Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kelelahan Mata pada Mahasiswa Keperawatan Selama Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Ni Kadek Muliawati
Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing Vol 6 No 1 (2022): Journal Center of Research Publication in Midwifery and Nursing
Publisher : STIKES Bina Usada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36474/caring.v6i1.240

Abstract

Latar Belakang: Proses belajar mengajar secara daring selama Pandemi COVID-19 telah berlangsung lebih dari 1 tahun. Pembelajaran daring ini meningkatkan durasi penggunaan perangkat digital. Peningkatan durasi ini dapat menimbulkan dampak pada kesehatan mata peserta didik khususnya mahasiswa. Tujuan Penelitian: Riset ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan kelelahan mata serta upaya yang dilakukan oleh mahasiswa STIKes Wira medika untuk mencegah dan mengatasi kelelahan mata. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan kuesioner visual fatigue index yang disebarkan secara online ke seluruh mahasiswa keperawatan STIKes Wira Medika Bali dengan responden berjumlah 165 mahasiswa. Hasil: Sebanyak 119 mahasiswa mengalami kelelahan mata (72,1 %). Upaya yang dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan menjauh sejenak dari layar monitor, memejamkan mata dan tidur Kesimpulan: Sebagian besar mahasiswa mengalami kelelahan mata selama pembelajaran daring. Upaya pencegahan kelelahan mata yang diketahui oleh mahasiswa masih terbatas sehingga perlu sosialisasi tindakan preventif pencegahan kelelahan mata pada pembelajaran daring.
PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN STIGMA PADA ORANG TERKONFIRMASI POSITIP CORONA VIRUS DISEASE -19 Ni Kadek Muliawati; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Ni Kadek Kembar Dani Sintaningsih
Jurnal Surya Muda Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Surya Muda
Publisher : LPPM STIKES Muhammadiyah Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38102/jsm.v3i2.91

Abstract

People who are confirmed to have Corona Virus Disease 19 (covid 19) in the community cause a stigma that can lead to discrimination. This study was conducted to determine the relationship between knowledge and stigma in people who were confirmed to be positive for corona virus disease -19 in Banjar Tegal, Bebalang Village, Bangli, Bali Province. Descriptive correlation is a type of research used with a quantitative research design. The sample is 89 people with simple random sampling technique. The instrument uses a questionnaire which is distributed online via google form. Data collection using google form with 10 questions related to knowledge and 30 questions related to stigma. Data analysis using Spearman rank with the result that the majority of knowledge in the sufficient category is 65 people (73.0%), most of the stigma is in the moderate category, namely 54 people (60.7%). Bivariate analysis obtained p value of 0.000 and r value of -0.548. There is a relationship between knowledge and stigma in people who are confirmed to be positive for corona virus disease -19 in Banjar Tegal, Bebalang Village, Bangli, Bali Province. The better the level of knowledge, the lower the stigma against people who are confirmed positive for COVID-19. The results of the study can be used as a reference for implementing health promotion programs to reduce stigma in people who are confirmed positive for the corona virus disease -19.
Peningkatan Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19 pada Remaja di Banjar Nyamping Desa Gunaksa Dawan Klungkung Bali Ayu Made Ariani; Ni Kadek Muliawati; Ni Kadek Muliawati; Hendro Wahyudi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13419

Abstract

Covid-19 is a health problem that is of concern worldwide because of its rapid transmission. Efforts are being made to prevent transmission and reduce the increase in cases by implementing health protocols, but there are still many people who ignore health protocols, especially teenagers, so it is necessary to increase youth knowledge by providing health education. The purpose of this study was to determine the effect of health education on the implementation of the Covid-19 health protocol in adolescents. The research design is one group pretest-posttest. The sample size is 34 people selected by purposive sampling technique. Data collection is done through Google form. Health education is given online twice, rarely once a week, for 45 minutes. The results showed that the average application of the health protocol before the intervention was 29.32 and after the intervention was 79. The results of the difference test using the paired sample t test showed a p value = 0.000, meaning that there was a difference in the application of the health protocol between before and after the provision of health education. It was concluded that online media is a useful medium to help convey messages to make them easier to understand and more interesting, so that the target can learn and receive messages, so as to increase youth's knowledge about health, especially Covid-19.Keywords: Covid-19; health protocol; teenager; health education ABSTRAK Covid-19 merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian di seluruh dunia karena penularannya yang cepat. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penularan dan mengurangi peningkatan kasus adalah dengan menerapkan protokol kesehatan, tetapi masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan khususnya remaja, sehingga perlu meningkatkan pengetahuan remaja dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap penerapan protokol kesehatan Covid-19 pada remaja. Rancangan penelitian ini adalah one group pretest-postest. Ukuran sampel adalah 34 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui Google form. Pendidikan kesehatan diberikan secara online sebanyak dua kali dengan jarang satu minggu, selama 45 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata penerapan protokol kesehatan sebelum intervensi adalah 29,32 dan sesudah intervensi adalah 79. Hasil uji perbedaan menggunakan paired sample t test menunjukkan nilai p value = 0,000, berarti ada perbedaan penerapan protokol kesehatan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan. Disimpulkan bahwa media online merupakan media yang bermanfaat untuk membantu menyampaikan pesan agar lebih mudah dipahami dan lebih menarik, sehingga sasaran dapat mempelajari dan menerima pesan, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan terutama Covid-19.Kata kunci: Covid-19; protokol kesehatan; remaja; pendidikan kesehatan
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN MENDETEKSI DINI STUNTING PADA BALITA Ni Putu Wiwik Oktaviani; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah; Ni Kadek Muliawati; I Made Sudarma Adiputra
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 10: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i10.1618

Abstract

Penyakit Covid-19 sampai saat ini masih mengancam dan menjadi masalah kesehatan yang harus ditangani dengan serius. Kondisi kesehatan dunia dan ekonomi semakin buruk karena dipengaruhi oleh penyakit Covd-19 yang sangat menular. Salah satu dampak dari Covid-19 adalah kasus kekurangan gizi atau stunting yang masih belum bisa tertangani dengan baik dan membutuhkan strategi yang tepat dalam penanganan stunting. Pemerintah Indonesia memberikan perhatian yang sangat besar pada stunting, yang menargetkan penurunan stunting sebanyak 19% pada tahun 2024. Intervensi 1000 hari pertama dari program pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan angka kejadian stunting ini sudah mampu menurunkan angka kejadian stunting dengan perlahan. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) balita merupakan akses primer masyarakat khususnya ibu dengan balita untuk melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembang balita. Tahapan pertama dalam pengabdian masyarakat melakukan pretest untuk mengetahui pengetahuan kader kesehatan mengenai stunting, tahap kedua memberikan pengetahuan mendeteksi dini stunting dan simulasi penggunaan kalkulator stunting, tahap ketiga melakukan posttest untuk melihat perubahan pengetahuan setelah diberikan pengetahuan. Hasil pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat kepada kader dalam melakukan deteksi dini stunting terhadap balita menggunakan kalkulator gizi.
Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Masyarakat dalam Adaptasi Kebiasaan Baru Masa Pandemi Covid-19 di Tempat Kerja Ni Kadek Muliawati; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Putri Sukma Maha Dewi
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S1 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.401 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14iS1.3

Abstract

Pandemi covid-19 yang menghantam dunia selama dua tahun terakhir dan membawa pengaruh yang signifikan terhadap sektor perekonomian. Kebijakan tatanan kehidupan normal baru muncul sebagai kalkulasi rasional terhadap prakiraan kondisi ekonomi nasional sehingga masyarakat harus hidup berdampingan secara damai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat dalam adaptasi kebiasaan baru masa pandemi covid-19 di tempat kerja. Studi cross sectional dilaksanakan di Kelurahan Tonja Denpasar Utara Bali dari bulan September 2020 sampai Agustus 2021. Sampel sebanyak 91 dengan teknik consecutive sampling dengan kriteria masyarakat yang sudah bekerja sedangkan masyarakat usia dibawah 18 tahun tidak dijadikan sampel. Data demografi, pengetahuan dan kepatuhan responden diperoleh dengan menyebar kuesioner dalam bentuk google form yang berisi inform consent. Analisis bivariat dengan uji spearman rho. p value sebesar 0,899: secara statistik tidak ada hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan masyarakat dalam adaptasi kebiasaan baru masa pandemi covid-19 di tempat kerja.. Diharapkan tempat kerja menyediakan fasilitas yang sesuai sehingga mendukung pengetahuan dan dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan adaptasi kebiasaan baru masa pandemic covid-19.
Pengoptimalan perubahan perilaku kesehatan selama pandemi covid-19 di tempat wisata wilayah bali: Optimizing changes in health behavior during the covid-19 pandemic in bali regional tourism places Ni Putu Wiwik Oktaviani; Ni Kadek Muliawati; I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.819 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.3

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 saat ini masih tinggi terjadi di Indonesia, berlangsungnya pandemi yang berkepanjangan memberikan dampak kepada seluruh lini kehidupan khususnya dibidang ekonomi. Bali sendiri sebagai tempat wisata sangat terdampak selama pandemi ini, karena perputaran ekonomi di Bali lebih banyak dari sektor pariwisata. Kebijakan adaptasi kehidupan baru menjadi kebijakan yang dapat memulihkan sektor ekonomi, di Bali sendiri kebijakan ini ditetapkan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan selama berkunjung ke tempat wisata yang ada di Bali. Penerapan protokol kesehatan menjadi salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 selama berkunjung ke tempat wisata. Permasalahan yang dihadapi penerapan protokol kesehatan didaerah wisata selama ini belum terlaksana secara optimal, salah satunya dapat dilihat bahwa persediaan sabun cuci tangan di tempat wisata tidak selalu tersedia. Banyak juga tempat cuci tangan yang tersedia tetapi aliran airnya tidak ada sehingga tidak bisa digunakan. Kondisi ini menjadi alasan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan teridentifikasi perubahan perilaku kesehatan pada masyarakat selama pandemi Covid-19 saat berkunjung ke tempat wisata. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre-post test penyuluhan perubahan perilaku kesehatan selama pandemi Covid-19. Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata selama pandemi Covid-19.Hasil kegiatan ini didapatkan peningkatan perilaku baik saat berkunjung ke tempat wisata sebesar 66.00% (33 orang). Luaran kegiatan ini adalah pembagian stiker pencegahan penyebaran Covid-19 dengan pendekatan 5M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi mobilisasi, dan menghindari kerumunan).
Meningkatkan kemampuan kader posyandu balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (adhd) pada anak pra sekolah: Improving the capability of posyandu cadre to recognize attention deficit hyperactivity disorder (adhd) in pre-school children I Made Sudarma Adiputra; Ni Luh Gede Puspita Yanti; Nurul Faidah; Ni Kadek Muliawati; Ni Putu Wiwik Oktaviani
Bhakti Community Journal Vol. 1 No. 1 (2022): Bhakti Community Journal
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.789 KB) | DOI: 10.36376/bcj.v1i1.8

Abstract

Attention Deficit Hyperactivity Disorder adalah gangguan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) menjadi sorotan dan perhatian utama di kalangan medis maupun masyarakat umum karena gangguan ADHD merupakan gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi pada anak-anak, PKM ini bertujuan meningkatkan kemampuan kader balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak pra sekolah. Pengabdian masyarakat ini dilakukan pada kader posyandu balita untuk meningkatkan kemampuan mengenal ADHD pada anak prasekolah, 7 orang kader posyandu balita berpartisipasi dalam PKM ini, rangkaian kegiatan pertama dalam PKM ini adalah melakukan pre-test pengetahuan kader tentang ADHD yang kemudian dilanjutkan dengan Pendidikan kesehatan, tahap terakhir dilakukan post-test kembali. Hasil PKM ini didapatkan rerata skor pengetahuan kader sebelum mendapatkan edukasi dengan media modul mengenal ADHD untuk anak prasekolah sebesar 4, sedangkan setelah edukasi meningkat menjadi 12,14. Ada peningkatan skor pengetahuan sebesar 8,14 poin dan peningkatan tersebut bermakna secara statistik. Pendidikkan kesehatan/edukasi diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang ADHD untuk kader balita. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan tentang meningkatkan kemampuan kader balita dalam mengenal attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak pra sekolah di Desa Saba wilayah kerja puskesmas 2 Blahbatuh berjalan lancar dan bermanfaat bagi peningkatan pengetahuan kader kesehatan.
Hubungan Tingkat Stres dengan Perilaku Merokok pada Remaja Laki-Laki di SMA Saraswati 1 Denpasar Putu Rias Andreani; Ni Kadek Muliawati; Ni Luh Gede Puspita Yanti
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 9 No. 2 (2020): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v9i2.226

Abstract

AbstractSmoking is a behavior that is very easily seen in everyday life. At this time cigarettes are not only consumed by adults, smoking is also one of the most common juvenile delinquents which is about 44,5% smoking consumed by teenagers. The cause of smoking among teenagers one of which is due to stress. This study aimed to to know the relationship of beetween the level stres with smoking behavior toward the teenagers. Method : This study used cross sectional method. The number of samples of this research was 65 people collecting by purposive sampling technique. The data collected by stress and smoking behavior questionnaire. Result : the teenagers have middle level of stress as much as 27 people (41,5%) and 39 teenagers (60%) confessed who smoke strong. Rank Spearman test results obtained p = 0,000 with a significance value of p<0.05, so 0.000 <0.05. That means there is significant relationship between stress level with smoking behavior teenagers. Discussion : stress levels will be followed by smoking behavior, at a young age it is expected that the PKPR program at the Public Health Center will be improved so that adolescents better understand the effects of the dangers of smoking.
Analisis Faktor Kepatuhan Lansia dalam Pemanfaatan Pelayanan Posyandu Lansia di Banjar Wangaya Kaja Denpasar Utara Ni Kadek Muliawati; Nurul Faidah
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 10 No. 2 (2021): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v10i2.306

Abstract

There are 901 million people aged 60 years or over, comprising 12% of the world's population (Department of Economic and Social Affairs, 2015). The Morbidity rate in the elderly in 2015 was 28.62%, which means that for every 100 elderly people, 28 people are sick (Kemenkes RI, 2017). The utilization of health services in the elderly Posyandu is still far from the expected target. (Aprilia, 2019): out of 105 elderly, 65.7% do not regularly go to Posyandu in Pekanbaru. The data on elderly visits to the Banjar WangayaKaja elderly posyandu in the last three months were 41 elderly (29.31%). This study aims to analyze the obedience factor of the elderly in the utilization of posyandu services for the elderly.A cross-sectional study was conducted in Banjar WangayaKaja, Denpasar Utara in October-November 2019. The sample was 99 elderly with non-probability sampling technique, namely purposive sampling. Elderly who changed residence, were sick / hospitalized and totally dependent were not sampled. Demographic data, the distance from the elderly's house to the elderly posyandu and the knowledge of the elderly were obtained by distributing questionnaires, the attendance of the elderly was obtained based on attendance in the past one year. Multivariate analysis with logistic regression was carried out to obtain POR.There was a relationship between POR age = 0.17 (95% CI: 0.03-0.94), education POR = 2.71 (95% CI: 1.23-6.01) and the role of cadres POR = 59 , 64 (95% CI: 9,18-387,41) with elderly compliance in the utilization of posyandu services for the elderly. Factors that were not statistically found to be associated were gender (p-value: 0.552), occupation (p-value: 0.490), location distance to elderly posyandu (p-value: 0.009) and knowledge (p-value: 0.894). Cadres further enhance their roles, such as conducting home visits, as motivators as an effort to improve posyandu services for the elderly.
Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Berobat Lansia Hipertensi Masa Pandemi Covid-19 di Prolanis UPTD Puskesmas Payangan Ni Made Dwi Artini; Ni Kadek Muliawati; Ni Ketut Ayu Mirayanti
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi Vol. 11 No. 2 (2022): September
Publisher : Universitas Baiturrahim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/jab.v11i2.531

Abstract

The elderly face a significant risk of contracting the corona virus disease, including with a decrease in physiological conditions, namely the elderly with hypertension. Elderly people with hypertension are expected to comply with treatment and have regular check-ups at health care facilities every month. The attention of the family starts from delivering treatment to health services, helping with medical expenses, reminding that taking medication has an impact on patient compliance to undergo treatment. Lack of family support for patients with hypertension can cause an increase in the number of people with hypertension, especially in the elderly. This study aims to determine the relationship between family support and adherence to treatment for hypertension in the elderly during the covid-19 pandemic. The research uses quantitative methods, with a correlation research design and a cross sectional approach. The sample of this study was the elderly with hypertension, using a purposive sampling technique, totaling 44 people. The results showed that most of the family support was in the good category, as many as 18 respondents (40.9%). Compliance with treatment is mostly in the high category, as many as 16 respondents (36.4%). It was concluded that there was a relationship between family support and adherence to treatment for hypertension in the elderly during the Covid-19 pandemic (p=0.000). It is recommended for nurses to routinely carry out health education about hypertension