Sri Hastuti
Aquaculture Department, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Universitas Diponegoro

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search
Journal : Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture

PENGARUH SILASE CACING TANAH (Lumbricus sp.) SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum) Siti Maryam; Sri Hastuti; Diana Rachmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.026 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.3929

Abstract

 Pertumbuhan ikan bawal meningkat jika kandungan protein sesuai dengan kebutuhan dan mempunyai profil asam amino hampir mirip dengan tubuh ikan. Harga pakan terus meningkat tanpa diiringi dengan kenaikan harga ikan. Hal tersebut menjadikan pengusaha budidaya perikanan terus berinovasi mencari alternatif bahan lokal. Salah satu alternatif yang digunakan yaitu silase cacing tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh silase cacing tanah (Lumbricus sp.) sebagai substitusi tepung ikan dalam pakan buatan terhadap pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan bawal tawar serta menentukan komposisi terbaik silase cacing tanah (Lumbricus sp.) sebagai substitusi tepung ikan dalam pakan buatan. Ikan uji yang digunakan yaitu benih ikan bawal tawar dengan bobot tubuh rata-rata 2,98±0,01 g/ekor, dipelihara selama 35 hari, padat tebar 1 ekor/L. Pakan yang digunakan berbentuk pellet dengan protein 31% diberikan secara at satiation dua kali sehari. Eksperimen menggunkan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan, substitusi silase cacing tanah yang digunakan yaitu perlakuan A (0%), B (25%), C (50%) dan D (75%). Variabel yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio konversi pakan (FCR), protein efisiensi rasio (PER), laju pertumbuhan relatif (RGR) dan kelulushidupan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silase cacing tanah sebagai substitusi tepung ikan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, FCR, PER dan RGR, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan. Komposisi terbaik silase cacing tanah sebagai substitusi tepung ikan yaitu perlakuan C 50% tepung ikan dan 50 % silase cacing tanah memberikan nilai TKP 145,13±2,90 g, EPP 75,11±3,36%, FCR 1,33±0,06, PER 2,36±0,11%, RGR 5,22±0,36%/hari dan kelulushidupan 90,00±5,00%.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus sp.) SEBAGAI ATRAKTAN DALAM PAKAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI PAKAN, EFISIENSI PAKAN DAN PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius sp.) Rizkiana Amalia; Sri Hastuti; Agung Sudaryono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (897.784 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.3901

Abstract

Catfish (Pangasius sp.) is a dominant consumption fish and it is targeted that production will be increase every year. Catfish have a low feed efficiency value which is causes the growth of catfish to be less optimal, so it is necessary to add ingredient into the diets so that the fish are interested in eating the diets given. The use of earthworm meal as an attractant was expected to increase of feed consumption, feed efficiency and growth of catfish. This experiment aimed to study the effect of dietary earthworm meal as an attractant on feed consumption level, feed efficiency and growth of catfish (Pangasius sp.). The catfish used with an initial average body weight of 6,78±0,68 g/fish. The fishes were cultured in the aquarium for 42 days with the stocking dencity of 1 fish/2L. The experimental method used was completely randomize design (RCD) with 4 treatments and 3 replicates.  The treatments were addition of earthworm meal (Lumbricus sp.) as an attractant with a dose of 0%, 5%, 10% and 15% in the diets. The data showed that  the use of earthworm meal (Lumbricus sp.) inclusion in the diets resulted in significant effects (P <0,05) on feed consumption  (159,73 g), FE (81.06%), PER (2,31%), G (9,76 g) and SGR (1,97%/day) but not significant effect (P>0,05) on survival rate (84.44-93,33%). The best food preference test in treatment C dose 10% of earthworm meal with percentage 44% fish approaching diets. The water quality parameters during this study varied between suitable range for the catfish (Pangasius sp.) life, i.e temperatures 27,70-30,900C; pH 7,00; DO 5,37-5,52 mg/L and NH3 0,0036-0,0095 mg/L. It was concluded  that catfish (Pangasius sp.) fed with the diet containing 10% attractants of earthworm meal resulted in better feed consumption, feed efficiency and growth. 
PENGARUH KEPADATAN YANG BERBEDA TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN TAWES (Puntius javanicus) PADA SISTEM RESIRKULASI Kesuma Putri Utami; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3140

Abstract

Produksi ikan tawes mengalami peningkatan setiap tahunnya total produksi tahun 2015 yaitu 14,048 ton dan tahun 2016 sebesar 44,210 ton. Peningkatkan produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan padat tebar. Padat penebaran merupakan satu diantara aspek budidaya yang perlu diketahui karena menentukan laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan. Pemanfaatan sistem resirkulasi pada budidaya intensif menjadi penting untuk menjaga kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang terbaik terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan tawes. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Kebowan, Semarang pada bulan April-Mei 2018. Ikan uji yang digunakan adalah ikan tawes dengan panjang rata-rata 3,08±0,13 cm dan bobot rata-rata 1,65±0,22 g/ekor. Pakan yang digunakan adalah pakan komersil dengan kandungan protein 39 – 40 %. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB secara at satiation. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (27 ekor/ 100 l), perlakuan B (54 ekor/ 100 l), perlakuan C (81 ekor/ 100 l) dan perlakuan D (108 ekor/ 100 l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan individu, SGR, pertumbuhan panjang relatif, SGR dan SR dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap FCR. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah A dengan nilai TKP 10,37±0,46 g/ind, FCR 1,77±0,04 %, Pertumbuhan Panjang Relatif 1,48±0,02 %/hari, SGR 9,08±0,57 %/hari, SGR 3,74±0,12 %/hari, SR 93,83±2,14 % dan Glukosa Darah 67,33±3,06 mg/dl. Kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kisaran yang layak untuk budidaya ikan tawes. Peningkatan padat tebar dapat menurunkan pertumbuhan ikan tawes dan kadar glukosa darah ikan meningkat.
Pengaruh perendaman telur ikan tawes (Barbonymus gonionotus) dalam larutan daun ketapang (Terminalia cattapa) terhadap daya tetas Alfianti Triwardani; Fajar Basuki; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 2 (2022): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i2.14441

Abstract

Ikan tawes memiliki daya tetas telur yang rendah yaitu hanya mampu menghasilkan 22% dari 10.000 butir telur. Salah satu fase yang menentukan keberhasilan budidaya ikan tawes adalah proses penetasan telur. Kendala yang dihadapi dalam pembenihan ikan tawes diantaranya yaitu serangan jamur Saprolegnia sp. saat fase penetasan pada telur ikan. Pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan jamur pada telur ikan yaitu dengan menambahkan bahan alami yang mengandung anti jamur. Perendaman telur ikan tawes dalam larutan daun ketapang (Terminalia cattapa) dapat mencegah timbulnya jamur pada telur ikan tawes, sehingga daya tetas telur ikan tawes meningkat. Perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh banyaknya larutan daun ketapang yang tepat pada penetasan telur ikan tawes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui larutan daun ketapang yang terbaik untuk daya tetas telur ikan tawes.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A menggunakan larutan daun ketapang 0 ml/l, perlakuan B 1,0 ml/l, perlakuan C 1,5 ml/l, dan perlakuan D 2,0 ml/l. Bahan yang digunakan adalah 50 butir telur pada masing-masing perlakuan. Data yang diambil yaitu hatching rate, survival rate, perkembangan telur ikan tawes, dan kualitas air. Hatching rate terbaik pada perlakuan D sebesar 71,33±2,49%, diikuti perlakuan C sebesar 64,67±7,57%, perlakuan B sebesar 58,67±8,08%, dan perlakuan A sebesar 52,00±6,00%. Survival rate terbaik pada perlakuan D sebesar 59,74±3,27%, diikuti dengan perlakuan C sebesar 56,48±3,26%, perlakuan B sebesar 47,39±3,81%, dan perlakuan A sebesar 46,10±3,44%. Kualitas air masih pada kisaran layak untuk penetasan ikan tawes. Kata kunci: ikan tawes, hatching rate, daun ketapang
PENGARUH PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMA DARAH, KELULUSHIDUPAN, DAN PERTUMBUHAN IKAN TAWES (Puntius javanicus) Dara Ayu Shabrina; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.2886

Abstract

Ikan tawes (Puntius javanicus) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi tetapi mempunyai kendala dalam proses budidaya misalnya pemanfaatan pakan yang belum optimal.  Probiotik mengandung jenis bakteri menguntungkan yang mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan probiotik pada pakan terhadap performa darah, kelulushidupan dan pertumbuhan pada ikan tawes (P. javanicus).  Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September 2017, di Mijen, Semarang.  Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan masing-masing terdiri dari 3 ulangan.  Perlakuan yang diujikan adalah penambahan probiotik dalam pakan dengan perlakuan A (tanpa probiotik), B (7 mg/kg), C (14 mg/kg) dan D (21 mg/kg).  Rata-rata berat ikan tawes (P. javanicus) 4,51±0,06 g dan panjang 5,60±0,06 cm.  Pemberian pakan secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari.  Ikan uji dipelihara dengan padat tebar 20 ekor dalam satu wadah.  Wadah pemeliharaan  menggunakan ember bervolume 20 L dengan lama pemeliharaan 42 hari.  Pakan yang digunakan adalah pakan komersil berupa (pellet) mengandung protein 30%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam pakan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR dan SR, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap glukosa, leukosit, hematokrit dan eritrosit.  Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah perlakuan D dengan nilai TKP 139,09±8,86 g; EPP 88,54±4,14%; PER 2,85±0,13%; RGR 3,25±0,17%/hari; dan SR 93,33±2,89%, untuk hasil glukosa, leukosit, dan eritrosit dalam keadaan normal pada setiap perlakuan dengan nilai rata-rata berturut 47,00-72,67 mg/dl; 24,67-114,27 sel/mm3; dan 2,10-1,97 106/µL, tetapi untuk nilai hematokrit dalam keadaan dibawah normal yaitu 13,67-17,00 %.
Pengaruh Tepung Spirulina sp. pada Pakan terhadap Performa Warna Ikan Mas Koki (Carassius auratus) Ardiansah Khoirur Rahman; Pinandoyo Pinandoyo; Sri Hastuti; Dewi Nurhayati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 5, No 2 (2021): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v5i2.10759

Abstract

ABSTRAKIkan mas koki (Carasius auratus) merupakan ikan hias yang banyak peminatnya karena memiliki banyak variasi warna serta bentuk tubuh yang unik. Penggunaan pakan yang minim kandungan karotenoid selama proses budidaya menyebabkan performa warna ikan mas koki (Carasius auratus) menjadi kurang baik sehingga mempengaruhi nilai jualnya. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan penambahan sumber karotenoid berupa tepung Spirulina sp. pada pakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2020 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Ikan yang digunakan memiliki bobot rata-rata 3,51±0,43 g. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu dosis A (0%/kg pakan), B (6%/kg pakan), C (9%/kg pakan) dan D (12%/kg pakan). Data yang diamati antara lain nilai hue, jumlah sel kromatofor, tingkat konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), laju pertumbuhan harian (RGR), kelulushidupan, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung Spirulina sp. pada pakan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai hue, jumlah sel kromatofor, TKP, EPP, dan RGR. Tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kelulushidupan. Hasil nilai hue pada perlakuan C sebesar 27,80±1,79º memberikan performa warna terbaik yaitu oranye menuju kemerahan. Hasil jumlah sel kromatofor, TKP dan RGR tertinggi pada perlakuan C masing-masing sebesar 1226,40 ± 2,61 sel/mm², 91,08 ± 0,47 g, dan 2,75± 0,26 %/hari. Sedangkan nilai EPP tertinggi diperoleh perlakuan D sebesar 31,37 ± 0,67 %. Hasil nilai SR sama pada setiap perlakuan. Hasil kualitas air pemeliharaan masih dalam kisaran yang optimal.Kata Kunci: Spirulina, Warna, Ikan hias, Carassius
The Effect of Spirulina Platensis in Feed for Color Brightness, Growth, Feed Efficiency and Survival Rate of Rainbow Boesemani Fish (Melanotaenia boesemani) Muhammad Reyza Dwi Satria; Diana Chilmawati; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 6, No 1 (2022): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v6i1.12391

Abstract

Boesemani rainbow is one of ornamental fish that have good demand on ornamental fish lover either in domestic market or foreign market because having beautiful color and unique body shape. The color brightness of rainbow boesemani (Melanotaenia boesemani) can be enhanced by coloration. One of them by using Spirulina platensis flour as coloration. The purpose of this study was to examine the effect S. platensis in fish feed and the dosage S. platensis to enhance color brightness, growth, feed efficiency and survival rate of rainbow boesemani. The research was conducted in January - Maret 2021 on Patriot Aquafarm, Semarang, Middle Java.  The test animals used were rainbow boesemani with length 2,5 ± 0,5 cm and a density of 10 fish / 6 liter. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications of S. platensis flour with different dosage in 100g feed. The different treatments are A. 0%,  B. 0,5%, C. 1%, and D. 1,5%. The results obtained from the study showed that the highest hue value in treatment C (1%) with an increase 41.67± 7.57, the highest absolute weight value in treatment B (0,5%) with an increase 3,51 ± 0,19, feed comsumtion total 4.81 ± 0,28, feed convertion ratio 1,59±0,06 and survival rate 100.00 ± 00.00%. The results of water quality observations were in the form of DO ranging from 7,2 - 9,5 mg / l, pH 7,9 - 9,0 and temperatures ranging from 24-30℃. The conclusion was that the increase S. platensis in feed had a significant effect on the color brightness, growth and feed convertion ratio. By increasing S. platensis with 1% dosage will resulting the highest brightness value and 0,5% dosage will resulting the highest growth value and feed convertion ratio.Keywords: Spirulina platensis, Melanotaenia boesemani, Coloration
Pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava) pada proses transportasi terhadap hemoglobin dan kelulusanhidup benih ikan mas (Cyprinus carpio) Krisna Pasaribu; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 7, No 1 (2023): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v7i1.15851

Abstract

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu spesies ikan yang hidup di air tawar dan mempunyai peluang pengembangan budidaya besar untuk meraih potensi pasar yang terus meningkat dan bernilai ekonomi yang tinggi. Penambahan ekstrak daun jambu biji diduga mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, alkaloid, steroid dan saponin.Daun jambu biji mengandung alkaloid, terpenoid, glikosida, tanin, dan flavonoid yang memiliki aktivitas antidiabetes dan memiliki tinggi antioksidan. Kandungan lainnya yaitu minyak lemak 6% dan minyak atsiri 0,4%, damar 3%, tanin 9% dan lainnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jambu biji terhadap hemoglobin dan kelulushidupan benih dan mengetahui dosis terbaik ekstrak daun jambu. Penelitian ini dilaksanakan pada Agustus-September  2021 di Balai Benih Ikan (BBI) Mijen, Semarang, Jawa Tengah. Bahan uji yang digunakan adalah larutan teh dan telur ikan nila yang berasal dari BBI Mijen, Semarang. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan, perlakuan A (0%), B ( 0,10%), C (0,20%), D (0,30%). Data yang diamati adalah hemoglobin darah, Kelulushidupan  kualitas air, lama waktu pingsan dan lama waktu pulih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jambu biji pada saat proses transportasi tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai hemoglobin dan kelulushidupan benih ikan mas. Nilai selisih perubahan hemoglobin pada perlakuan 0%; 0,1%; 0,2%; dan 0,3% sebesar 1,37 ± 1,48 gr/ dL; -0,87 ± 3,19 gr/ dL; 3,57 ± 1,88 gr/ dL; dan 4,73 ± 2,57 gr/ dL serta nilai kelulushidupan sebesar 90,67 ± 2,31%; 94,00 ± 4,00%; 94,67 ± 2,31% dan; 95,33 ± 3,06%. Benih pada perlakuan 0,2% dan 0,3% mulai menunjukkan efek lemas dan pingsan serta lambatnya pergerakan operkulum pada menit ke-5 hingga 10. Perlakuan 0,1% menunjukkan ikan pulih pada menit ke-10.
PENGARUH VITAMIN C PADA PAKAN KOMERSIL DAN KEPADATAN IKAN TERHADAP KELULUSHIDUPAN SERTA PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Sarah Sekar Komalasari; Subandiyono Subandiyono; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 1, No 1 (2017): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v1i1.2453

Abstract

Saat ini pembudidaya perlu untuk terus meningkatkan padat tebar ikan. Namun, Padat tebar yang tinggi menyebabkan ikan mudah stress. Salah satu cara untuk mengurangi stress adalah dengan penambahan vitamin Catau asam askorbat dalam pakan. Vitamin ini dibutuhkan dalam proses metabolisme tubuh untuk membantu mengurangi stressor dan dapat memacu pada pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh vitamin C dan kepadatan ikan terhadap kelulushdupan serta pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Ikan uji yang digunakan adalah benih nila (O. niloticus) dengan bobot tubuh rata-rata sebesar 0,72±0,05 g/ekor. Metode yang di gunakan adalah rancangan acak lengkap pola faktorial dengan ordo 2x2. Faktor pertama adalah pemberian vitamin C sebesar 100 mg/kg pakan (C1) dan vitamin C 150 mg/kg pakan (C2). Sedangkan faktor kedua adalah kepadatan ikan sebanyak 1 ekor/l (K1) dan 3 ekor/l (K2), masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGRw), pertumbuhan panjang relatif (RGRL), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), tingkat konsumsi pakan harian (TKP), rasio efisiensi protein (PER), glukosa darah dan kelulushidupan (SR). Berdasarkan pada hasil yang telah diperoleh diketahui bahwa penambahan vitamin C dan kepadatan yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai RGRL dan nilai PER akan tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) pada nilai SR dengan nilai tertinggi pada masing-masing variabel yaitu pada penambahan vitamin C sebesar 150 mg/kg dengan kepadatan sebanyak 1 ekor/l.  Kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kisaran yang layak untuk budidaya ikan nila (O. niloticus). Penambahan vitamin C dan kepadatan ikan dapat meningkatkan pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nila serta mempengaruhi nilai RGRL, RGRW, PER, EPP, TKP dan glukosa darah akan tetapi tidak berpengaruh pada SR.
Peran Kromium (Cr) dalam Pakan Buatan Terhadap Tingkat Efesiensi Pemanfaatan Pakan dan Pertumbuhan Lele (Clarias sp.) Beucita Juvenillania Puteri; . Subandiyono; Sri Hastuti
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 4, No 2 (2020): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v4i2.6053

Abstract

Lele merupakan salah satu spesies ikan air tawar dengan kandungan protein dan nilai ekonomis yang tinggi. Lele bersifat omnivora cenderung karnivora dan mempunyai kadar insulin yang lebih rendah. Kadar insulin yang lebih rendah menyebabkkan rendahnya kemampuan dalam memanfaatkan karbohidrat, sehingga pertumbuhan ikan menjadi lambat. Penambahan kromium dalam pakan ikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan karbohidrat untuk ikan lele. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei-14 Juni 2019 di Balai Benih Ikan (BBI) Ungaran, Jawa Tengah. Benih lele sebanyak 200 ekor (10 ekor pada setiap ulangan) dengan rerata bobot sebesar 6,34±0,26 g/ekor. Penelitian ini menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan A, B, C dan D adalah pakan uji dengan kandungan kromium () masing-masing sebesar 2, 4, 6 dan 8 mg/kg. Variabel yang diukur adalah total konsumsi pakan (TKP), kecernaan protein, efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), rasio efisiensi protein (PER), pertumbuhan (RGR) dan data pendukung yaitu kelulushidupan (SR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromium dalam pakan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai TKP, kecernaan protein, EPP, PER, dan RGR, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap SR. Perlakuan paling tinggi pada perlakuan C (6mg/kg) yang mampu menghasilkan nilai TKP, kecernaan protein, EPP, PER, dan RGR yang masing-masing sebesar 220,35±1,07 g, 99,69%, 54,54±2,29%, 1,91±0,08%, dan 4,63±0,27%, dengan nilai parameter kualitas air selama penelitian masih berada dalam kisaran layak untuk kehidupan ikan lele. Dosis optimal kromium dalam pakan untuk tingkat efisiensi pakan dan pertumbuhan lele sebesar 6,21-6,69 mg /kg pakan.