Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Kewajiban Deposito sebagai Jaminan Reklamasi dan Pascatambang Raya, Muhammad Yaasiin; Irwansyah, Irwansyah
Papua Law Journal Volume 1 Issue 2, May 2017
Publisher : Faculty of Law Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa dalam rangka melestarikan fungsi lingkungan hidup, maka setiap orang wajib untuk melindungi lingkungan. Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara, mengatur mengenai izin usaha pertambangan. Perusahaan diwajibkan menyetor deposito untuk menjamin reklamasi dan pascatambang. Objek tulisan ini terkait dengan kewajiban deposito sebagai jaminan reklamasi dan pascatambang, dengan menggunakan metode yuridis normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perusahaan diwajibkan melakukan kegiatan pertambangan agar dapat melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/ atau kerusakan lingkungan. 
Implementasi Peraturan Daerah Penanggulangan Bencana Terhadap Korban Bencana Banjir Di Kecamatan Pallangga Eskawati Melinda Usman; Muhammad Yaasiin Raya
Alauddin Law Development Journal (ALDEV) Vol 2 No 3 (2020): ALDEV
Publisher : Law Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/aldev.v2i3.12841

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Implementasi Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan Bencana Terhadap Korban Bencana Banjir Tahun 2018 Di Kecamatan Pallangga. Dapat ditarik tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami tentang Bagaimana penanggulangan korban bencana banjir di Kecamatan Pallangga berdasarkan Peraturan Daerah Kab. Gowa No. 1 Tahun 2013 dan untuk mengetahui efektivitas Peraturan daerah tentang penanggulangan bencana di Kecamatan Pallangga Jenis Penelitian ini tergolong empiris atau lapangan dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis, adapun sumber data penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder, Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi This research discusses the implementation of local regulation No. 1 year 2013 on disaster relief against flood victims in 2018 in Pallangga District. Can be withdrawn the purpose of this research is to know and understand about how to prevent victims of flood disaster in Pallangga district based on district regulation of Kab. Gowa No. 1 year 2013 and to know the effectiveness of local regulations on disaster management in Kecamatan Pallangga This type of research is classified as empirical or field with the research approach used is a juridical approach, as for Data sources of this research are primary and secondary data sources, furthermore the methods of data collection used are interviews and documentation
PERBANDINGAN HUKUM ISLAM DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR CRYPTOCURRENCY DI INDONESIA Putri, Faizah; Musyfikah Ilyas; Muhammad Yaasiin Raya
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 1 Oktober 2022
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.28841

Abstract

Abstrak Cryptocurrency terdiri dari dua kata yaitu crypto yang berarti rahasia dan currency yang berarti uang. Secara sederhana, kita dapat mendefinisikan cryptocurrency sebagai teknologi mata uang virtual yang menggunakan sistem kriptografi untuk mengamankan transaksi dan tidak dapat dipalsukan. Berbeda dengan mata uang yang kita gunakan sehari-hari, cryptocurrency tidak memiliki bentuk fisik karena ada di dunia maya dan berbentuk digital. Pokok masalah penelitian ini adalah Bagaimana Perbandingan Hukum Terhadap Cryptocurrency Sebagai Sarana Investasi Di Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan Yuridis Normatif serta jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kepustakaan/library research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedudukan investasi cryptocurrency dalam hukum islam ialah haram sesuai dengan Fatwa MUI ke VII. Adapun bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Investor Cryptocurrency Dikaji dari Peraturan Bappebti Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bappebti Nomor 5 tahun 2019 Tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto (crypto asset) di Bursa Berjangka yaitu apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh marketplace cryptocurrency, maka bisa diberikan sanksi pembatalan persetujuan. Dengan batalnya persetujuan tersebut, maka marketplace asset crypto wajib mengembalikan dana ataupun menyerahkan asset crypto milik konsumen asset crypto yang dikelolanya, dan dilarang menerima konsumen asset crypto yang baru. Kata Kunci: Cryptocurrency, Investasi, Hukum Islam, Perlindungan Hukum. Abstract Cryptocurrency consists of two words, namely crypto which means secret and currency which means money. In simple terms, we can define cryptocurrency as a virtual currency technology that uses a cryptographic system to secure transactions and cannot be counterfeited. Unlike the currencies we use everyday, cryptocurrencies do not have a physical form because they exist in cyberspace and are digital. The main problem of this research is how to compare the law against cryptocurrencies as a means of investment in Indonesia. The approach used in this study is a normative juridical approach and the type of research used is library research. The results of this study indicate that the position of cryptocurrency investment in Islamic law is haram in accordance with the VII MUI Fatwa. The form of Legal Protection Against Cryptocurrency Investors is reviewed from CoFTRA Regulation Number 9 of 2019 concerning Amendments to CoFTRA Regulation Number 5 of 2019 concerning Technical Provisions for the Implementation of the Physical Market of Crypto Assets (crypto assets) on the Futures Exchange, namely if there is a violation committed by the cryptocurrency marketplace, then sanction of cancellation of approval may be imposed. With the cancellation of the agreement, the crypto asset marketplace is required to return funds or hand over crypto assets belonging to the crypto asset consumers it manages, and are prohibited from accepting new crypto asset consumers. Keywords: Cryptocurrency, Islamic law, Investment, Legal Protection.
Islamic Philanthropic Solution In Handling The Economy During Pandemic Covid-19 Indonesia Syarifuddin Syarifuddin; Akramunnas Akramunnas; Heri Iswandi; Muhammad Yaasiin Raya; Ade Darmawan Basri
Jurnal Iqtisaduna Proceeding of International Conference on Islamic Economics and Business 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtisaduna.v1i1.25399

Abstract

COVID-19, globally reported as much as 15,665,350, died as many as 638,169 recovered as many as 8,982,020, for Indonesia case COVID 19 reported as much as 95,418, died as much as 4,665 recovered as many as 53,945, and South Sulawesi case 19 reported as much as 8,612, died as much as 290 recovered as much as 5,675. Even predicted this case will still happen spike again. Of course, this will cause an impact on the economy in Indonesia. The purpose of this research is to offer Islamic philanthropy solutions during Covid-19 pandemic in Indonesia. This study uses document studies with a literature approach review. The results of this study showed that the Islamic philanthropy solution in dealing with the impact of pandemic Covid-19 There were two solutions to the Islamic Philanthropy Management System (ZISWAF) namely the first, one-way management system. In this system the accepted Community funds are distributed simultaneously to the community with a scale of micro-economic priorities. Second, the feed back management system, the distribution feedback management system with mudharabah muqayyadah (a financing product with entrusted entrepreneurs to manage funds with a profit sharing system in order to increase the benefits received by mustahik)
COVID-19 Pandemic, Dividend Policy, and Stock Market Reaction: Evidence from the Manufacturing Companies in Indonesia Powell Gian Hartono; Muhammad Yaasiin Raya
Jurnal Keuangan dan Perbankan Vol 26, No 4 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jkdp.v26i4.8226

Abstract

This study aimed to examine the impact of the COVID-19 crisis on the dividend policy of Indonesia’s manufacturing companies and the stock market reaction to this corporate action in 2020. The purposive sampling technique was used to select 87 manufacturing companies to examine the impact of the crisis on dividend policy from 2014 to 2020, while the market reaction was tested on 42 companies. Data were analyzed using the dynamic panel data regression with the SYS-GMM estimation method, as well as the one sample T-test and the Wilcoxon sign-ranked tests. The findings showed that Indonesia’s manufacturing companies formulated a positive dividend policy during the COVID-19 pandemic. The stock market reaction to this corporate action was weak, meaning it became sluggish during a crisis. These results indicate that the effort to signal the market positively was ineffective. Therefore, companies must formulate corporate actions or other managerial policies to reduce capital market sluggishness in crisis. They should also implement an optimal dividend policy to increase their value to contribute to the Indonesian economy, specifically in crisis conditions, such as the COVID-19 pandemic.
THE EKSISTENSI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI BERDASARKAN SNI ISO 21001:2018 Muhammad Yaasiin Raya; Taufiq Hidayat; Yuspiani; Ade Darmawan Basri
Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan Vol 6 No 2 (2022): DESEMBER
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/idaarah.v6i2.31648

Abstract

Universities can implemented SNI ISO 21001:2018 as a reference in managing education service system that refers to international education standards. This type of research is qualitative research which is a descriptive type. The object of this research consists of universities that will and have implemented SNI ISO 21001:2018. The subject is National Standardization Agency of Indonesia as the guide institution for implementation of SNI ISO 21001:2018 in universities. Data collection techniques in this study use library research, observation, interviews , and documentation, then analyzed descriptively qualitatively, observation techniques by collecting data through observations of the situation and condition of universities that are currently implementing SNI ISO 21001:2018. The results of this study are: the management system of educational organizations based on SNI ISO 21001:2018 is a management method for providers of educational products and services which are able to fulfill the students requirements and other beneficiaries also can be applied to other organizations that use educational curriculum to support competency development through teaching, learning and research. Implementation of SNI ISO 21001:2018 strength with five main concepts that form the basis for all ISO standard management systems. The five main concepts include risk-based thinking, process approach, plan-do-check-act cycle, management principles, and high-level structure. The stages of the process for implementing SNI ISO 21001:2018 are initial identification condition, system setup, implementation, internal audit, application for certification, assistance for corrective actions and publishing SNI ISO 21001:2018 certificates.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN E-MONEY PADA BANK MANDIRI CABANG BULUKUMBA Sri Anggraeni Putri; Muhammad Yaasiin Raya
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 2 Januari 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.v4i2.35365

Abstract

Abstrak E-Money atau Uang elektronik didefenisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk uang elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Pokok masalah penelitian ini adalah Bagaimanakah Produk E-Money Bank Mandiri Cabang Bulukumba dan Bagaimana Ketentuan Hukum Islam Tentang Produk E-Money Bank Mandiri Cabang Bulukumba. Jenis penelitian ini tergolong kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris, pendekatan sosiologis dan pendekatan muamalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Produk E-Money ialah salah satu produk hasil co-branding antara Bank Mandiri dengan Bank Syariah Mandiri. Bank Mandiri hanya sebagai agen penjual kartu E-Money kepada masyarakat luas melalui kantor cabang Bank Mandiri yang tersebar dibeberapa daerah. Dalam penyelenggaraannya, nominal uang elektronik yang ada pada kartu E-Money di simpan di Bank mandiri dan dana tersebut dapat dipakai kapan saja oleh pemegang kartu E-Money bahkan dalam keadaan mendesak. Hal ini dilakukan agar nominal simpanan tersebut terpisah dengan Bank induknya. Dana tersebut juga bukan merupakan dana pihak ketiga, sehingga pihak Bank Mandiri tidak menjadikan dana tersebut sebagai piutang atau kegiatan lainnya menggunakan dana milik pemegang kartu E-Money. Dalam Islam bertransaksi menggunakan produk E-money Bank Mandiri diperbolehkan karena kegiatan bermuamalah menggunakan E-Money terhindar dari larangan riba’, gharar, maisir, tadlis dan israf. Kesyariahannya dapat dilihat dari alur transaksi penukaran uang tunai dengan uang elektronik sama jumlahnya. Kata Kunci: Alat Pembayaran, Hukum Islam, Uang Elektronik. Abstract E-Money or electronic money is defined as a means of payment in the form of electronic money where the value of the money is stored in certain electronic media. The main problem of this research is How is the E-Money Product of Bank Mandiri Bulukumba Branch and How are the Islamic Law Provisions regarding E-Money Products of Bank Mandiri Bulukumba Branch. This type of research is classified as qualitative with the research approach used is empirical juridical, sociological approach and muamalah approach. The results of the study indicate that the E-Money product is one of the products resulting from the co-branding between Bank Mandiri and Bank Syariah Mandiri. Bank Mandiri only acts as an agent for selling E-Money cards to the wider community through Bank Mandiri branch offices spread across several areas. In its implementation, the nominal electronic money contained in the E-Money card is stored at Bank Mandiri and the funds can be used at any time by the E-Money card holder even in urgent circumstances. This is done so that the nominal deposit is separated from the parent bank. These funds are also not third party funds, so Bank Mandiri does not use these funds as receivables or other activities using funds belonging to the E-Money card holder. In Islam, transactions using Bank Mandiri's E-money products are allowed because muamalah activities using E-Money avoid the prohibition of riba', gharar, maisir, tadlis and israf. The sharia can be seen from the flow of cash exchange transactions with the same amount of electronic money.Keywords: Electronic Money, Islamic Law, Means of Payment.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERJANJIAN JUAL BELI PERUMAHAN SYARIAH AL FATH LAND DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Hilal mubarak, Muhammad; Muhammad Yaasiin Raya
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 3 April 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.30832

Abstract

Abstrak Masyarakat pada umumnya sejak dahulu mengenal sistem tukar menukar barang dan jasa. Seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat yang makin maju ini dan kebutuhan yang semakin luas serta beraneka ragam, maka sangatlah diharapkan adanya pendorong diantara sesama karena kepercayaan adalah salah satu faktor pendorong dalam dunia perdagangan dan kehidupan perekonomian khususnya dalam hal perjanjian. Pada Jual Beli Perumahan Biasanya Terdapat Perjanjian yang digunakan antara kepastian hukum mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak yang diharapkan dapat terpenuhi. Perjanjian tertulis oleh salah satu pihak, bahkan selalu perjanjian tersebut sudah tercetak dalam bentuk formulir-formulir tertentu oleh salah satu pihak, yang dalam hal ini ketika perjanjan tersebut ditandatangani umumnya para pihak hanya mengisikan data-data informative tertentu saja dengan sedikit atau tanpa perubahan, dimana pihak lain dalam perjanjian tersebut tidak mempunyai kesempatan atau hanya sedikit kesempatan untuk menegosiasi atau mengubah isi perjanjian yang sudah dibuat oleh salah satu pihak tersebut, sehingga biasanya suatu perjanjian sangat berat sebelah. Berdasarkan masalah tersebut, membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai jual beli perumahan syariah khususnya di kecamatan Moncongloe. Para ulama sepakat memperbolehkan jual beli, sebab hal tersebut telah dipraktekkan sejak dahulu hingga kini. Selanjutnya, hal tersebut dirumuskan menjadi karya ilmiah dengan mengambil judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Perjanjian Jual Beli Perumahan Syariah Al Fath Land di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros.” Kata Kunci: Hukum Islam, Jual Beli, Istishna’
TINJAUAN HUKUM EKONOMI ISLAM TERHADAP PRAKTIK TANAM BULU MATA PALSU (EYELASH EXTENTION) STUDI KASUS DI SALON RIANTY LINA KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Sri Rahma; Muhammad Yaasiin Raya
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 4 Nomor 4 Juli 2023
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.38020

Abstract

Abstrak Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Islam Terhadap Praktek Tanam Bulu Mata (Eyelash Extension) di Salon Rianty Lina Kecematan Sape Kabupaten Bima. Penelitian ini dilakukan di Kecematan Sape kabupaten Bima di salon rianty lina dengan melakukan wawancara langsung terhadap pemilik salon serta penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitantif dengan pendekatan normatif (syar’i). Tehnik pengelolaan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahap, yakni redaksi data penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1). Praktik dan penggunaa eyelash extension mengunakan alat dan bahan tertentu. Proses pemasangannya menempelkan bulu mata helai perhelai ke kelopak mata menggunakan lem khusus eyelash extension bersifat semi permenanen yang memiliki ketahan 1 bulan atau lebih tergatung cara perawatan dari pelanggan itu sendiri. 2). Penggunaan eyelash extension haram hukumnya karena ada beberapa ulama yang mengharamkan menyambung rambutnya denga eyelash extension. ini termasuk dalam mengubah ciptaan Allah Swt. Adanya larangan yang mana terbagi dua yaitu berkaitan dengan adanya rasa tidak bersyukur atas ciptaan Allah Swt dan termasuk tabbaruj kerena berhias secara berlebihanan dan dilihat oleh Mahramnya. Eyelash extension juga termasuk sesuatu yang bisa membahayakan diri sendiri. Implikasi penelitian antara lain para kaum hawa agar lebih mengetahui dampak atau efek dan apa manfaat yang penting bagi tubuh tampa harus menyakiti diri sendiri dan lebih mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Allah Swt, lebih baik merawat dari pada mengubah ciptaan yang Allah Swt berikan kepada kita. salon kecantikan dalam memberikan pelayanan eyelash extension disesuiakan dengan syariat islam. Agar pekerjaan yang dilakukan dapat diridhoi oleh Allah Swt. Kata Kunci: Hukum Islam, Praktik, Tanam Bulu Mata Abstract The main problem in this study is How to Review Islamic Economic Law on the Practice of Eyelash Extension at Rianty Lina Salon, Sape District, Bima Regency. The main problem is divided into two sub-problems, namely: 1). How is the practice of planting eyelash extensions at the salon rianty lina kecematan sape bima regency? 2). How is the review of Islamic law on the practice of eyelash planting in the salon rianty lina kecematan sape bima regency.? This research was conducted in Sape District, Bima regency at the rianty lina salon by conducting direct interviews with salon owners and this research used qualitative research methods with a normative approach (syar'i). Data management and analysis techniques are carried out through three stages, namely data redaction, data presentation, and conclusion making. The results obtained from this study include: 1). The practice and use of eyelash extensions using certain tools and materials. The installation process attaches eyelashes strands to the eyelids using special glue eyelash extensions are semi-permenanene which have a durability of 1 month or more depending on the treatment method of the customer himself. 2). The use of eyelash extensions is illegal because there are some scholars who forbid connecting their hair with eyelash extensions. This includes changing the creation of Allah Almighty. The prohibition which is divided into two is related to the existence of ingratitude for the creation of Allah Almighty and includes tabbaruj because it is excessively decorated and seen by its Mahram. Eyelash extensions also include something that can harm yourself. The implications of the research include: 1). How women in order to better know the effects or effects and what benefits are important for the body should not hurt themselves and be more grateful for what has been given by Allah SWT, it is better to care than to change the creation that Allah SWT has given us. 2). How beauty salons provide eyelash extension services are in accordance with Islamic law. So that the work done can be recognized by Allah Almighty. Keywords: Islamic Law, Practice, Eyelash Planting
PRAKTIK PEMBULATAN TIMBANGAN TERHADAP JASA LAUNDRY DI TINJAU DARI HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi di Lingkungan Borong Kel. Borong Loe Kec. Bontomarannu Kab. Gowa) Musha, Musvira; Muhammad Yaasiin Raya; Muh. Taufiq Amin
Iqtishaduna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum Ekonomi Syariah Volume 5 Nomor 4 Juli 2024
Publisher : Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Uin Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/iqtishaduna.vi.39358

Abstract

Abstrak Praktik Pembulatan timbangan yang terjadi di Lingkungan Borong Kelurahan Borong Loe Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa pada jasa laundry dengan menggunakan pembulatan timbangan pada berat satuannya. Dimana dalam bermuamalah dilarang adanya penambahan timbangan yang akan menjadikan transaksinya tidak jelas. Rumusan masalah dalam yaitu:Bagaimana sistem pembulatan timbangan dan harga pada jasa laundry di Lingkungan Borong dan Bagaimana pandangan Hukum Ekonomi Syariah terhadap sistem pembulatan timbangan dan harga pada jasa laundry di Lingkungan Borong. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Praktik pembulatan timbangan yang dilakukan keempat usaha jasa laundry dilakukan ketika berat pakaian tidak mencukupi  batas minimal berat pakaian yang telah ditetapkan agar mencukupi berat tersebut. Sedangkan pembulatan harga terjadi apabila harga awal memiliki pecahan rupiah yang kecil, maka akan dibulatkan agar pengembaliannya mudah. Ditinjau dari hukum ekonomi syariah praktik pembulatan timbangan dan harga pada usaha laundry yang ada di Kelurahan Borong Loe tidak sesuai dengan hukum Islam, hal ini disebabkan karena berat pakaian tidak lagi sesuai dengan berat aslinya hal itu mengandung unsur kecurangan dan unsur gharar  karena dalam penetuan atau pembulatan harga dilakukan secara tidak jelas apakah berdasarkan berat pakaian atau bukan. Selain itu, pembulatan tersebut menyebabkan kerugian salah satu pihak dan menguntungkan salah satu pihak, kecuali dari kedua belah pihak saling rela terhadap praktik pembulatan timbangan dan harga, maka hal itu dibolehkan. Kata Kunci: Timbangan, Jasa Laundry, Hukum Ekonomi Syariah.   Abstract The practice of rounding off scales that occurred in the Borong Neighborhood, Borong Loe Village, Bontomarannu District, Gowa Regency for laundry services by using rounding off scales for unit weight. Where in muamalah it is forbidden to add weights which will make the transaction unclear. The formulation of the internal problem is: How is the weighting system and prices for laundry services in the Borong Environment and what is the view of Sharia Economic Law on the weighting and price rounding system for laundry services in the Borong Environment. This research is a field research (Field research) using qualitative research methods. Collecting data in this study using interviews, observation and documentation. The practice of rounding off the scales carried out by the four laundry service businesses is carried out when the weight of the clothes does not meet the minimum limit for the weight of the clothes that has been set so that this weight is sufficient. While price rounding occurs if the initial price has small rupiah denominations, it will be rounded up so that returns are easy. Judging from sharia economic law, the practice of rounding off scales and prices in the laundry business in the Borong Loe Village is not in accordance with Islamic law, this is because the weight of the clothes no longer matches the original weight, it contains elements of fraud and elements of gharar because in determining or rounding prices are made unclear whether based on the weight of the clothes or not. In addition, this rounding causes loss to one party and benefits one party, unless both parties agree to the practice of rounding off weights and prices, then this is permissible. Keyword: Scale, Laundry Services, Sharia Economic Law