Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Konstruksi Sumpah dan Pelaksanaannya dalam Masyarakat Suku Serawai Idwal Idwal; Rohimin Rohimin; Syukraini Ahmad; Suhilman Mustofa
Tsaqofah dan Tarikh: Jurnal Kebudayaan dan Sejarah Islam Vol 6, No 1 (2021): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/ttjksi.v6i1.4156

Abstract

Sumpah dalam masyarakat Islam seringkali dimaknai dan difahami dalam berbagai pengertian, fungsi dan praktek. Sumpah tidak lagi murni dalam pengertian agama dan digunakan tidak pada tempatnya. Praktek-praktek sumpah dalam komunitas umat beragama yang telah didominasi dengan tradisi dinilai sebagai sumpah yang bersumber dari ajaran agama Islam. Sumpah juga dikenal dalam masyarakat suku Serawai. Suku Serawai merupakan suku bangsa dengan populasi terbesar kedua yang hidup di daerah Bengkulu. Sebagian besar masyarakat suku Serawai berdiam di kabupaten Bengkulu Selatan, di antaranya di kecamatan Sukaraja, Seluma, Talo, Pino, Manna, dan Seginim. Dapatlah dipahami bahwa sumpah dalam masyarakat suku Serawai itu, benar-benar sakral dan suci karena itu tidak boleh dijadikan sebagai mainan atau gurauan. Dan pasti dia akan mendapatkan sanksinya baik itu sesuai dengan apa yang diucapkannya.
INSTRUMEN MULTIKULTURALISME DESA PERCONTOHAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Kajian Pendahuluan Observatif Desa Rama Agung Sebagai Desa Percontohan Kerukunan Umat Beragama Di Bengkulu Rohimin Rohimin
Jurnal Pendidikan "EDUKASIA MULTIKULTURA" Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Pascasarjana s-3 IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.705 KB) | DOI: 10.29300/jem.v1i2.2504

Abstract

Penelitian ini berupaya mengobservasi instrumen multikulturalisme desa kerukunan beragama dalam membangun dan membina kerukunan dengan lokus observasi desa Rama Agung Kecamatan  Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara, sebagai desa rintisan Percontohan kerukunan Umat Beragama Kementerian Agama (filot project). Desa ini didestinasi menjadi satu-satunya desa di Provinsi Bengkulu yang dinobatkan menjadi  Desa Terpadu Persatuan Umat Beragama tingkat nasional oleh Kementerian Agama RI yang kemudian sejak tahun anggaran 2017 Kementerian Agama dipilih dan ditunjuk sebagai desa Percontohan Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang pada saatnya nanti bisa dijadikan sebagai desa atau perkampungan percontohan di Provinsi Bengkulu oleh kelompok masyarakat lain sebagai desa Kerukunan Umat Beragama. Berdasarkna observasi penulis, Warga Desa Rama Agung  memeluk agama yang berbeda-beda, ada yang Islam, Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Namun mereka dalam kehidupan bersama bersepakat memelihara kerukunan, dan hidup damai berdampingan dalam keragaman. Desa Rama Agung merupakan desa yang dihuni oleh anggota masyarakat dengan latar belakang agama, etnis dan budaya yang beragam. Sembilan Instrumen multikulturalisme yang diobservasi, yaitu prinsip persamaan, prinsip kebebasan, prinsip persatuan dan persaudaraan, prinsip perdamaian, prinsip musyawarah, prinsip keadilan, prinsip kepemimpinan, prinsip tolong menolong dan membela, dan prinsip pertahanan dijadikan sebagai prinsip kehidupan bersama. Instrumen multikulturalisme ini ditransformasikan sebagai rekayasa kearifan lokal dalam berbagai elemen kehidupan bersama.
PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI MIN 2 KOTA BENGKULU Eva Susanti; Rohimin Rohimin; Ahmad Suradi
Al-Bahtsu : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 4, No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.579 KB) | DOI: 10.29300/btu.v4i2.2682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pengelolaan kelas guru terhadap motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran fiqih di MI Negeri 2 Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di MI Negeri 2 Kota Bengkulu yang berjumlah empat puluh tujuh orang. Dengan demikian, jumlah seluruh populasi sebagai sampel berjumlah 47 orang.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka disimpulkan sebagai berikut:Pertama, Terdapat pengaruh yang berarti pengelolaan kelas guru terhadap motivasi belajar siswa  fiqih. Hal itu dapat dilihat dari nilai sig uji t yaitu nilai sig 0,021  0,05 yang artinya  ditolak atau  diterima. Kedua, Terdapat pengaruh yang berarti pengelolaan kelas fiqih terhadap hasil belajar siswa bidang studi fiqih. Hal itu dapat dilihat dari nilai sig uji t yaitu nilai sig 0,021  0,05 yang artinya  ditolak atau  diterima. Ketiga, Terdapat pengaruh pengelolaan kelas guru fiqih terhadap terhadap motivasi dan hasil belajar siswa . Hal itu dapat dilihat dari nilai sig uji t (X1) yaitu nilai sig 0,021  0,05 dan (X2) yaitu nilai sig 0,004  0,05 yang artinya  ditolak atau  diterima.
ANALISIS KURIKULUM PAI SMA/SMK/MA KELAS XII Sipuan Sipuan; Rahman Umar; Rohimin Rohimin; Hery Noer Hery Noer; Alfauzan Amin
Jurnal Literasiologi Vol 8 No 3 (2022): Jurnal Literasiologi
Publisher : Yayasan Literasi Kita Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47783/literasiologi.v8i3.398

Abstract

Banyak orang awam yang beranggapan bahwa istilah pendidikan hanyalah sebuahkata yang mereprensentasikan kegiatan mendidik anak di sekolah agar menjadi lebih pandaidan kelak ia dapat menjadi anak yang sukses di masa depan atau mendapat pekerjaan yang diinginkan. Namun, anggapan tersebut ternyata belum cukup mewakili makna dantujuan pendidikan yang sebenarnya, seperti yang telah dirumuskan dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1. Kurikulum adalah suatukajian terhadap kompetensi, materi, evaluasi serta perencanaan pembelajarn yang dapat dijadikan pedoman bagi guru di sekolah. Kurikulu mwajib adanya pada setiap mata pelajaran termasuk di dalamnya mata pelajaran pendidikan agama Islam. Adapun Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan seluruh bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi serta proses pendidikan Menurut pendapat Ahmad Tafsir memberikan pengertian bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat, pendidikan agama Islam adalah bimbingan terhadap seseorang agar menjadi muslim semaksimal mungkin. Dalam kurikulum PAI mendapatkan tambahan kalimat sehingga Menjadi Pendidikan Agama Islam. Sehingga dapat diartikan sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan. Perubahan atau pengembangan kurikulum menunjukkan bahwa sistem pendidikan itu dinamis, jika system pendidikan tidak ingin terjebak dalam stagnasi, semangat perubahan perlu terus dilakukan dan merupakan suatu keniscayaan. Kita berharap, perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 tak hanya merampingkan mata pelajaran semata, tetapi juga harus mampu menjawab tantangan perubahan dan perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Disamping kurikulum, terdapat sejumlah factor diantaranya: lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal disekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksasn pendidikan.
Pengaruh Pemikiran Tokoh Pembaharuan Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha terhadap Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia Moh Ngizudin; Ilham Ilham; Rina Setyaningsih; Agus Rojul Solihin; Rohimin Rohimin; Khalishah Sukma Syam
JURNAL RISET RUMPUN ILMU PENDIDIKAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : JURRIPEN : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Pendidikan
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurripen.v4i2.5337

Abstract

This research analyses the influence of the reformist thoughts of Rashid Ridha and Muhammad Abduh on the development of Islamic education in Indonesia. Using a descriptive qualitative method with a literature study approach, this research examines how the modernist ideas of the two figures shaped the transformation of the paradigm of Islamic education in Indonesia. The findings show that the thoughts of Rashid Ridha and Muhammad Abduh significantly influenced the development of modern Islamic educational institutions, curriculum integration, and pedagogical approaches in Indonesia. Their reformist ideas contributed to the establishment of modern Islamic schools, the integration of religious and general sciences, and the development of rational Islamic thought. This research contributes to understanding the historical roots of Islamic education modernisation in Indonesia and its relevance to contemporary education development.
Pengaruh Minat Belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Pemahaman Konsep Matematika pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Rohimin Rohimin; Masrul Masrul; Imam Hanafi
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 8 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh minat belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep matematika pada siswa kelas IV sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain korelasional. Subjek penelitian ini adalah 21 siswa kelas IV. Data dikumpulkan melalui angket minat belajar serta tes kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep matematika. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa minat belajar memiliki korelasi positif tidak signifikan dengan kemampuan pemecahan masalah (r = 0,167, p = 0,047), serta korelasi positif signifikan dengan kemampuan pemahaman konsep (r = 0,371, p = 0,038). Indikator minat belajar seperti rasa suka, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam proses belajar ditemukan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman konsep matematika, namun tidak cukup kuat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menyarankan agar guru terus meningkatkan minat belajar siswa melalui metode pengajaran yang interaktif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika.