Aprizal Ahmad
UIN Imam Bonjol Padang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STRATEGI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SMKN 2 SOLOK DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MASA PANDEMI Disa Edkamila; Nursyamsi Nursyamsi; Aprizal Ahmad
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 7, No 2 (2021): Juli- Desember 2021
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v7i2.2324

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan peserta didik dalam belajar daring masa covid 19. Peserta didik semakin malas mengerjakan tugas karena sering ketinggalan informasi mengenai tugas. Hal ini disebabkan oleh kurang memadai  jaringan internet di tempat tinggalnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi guru bimbingan dan konseling dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik kelas X pada masa Covid di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Solok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi guru Bimbingan Konseling mengatasi kesulitan belajar peserta didik pada masa covid. Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode untuk mendapatkan gambaran sesuatu apa adanya. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi kepada guru pembimbing, wali kelas, serta peserta didik. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan strategi guru bimbingan dan konseling  mengatasi kesulitan belajar peserta didik di masa pandemi dengan melakukan kerjasama dengan wali kelas dan tim IT untuk melaksanakan layanan informasi bimtek mengenai cara belajar menggunakan aplikasi kelas maya. Kelas maya merupakan lingkungan belajar yang ada dalam konten digital yang dapat diakses, disimpan, dan dibagikan melalui jaringan komputer dan sistem informasi sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.
The Influence of Organizational Culture on the Performance of Madrasah Tsanawiyah Teachers in the City of Padang Aprizal Ahmad; Kiki Elfi Lestari
Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) Vol. 9 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.112 KB) | DOI: 10.15642/jpai.2021.9.2.139-152

Abstract

This study aims to determine and describe the influence of organizational culture on the performance of Madrasah teachers in Padang City. An open organizational climate is a healthy climate and is highly coveted by teachers. The condition of the school organizational climate is still not good if there are still frequent conflicts between teachers and miscommunication between teachers and principals, employees with teachers, and employees with principals, so that the organizational climate of this school needs to be researched in the hope of improving the existing climate in the school. schools and can improve teacher performance better. Teacher performance is the most important input in the implementation of education. A person's performance is influenced by several direct and indirect factors. Direct factors that affect a person's performance such as individual, organizational, and psychological factors. Teacher performance as a set of teacher abilities to carry out their duties and functions as well as their responsibilities to improve student learning achievement. Based on the results of research and data analysis, it can be concluded that organizational culture significantly influences the performance of madrasa teachers. The low achievement and learning outcomes of madrasah students are caused by the low performance of madrasah teachers and is still below the minimum standard. This is because the average teacher performance in planning, implementing, and evaluating learning is still below the minimum performance standard.
Pembinaan Soft Skill Siswa Melalui Dasadarma dalam Kegiatan Kepramukaan di Gugus Depan 007/008 MAN 1 Padang Panjang Aprizal Ahmad; Anni Arsa
Murabby: Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 1 (2018): Murabby Vol. 1 No. 1 April 2018
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/mrb.v1i1.285

Abstract

Pendidikan sekarang terfokus pada aspek akademik seperti ilmu pengetahuan dan teknologi sementara peningkatan soft skill seperti mengembangkan kepribadian siswa (kemampuan personal) dan kemampuan interpersonal sangatlah kurang. Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sekolah sangat relevan dengan pembinaan soft skill yang tertuang dalam dasadarma. Berdasarkan latar belakang tersebut Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pembinaan soft skill siswa melalui dasadarma dalam kegiatan kepramukaan di Gugus Depan 007/008 MAN 1 Padang Panjang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, Pembina dan Pelatih Pramuka, Mabigus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini pertama, program pembinaan soft skill siswa melalui dasadarma dalam kegiatan kepramukaan dibuat dan dirancang pada Musyawarah Gugus Depan (Mugus) dan rapat kerja Dewan Ambalan yang tertuang dalam program latihan rutin dan tahunan. Kedua, bentuk-bentuk soft skill yang ditanamkan melalui dasadarma diantaranya: Religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. Ketiga, metode pembinaan soft skill siswa melalui dasadarma dalam kegiatan kepramukaan yaitu pengamalan kode kehormatan pramuka, belajar sambil melakukan, sistem among, kegiatan yang menarik dan menantang, dilaksanakan di alam terbuka, tanda kecakapan umum, satuan terpisah dan kiasan dasar. Keempat, faktor penghambat dalam pembinaan soft skill melalui dasadarma dalam kegiatan kepramukaan adalah kurang efektifnya waktu kegiatan latihan pramuka serta kurangnya materi dalam kegiatan kepramukaan. Sedangkan yang menjadi dukungan adalah sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan yang kondusif, serta dukungan dari pihak sekolah dan  minat serta motivasi dari siswa.