Ratna Mahmud
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIARE DALAM GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI Ratna Mahmud
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1314

Abstract

ABSTRACTBackground: Diarrhea is a bowel movement in liquid form more than three times a day, and usually lasts for two days or more. In the case of diarrhea there is a change in the pattern of faecal elimination in the form of decreased absorption in the intestine. Diarrhea is a disease that can affect all age groups, especially among children less than 5 years old. Based on the 2018 Riskesdas data, the prevalence of diarrhea in infants in Indonesia has increased quite significantly. Objective: To describe nursing care in pediatric patients with diarrhea in impaired fulfillment of the need for bowel elimination patterns. Method: using descriptive method. Results: Patients with diarrhea cases obtained data from the client's mother said the client defecated as much as 5x. The client's mother said the client's stool was thin, there was pulp and brown. The client's mother said the client complained of stomach pain. The client's mother also said the client vomited 7 times. Interventions assessing the color, frequency and consistency of stool, identifying causes and intravenous therapy are very helpful in handling diarrhea elimination patterns. Conclusion: In nursing diagnoses, disorders of elimination pattern: Diarrhea is related to the infection process, observing stool characteristics, causes of diarrhea, intestinal peristaltic observation, intra collaboration veins education and drugs , antipieretik, antibiotic  and antiadiarhea have an influence in dealing with diarrhea. Suggestion: In order to obtain optimal results in the assessment and determination of diagnoses, it is better to do an interpersonal approach so that there is a trusting relationship between the patient and family and the nurse. The nurse should involve the patient and family in implementing nursing actions.
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN BROCHOPNEUMONIA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI ratna mahmud
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1739

Abstract

ABSTRACT Introduction: Children are very vulnerable to various diseases which can be caused by germs, viruses and other microorganisms. Diseases that often occur in children are diseases of the respiratory tract. Oxygen is needed by the body to maintain the continuity of cell metabolism so that it can maintain life and activity of various cells, tissues or organs. Bronchopneumonia is inflammation of the lungs that affects one or several marked lung lobes marked by the presence of patches of infiltrate caused by bacteria, viruses and fungi and foreign objects. Purpose: to describe nursing care to fulfill oxygenation needs. Method: the method used in the preparation of scientific papers is descriptive method, with a case study approach taken in Dahlia Hospital Room. TK II Pelamonia Makassar on May 28 to June 2, 2018. Data were obtained from mothers of patients and nurses. Results: after 3x24 hours of nursing action patients with bronchopneumonia complained of slimy cough and ronchi breath sounds and the client's mother's effort when handling her child's slimy cough was to provide warm water to the client. Providing interventions to assess the frequency or monitoring of breathing, Auscultation of additional breath sounds (ronchi, wheezing), provide a comfortable position such as the position of semi-fowler, wish and collaboration giving nebulizer gives changes to the ineffective airway clearance. Conclusion: Handling the ineffectiveness of airway clearance is associated with excessive secretion production by providing a semi-fowler position and nebulizer therapy has an effect on the dilution of mucus and sputum which obstruct the airway.Key words: Bronchopneumonia, Ineffective airway clearanceABSTRAKPendahuluan: Anak sangat rentang terhadap berbagai penyakityang bisa disebabkan oleh kuman, virus dan mikroorganisme lain. Penyakit yang sering terjadi pada anak yaitu penyakit pada saluran pernafasan. Oksigen dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kelangsungan metabolisme sel sehingga dapat mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai sel, jaringan atau organ.. Bronchopneumonia merupakan  radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus paru-paru yang  ditandai yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrate yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur dan benda asinng.Tujuan : untuk menggambarkan  asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Metode : metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah metode deksriptif, dengan pendekatan studi kasus yang diambil di Ruangan Dahlia RS. TK II Pelamonia Makassar pada tanggal 28 Mei s/d 02 Juni 2018. Data diperoleh dari ibu pasien dan perawat. Hasil : setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam pasien dengan bronkopneumonia  mengeluhkan  batuk berlendir dan suara nafas ronchi dan usaha ibu klien saat menangani batuk berlendir anaknya adalah memberikan air hangat kepada klien .  Pemberian intervensi  mengkaji  frekuensi atau pantau pernafan, Auskultasi bunyi nafas tambahan ( ronchi,wheezing), berikan posisi yang nyaman misalnya posisi semi fowler, ingin dan kolaborasi pemberian nebulizer memberikan perubahan  pada bersihan jalan nafas tidak efektif.  Kesimpulan : Penanganan  ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sekret yang berlebihan dengan memberikan posisi semi fowler dan terapi nebulizer memberi pengaruh terhadap pengenceran lendir dan sputum yang menyumbat jalan nafas.  
Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Aslinda; Akbar; Ratna Mahmud; Zulfia Samiun
Jurnal Mitrasehat Vol. 12 No. 2 (2022): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v12i2.332

Abstract

Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.