Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Ekonomi Kreatif Kerajinan Sutera di Kabupaten Wajo Helda Ibrahim; Suardi Bakri; Awaluddin Yunus; Tamzil Ibrahim
DEDIKASI Vol 21, No 1 (2019): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v21i1.9440

Abstract

Silk development in Wajo Regency is relatively strategic since it involves farmers, opens businessopportunities, gives an opportunity for populist economic development, and increases farmer’s income and foreignexchange. Wajo Regency is known as silk producer city in South Sulawesi. Silk weaving activity has been the dailyactivity of Sengkang Bugis people since their ancestors. The research purposes were (1) to what extent is thecharacteristic of silk craftsmen in silk craft development conducted in Tanasitolo Sub-district Wajo Regency; and(2) how is silk product development in Tanasitolo Sub-district Wajo Regency. The research was conducted atPakkana Village Tanasitolo Sub-district Wajo Regency with consideration that the area is one of centers for silkproduct business development in Wajo Regency. Samples taken were 30 people using purposive sampling. Theresearch results indicate that the characteristics of silk craftsmen in Tanah Sitolo area of Wajo Regency were: 1)Respondents in Pakkanna Village were all female; (2) the highest respondent age (80%) was between 26-50 yearsold; 13.33% were under 25 years old and 6.67% were above 50 years old; (3) respondent’s family dependents weremostly 5-6 people, which was 36.67 percent; (4) based on experience, most respondents has the longest experiencesof 20-25 years, which was 13 percent; and (5) most respondents (50%) had average level of education of junior highschool (SMP). Silk craft development had been long conducted but it was in the level of design motive renewalpacked with modern motive according to merchants’ order level and consumers’ direct order. The development hasbeen a creative economic-based development.
EVALUASI PRODUKTIVITAS PENGOLAHAN HASIL PANEN MENGGUNAKAN MESIN THRESHER DENGAN COMBINE HARVERTER Ahmad Hanafie; Andi Haslindah; Saripuddin Muddin; Awaluddin Yunus
JURNAL ILTEK Vol 12, No 01 (2017): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.927 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v12i01.394

Abstract

Perkembangan alat pertanian semakin banyak dan perlu selalu dilakukan perbaikan-perbaikan sistem baik terhadap alat yang digunakan maupun penggunaan sumber daya manusia tujuannya adalah pengolahan hasil panen dapat mengefesiensi biaya dan produktivitas. Metode penelitian Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini data primer dan skunder, Observasi mengadakan penelitian atau pengamatan pada obyek penelitian berupa pengamatan langsung terhadap pengguna mesin perontok padi thresher dan mesin perontok padi (combine harverter). Hasil penelitian menunjukkan evaluasi mesin thresher dan mesin combine harverter proses kegiatan yang sangat panjang dan tidak efesien dan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang banyak sehinga produktivitas rendah. Serta banyaknya kegiatan-kegiatan atau proses yang harus dilalui baru sampai tahap pengemasan dan waktu yang dibutuhkan sebesar 36,404 menit/ 100 kg butiran padi yang dihasilkan.
RANCANGAN PENGHATAR HASIL RONTOKAN PADI PADA MESIN COMBINE HARVERTER Ahmad Hanafie; Andi Haslindah; Saripuddin Muddin; Awaluddin Yunus
JURNAL ILTEK Vol 13, No 01 (2018): ILTEK : Jurnal Teknologi
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.573 KB) | DOI: 10.47398/iltek.v13i01.116

Abstract

Mesin combine harverter yang dirancang secara terintegrasi dalam pengolahan hasil panen. Adalah pengambungan mesin thresher yaitu mesin yang merontokkan padi secara statis yang artinya mesin dalam posisi diam, bahan yang datang ke mesin untuk proses perontokan, lalu hasil rontokan tersebut dipindahkan pada mesin pembersih untuk memisahkan butiran padi yang hampa serta batang, daun atau kotoran lain yang masih menempel pada butiran padi sedangkan combineharveter adalah mesin yang digerakkan secara dinamis yang mampu digerakkan secara vertikal hasil rontokan ini dibawak kebagian mesin pembersih menghilangkan dedaunan serta batang yang masih terikut pada butiran padi, dalam penelitian kedua mesin digabung menjadi satu manfaat untuk mengurangi waktu kerja serta efesiensi biaya.Bak penghantar padi yang telah dirangkai dengan komponen lainnya ukuran panjang 180 cm. Lebar 14 cm dengan ketebalan 0,5 mm. Model bak penghantar ini dibuat secara terpisah-pisah, bak teridi dari 4 bagian yaitu bak bagian bawah (landasan penghantar), bagian bagian atas(penutup), Pentup bak kontrol bagian bawah untuk pengontrol bagian perontokan dan, bak kontrol bagian atas untuk bagian mesin thresher. penutup bak penghantar terdiri 2 bak yang terletak pada ujung bawah atas, dan pada bagian atas bawah. Fungsi penutup bak pengantar adalah sebagai alat kontrol bila mana terjadi suatu hal pada bagian antara ruang perontokan dengan arah ke penghantar, biasa terjadi bila butiran padi dan batang padi yang terbawah saat diroktokkan. Begitu juga alat kontrol pada bagian atas fungsi sama sebagai pengontrol antara penghantar ke bagian thresher.