sakti melaksanakan penyuluhan dan pelatihan kepada KWT Sari Rejeki. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam melakukan budidaya tanaman di lahan pekarangan sebagai sumber ketahanan pangan keluarga. Berdasarkan hasil kegiatan disimpulkan bahwa anggota KWT secara umum telah memahami teknis budidaya tanaman di pekarangan, namun masih perlu peningkatan pengetahuan terkait pengendalian serangan hama dan penyakit serta pemanfaatan irigasi yang efektif. Sehingga melalui kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan ketarampilan anggotan kelompok telah semakin meningkat dan selanjutnya perlu dilakukan monitoring dan evaluasi.
PERAN GENERASI MILENIAL DALAM MENANGANI KRISIS PANGAN DI ACARA INTERAKTIF RRI SINGARAJA STUDIO PRO 1 I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana
Jnana Karya Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena iklim yang sangat ekstrim akibat dari pemanasan global dan kerusakan lingkungan , menyusutnya lahan pertanian yang produktif untuk tanaman pangan akbibat dari alih fungsi lahan dan degradasi lahan akibat pemakaian kimia berlebih dengan sistim pertanian monokultur menyebabkan ada ancaman dan krisis pangan global yang mengkawatirkan dunia saat ini. Sementara ledakan jumlah penduduk menjadikan keseimbangan antara produksi pangan dan kebutuhan pangan menjadi tidak seimbang. Ledakan penduduk dunia dimana tahun 2020 berjumlah 7,753 miliar dan diperkirakan 2022 menjadi 8. Miliar. Yang menjadi potensi yang bisa menjawab krisis pangan adalah dalam jangka pendek berupa perbaikan manajemen distribusi dan pengelolaan pangan, dalam jangka menengah peningkatan produksi, keanekarangaman hayati lokal dan hilirisasi pangan sedangkan untuk jangka panjang perbaikan teknologi, perbaikan lingkungan, peningatan partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian khususnya pangan dan yang menjadi sangat penting adalah menyusun strategi pelestarian dan pemanfaatan pangan lokal sebagai pangan unggulan dimasing-masing daerah. Tujuan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat Bali khusunya masyarakat di wilayah kabupaten Buleleng melalui RRI tentang krisis pangan yang berpotensi mengacam di tahun 2023, Strategi Jangka pendek yaitu melalui gerakan bersama yang dimulai dari rumah tangga, kelompok , desa adat dan desa dinas dengan melaksanakan kegiatan nyata. Gerakan pemanfaatan pekarangan untuk pangan utama seperti biji - bijian dan pangan pendukung, seperti umbi-umbian dan buah-buahan termasuk sayur-sayuran, Strategi jangka menengah dan jangka panjang dengan menyusun Peraturan perlindungan lahan pertanian atau yang lebih spesifik lagi adalah peraturan lahan yang diperuntukan untuk penanaman pangan dan juga pelestarian subak. pengembangan teknologi pemuliaan yang modern dan canggih sehingga dapat menghasilkan varietas yang tahan terhadap perubahan iklim kampanye tentang kandungan gizi dari usia dini sampai perguruan tinggi tentang pangan dan pentingnya diversifikasi pangan peraturan tentang perlindungan pangan lokal dan mengembalikan sebagai budaya kuliner dimasing masing daerah asalnya. Untuk meningkatkan animo generasi muda di buat program agrosociopreneur. Agrosociopreneur adalah berwirausaha dibidang pertanian yang tetap mengedepankan aspek sosial di masyarakat, dalam hal ini diharapkan wirausahawan muda pertanian tidak hanya mengejar pada keuntungan semata, namun juga peduli pada lingkungan masyarakat utamanya petani kecil, harapannya melalui pemuda yang menjadi agrosociopreneur ini dapat memberikan sentuhan teknologi dan ilmu-ilmu baru bagi para petani dalam penyediann pangan.
PEMBERIAN DOSIS BIOURIN SAPI DAN PUPUK MAGNESIUM SULFAT DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN KUALITAS BUAH MELON (Cucumis melo L.) VARIETAS GOLDEN YURIKA I Putu Parmila; Putu Shantiawan Prabawa; Made Suarsana; Putu Suwardike
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3129

Abstract

global warming can cause shifts in seasons, extreme temperatures, this causes many pests and diseases to attack plants, causing disruption to the growth of melon plants and reducing the production and quality of melons. Biourin or Liquid Organic Fertilizer (POC). Is a fertilizer made with organic materials that are no longer used or organic remains that can still be processed and fermented to produce compounds and minerals needed by decomposing microorganisms which are then used by plants in the soil. Melon plants require high levels of nutrients. in the generative and reproductive phases so that it is susceptible to deficiencies of macro and micro elements in the distribution of nutrients and their photosynthetic results. Thus in this study to obtain good growth and yield of quality melons were given magnesium sulfate (MAG-S) dose treatment. The aims of this research were as follows: To determine the effect of doses of Cow Biourine (POC) on the growth and quality of melons and to determine the effect of doses of Magnesium sulfate (MAG-S) fertilizer on the growth and quality of melons. This research method is a field experiment in polybags with a non-factorial Randomized Group Design (RAK), namely: Dosing (Bio cow urine) with MAG-S (magnesium Sulfur): (PS0), 0.pot-1, (PS1) 15 ml. and 1 g., (PS2) 30 ml. Beef Biourine .pot-1 and 2 g., (PS3) 45. ml. 3 g (PS4) 60. ml. 1 and 4 g. magnesium sulfate. pot-1, (PS5) 75. ml. and 5g. and (PS5) 90. ml. and 6g. The results of statistical analysis showed that the treatment of Biourin and Magnesium sulfur (MAG-S) doses had no significant effect on the 5% F test level on growth variables except for plant height at 35 days after planting (dap), number of leaves aged 14 after planting and had a very significant effect real F 1%. plant height 14 hst. The treatment of the doses of Biourin and Magnesium sulfur had a very significant effect on the F1% test on the outcome variables except for the thickness of the fruit and the thickness of the skin which had no significant effect on the 5% F test.INTISARIPemanasan dan perubahan  suhu secara global merupakan tantangan terbesar dalam budidaya melon karena pemanasan global dapat menyebabkan bergesernya musim, suhu yang ekstrim, hal ini menyebabkan banyak hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman sehingga menyebabkan gangguan  pertumbuhan tanaman melon dan menurunkan produksi serta kwalitas buah melon. Biourin atau Pupuk organik Cair (POC ). Merupakan pupuk yang dibuat dengan bahan-bahan organik yang sudah tidak digunakan atau sisa-sisa organik yang masih dapat diolah dan difermentasi sehingga menghasilkan senyawa-senyawa dan mineral yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pengurai selanjutnya dimanfaatkan oleh tanaman dalam tanah.. Tanaman melon membutuhkan unsur hara tinggi dalam fase generative dan fase reproduktif sehingga  rentan  terhadap kekurangan unsur makro dan mikro dalam distrubusi unsur hara dan hasil fotosintatnya dengan demikian pada penelitian ini untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik dan hasil melon yang berkwalitas diberikan perlakuan dosis magnesium sulfat (MAG-S). Tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis Biourine Sapi (POC) terhadap pertumbuhan dan kwalitas buah melon dan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk Magnesium sulfat (MAG-S ) terhadap pertumbuhan dan kwalitas Buah Melon.Metode Penelitian ini merupakan percobaan lapangan dalam dalam polybag dengan rancangan Acak Kelompok   (RAK) non faktorial , yaitu: pemberian  Dosis (Bio urine Sapi) dengan MAG-S (magnesium Sulfur) : (PS0), 0.pot-1 , (PS1) 15  ml. dan 1 g., (PS2)  30 ml. Biourine Sapi   .pot-1 dan 2 g.  , (PS3)  45. ml. 3 g.  , (PS4) 60. ml. 1 dan 4 g.  magnesium sulfat.pot-1, ( PS5)  75. ml. dan 5 g. dan (PS5)  90. ml. dan 6 g. Hasil analisis statistika menunjukan bahwa perlakuan dosis Biourin dan Magnesium sulfur (MAG-S) berpengaruh tidak nyata pada taraf  uji F 5% terhadap variable pertumbuhan kecuali pada tinggi tanaman pada umur 35  Hari setelah tanam (hst) , jumlah daun umur 14 hst dan berpengaruh sangat nyata F 1%.  tinggi tanaman umur 14 hst . Perlakuan dosis Biourin dan Magnesium sulfur berpengaruh  sangat nyata uji F1 % terhadap  variable hasil kecuali terhadap tebal buah dan tebal kulit berpengaruh tidak nyata uji F 5 %..