Maasje C. Watulingas
Program Studi Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbedaan hasil belajar siswa SMA pada laboratorium nyata dan virtual dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing Munik Endang Rizkiana; Mukhamad Nurhadi; Maasje C. Watulingas
Bivalen: Chemical Studies Journal Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Bachelor Degree Program of Chemical Education - Mulawarman University | Program Studi S-1 Pendidikan Kimia - Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bcsj.v1i1.277

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa SMA pada laboratorium nyata dan virtual dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan larutan asam basa kelas XI IPA di SMA Negeri 11 Samarinda. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 11 Samarinda sedangkan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA-2 dan XI IPA-3 yang masing-masing kelas sebanyak 38 siswa dan penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui post test sebanyak dua kali pertemuan pembelajaran dan satu kali pertemuan ulangan harian. Kontribusi nilai masingmasing post test adalah 30% dan kontribusi nilai ulangan harian adalah 40%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata akhir siswa kelas XI IPA-2 dan XI IPA-3 sebesar 62,37 dan 85,13. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa SMA pada laboratorium nyata dan virtual dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan larutan asam basa kelas XI IPA di SMA Negeri 11 Samarinda tahun ajaran 2016/2017
Hasil belajar siswa SMA yang diajar menggunakan model pembelajaran EKPA dan POE pada pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit Siska Wardani; Muflihah Muflihah; Maasje C. Watulingas
Bivalen: Chemical Studies Journal Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Bachelor Degree Program of Chemical Education - Mulawarman University | Program Studi S-1 Pendidikan Kimia - Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bcsj.v1i1.281

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil belajar siswa SMA yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran EKPA (Elisitasi, Konfrontasi, Pengembangan konsep, Aplikasi konsep) dan model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) pada sub pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 9 Samarinda, Indonesia, pada tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA1 dan X IPA2 dengan masing-masing kelas berjumlah 30 siswa. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Siswa kelas X IPA1 diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran EKPA dan siswa kelas X IPA2 diajarkan menggunakan model pembelajaran POE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar kimia antara siswa SMA yang diajar dengan model pembelajaran EKPA dengan model pembelajaran POE pada sub pokok bahasan larutan elektrolit dan nonelektrolit
Penerapan penggunaan strategi pembelajaran improve terhadap hasil belajar pada pokok bahasan hidrokarbon Maasje C. Watulingas; Niftahul Janna
Bivalen: Chemical Studies Journal Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Bachelor Degree Program of Chemical Education - Mulawarman University | Program Studi S-1 Pendidikan Kimia - Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bcsj.v1i2.285

Abstract

Proses pembelajaran kimia memiliki dua hal yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk temuan ilmuan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Sehingga dalam pembelajaran kimia seharusnya bukan hanya menekankan pada penguasaan konsep saja tetapi juga pada proses penemuan konsep dengan melibatkan aktivitas metakognitif siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar siswa kelas X MAN 2 Samarinda pada pokok bahasan hidrokarbon. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-l yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran IMPROVE dan siswa kelas X-2 yang berjumlah 35 orang yang diberi perlakuan menggunakan strategi pembelajaran konvensional (kelas kontrol pembanding). Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-l yaitu 89,5 lebih tinggi daripada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas X-2 yaitu 83. Hasil ini kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan variansi homogen dan diperoleh nilai thitung: -4,58 dan -ttabel dengan taraf signifikansi 5% = -2,0. Karena -thitung < -ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran IMPROVE terhadap hasil belajar pada pokok bahasan hidrokarbon siswa kelas X MAN 2 Samarinda
Pengaruh penggunaan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran flash terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan Susi Susanti; Iis Intan Widiyowati; Maasje C. Watulingas
Bivalen: Chemical Studies Journal Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Bachelor Degree Program of Chemical Education - Mulawarman University | Program Studi S-1 Pendidikan Kimia - Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bcsj.v1i2.287

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Penelitian ini tergolong quasi experimental dengan menggunakan nonequaivalent control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen) dan kelas XI IPA 3 (kelas kontrol). Kelas eksperimen diajarkan menggunakan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash sedangkan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Teknik pengumpulan data melalui tes kemampuan berpikir kritis siswa. Data dianalisis menggunakan uji t dengan taraf signifikasi 0,05. Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen (75,34) lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol (71,17) dan terdapat perbedaan antara keduanya. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran CORE dengan media pembelajaran Flash terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
Hasil belajar siswa SMA yang diajar dengan model pembelajaran team assisted individualization dan team accelerated instruction pada materi koloid Devi Yanti Mahrika Wati; Maasje C. Watulingas; Nurlaili Nurlaili
Bivalen: Chemical Studies Journal Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Bachelor Degree Program of Chemical Education - Mulawarman University | Program Studi S-1 Pendidikan Kimia - Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/bcsj.v3i1.322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara siswa SMA yang diajar dengan model pembelajaran kooperative tipe team assisted individualization dan team accelerated instruction pada materi koloid. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 11 Samarinda. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 1 yang diajar dengan model team assisted individualization dan siswa kelas XI IPA 2 yang diajar dengan team accelerated instruction. Kedua kelas siswa dipilih dengan teknik purposive sampling dan masing-masing kelas berjumlah 35 siswa. Hasil belajar siswa pada bab sebelumnya digunakan untuk uji homogenitas kedua kelas. Hasil belajar siswa setelah diajar dengan model yang ditetapkan diperoleh menggunakan tes yang dilakukan pada setiap akhir pelajaran (post-test) dan ulangan akhir bab. Homogenitas subjek penelitian dan perbedaan hasil belajar siswa diuji dengan uji t pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 (75,6) signifikan lebih kecil dari hasil belajar siswa kelas XI IPA 2 (80,3). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model team assisted individualization dan siswa yang diajar dengan model team accelerated instruction. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model team accelerated instruction pada materi koloid menghasilkan hasil belajar siswa yang lebih baik dibanding dengan penerapan model team accelerated instruction di SMA N 11 Samarinda.