Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DENGAN TERAPI PIJAT TENGKUK MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) Nurul Faidah; Ni Wayan Suniyadewi Suniyadewi; Chani Mialuara Hutami
Jurnal Ilmu Keperawatan Komunitas Vol. 4 No. 1 (2021)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jikk.v4i1.938

Abstract

Pada lansia terjadi perubahan neurologis secara fisiologis mengalami penurunan jumlah dan ukuran neuron pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan lansia tidak dapat memenuhi kebutuhan tidur normalnya. Salah satu terapi meningkatkan kualitas tidur pada lansia adalah melakukan pijat tengkuk menggunakan virgin coconut oil . Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat tengkuk dengan VCO terhadap kualitas tidur pada lansia. Metode:Desain penelitian yang digunakan pra eksperimental dengan One-group Pretest – Posttest Design, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non Probability Sampling yaitu dengan purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu, 33 responden dan diperoleh sampel sebanyak 15 responden adapun  kriteria inklusi dalam penelitian ini klien dengan gangguan tidur tanpa menggunakan obat penenang atau obat tidur, Klien yang kooperatif dan bersedia menandatangani informed concent, kriteria eksklusi Klien yang memiliki kesadaran composmentis Pelaksanaan penelitian untuk mengukur kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) dari. pengukuran kualitas tidur lansia dilakukan sebelum dan sesudah pelaksanaan intervensi. instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Pittsburgh sleep quality index. Intervensi pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil ini dilakukan 2 kali dalam satu minggu selama 4 minggu. setelah dilakukan uji normalitas data diperoleh hasil 0,28 yang berarti data berdistribusi normal sehingga analisa menggunakan paired T-test.  Hasil:Hasil penelitian menunjukan kualitas tidur pre tes rerata kualitas tidur sebesar 7,9 dengan standar deviasi 1,4 dan post tes didapatkan rerata kualitas tidur sebesar 4,5 dengan standar deviasi 0,83. Berdasarkan analisa data menggunakan uji paired T-test diperoleh nilai p value = 0,000 <α (0.05) yang artinya ada pengaruh pijat tengkuk dengan Virgin Coconut Oil terhadap kualitas tidur pada lansia. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan lansia dengan masalah kualitas tidur agar rutin melakukan pijat tengkuk dengan VCO  secara teratur dan berkesinambungan. In the elderly, physiological changes occur physiologically decreasing the number and size of neurons in the central nervous system resulting in the elderly unable to meet their normal sleep needs. One of the therapies to improve sleep quality in the elderly is to massage the neck using virgin coconut oil (VCO). This study aims to determine the effect of cervical massage with VCO on sleep quality in the elderly. The research design used was pre-experimental with One-group Pretest - Posttest Design and the number of respondents was 20 people. The results showed sleep quality before being given progressive muscle relaxation therapy obtained an average sleep quality of 7.9 with a standard deviation of 1.4 and after being given progressive muscle relaxation a mean sleep quality of 4.5 with a standard deviation of 0.83. Based on data analysis using the Wilcoxon Sign Rank Test, p value = 0,000 <α (0.05) is obtained, which means there is an effect of nape massage with VCO on sleep quality in the elderly. Based on the results of the study, it is expected that the elderly with sleep quality problems can routinely perform neck massage with VCO regularly and continuously.
Empowerment Of The Community Through Integrated Coaching Post For Non-Communicable Disease Ni Wayan Suniyadewi; Nurul Faidah; Ni Komang Sukraandini
Comment: an International Journal of Community Development Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Perkumpulan Peneliti Ilmu Lingkungan - Green Visioneers

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.984 KB)

Abstract

The prevalence of Non-Communicable Diseases in Indonesia has increased. According to the Bali Province Riskesdas (2013) people who are obese 15.2%, Diabetes Mellitus (DM) by 1.4%, hypertension 5.3% based on the interview method and 18.4% through measurement, on average increase at the age of 45 years and over by 0.4%. One of the Puskesmas in Denpasar City is Puskesmas III North Denpasar. On average, the target area experiences a lifestyle transition from rural to urban. The community began to switch from farm work to office workers so that the time and activity of their movements were very limited. Hypertension, diabetes mellitus and rheumatism are diseases that are always present in a series of 10 major diseases based on a visit to the Puskesmas III North Denpasar (Register of Health Center III North Denpasar, 2017). Based on the above phenomenon, it is very necessary to form a forum as a center for health services in order to improve the health status of the people especially those aged 15 years and over. Interviews with the head of Puskesmas III North Denpasar strongly support the establishment of integrated coaching post for non-communicable diseases which is expected to be a primary health care center for the promotion and prevention of disease.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MENDETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA Ni Putu Wiwik Oktaviani; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah; Ni Kadek Muliawati; I Made Sudarma Adiputra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 10: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i10.1618

Abstract

Penyakit Covid-19 sampai saat ini masih mengancam dan menjadi masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius. Kondisi kesehatan dunia dan ekonomi semakin buruk karena dipengaruhi oleh penyakit Covd-19 yang sangat menular. Salah satu dampak dari Covid-19 adalah kasus kekurangan gizi atau stunting yang masih belum bisa tertangani dengan baik dan membutuhkan strategi yang tepat dalam penanganan stunting. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang sangat besar pada stunting, yang menargetkan penurunan stunting sebanyak 19% pada tahun 2024. Intervensi 1000 hari pertama dari program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stunting ini sudah mampu menurunkan angka kejadian stunting dengan perlahan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) balita merupakan akses primer masyarakat khususnya ibu dengan balita untuk melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang balita. Tahapan pertama dalam pengabdian masyarakat melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan kader kesehatan mengenai stunting, tahap kedua memberikan pengetahuan mendeteksi dini stunting dan simulasi penggunaan kalkulator stunting, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan pengetahuan setelah diberikan pengetahuan. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada kader dalam melakukan deteksi dini stunting terhadap balita menggunakan kalkulator gizi.
Pengoptimalan perubahan perilaku kesehatan selama pandemi covid-19 di tempat wisata wilayah bali: Optimizing changes in health behavior during the covid-19 pandemic in bali regional tourism places Ni Putu Wiwik Oktaviani; Ni Kadek Muliawati; I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.819 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.3

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 saat ini masih tinggi terjadi di Indonesia, berlangsungnya pandemi yang berkepanjangan memberikan dampak kepada seluruh lini kehidupan khususnya dibidang ekonomi. Bali sendiri sebagai tempat wisata sangat terdampak selama pandemi ini, karena perputaran ekonomi di Bali lebih banyak dari sektor pariwisata. Kebijakan adaptasi kehidupan baru menjadi kebijakan yang dapat memulihkan sektor ekonomi, di Bali sendiri kebijakan ini ditetapkan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung ke tempat wisata yang ada di Bali. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 selama berkunjung ke tempat wisata. Permasalahan yang dihadapi penerapan protokol kesehatan didaerah wisata selama ini belum terlaksana secara optimal, salah satunya dapat dilihat bahwa persediaan sabun cuci tangan di tempat wisata tidak selalu tersedia. Banyak juga tempat cuci tangan yang tersedia tetapi aliran airnya tidak ada sehingga tidak bisa digunakan. Kondisi ini menjadi alasan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan teridentifikasi perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat selama pandemi Covid-19 saat berkunjung ke tempat wisata. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre-post test penyuluhan perubahan perilaku kesehatan selama pandemi Covid-19. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata selama pandemi Covid-19.Hasil kegiatan ini didapatkan peningkatan perilaku baik saat berkunjung ke tempat wisata sebesar 66.00% (33 orang). Luaran kegiatan ini adalah pembagian stiker pencegahan penyebaran Covid-19 dengan pendekatan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, dan menghindari kerumunan).
Meningkatkan kemampuan kader posyandu balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (adhd) pada anak pra sekolah: Improving the capability of posyandu cadre to recognize attention deficit hyperactivity disorder (adhd) in pre-school children I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah; Ni Kadek Muliawati; Ni Putu Wiwik Oktaviani
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.789 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.8

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjadi sorotan dan perhatian utama di kalangan medis maupun masyarakat umum karena gangguan ADHD merupakan gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak-anak, PKM ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak pra sekolah. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada kader posyandu balita untuk meningkatkan kemampuan mengenal ADHD pada anak prasekolah, 7 orang kader posyandu balita berpartisipasi dalam PKM ini, rangkaian kegiatan pertama dalam PKM ini adalah melakukan pre-test pengetahuan kader tentang ADHD yang kemudian dilanjutkan dengan Pendidikan kesehatan, tahap terakhir dilakukan post-test kembali. Hasil PKM ini didapatkan rerata skor pengetahuan kader sebelum mendapatkan edukasi dengan media modul mengenal ADHD untuk anak prasekolah sebesar 4, sedangkan setelah edukasi meningkat menjadi 12,14. Ada peningkatan skor pengetahuan sebesar 8,14 poin dan peningkatan tersebut bermakna secara statistik. Pendidikkan kesehatan/edukasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang ADHD untuk kader balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan tentang meningkatkan kemampuan kader balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak pra sekolah di Desa Saba wilayah kerja puskesmas 2 Blahbatuh berjalan lancar dan bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan kader kesehatan.
SOSIALISASI DESAIN FORMULIR STATUS KESEHATAN LANSIA Nurul Faidah; I Made Sudarma Adiputra; Ni putu Wiwik Oktaviani; Ni Kadek Muliawati; Ni Luh Gede Puspita Yanti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 11: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i11.1884

Abstract

In the Elderly Posyandu activities, health checks are carried out by health workers at the East Denpasar Regional Health Center but there is no medical record form that can be used to document the results of the health examination. During the posyandu activities for the elderly, the cadres checked blood pressure, height, weight, glucose levels, and cholesterol. Therefore, we carried out community service by socializing the elderly assessment form and how to enter these data into the design of the form. The purpose of community service is to improve the ability of posyandu cadres in understanding and documenting the elderly health status form. The method carried out was conducting a pre-test which contained knowledge of cadres related to the assessment of the elderly, then socialization, demonstration and assistance were carried out in filling out the elderly health status form. The target is the elderly posyandu cadres of Banjar Tunjung Sari. The assistance provided includes how to fill out medical record forms for the assisted elderly, what items must be filled out, and how to manage the forms. After doing community service, the results of the knowledge before being given socialization obtained 4 (80%) lack of knowledge, after being given socialization and knowledge assistance 3 (60%) knowledge was good and cadres were able to fill out health forms and document the elderly health status forms. Health status can be continuously documented
PENDAMPINGAN ANGGOTA UKS DALAM MELAKUKAN AKUPRESUR UNTUK MENINGKATKAN SISTEM KONSENTRASI BELAJAR DAN PEMBUATAN DESAIN FORMULIR STATUS KESEHATAN DI SMA Nurul Faidah; I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Ni Putu Wiwik Oktaviani; Ni Kadek Muliawati
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 4: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i4.3228

Abstract

Learning requires students' readiness to take lessons in class when studying individually or in groups. Learning concentration is a form of student readiness in participating in the learning process. To increase the concentration of learning needs to be done acupressure therapy. Acupressure is useful for smoothing blocked blood flow, by pressing certain points it is believed to improve concentration, focus and memory. Apart from implementing acupressure to document the health status of students, socialization of student health records was carried out in schools. The purpose of the community service is to socialize acupressure therapy to increase learning concentration and socialize the Health status form to school-age children. The method is carried out using online methods or online materials in the form of simulations in conducting acupressure therapy and socialization related to student health documentation in target schools in the service of high school students. The results of the implementation of student community service were attended by 20 students and students understood acupressure techniques to increase learning concentration and documentation of health status in schools.