Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan Dengan Kepuasan Pasien Di Ruang Rawat Inap Bougenville RSUD dr. Murjani Sampit Suryagustina Suryagustina; Tomi Satalar; Sarmawati Sarmawati
Jurnal Ventilator Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Ventilator
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/ventilator.v2i1.962

Abstract

The quality of nursing care services is a form of professional service and an integral part of healthcare. Patient satisfaction with nursing care is when patients and their families feel that everything meets their expectations. The current phenomenon is that some patients still report not receiving optimal nursing care, lack of communication in providing services, leading to dissatisfaction during their hospital stay. The aim of this research is to determine the relationship between the quality of nursing care services and patient satisfaction in the Bougenville Inpatient Room at dr. Murjani Regional General Hospital Sampit. The research method uses a correlation research design with a cross-sectional method. The instruments used in this study were questionnaires and the Rank Spearman statistical test aimed at 66 patients in the Bougenville Inpatient Room at dr. Murjani Regional General Hospital Sampit. The Spearman rho test result is 1.000, and the P-value is 0.000, which means the alpha value is 0.05, indicating that H1 is accepted. Therefore, there is a positive and significant relationship between the quality of nursing care services and patient satisfaction. The conclusion of this study is that there is a relationship between the quality of nursing care services and patient satisfaction in the Bougenville Inpatient Room at dr. Murjani Regional General Hospital Sampit. It is recommended for dr. Murjani Regional General Hospital Sampit to evaluate service satisfaction, especially improving the quality of nursing care services in the Bougenville Room.
Pengaruh Bermain Plastisin Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah di Paud Al-Ghazy Banin Palangkaraya Tomi Satalar; Meilitha Carolina; Aulia Wati; Ferry Ronaldo
JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI) Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Keperawatan Suaka Insan (JKSI)
Publisher : STIKES Suaka Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51143/jksi.v10i1.725

Abstract

Kemampuan seorang anak untuk mengamati dan melakukan gerakan yang menggunakan otot kecil dan hanya bagian tubuh tertentu sambil memerlukan koordinasi yang tepat dikenal sebagai perkembangan motorik halus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan bermain plastisin dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak prasekolah. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan 35 siswa menjadi sampel penelitian, diambil dengan menggunakan metode total sampling. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan kegiatan bermain plastisin didapatkan mean/rata sebesar 2,31 sedangkan sesudah diberikan kegiatan bermain plastisin didapatkan mean/rata 2,83, dan motorik halus anak yang sebelumnya normal hanya 15 anak (42,9%), menjadi 29 anak (82,9%), menunjukkan bahwa media plastisin memiliki pengaruh untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak-anak prasekolah.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Usia Prasekolah 4-6 Tahun Di RA Mawaddah Palangka Raya Maria Ananda Veronika; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.485

Abstract

Latar Belakang: Kemampuan Sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan suatu aspek untuk kehidupan, termasuk bahasa, nilai norma di suatu sistem kemasyarakatan, pengetahuan serta keagamaan.Kemampuan sosialisasi anak sangat dipengaruhi oleh proses pola asuh orang tua terhadap anak dalam mengenalkan aspek-aspek kehidupan sosial, atau norma-norma kehidupan bermasyarakat.Akan tetapi ada beberapa anak yang kemampuan sosialisasi nya kurang berkembang,hal ini dapat dilihat bahwa anak akan takut ketika bertemu dengan orang lain seperti sering menundukan kepalanya dan tidak mau melepaskan tangan dari orang tua nya.Tujuan penelitian ini mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemampuan Sosialisasi Pada Anak Usia Prasekolah 4-6 Tahun Di RA Mawaddah Palangka Raya. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah Korelasional menggunakan Uji Statistik Spearman Rank dan Teknik Sampling yang digunakan total sampling dengan Pendekatan Crossectional jumlah sampel 40 responden.Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan kuesioner kemampuan sosialisasi. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil didapatkan p value 0,030<0,05 sehingga terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak usia prasekolah 4-6. nilai tingkat kekuatan diperoleh nilai 0,343 yang yang artinya ini menunjukan korelasi yang positif dan berada pada kategori lemah hingga sedang dengan arah hubungan bernilai positif. Kesimpulan: Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak usia prasekolah 4-6 tahun di RA Mawaddah. Penelitian ini harap dapat membantu instansi pendidikan,orang tua serta mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi anak dengan menerapkan pola asuh yang baik bagi anak.
Hubungan Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Keluarga Di Ruang Rawat Inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya Anisa Indriani; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.490

Abstract

Latar Belakang: Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik, dan upaya pelayanan kesehatan lain dengan menginap di rumah sakit (Kemenkes RI No.560, 2013). Pelayanan rumah sakit harus berkualitas dan memenuhi lima dimensi mutu yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy (Tjiptono dalam Nuryatul et al., 2024). Kualitas pelayanan di ruang rawat inap menjadi faktor penting yang memengaruhi tingkat kepuasan keluarga terhadap pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan keluarga di ruang rawat inap. Metode: Penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah keluarga pasien di ruang rawat inap Aster, Dahlia, dan Nusa Indah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, dengan sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Hasil: Dari 45 responden, sebagian besar menilai pelayanan kesehatan dalam kategori baik sebanyak 28 responden (62,2%), sangat baik 15 responden (33,3%), dan tidak baik 2 responden (4,4%). Tingkat kepuasan keluarga menunjukkan 30 responden (66,7%) merasa puas, 11 responden (24,4%) sangat puas, dan 4 responden (8,9%) tidak puas. Kesimpulan: Hasil uji Spearman Rank menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,727 dengan p-value 0,000. Nilai ini menunjukkan hubungan yang kuat dan signifikan antara pelayanan kesehatan dengan kepuasan keluarga di ruang rawat inap RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dengan Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa Tingkat 1A S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya Tia Jenita; Putria Carolina; Tomi Satalar
Bunda Edu-Midwifery Journal (BEMJ) Vol. 8 No. 2 (2025): September 2025
Publisher : Akademi Kebidanan Bunga Husada Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54100/bemj.v8i2.498

Abstract

Sarapan pagi adalah kegiatan mengonsumsi makanan antara pukul 06.00 hingga 09.00 yang berfungsi sebagai sumber energi awal bagi otak sebelum memulai aktivitas. Sarapan penting untuk ketahanan fisik dan meningkatkan konsentrasi belajar. Namun, banyak mahasiswa melewatkan sarapan karena terburu-buru, tidak terbiasa,tidak merasa lapar, atau tinggal jauh dari orang tua. Padahal, tidak sarapan dapat menurunkan kadar glukosa darah, mengganggu fungsi otak, dan berdampak pada konsentrasi belajar. : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar pada mahasiswa tingkat 1A S1 Keperawatan STIKES Eka Harap Palangka Raya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain korelasional dan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 67 mahasiswa yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank melalui program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kebiasaan sarapan yang tergolong cukup dan konsentrasi belajar yang berada pada kategori sedang. hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,630 (p > 0,05), yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar. Penelitian menunjukan Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan pagi dengan konsentrasi belajar. Meskipun demikian, sarapan pagi tetap disarankan sebagai bagian dari pola hidup sehat untuk mendukung kesiapan belajar secara optimal.
Hubungan Peran Keluarga dengan Sikap dalam Upaya Pencegahan Ispa pada Anak Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya Ananda Micolla Mandau Saputra; Putria Carolina; Tomi Satalar
Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebidanan Vol. 3 No. 4 (2025): Desember : Corona: Jurnal Ilmu Kesehatan Umum, Psikolog, Keperawatan dan Kebida
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/corona.v3i4.1811

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the diseases that frequently affects children under five years old and is a major cause of high disease rates in Indonesia. In the working area of the Bukit Hindu Health Center in Palangka Raya, cases of Acute Respiratory Infection (ARI) in toddlers tend to increase every year. This study was conducted to determine the relationship between family roles and their attitudes in preventing Acute Respiratory Infections (ARI) in children under five years old. The study aimed to determine the relationship between family roles and attitudes in preventing ARI in children under five years old within the working area of the Bukit Hindu Palangka Raya Public Health Center. This research is quantitative research with a correlational design and a cross-sectional approach. Samples were taken from 40 respondents using a purposive sampling technique. Data was collected using questionnaires and analyzed with the Spearman Rank statistical test. The research results showed that most respondents had a good family role and attitude toward preventing ARI. The results of the Spearman Rank test showed a significance value of p = <0.001 and a correlation coefficient value of 0.941*, indicating a very strong relationship between family role and attitudes in efforts to prevent ARI in toddlers. There is a significant relationship between family roles and attitudes in the effort to prevent ARI in toddlers within the working area of the Bukit Hindu Health Center Palangka Raya.