Pemberian ASI sangat penting diberikan pada bayi terutama pada periode awal bayi baru lahir yaitu pada 1.000 hari kehidupan pertamanya yang disebut dengan ASI eksklusif. Hambatan penerapan pemberian ASI eksklusif salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pada ibu. Berdasarkan data Dinkes Kota Yogyakarta tahun 2021 capaian ASI eksklusifnya hanya 52,7%. Puskesmas Umbulharjo 1 merupakan salah satu peskesmas yang ada di Kota Yogyakarta dengan tingkat cakupan ASI eksklusif paling rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo 1. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah 391 ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Sampel berjumlah 88 ibu dengan kriteria inklusi bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Umbulharjo 1; tidak mengonsumsi suplemen ASI tambahan; dan tidak memiliki riwayat sakit menular yang mempengaruhi ASI seperti HIV/AIDS, hepatitis B dan C yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik data penelitian menggunakan kendall’s tau. Hasil uji korelasi nilai signifikasi tingkat pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif adalah 0,061 > 0.005 menunjukkan keeratan korelasi 0,191 sangat lemah dan arah hubungan positif. Diputuskan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pemberian ASI eksklusif. Tingkat pendidikan tidak melulu menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya pemberian ASI eksklusif, oleh sebab itu alangkah lebih baiknya yang perlu ditingkatkan adalah tingkat kesadaran dari ibu sejak ibu dinyatakan hamil untuk mempersiapkan kebutuhan penting bayi yaitu pemberian ASI eksklusif.