Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
2.177
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Eduscience (JES) Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat SAJARATUN : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Fatma Wati
Universitas Flores
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Humanities Computer Science & IT Decision Sciences, Operations Research & Management Education Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering Public Health Social Sciences Other

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

 1   2 
PEREMPUAN PENGRAJIN TENUN IKAT MOTIF KULIT ULAR (ULA KULIKENG) SEBAGAI PENJAGA NILAI KEARIFAN LOKAL DI DESA LEWOKLUOK KECAMATAN DEMON PAGONG KABUPATEN FLORES TIMUR Yohana Seku Abe; Samingan Samingan; Fatma Wati
Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/sajaratun.v8i1.2848

Abstract

kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)?, 2). Bagaimana proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? dan 3). Nilai-nilai kearifan lokal mana saja yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng)? Tujuan yang mau dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya kaum perempuan pengrajin tenun ikat dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng), untuk mengetahui proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) dan untuk mengetahui nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) di Desa Lewokluok. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi, dengan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. Hasil penelitian lapangan memperlihatkan bahwa upaya kaum perempuan dalam mempertahankan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut:1). Membentuk kelompok tenun ikat. 2). Memperkenalkan tenun ikat pada festival budaya. 3). Sanggar tenun ikat dalam keluarga. 4). Pendidikan di sekolah dalam pelajaran mulok. Setelah itu proses pembuatan tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Pelepasan biji kapas dari kapas. 2). Penghalusan atau pelemasan kapas. 3). Penggulungan kapas. 4). Memintal kapas. 5). Menggulung benang. 6). Merentangkan benang. 7). Mengikat benang untuk menentukan motif. 8). Pencelupan benang ke pewarna. 9). Menjemur benang yang sudah diwarnai. 10). Membuka ikatan motif. 11). Menggelar benang untuk menyusun dan merapikan motif. 12). Menenun. 13). Menggabungkan kedua sisi kain. 14). Pemasangan siput kecil sebagai hiasan. 15). Hasil. Selanjutnya nilai-nilai kearifan lokal yang dipersentasikan di dalam tenun ikat motif kulit ular (ula kulikeng) sebagai berikut: 1). Nilai sosial. 2). Nilai budaya. 3). Nilai ekonomi. 4). Nilai agama. 5). Nilai estetika.
Megalithic Heritage Of Traditional Villages In Ende Fatma Wati; Elisabeth Susanti Bela
Santhet: (Jurnal Sejarah, Pendidikan Dan Humaniora) Vol 8 No 1 (2024): Santhet : Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora
Publisher : Proram studi pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universaitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/santhet.v8i1.3750

Abstract

Flores Island, especially Ende Regency, has abundant potential and wealth of archaeological heritage which is still preserved today. The potential of these cultural resources should be maintained and preserved in various forms, one of which is through research and scientific publications so that they are better known by today's modern society. This research, which is included in qualitative descriptive research, uses research strategies in the Wolotopo Traditional Village and Kozibari Traditional Village in Ende Regency, making the process of data collection and data analysis easier. The open interview technique allows informants to have more freedom in providing answers so that general macro conclusions can be drawn. Literature studies and presentation of research documentation can strengthen descriptions and narratives of informal presentations. The research results show that various megalithic remains in the traditional village residential area in Ende are still well preserved and are still used in various traditional rituals.
Co-Authors Ariswan Usman Aje Benediktus Yoseph Bhae Daniel Wolo Elias Beda Elisabeth Susanti Bela Helena Rosalia Parera Hendi Oval Sugianto Imelda Ina Maria Elisabeth Rei Bei Maria Marlince Lay Marsel Nande Nong Hoban Samingan Thomas Geba Yohana Seku Abe Yosef Tomi Roe