Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Komunikasi Pemasaran Digital pada Brand SCH Melalui Instagram Marwa Salsabila Anshory; Mochammad Rochim
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8156

Abstract

Abstract. Digital marketing communication is a goal of activities carried out for branding and promotion to achieve the desired goals through technology and the internet, one of which is social media. Social media is currently used widely by brands and businesses to promote or interact with consumers, with all its advantages that can help in the marketing communication process. In this case, SCH uses social media Instagram in carrying out its digital marketing communications. The main focus of this research is how digital marketing communications are carried out by SCH. The purpose of this study is to find out digital marketing communication strategies through Instagram social media, digital marketing communication activities through Instagram social media, interactions carried out by SCH through Instagram, and the reasons for brands using fundamental design as a source of creative ideas in digital marketing communications on Instagram. This research uses a qualitative approach with a case study method using The Circular Model of SOME theory. As a reference material to strengthen research. The conclusion from this study is that SCH has four main aspects of using Instagram social media to carry out digital marketing communications, namely through digital marketing communication strategies, digital marketing communication activities, interaction with consumers, and the use of fundamental design in digital marketing communications. In the end, the use of Instagram social media can increase engagement and assist SCH in conducting digital marketing communications. Abstrak. Komunikasi pemasaran digital adalah suatu tujuan kegiatan yang dilakukan untuk branding dan promosi untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui teknologi dan internet, salah satunya dengan media sosial. Media sosial saat ini digunakan secara luas oleh merek dan bisnis untuk mempromosikan atau berinteraksi dengan konsumen, dengan segala kelebihannya dapat membantu dalam proses komunikasi pemasaran. Dalam hal ini SCH menggunakan media sosial Instagram dalam melakukan komunikasi pemasaran digitalnya. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana komunikasi pemasaran digital yang dilakukan SCH. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran digital melalui media sosial Instagram, aktivitas komunikasi pemasaran digital melalui media sosial Instagram, interaksi yang dilakukan SCH melalui Instagram, dan alasan brand menggunakan fundamental design sebagai sumber ide kreatif dalam komunikasi pemasaran digital di Instagram. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan menggunakan teori The Circular Model of SOME. Sebagai bahan rujukan untuk memperkuat penelitian. Kesimpulan dari penelitian ini adalah SCH mempunyai empat aspek utama dalam menggunakan media sosial Instagram untuk melakukan komunikasi pemasaran digital yaitu melalui strategi komunikasi pemasaran digital, aktivitas komunikasi pemasaran digital, interaksi terhadap konsumen dan penggunaan fundamental design di komunikasi pemasaran digital .Pada akhirnya penggunaan media sosial Instagram ini dapat meningkatkan engagement dan membantu SCH dalam melakukan komunikasi pemasaran digital.
Analisis Semiologi Pesan Moral dan Persahabatan dalam Film “Shawshank Redemptation” Muhammad Rauf Abdul Fattah; Mochamad Rochim
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8425

Abstract

Abstract. Film plays an important role in communicating messages to its audience, one of which is a moral message. The Shawshank Redemption is a film based on a story by Stephen King and directed by Frank Darabont. Shawshank's redemption contains a lot of morals. This film contains many positive moral messages and provides many lessons. This study aims to determine the stereotyped messages contained in The Shawshank Redemption. The research methodology used in this study is qualitative research using Roland Barthes' semiotic analytic research method, with primary data sources (The Shawshank Redemption film) and secondary data (handbooks). Data collection by means of observation or close observation of the research topic, as well as reading literature (books, articles, journals, internet, dissertations, etc.). And using the triangulation method to check the research data. The results of this study were obtained by analyzing moral messages using Roland Barthes' semiotic analysis. The moral message contained in The Shawshank Redemption is taken from several scenes previously selected by the researcher, namely: courage to speak the truth and truth, act honestly, consistency in one's actions, politeness to others, patience in facing trials, discipline in everything, having a sincere heart when doing something, being serious about something, and taking responsibility in accepting actions and punishments. Abstrak. Film memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan pesan kepada penontonnya, salah satunya adalah pesan moral. The Shawshank Redemption adalah film berdasarkan cerita oleh Stephen King dan disutradarai oleh Frank Darabont. Penebusan Shawshank mengandung banyak pesan moral. Film ini banyak mengandung pesan moral yang positif dan memberikan banyak pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan stereotip yang terkandung dalam The Shawshank Redemption. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode penelitian analitik semiotika Roland Barthes, dengan sumber data primer (film The Shawshank Redemption) dan data sekunder (handbook). Pengumpulan data dengan cara observasi atau pengamatan dekat terhadap topik penelitian, serta membaca literatur (buku, artikel, jurnal, internet, disertasi, dll). Dan menggunakan triangulasi metode untuk mengecek data penelitian ini. Hasil penelitian ini diperoleh dengan menganalisis pesan moral menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Pesan moral yang terkandung dalam The Shawshank Redemption diambil dari beberapa adegan yang dipilih sebelumnya oleh peneliti, yaitu: keberanian untuk berbicara kebenaran dan kebenaran, bertindak jujur, konsistensi dalam tindakan seseorang, kesopanan kepada orang lain, kesabaran dalam menghadapi cobaan, disiplin dalam segala hal, memiliki hati yang tulus ketika melakukan sesuatu, serius tentang sesuatu, dan mengambil tanggung jawab dalam menerima tindakan dan hukuman.
Manajemen Komunikasi Pemasaran Perusahaan Coffee Shop pada Era New Normal Aulia Muhammad; Mochammad Rochim
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.8796

Abstract

Abstract. The Covid 19 pandemic has had an impact on the management of the coffee shop business. Many coffee shops have been hit in running their business (collapsed), and many have even died. On the other hand, coffee shop managers are also faced with increasing competition from coffee shops. This research focuses on how the management of marketing communications for coffee shop companies in the new normal era. The aim of the study was to determine marketing communication management for the Bandung Kilogram coffee shop which includes planning, organizing, acting , and controlling in the New Normal era. This study used a qualitative research method with a case study approach. The results of the study show that Kilogram Coffee Shop's marketing communication management in the new normal era is: 1) planning is carried out by encouraging all company programs in offline (face-to-face) and online forms and using endorsements to convey messages to customers and to maintain good relations with customers is done by face to face communication , giving promotions, and holding more offline events and involving the community; 2) organizing ( organizing ) was carried out by changing the organizational structure and adding new divisions, namely Holding, Operations Manager, Marketing Division, and separating the Finance Division which was previously concurrently held by the Operations Manager during the pandemic era ; 3) Actuating is done by adding more offline events and involving the community. Sales are carried out offline and online with the help of market place. The delivery of messages (publications) to customers is carried out by adding new methods, namely involving endorsements, and 4) control is carried out by all employees, starting from Holding, General Manager, Operations Manager, Leaders of each Division, to staff. The supervision of online publications is carried out by the Marketing and Program Division. Abstrak. Pandemi Covid 19 berdampak pada pengelolaan usaha coffee shop. Banyak coffee shop yang terpukul dalam menjalankan usahanya (colaps), bahkan banyak pula yang mati. Di sisi lain, pengelola coffe shop juga dihadapkan pada persaingan coffe shop yang jumlahnya terus bertambah. Penelitian ini berfokus pada bagaimana manajemen komunikasi pemasaran perusahaan coffee shop pada era new normal. Tujuan penelitian untuk mengetahui manajemen komunikasi pemasaran coffee shop Kilogram Bandung yang meliputi perencanaan (planning, pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuiting), dan pengawasan (controlling) pada era New Normal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan, manajemen komunikasi pemasaran Kilogram Coffee Shop pada era new normal adalah: 1) perencanaan (planning) dilakukan dengan mendorong semua program perusahaan dalam bentuk offline (tatap muka) dan online serta menggunakan endorsement untuk menyampaikan pesan kepada pelanggan dan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan dilakukan dengan komunikasi face to face, memberikan promosi-promosi, dan menyelenggarakan event offline yang lebih banyak dan melibatkan komunitas; 2) pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan mengubah struktur organisasi dan menambah divisi baru yaitu Holding, Manager Operasional, Divisi Marketing, dan memisahkan Divisi Finance yang sebelumnya dirangkap oleh Manager Operasional pada era pandemi; 3) pelaksanaan (actuating) dilakukan dengan menambah event offline yang lebih banyak dan melibatkan komunitas. Penjualan dilakukan offline dan online dibantu market place. Pelaksanaan penyampaian pesan (publikasi) kepada customers dilakukan dengan menambah cara baru yaitu melibatkan endorsement, dan 4) pengawasan (controlling) dilakukan oleh semua karyawan, mulai dari Holding, General Manager, Manajer Operasional, para Leader tiap Divisi, sampai ke staff. Untuk pengawasan publikasi online dilakukan oleh Divisi Marketing dan Program.
Konsistensi Konten Reels Instagram sebagai Media Promosi Timechineco Aldi Fachrulrazy; Mochammad Rochimm
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i2.9361

Abstract

Abstract. Abstract. The world is now entering the digital era, one form of benefit from the changing era, one of which is the creation of social media. Social media has an important role in the process of social interaction that occurs between users without any difficulties and time limits. One of the media that is widely used by audiences is Instagram. Instagram is now not only a place to introduce personal identity. Based on its development, Instagram is now a media for the identity of a brand, just like Timechineco as a clothing product. The activity of introducing identity through social media is a concept that is commonly termed feed content as a media promotion through social media with the aim of understanding content management for followers who intend to get a result from promotions that utilize Instagram social media. In accordance with the purpose of this study, namely to find out Timechine carries out the promotion process by managing content in feature feeds with the vintage military concept. This study uses a qualitative method with a case study approach, constructivism paradigm, and data collection techniques with structured interviews and documentation. In addition, researchers used a validity test with source triangulation techniques.The theoretical basis used in this research is The Circular Model of So Me as a reference and to strengthen research on Timechineco. The results of this study are that Timechineco has several stages in managing the reels content that Timechineco does. Because Instagram social media has several feature options that researchers have chosen to find out about promotions in selecting features. Then there are obstacles when implementing content by choosing a vintage concept in promoting on Instagram social media, of course doing so requires time which must be the deadline in determining reels content. Timechineco itself utilizes social media to make promotions by taking advantage of opportunities in promotions. By choosing social media as a promotion to achieve its goals. Of all that Timechineco has done promotion through content, the aim is to get feedback from the audience. Feedback received with a positive response in the comments column on Instagram @timechineco. Abstrak. Dunia sekarang ini memasuki era digital, salah satu bentuk manfaat dari adanya perubahan era salah satunya adalah terciptanya media sosial. Media sosial mempunyai peranan penting dalam proses interaksi sosial yang terjadi antar pengguna tanpa adanya kesulitan dan batasan waktu. Salah satu media yang marak digunakan oleh khalayak adalah Instagram. Instagram sekarang ini tidak hanya menjadi sebuah wadah yang memperkenalkan identitas secara personal saja, Berdasarkan perkembangannya, Instagram sekarang ini menjadi media identitas suatu brand seperti halnya Timechineco dalam sebagai sebuah produk pakaian. Aktivitas memperkenalkan identitas melalui media sosial adalah sebuah konsep yang umum diistilahkan sebagai konten feed sebagai media promosi melalui media sosial mempunyai tujuan untuk mengentahui pengeloaan konten terhadap followers yang bermaksud mendapatkan sebuah hasil dari promosi yang memanfaatkan media sosial Instagram. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui Timechine melakukan proses dalam promosi dengan mengelola konten dalam fitur feeds dengan konsep vintage military. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, paradigma kontruktivisme, dan teknik pengumpulan data dengan wawancara terstruktur dan dokumentasi. Selain itu, peneliti menggunakan uji keabsahan dengan teknik triangulasi sumber. Adapun landasan teori yang digunakan penelitin ini adalah The Circular Model of So Me sebagai rujukan serta untuk memperkuat penelitian terhadap Timechineco. Hasil dari penelitian ini yaitu Timechineco dalam melakukan pengelolaan konten reels yang dilkukan Timechineco memiliki beberapa tahap. Karena dari media sosial Instagram memliki beberapa opsi fitur yang dipilih peneliti untuk mengetahui mengenai promosi dalam memilih fitur. Kemudian ada hambatan saat melakukan pelaksanaan konten dengan memlihnya konsep vintage dalam melakukan promosi di sosial media Instagram, tentunya dalam melakukan membutuhkan waktu yang harus menjadi deadline dalam menetukan konten reels. Timechineco sendiri memanfaatkan media sosial sebagaimana untuk membuat promosi dengan melakukan peluangnya dalam promosi. Dengan pemilihan media sosial sebagai promosi untuk mencapai tujuannya. Dari semua yang dilakukan Timechineco promosi melalui konten hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan feedback dari audiens. Feedback yang diterima dengan respon positif yang terdapat pada kolom komentar di Instagram @timechineco
Analisis Pesan Moral pada Film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia: Studi Semiotika Analisis Pesan Moral Pada Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia putri handayani; Mochammad Rochim
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v3i2.9223

Abstract

Abstract. The Indonesian version of Miracle In Cell No.7 is a 145-minute melodrama and family comedy released on September 8, 2022 The object of study of this study is the Indonesian version of the film Miracle in Cell No. 7, tells the story of Dodo Rozak who has a mental limitation (Disability) He has a child named Kartika. Qualitative research emphasizes the observation of a phenomenon and requires a keen instinct from the researcher. The object of this study is the film Miracle in Cell No. 7 which tells the story of Dodo Rozak who has a mental limitation or a disability. The paradigm that will be used in this study is constructivism. The method to be used semiotic analysis from Roland Barthles which examines connotative, denotative and myth. Research data collection techniques use interviews and documentation and search for data from journals, articles, theses, books, and online media. Researchers are interested in analyzing what moral messages the cast and director want to convey in this film to the audience or audience. As a result, researchers understand that every human being who has a deficiency who is born as a disabled person can also provide moral messages in the form of honesty, sincerity, resignation, patience, sincerity, helpfulness to humans who are born normal, the figure of a child raised by a disabled person grows up with a moral attitude of filial piety to the figure he loves, the emotional bond of father and son who love each other, From this film researchers can also know that the law is "a law that puts justice blunt up and pointed down". However, a person who has social inequality also deserves justice. Abstrak. Film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia bergenre melodrama dan komedi keluarga yang berdurasi 145 menit yang diliris pada 08 September tahun 2022 Objek kajian dari penelitian ini adalah film Miracle in Cell No. 7 Versi Indonesia, menceritakan tentang kisah Dodo Rozak yang memiliki keterbatasan mental (Difabel) Ia memiliki anak bernama Kartika. Penelitian kualitatif menekankan pada pengamatan terhadap suatu fenomena dan membutuhkan insting yang tajam dari peneliti. Objek kajian ini penelitian adalah film Miracle in Cell No. 7 yang menceritakan kisah Dodo Rozak yang memiliki keterbatasan mental atau seorang difabel. Paradigma yang akan digunakan pada penelitian ini adalah kontruksivisme. Metode yang akan digunakan analisis semiotika dari Roland Barthles yang menguji tentang konotatif, denotatif dan mitos. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan wawancara dan dokumentasi serta mencari data dari jurnal, artikel, skripsi, buku, dan media online. peneliti tertarik menanalisis terkait pesan moral apa yang ingin disampaikan pemain dan sutradara pada film ini kepada penonton atau khalayak . Akibatnya, peneliti mengerti bahwa setiap manusia yang memiliki kekurangan yang terlahir sebagai seorang difabel juga dapat memberikan pesan moral berupa sikap jujur, sikap Ikhlas, pasrah, sabar, tulus, sikap tolong-menolong kepada manusia yang terlahir normal, sosok anak yang dibesarkan seorang difabel tumbuh dengan sikap moral baktinya kepada sosok yang ia cintai, ikatan emosional dari ayah dan anak yang saling menyayangi, dari film ini juga peneliti dapat mengetahui bahwa hukum yang ad aitu adalah “hukum yang meletakan keadilan yang tumpul keatas dan runcing kebawah”. Meskipun begitu seorang yang memiliki kesenjangan sosial juga berhak menerima keadilan.
Hubungan antara Brand Ambassador dengan Minat Beli Masyarakat Muhammad Haris Munandar; Mochammad Rochim
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i1.11742

Abstract

Abstract. Shopee is the most popular online shopping platform in Taiwan and Southeast Asia. Shopee was first launched in 2005 in Singapore. In 2015, Shopee was first present in Indonesia. The purpose of this study is to examine and analyze: 1) The relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors on people's buying interest. 2) The relationship between visibility, credibility, attraction, and power of Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors to people's buying interest. .In this study, the author uses the correlation study method to study and analyze which will later benefit from his research. By using quantitative methods supported by using Spearman Rank theory as a foundation in reviewing hypotheses and subhypotheses, it is expected to make it easier for researchers to analyze the data that has been obtained. There is a uniqueness that will be explored regarding the use of Ruben Onsu and Sarwendah as Shopee Brand Ambassadors for people's buying interest. The results of this study show that there is a relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as brand ambassadors of the Shopee online shopping application with people's buying interest in RT 01 and RT 05 RW 09 obtained 0.000 and α which is 0.05 with test criteria, namely reject H0 if the significance value (sig) < α so that 0.000 < 0.05 is rejected H0. Then based on the calculation results, the value of the correlation coefficient is 0.636. The correlation coefficient value of 0.636 shows a strong relationship between Ruben Onsu and Sarwendah as brand ambassadors of the Shopee online shopping application with people's buying interest. Abstrak. Shopee adalah platform belanja online paling populer di Taiwan dan Asia Tenggara. Shopee pertama kali diluncurkan pada tahun 2005 di Singapura. Ditahun 2015, Shopee pertama kali hadir di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk mengkaji dan menganalisis: 1) Hubungan Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai Brand Ambassador Shopee terhadap minat beli Masyarakat. 2) Hubungan visibility, credibility, attraction, dan power Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai Brand Ambassador Shopee terhadap minat beli Masyarakat. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode studi korelasi untuk mengkaji dan menganalisis yang nantinya akan ditungkan kedalam penelitiannya. Dengan menggunakan metode kuantitatif didukung dengan menggunakan teori Rank Spearman sebagai landasan dalam mengkaji hipotesis dan subhipotesis, diharapkan dapat memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang sudah didapatkan. Terdapat keunikan yang akan digali terkait penggunaan Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai Brand Ambassador Shopee terhadap minat beli Masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, terdapat hubungan antara Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai brand ambassador aplikasi belanja online Shopee dengan minat beli masyarakat di lingkungan RT 01 dan RT 05 RW 09 didapat 0.000 dan α yaitu 0.05 dengan kriteria uji yaitu tolak H0 jika nilai signifikansi (sig) < α sehingga 0.000 < 0.05 dinyatak tolak H0. Kemudian berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai koefisien korelasi yakni sebesar 0.636. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.636 menunjukan hubungan yang kuat antara Ruben Onsu dan Sarwendah sebagai brand ambassador aplikasi belanja online Shopee dengan minat beli Masyarakat
Manajemen Konflik Hubungan Long Distance Relationship Meidina Tazqia Azzahra; Mochammad Rochim
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i1.12178

Abstract

Abstract. Long distance relationships between husband and wife are something that usually happens because of work, this research uses qualitative research methods, where there are factors that can trigger conflict due to the distance that separates husband and wife, when a long distance relationship occurs it will trigger conflict. There is a resolution of a problem which is called conflict management, in every relationship there are different ways of resolving conflict in each husband and wife relationship which is called conflict management style, a case study of the women's civil servants' organization Samsat Soreang, the purpose of this research is to find out how each married couple resolves conflicts, managing conflicts in conflict management styles. Using qualitative methods with interview techniques via WhatsApp. Abstrak. Hubungan jarak jauh diantara suami istri adalah hal yang biasa terjadi karena pekerjaan, penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, yang dimana terdapat faktor yang dapat memicu terjadinya konflik dikarenakan jarak yang memisahkan antara suami dan istri, ketika terjadinya hubungan jarak jauh akan memicu konflik dalam konflik akan terjadi sebuah penyelesaian suatu masalah yang dinamakan manajemen konflik, dalan setiap hubungan terdapat cara penyelesaian konflik yang berbeda-beda pada setiap hubungan suami istri yang disebut gaya manajemen konflik, studi kasus pada organisasi istri pegawai negri sipil darma wanita samsat cibinong. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui cara penyelesaian konflik setiap pasangan suami istri, memanajemen sebuah konflik yang terdapat dalam gaya manajemen konflik. Mengunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara via whatsapp.
OPTIMASI PENGGUNAAN SODA KAUSTIK PADA PROSES TREATING PERTASOL CA UNIT CDU PPSDM MIGAS CEPU Prayitno , Prayitno; Hapsari, Adenia Aulia; Rochim, Mochamad
DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi Vol. 10 No. 2 (2024): June 2024
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v10i2.5070

Abstract

Hasil olahan minyak mentah berupa pertasol CA di PPSDM MIGAS Cepu diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Sebelum didistribusikan kepada konsumen, pertasol CA harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan Pertamina. Pertasol CA yang didak memenuhi spesifikasi ditandai dengan kandungan sulfur yang tinggi, dimana sulfur merupakan impurities. Kandungan sulfur yang mengkontaminasi pertasol CA berada dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S) dan merkaptan (RHS) dalam fase gas terlarut. Untuk menghilangkan senyawa sulfur perlu dilakukan treating. Treating merupakan proses pemurnian untuk mengurangi impurities seperti belerang dan senyawa organik lain yang terkandung dalam produk. Proses treating dilakukan dengan menggunakan soda kaustik sebagai agen pengikat impurities. Kandungan sulfur berlebih dapat menyebabkan penurunan mutu produk, menimbulkan korosi dan menurunkan stabilitas pada penyimpanan, sehingga proses treating perlu dioptimalkan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh konsentrasi soda kaustik, rasio volume pertasol CA: soda kaustik, dan lama waktu penggunaan kembali soda kaustik pada proses treating terhadap kualitas pertasol CA. Proses treating pada percobaan ini menggunakan konsentrasi soda kaustik (7,5; 10; 12,5 M), rasio volume pertasol CA: soda kaustik (4 : 1 ; 3 : 1 ; 2 : 1). Parameter yang dianalisis, antara lain: analisis sulphur content ASTM D 2622, color saybolt ASTM D 156, copper corrosion ASTM D 130 dan doctor test. Hasil penelitian menunjukkan pertasol CA on spec diperoleh pada kondisi operasi optimum yaitu pada konsentrasi 12,5 M, dan rasio volume pertasol CA : soda kaustik 2 : 1, dengan efisiensi desulfurisasi sebesar 50,24 %. Penggunaan kembali soda kaustik menunjukkan keberadaan sulfur relatif tinggi pada penggunaan ke-13.
Perhitungan Efisiensi Boiler TWA Dengan Metode Secara Tidak Langsung Rochim, Mochamad; Oktaviansyah, Rendi
Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Nasional Pengelolaan Energi MigasZoom
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/mz/2024-2/610

Abstract

Efisiensi boiler merupakan indikator utama dalam menentukan kinerja operasional sistem boiler di industri, termasuk di PPSDM MIGAS. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung efisiensi Boiler TWA dengan metode tidak langsung, yang mempertimbangkan kerugian panas untuk mengidentifikasi potensi peningkatan kinerja. Berdasarkan kajian pustaka, metode tidak langsung dinilai lebih akurat dalam mengevaluasi efisiensi karena mempertimbangkan parameter seperti suhu dan komposisi gas buang, kelembaban udara, dan kerugian panas lainnya. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2024 melalui survei, observasi langsung, dan studi literatur. Hasil perhitungan menunjukkan efisiensi Boiler TWA sebesar 83,19%, yang masih berada dalam batas efisiensi minimum sebesar 75% menurut ASME (American Society of Mechanical Engineers) PTC 4. Namun, hasil ini belum mencapai tingkat efisiensi tertinggi yang mungkin dicapai. Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan efisiensi termasuk kebocoran pada tabung, kerak pada pipa, dan ketidaklancaran aliran fluida. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun efisiensi Boiler TWA memenuhi persyaratan operasional, perbaikan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kinerja.