Herry Boesono
Departemen Perikanan Tangkap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KOMPOSISI IKAN HASIL TANGKAPAN JARING CADUK (SCOOP NET) YANG BEROPERASI DI PERAIRAN CILACAP Fajar Adiyanto; Kukuh Eko Prihantoko; Herry Boesono
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2018
Publisher : Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.684 KB)

Abstract

Jaring caduk (scoop net) merupakan alat tangkap tradisional yang beroperasi di perairan Cilacap. Target utama penangkapan adalah ikan Teri (Stolephorus Sp.). Jaring Caduk dioperasikan pada jam 18.00-05.00 WIB yang terbagi menjadi tiga trip pengoperasian. Pada saat pengoperasian jaring caduk, nelayan aktif mencari geromboan ikan dengan melihat kondisi Perairan. Sehingga, tidak menetap di satu titik pengoperasian. Alat bantu yang digunakan jaring Caduk adalah atraktor lampu sebagai penarik ikan untuk berkumpul. Pada pengoperasian jaring caduk jenis ikan yang tertangkap cenderung berasal dari satu jenis ikan dalam satu trip pengoperasian. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan jaring Caduk pada musim penangkapan yang berbeda. Metode penelitian ini adalah deskritif analisis. Adapun metode pengambilan data yaitu, dengan cara observasi, wawancara, dan dokumnetasi selama penelitian. Kriteria pengambilan sampel nelayan yaitu, 1) pengalaman nelayan lebih kurang 10 tahun, 2) beroperasi pada dua musim yang berbeda. Pengambilan data dilakukan dengan lima kali ulangan (lima trip) pengoperasian, yaitu lima kali pada musim biasa dan lima kali pengulanan pada musim puncak. Hasil yang diperoleh yaitu, pada periode musim biasa hasil tangkapan didominsi oleh ikan tembang (Sardinella fimbriata) dengan presentase 60 %  (165 Kg), selanjutnya ikan teri putih (Stolephorus indicus) dengan presentase 40 % (108 Kg).Sedangkan pada periode musim puncak hasil tangkapan didominasi oleh ikan Teri putih (Stolephorus indicus) dengan presentase hasil tangkapan 81 % (1.263 Kg), diikuti ikan Lemuru (Sardinella lemuru) 13 % (209 Kg), dan ikan Tembang (S.fimbriata) 6 % (69 Kg).
ANALISIS HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN PADA ALAT TANGKAP BUBU FUNNEL 2 DAN FUNNEL 4 DI PERAIRAN REMBANG Bogi Budi Jayanto; Faik Kurohman; Herry Boesono; Kukuh Eko Prihantoko
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, Maret 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubu (Trap) adalah salah satu alat tangkap yang digunakan untuk menangkap Rajungan. Rajungan yang tertangkap dengan alat tangkap Bubu masih dalam kondisi hidup dan segar sehingga mutu hasil tangkapan terjamin. Rajungan (Portunus pelagicus) merupakan komiditas ekonomis penting perikanan, dengan harga jual yang tinggi jika dalam kondisi hidup. Funnel (pintu masuk) pada Bubu merupakan salah satu penentu keberhasilan biota (Rajungan) terjebak masuk kedalamnya. Penelitian tentang penambahan funnel ini bertujuan untuk meningkatkan peluang rajungan banyak tertangkap dan menjadikan nilai efektivitas yang tinggi. Penambahan jumlah funnel sebanyak 4 buah dari yang biasanya digunakan nelayan sebanyak 2 buah diharapkan akan memperbesar peluang rajungan sebagai target tangkapan alat tangkap Bubu. Melalui metode penelitian experimental fishing di perairan Rembang, Jawa Tengah didapatkan hasil bahwa Bubu dengan funnel sebanyak 4 buah menghasilkan hasil tangkapan lebih
Modifikasi Bubu Lipat Dengan Bercelah Pelolosan Kepiting Bakau (Scylla Serata) di Perairan Kabupaten Pemalang Herry Boesono; Aristi Dian Purnama Fitri; Abdul Kharis
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2018
Publisher : Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (878.266 KB)

Abstract

Penambahan celah pelolosan pada bubu lipat dengan tujuan mengetahui selektivitas kepiting bakau (Scylla serrata) berukuran  kecil (juvenile) dapat keluar melalui celah pelolosan. Tujuan dilakukannya penelitian adalah menganalisis nilai selektivitas bubu lipat modifikasi dan nilai efektifitas yang di gunakan terhadap hasil tangkapan kepiting bakau (Scylla seratta) di Desa Mojo Kabupaten Pemalang. Hasil yang di peroleh nilai L 50 mendapatkan nialai yaitu 6,8 sehingga di perkirakan kepiting yang berukuran ≤ 6,8 cm akan lolos dari celah pelolosan berukuran 3cm x 7cm, pada celah pelolosan 4cm x 8cm didapatkan Nilai L 50 dengan nilai yaitu 7,8 sehingga di perkiran kepiting yang berukuran ≤ 7,8 cm dapat meloloskan diri. Kesimpulan penelitian bahwa ada perbedaan secara nyata antara celah pololosan (3cm x 7 cm) dan (4 cm x 8 cm ) di bandingkan bubu standart yang umum digunakan nelayantr di perairan Kabupaten Pemalang.
PENGGUNAAN RUMPON ATRAKTOR CUMI (RAMI) PADA BAGAN TANCAP (Lift Net) DI PERAIRAN DEMAK Bogi Budi Jayanto; Hendrik Anggi Setyawan; Herry Boesono
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 2, No 3 (2018): Jurnal Perikanan Tangkap, September 2018
Publisher : Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.264 KB)

Abstract

Bagan tancap merupakan suatu alat tangkap ikan yang masuk dalam kategori lift net, yang dalam pengoperasiannya, bagan tancap mengandalkan lampu sebagai atraktor untuk menarik perhatian ikan. Adanya penambahan alat bantu untuk mengumpulkan ikan di sekitar bagan tancap akan memudahkan ikan untuk berkumpul di sekitar bagan tancap ketika pada malam hari lampu dinyalakan. Dengan penggunaan alat bantu Rumpon Atraktor Cumi (RAMI) yang dipasang di sekitar alat tangkap bagan tancap (lift net), diharapkan ikan yang tertangkap oleh bagan tancap semakin banyak. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh penggunaan Rumpon Atraktor Cumi (RAMI) serta jumlah hasil tangkapan bagan tancap (lift net) di perairan Demak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental fishing. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagan tancap (lift net), Rumpon Atraktor Cumi (RAMI), dengan perlakuan penambahan rumpon pada empat sisi bagan tancap (lift net). Berdasarkan pada hasil uji t dengan SPSS 16 didapatkan bahwa penggunaan rumpon diperoleh nilai t-test sebesar 4,154 dan nilai signifikasi 0,069 dengan taraf signifikasi 95%. Dan uji t dengan menggunakan rumus didapatkan nilai thitung = 4,154 > ttabel = 1,697. Sesuai dengan kaidah pengambilan keputusan bahwa nilai thitung > ttabel, maka diputuskan untuk terima H1, hal ini berarti penggunaan Rumpon Atraktor Cumi berpengaruh nyata pada hasil tangkapan bagan tancap.
ANALISIS KERAMAHAN ALAT TANGKAP JARING TENGGIRI (GILLNET MILLENIUM) DI PERAIRAN PATI TERHADAP HASIL TANGKAPAN Herry Boesono; Wangsit Nugroho; Indradi Setiyanto; Kukuh Eko Prihantoko
Jurnal Perikanan Tangkap : Indonesian Journal of Capture Fisheries Vol 1, No 03 (2017): Jurnal Perikanan Tangkap, Desember 2017
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan alat penangkap ikan ramah lingkungan sangat berperan penting dalam melanjutkan kelestarian sumberdaya ikan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis proporsi hasil tangkapan (sasaran utama dan sasaran sampingan) yang di peroleh pada alat tangkap gillnet millennium, menganalisis ukuran ikan hasil tangkapan sasaran utama pada alat tangkap gillnet millennium, dan menganalisis tingkat keramahan lingkungan alat tangkap gillnet millennium. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan ikut nelayan melaut 6 trip, sedangkan data sekunder diperoleh dari PPI Banyutowo dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati. Analisis data meliputi komposisi jenis hasil tangkapan, komposisi ukuran layak tangkap, analisis pemanfaatan hasil tangkapan, dan analisis keramahan lingkungan. Penilaian tingkat keramahan lingkungan dilakukan dengan melihat proporsi ikan sasaran utama yang layak tangkap, dan proporsi hasil tangkapan yang dimanfaatkan. Hasil tangkapan utama adalah ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni). Hasil tangkapan sampingan dimanfaatkan untuk dijual maupun dikonsumsi. Ikan tenggiri diperoleh sebanyak 66 ekor (32,84%) atau 127,634 kg (67,65%) hasil tangkapan sampingan sebanyak 135 ekor (67,16%) atau 61,048 kg (32,35%). Hasil tangkapan sampingan yang dimanfaatkan sebanyak 60,93 kg (99,81%) atau 131 ekor (97,04%) dan sebanyak 0,119 kg (0,19%) atau 4 ekor (2,496%) yang dibuang. Ikan tenggiri layak tangkap secara biologi 51%, dengan ukuran pertama kali matang gonad (length at first maturity), yaitu 70,9 cm. Berdasarkan kriteria yang dipakai, maka unit penangkapan jaring tenggiri (gillnet millennium) di Desa Banyutowo, Kabupaten Pati tergolong kurang ramah terhadap lingkungan.