Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SAFETY CULTURE TERHADAP PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT Ferry Ronaldo; Septi Machelia Champaca Nursery; Dyah Trifianingsih
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v3i2.116

Abstract

Latar Belakang: Identifikasi pasien yang tepat merupakan salah satu sasaran internasional keselamatan pasien (International Patient Safety Goals). Kejadian tidak diharapkan (KTD) dapat terjadi apabila identifikasi pasien tidak dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur yang berlaku, kejadian yang tidak diharapkan tersebut salah satunya adalah kesalahan saat pemberian obat. Pelaksanaan identifikasi pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah pengetahuan dan safety culture. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan safety culture, terhadap pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif, desain penelitian cross sectional, dengan jumlah sampel adalah 21 orang perawat pelaksana, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan cluster sampling,. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan 13 item kuesioner pengetahuan, 39 item kuesioner safety culture dan lembar observasi 8 item pernyataan, analisis data menggunakan analisa bivariat dengan uji Spearman Rank. Hasil: Pengetahuan perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit mayoritas baik, dengan responden sebanyak 61,9%, safety culture perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin mayoritas baik, dengan responden sebanyak 61,9%, dan pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat mayoritas baik, dengan responden sebanyak 100%. Hasil analisis bivariat didapatkan hasil, correlation coefficient dan signifikansi = -0,542, p = 0,209 (pengetahuan dan identifikasi pasien) dan = 0,757, p = 0,049 (safety culture dan identifikasi pasien). Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara, pengetahuan dan safety culture terhadap pelaksanaan identifikasi pasien sebelum pemberian obat di Rumah Sakit Suaka Insan Banjarmasin.
Pengaruh Bermain Plastisin Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah di Paud Al-Ghazy Banin Palangkaraya Tomi Satalar; Meilitha Carolina; Aulia Wati; Ferry Ronaldo
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i1.725

Abstract

Kemampuan seorang anak untuk mengamati dan melakukan gerakan yang menggunakan otot kecil dan hanya bagian tubuh tertentu sambil memerlukan koordinasi yang tepat dikenal sebagai perkembangan motorik halus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan bermain plastisin dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak prasekolah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan 35 siswa menjadi sampel penelitian, diambil dengan menggunakan metode total sampling. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan kegiatan bermain plastisin didapatkan mean/rata sebesar 2,31 sedangkan sesudah diberikan kegiatan bermain plastisin didapatkan mean/rata 2,83, dan motorik halus anak yang sebelumnya normal hanya 15 anak (42,9%), menjadi 29 anak (82,9%), menunjukkan bahwa media plastisin memiliki pengaruh untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak-anak prasekolah.
Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dan Dampak Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya Inae Paramida; Hermanto; Ferry Ronaldo
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.476

Abstract

Latar Belakang : Orang tua merupakan faktor utama seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap. Imunisasi pada bayi dapat memberikan efek samping. Efek samping tersebut menyebabkan orang tua cemas dan tidak mengetahui kondisi bayi. Hal ini menjelaskan bahwa orang tua belum memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang imunisasi. Terkait masalah tersebut digunakan media audiovisual dengan tampilan yang menarik dan mudah dipahami. Fenomena di Puskesmas Pahandut Palangka Raya banyak bayi yang tidak lengkap imunisasi karena orang tua khawatir dan takut tentang efek samping yang muncul, sehingga imunisasi pada bayi tidak lengkap, serta masih ada ibu yang tidak mengetahui tentang imunisasi dan dampaknya. Tujuan : Mengetahui Pengaruh Edukasi Kesehatan melalui Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dan Dampak Pada Bayi 0-12 Bulan Di Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian pre experimental dengan pendekatan one-group pre test – post tes design. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan jumlah 65 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yaitu Wilcoxon. Hasil : Hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu sebelum diberikan intervensi media audiovisual dari 65 responden dalam kategori, 5 responden (8%) pengetahuan kurang, 9 responden (14%) pengetahuan cukup, dan 51 responden (78%) dengan pengetahuan baik. Sesudah diberikan intervensi media audiovisual terdapat 1 responden (1,5%) pengetahuan kurang, 1 responden (1,5%) pengetahuan cukup, dan 63 responden (97%) dengan pengetahuan baik. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon yaitu didapat p value = 0,000 atau tingkat signifikasi p < 0,05, maka H1 diterima. Kesimpulan : Ada Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi dan Dampak Pada Bayi 0-12 Bulan Di Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas Pahandut Palangka Raya.